1. SUHARTO, MSi (Dosen Ilmu Komunikasi Jurusan Dakwah STAIN DK
Palu)
2. PENGANTAR 1. Apa itu komunikasi? 2. Penerapan komunikasi
dalam keseharian 3. Cara berkomunikasi yang efektif 4. Trend
perubahan masyarkat/booming 5. Tujuan dan manfaat penting
komunikasi 6. Interaksi hubungan/relasi
3. Apa itu komunikasi? Komunikator pesan komunikan Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
melalui media terrtentu untuk menghasilkan efek /tujuan dengan
mengharapkan feedback atau umpan balik.
4. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
5. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal
6. Komponen komunikasi Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah: Sender Message Channel Receiver Feedback
Protokol (Aturan yang disepakati ttg bagaimana komunikasi
dijalankan)
7. Model Komunikasi . Komunikasi Interpersonal: komunikasi
dalam diri Komunikasi Transendenta: ex. Komunikasi dengan Tuhan
Komunikasi Organisasi: ex. Humas STAIN mengadakan jumpa pers
8. Tujuan komunikasi - membangun / menciptakan pemahaman /
pengertian bersama - saling memahami - tidak harus menyetujui
9. Manfaat Komunikasi Sebelum membahas manfaat ilmu komunikasi
perlu kita lihat terlebih dahulu arti penting dari komunikasi itu
sendiri. Manusia merupakan manusi monodualisme. Pernyataan ini
mengandung makna bahwa manusia selain sebagai makhluk individu juga
merupakan makhluk sosial.
10. Sebagai makhluk individu, dirinya memeliki kpentingan
pribadi, sedangkan sebagai makhluk sosial ia merupakan bagian dari
suatu lingkuangan pergaulan sosial.
11. Melalui komunikasi orang dapat memmpengaruhi dan merubah
sikap orang lain, membentuk konsensus, membuat keputusan. Dengan
melihat contoh diatas kita dapat melihat eksistensi manusia dan
hubungan sosialnya dengan lingkuangan sosialnya. Kualitas sosial
manusia ditentukan bagaimana manusia itu berkomunikasi.
12. Komunikasi merupakan suatu hal yang paling penting dan
merupakan aspek yang paling kompleks dalam kehidupan manusia.
Kehidupan kita sehari hari sangat kuat dipengaruhi oleh komunikasi
kita dengan orang lain maupun pesan pesan yang kita terima dari
orang lain yang bahkan tidak kita kenal baik yang sudah hidup
maupun sudah mati, dan juga komunikator yang dekat maupun jauh
jaraknya.
13. Karena itu komunikasi sangat vital untuk kehidupan kita,
maka sudah sepatutnya komunikasi mendapat perhatian yang sungguh
sungguh.
14. Komunikasi merupakan ilmu, karena struktur sebuah ilmu
meliputi aspek aksiologi, epitomologi dan ontologi. Aksiologi
mempertanyakan deminsi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan).
Epistomologi menjelaskan norma norma yang dipergunakan ilmu
pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi
mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan. Komunikasi
memenuhi semua aspek dari sebuah ilmu, oleh karena itu komunikasi
bisa berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu.
15. Ontologis: What It Is? ONTOLOGI berarti studi tentang arti
ada dan berada tentang cirri-ciri esensial dari yang ada dalam
dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan:
2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu
pengetahuan itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi.
Ilmu komunikasi dipahami melalui objek materi dan objek
formal.
16. Secara ontologism, Ilmu komunikasi sebagai objek materi
dipahami sebagai sesuatu yang monoteistik pada tingkat yang paling
abstrak atau yang paling tinggi sebagai sebuah kesatuan dan
kesamaan sebagai makhluk atau benda.
17. Sementara objek forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu
sudut pandang (point of view), yang selanjutnya menentukan ruang
lingkup studi itu sendiri. Contoh relevan aspek ontologis Ilmu
Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding Father, Teori
Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.
18. Epistemologis: How To Get? HAKIKAT pribadi ilmu
(Komunikasi) yaitu berkaitan dengan pengetahuan mengenai
pengetahuan ilmu (Komunikasi) sendiri atau Theory of Knowledge.
Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai
persoalan apa yang dapat kita ketahui dan bagaimana cara
mengetahuinya, what can we know, and how do we know it; (Lacey:
1976).
19. Menurut Lacey, hal-hal yang terkait meliputi belief,
understanding, reason (alasan), judgement (penilaian), sensation,
imagination, supposing (pengandaian), guesting, learning, and
forgetting (melupakan).
20. Secara sederhana seebtulnya perdebatan mengenai
epistemology Ilmu Komunikasi sudah sejak kemunculan Komunikasi
sebagai ilmu. Perdebatan apakah Ilmu Komunikasi adalah sebuah ilmu
atau bukan sangat erat kaitannya dengan bagaimana proses penetapan
suatu bidang menjadi sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, maka Ilmu
Komunikasi dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu
social yang terlebih dahulu ada. pengaruh Sosiologi dan Psikologi
sangat berkontribusi atas lahirnya ilmu ini. Bahkan nama-nama
seperti Laswell, Schramm, Hovland, Freud, sangat besar pengaruhnya
atas perkembangan keilmuan Komunikasi.
