36
L/O/G/O ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA UTANG LUAR NEGERI KELOMPOK 5

hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ketergantungan Indonesia terhadap utang luar negeri mempengaruhi setiap kebijakan ekonomi Indonesia yang berpengaruh pada APBN indonesia

Citation preview

Page 1: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

L/O/G/O

ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA

UTANG LUAR NEGERI

ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA

UTANG LUAR NEGERI

KELOMPOK 5

Page 2: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

KELOMPOK 5KELOMPOK 5

2

Marissa Catellya Arifin 090907001Nadra Shafira 090907009Edwina Oktivani 090907015Juanda Yudhitya Wirawan 090907025Febri Samuel 090907047M. Ilhamsyah Eddy 090907055Novita Sari 090907071Feri Kurniawan 090907073Marlina Deliana 090907083Ayu Sri Devi 090907087Dahlina Lubis 090907095Mutiara Rinda Sadly Hrp. 090907111Sony Fahmi Siregar 090907121Jimmy Ezon Sihombing 090907161

Page 3: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

PENDAHULUAN

BAB I

Page 4: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

PENDAHULUANPENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembangunan ekonomi suatu negara harus didukung oleh ketersediaan sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal, yang produktif.

Keterbatasan sumber daya ekonomi negara, khususnya sumberdaya modal mengharuskan pemerintah mendatangkan sumberdaya ekonomi dari negara-negara lain untuk dapat memberikan dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program pembangunan ekonomi nasionalnya.

Namun, diterimanya pinjaman luar negeri tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang, baik ekonomi maupun politik, bahkan pada beberapa negara-negara yang sedang berkembang menjadi beban yang seolah-olah tak terlepaskan, yang justru menyebabkan berkurangnya tingkat kesejahteraan rakyatnya.

Page 5: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah dampak pinjaman luar negeri yang dilakukan Indonesia terhadap pembangunan dan tatanan perekonomian Indonesia?

Bagaimana solusi untuk meminimalisir utang luar negeri Indonesia?

1

2

Page 6: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

TINJAUAN PUSTAKA

BAB II

Page 7: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Pengertian dan Latar Belakang Utang Luar Negeri

Pengertian dan Latar Belakang Utang Luar Negeri

Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri (loan) yang diberikan oleh pemerintah negara-negara maju atau badan-badan internasional yang khusus dibentuk untuk memberikan pinjaman dengan kewajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman tersebut.

Tujuannya untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan untuk membiayai defisit transaksi berjalan (current account) neraca pembayaran dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga posisi cadangan devisa tidak terganggu.

Page 8: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Penyebab Besarnya Utang Luar NegeriPenyebab Besarnya Utang Luar Negeri

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya utang luar negeri Indonesia:

1) Strategi defisit anggaran 2) Tidak menyadari secara penuh biaya

yang harus ditanggung di masa depan 3) Adanya faktor sosial politik dari

penentu kebijakan Faktor sosial dan politik lebih dominan dibanding faktor ekonomi dalam melakukan utang

Page 9: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Bentuk-bentuk Pinjaman Luar Negeri Bentuk-bentuk Pinjaman Luar Negeri

1.Dilihat dari sumber dananya

2. Dilihat dari segi persyaratannya

Pinjaman Multilateral

Pinjaman Bilateral

Pinjaman Sindikasi

Pinjaman Lunak

Pinjaman setengah lunak

Page 10: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Sumber Pinjaman Luar Negeri dalam Pembangunan Indonesia Sumber Pinjaman Luar Negeri dalam Pembangunan Indonesia

World Bank Asian Development Bank (ADB) Consultative Group on Indonesia ( CGI

) Pinjaman di Luar IGGI/CGI Pinjaman/hibah lainnya

Page 11: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Ketentuan dan Persyaratan Utang Luar Negeri Ketentuan dan Persyaratan Utang Luar Negeri

Page 12: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Prinsip Dasar Penerimaan Pinjaman Luar NegeriPrinsip Dasar Penerimaan Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman yang diterima harus berjangka panjang dengan syarat-syarat yang ringan, yaitu syarat yang masih dapat dipenuhi secara normal dan wajar.

Pinjaman yang diterima tidak disertai dengan suatu ikatan politik apapun dan dilandasi azas yang saling menguntungkan secara wajar.

Jumlah dan syarat pinjaman disesuaikan dengan batas kemampuan untuk membayar kembali dan tidak menimbulkan beban yang terlalu memberatkan terhadap neraca pembayaran.

Penggunaan dan penarikan dana pinjaman tidak terlalu ketat dan lebih disukai jenis pinjaman yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan

Sumber dana pinjaman harus jelas dan pihak kreditor dikenal mempunyai reputasi yang baik.

Perlu adanya penganekaragaman (diversifikasi) sumber dan bentuk pinjaman

Penggunaan pinjaman tidak dibatasi untuk impor barang/jasa dari negara pemberi pinjaman saja, tetapi hendaknya bebas digunakan untuk kepentingan impor dari Negara lain.

Page 13: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Statistik Utang Luar Negeri Indonesia

Jepang45,5% atau 29.8 miliar USD* atau Rp 358 triliun

ADB (Asian Development Bank)16,4% atau 10.8 miliar USD atau Rp 129 triliun

World Bank (Bank Dunia)13.6% atau 8.9 miliar USD atau Rp 107 triliun

Jerman4.7% atau 3.1 miliar USD atau Rp 37 triliun

Amerika Serikat3.7% atau 2.3 miliar USD atau Rp 28 triliun

Inggris1.7% atau 1.1 miliar USD atau Rp 13 triliun

Negara/lembaga lain14.6% atau 9.6 miliar USD atau Rp 115 triliun

Page 14: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
Page 15: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
Page 16: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
Page 17: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
Page 18: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Pengaruh Utang Luar Negeri di Indonesia Pengaruh Utang Luar Negeri di Indonesia

Dalam jangka panjang, ternyata utang luar negeri dapat menimbulkan permasalahan ekonomi pada banyak negara debitur. Di samping beban ekonomi yang harus diterima rakyat pada saat pembayaran kembali, juga beban psikologis politis yang harus diterima oleh negara debitur akibat ketergantungannya dengan bantuan asing.

Page 19: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Pembangunan dan Utang Luar Negeri: Masalah Pro dan Kontra Pembangunan dan Utang Luar Negeri: Masalah Pro dan Kontra

Pandangan yang pro mengatakan bahwa utang luar negeri telah terbukti memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan di negara-negara berkembang.

Sedangkan pandangan yang kontra berpendapat, utang luar negeri justru menciptakan ketergantungan baru yang berimplikasi luas, baik ekonomi maupun politik.

Page 20: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Dampak Utang Luar Negeri Dampak Utang Luar Negeri

Sisi efektifitas, secara internal, utang luar negeri menghambat tumbuhnya kemandirian ekonomi negara. Serta pemicu terjadinya kontraksi belanja sosial, merosotnya kesejahteraan rakyat, dan melebarnya kesenjangan.

Secara eksternal, utang luar negeri menjadi pemicu meningkatnya ketergantungan negara pada modal asing, dan pada pembuatan utang luar negeri secara berkesinambungan .

Sisi kelembagaan, lembaga-lembaga keuangan multilateral diyakini telah bekerja sebagai kepanjangan tangan negara-negara Dunia Pertama pemegang saham utama mereka, untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman.

Sisi ideologi, utang luar negeri diyakini telah dipakai oleh negara-negara pemberi pinjaman, terutama Amerika, sebagai sarana untuk menyebarluaskan kapitalisme neoliberal ke seluruh penjuru dunia.

Sisi implikasi sosial dan politik, utang luar negeri sebagai sarana yang sengaja dikembangkan oleh negara-negara pemberi pinjaman untuk mengintervensi negara-negara penerima pinjaman.

Page 21: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

PEMBAHASAN

BAB III

Page 22: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Dampak Pinjaman Luar Negeri yang Dilakukan Indonesia Terhadap Pembangunan dan Tatanan Perekonomian Indonesia

Dampak Pinjaman Luar Negeri yang Dilakukan Indonesia Terhadap Pembangunan dan Tatanan Perekonomian Indonesia

a) Debt Service Ratio (DSR)

Debt Service Ratio (DSR)

Rasio pembayaran cicilan pokok hutang dan bunganya terhadap hasil ekspor

Indikator ini menunjukkan sejauh mana tingkat likuiditas satu perekonomian negara terkait dengan hutang luar negeri.

Page 23: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

DSR dengan tingkat di atas 40%

menunjukkan bahwa perekonomian nasional mengalami permasalahan serius dan kesulitan membayar hutang diprediksi akan

lebih tinggi

DSR yang rendah sekitar 10%

menunjukkan tatanan perekonomian nasional

yang lebih baik.

Page 24: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Tabel 2

Debt Service Ratio Pemerintah Indonesia(miliar US $)

Tahun Pembayaran Pinjaman Luar Negeri Pemerintah

Total Ekspor 

DSR Pemerintah Indonesia

19981997199619951994

6,46667,2768,9958,6188,373

50,37156,29750,18847,45440,223

12,84%12,92%17,92%18,16%20,82%

Sumber : Neraca Pembayaran, Bank Indonesia (www.bi.go.id)

Tabel di atas menunjukkan perkembangan DSR Indonesia dari tahun 1994-1998

Page 25: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

b) Utang Luar Negeri dan Tingkat Kemiskinan

bantuan luar negeri telah beralih fungsi dari sebagaimana mestinya. Pada awalnya bantuan dimaksudkan untuk membantu pergerakan ekonomi nasional dan mengurangi kemiskinan, namun saat ini berfungsi sebagai alat pembayaran utang dan bunga utang sebelumnya.Program pembangunan yang dijanjikan tidak dapat berjalan dan pemerintah Indonesia semakin tidak mampu mengatasi permasalahan kemiskinan di negara-nya.

Page 26: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

c) Penyalahgunaan Fungsi Hutang Luar Negeri dan Dampaknya Terhadap Pembangunan Indonesia

Penyalahgunaan dari Pihak Pemberi Dana (Luar Negeri)

Dalam pembuatan persyaratan peminjaman biasanya pihak pemberi dana memasukkan unsur kepentingan terhadap negara peminjam. Unsur kepentingan itu diimplementasikan dalam intervensi kebijakan ekonomi internal negara peminjam dana.

Page 27: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Contoh paling nyata adalah seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia.Amerika Serikat melakukan intervensi besar-besaran terhadap perekonomian Indonesia bahkan arah kebijakan politik Indonesia.

Page 28: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

DAMPAK YANG AKAN TERJADI ???

Negara peminjam menjadi pusat eksploitasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, dan juga sebagai tempat pemasaran produk yang dihasilkan negara pemberi pinjaman.

Page 29: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Hubungan antara Negara yang Berhutang dengan Penebangan dan Kerusakan Hutan

Tabel di atas jelas menunjukkan intervensi yang dilakukan oleh negara pemberi pinjaman terhadap sumber daya alam

yang ada di negara peminjam.

No. Negara yang Berhutang/US $

Hutan Asli yang Rusak (%)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.

Brasil (112,5)Meksiko (112)Argentina (65)India (60)Indonesia (45)Cina (45)Korea Selatan (44)Nigeria (31)Venezuela (30)Filipina (29)Algeria (28)Thailand (24)

233051586383489061201577

Page 30: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Penyalahgunaan dari Pihak Peminjam Dana (Dalam Negeri)

Tercatat hingga Oktober 2011 utang luar negeri Indonesia membengkak hingga 40% demi kepentingan penambahan bonus-bonus. Hal ini dinilai tidak fundamental dengan tujuan pembangunan nasional karena hanya terfokus kepada kepentingan sekelompok orang saja dan tidak dinikmati secara langsung masyarakat luas. Kemudian semakin diperparah dengan tingginya budaya korupsi.

Page 31: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

Solusi Pemecahan Utang Luar Negeri IndonesiaSolusi Pemecahan Utang Luar Negeri Indonesia

4.Kebijakan Pemerintahpemerintah harus

mempunyai kemauan dan itikad baik untuk mengakhiri

semua hasrat berhutangnya, dan menolak secara tegas pengaruh dan

tekanan dari negara lain yang ingin menjerat negara

ini dengan utang yang besar

1.Debt Swapsolusi yang paling

sederhana mengatasi utang luar negeri adalah dengan mengoptimalkan

restrukturisasi utang

3.Potensi Internal Pemerintah Sendiri

Dengan menjaga kinerja makro-ekonomi dalam posisi yang stabil dan

menstop utang luar baru.

2.Diplomasi EkonomiDiplomasi ekonomi juga penting dilembagakan dengan sasaran

untuk memperoleh keringanan dan penghapusan sebagian hutang sehingga proses pengurasan sumber daya dapat dihambat

Page 32: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV

Page 33: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

KesimpulanKesimpulanIndonesia sebagai negara berkembang

membutuhkan modal dalam mewujudkan pembangunan nasional guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Modal tersebut dapat berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Adanya pinjaman tersebut tidak saja memberikan efek positif, tetapi juga efek negatif berupa semakin meningginya tingkat kemiskinan.

Selain itu, masalah yang dihadapi Indonesia adalah penyalahgunaan dana utang luar negeri tersebut oleh pihak pemberi pinjaman (investor) dengan membuat kesepakatan yang merugikan pihak peminjam dana, maupun penyalahgunaan oleh aparat pemerintah sendiri seperti dengan melakukan korupsi.

Oleh sebab itu, diperlukan suatu pengelolaan terhadap pinjaman luar negeri yang dilakukan pemerintah

Page 34: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

SaranSaran Perlu adanya landasan hukum yang kuat

Manajemen utang yang baik

Pengelolaan dana pinjaman utang luar negeri yang transparan

Melibatkan DPR dalam penentuan kesepakatan perjanjian antara pihak pemberi pinjaman dengan Indonesia

Page 35: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)
Page 36: hutang luar negeri (adm.keuangan negara)

L/O/G/O

Thank You!Thank You!KELOMPOK 5