21. Dan memang, Komunikasi ditelaah lebih jauh menjadi sebuah
ilmu baru oada abad ke-19 di daratan Amerika yang sangat erat
kaitannya dengan aspek aksiologis ilmu ini sendiri. Contoh konkret
epistemologis dalam Ilmu Komunikasi dapat dilihat dari proses
perkembangan kajian keilmuan Komunikasi di Amerika (Lihat History
of Communication, Griffin: 2002). Kajian Komunikasi yang dipelajari
untuk kepentingan manusia pada masa peperangan semakin meneguhkan
Komunikasi menjadi sebuah ilmu.
22. Aksiologis: What For? HAKIKAT individual ilmu pengetahuan
yang bersitaf etik terkait aspek kebermanfaat ilmu itu sendiri.
Seperti yang telah disinggung pada aspek epistemologis bahwa aspek
aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic filosofis yaitu
azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu
sendiri.
23. Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan
kebutuhan manusia akan komunikasi. Kebutuhan memengaruhi
(persuasive), retoris (public speaking), spreading of information,
propaganda, adalah sebagian kecil dari manfaat Ilmu Komunikasi.
Secara pragmatis, aspek aksiologis dari Ilmu Komunikasi terjawab
seiring perkembangan kebutuhan manusia.
24. Model: Source Message Destination
25. Model
26. Fungsi komunikasi 1. To educate - mendidik 2. To persuade -
meyakinkan 3. To entertain - menghibur 4. To inform -
menginformasikan Pertemuan Pertama.....
27. Soal mid test 1. Apa itu Komunikasi? 2. Komponen-komponen
komunikasi? 3. Tujuan komunikasi? 4. Mengapa komunikasi itu
penting? Jawaban Pertanyaan di atas harus dikumpul melalui email:
[email protected]
28. Pesan kata-kata, lambang-lambang, simbol, ekspresi, angka,
gambar
29. Metode komunikasi Pidato - retorika PR - humas - seorang
PR: terampil, pandai menulis, pandai berbicara Audio Visual Audio
Komunikasi Organisasi
30. Propaganda - kegiatan yang intens/kontinu untuk
mempersuasif pihak lain/person Ex. Pada PD II - Nazi - Hitler -
dengan mencuci otak Setelah PD II istilah propaganda dihindari
karena mengandung nilai negatif
31. Kampanye - pada kurun waktu tertentu Ex. Musim demam
berdarah - kampanye kebersihan Musim pemilihan kepala daerah -
kampanye calon - untuk mecari dukungan, menaruh simpati
32. Efek Komunikasi Kognisi - penambahan wawasan, pengetahuan
Afeksi - sikap Psikomotorik - perubahan perilaku/perilaku baru
Pertemuan Kedua......
33. Bentuk-bentuk Komunikasi 1. Interpersonal/tatap muka -
Informal - Tanpa terencana - Efek yang ditimbulkan bisa
ketiga-ketiganya (afeksi, kognisi, psikomotorik), karena antara
yang berkomunikasi terlibat dialog batin face to face,
langsung
34. 2. Kelompok/group - Jumlah lebih dari 2 orang - Ex. Kelas
(guru & mahasiswa) - Formal - Terencana
35. 3. Massa/mass - Sekumpulan orang yang dimuat komunikator
dan komunikan tidak mengenal - Kumpulan orang-orang yang tidak sama
latar belakangnya Ex. Terjadi sebuah tabrakan/kecelakaan banyak
orang berkumpul untuk melihat, ada tukang becak, sopir, mahasiswa,
kernet, penjual asongan, dll. Pertemuan Ketiga.....
36. CHAPTER 2
37. Pengertian Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media terrtentu
untukmenghasilkan efek /tujuan dengan mengharapkan feedback atau
umpan balik.
38. Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau
beberapa orang, kelompok organisasi, dan masyarakat menciptakan,
dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan
orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
39. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi dengan bahasa nonverbal
40. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
41. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak
42. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.
43. Komponen-komponen komunikasi a. Komunikator/Penyampai
pesan/Sumber/Source Semua proses komunikasi berasal dari sumber,
yang dapat berupa perorangan , jika dalam komunikasi individual
atau antar perorangan, atau seorang dengan beberapa orang Suatu
lembaga atau organisasi, atau orang yang dilembagakan (komunikasi
dengan media massa)
44. b. Pesan/Message Unsur pesan meliputi semua materi atau isi
yang dikomunikasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi, baik yang disampaikan secara verbal maupun non verbal.,
baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media massa
misalnya)
45. Pesan dapat berupa: pesan verbal, misalnya:
bahasa/kata-kata lisan atau tertulis pesan non verbal, misalnya:
isyarat, gambar, warna pesan paralinguistik, misalnya: kualitas
suara, tekanan suara(tinggi rendah nada bicara), kecepatan suara,
vokalisasi Pertemuan Keempat.....
46. c. Saluran/Media/Channel Unsur saluran merupakan sarana
tempat pesan yang disampaikan sehingga bisa diterima dan dimaknai
oleh komunikan. Misalnya: media massa (surat kabar, majalah,
televisi, radio dll.) telepon, surat,
47. d. Komunikan/Penerima pesan/Receiver Unsur penerima
merupakan sasaran dari komunikasi, bisa terdiri dari seseorang atau
beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi
48. e. Tujuan/Destination/Efect Efek merupakan hasil dari suatu
kegiatan komunikasi, merupakan tujuan dari peserta-peserta di dalam
proses komunikasi
49. f. Umpan Balik/Feedback Feedback merupakan tanggapan atas
pesan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada
komunikator
50. g. Gangguan/Noise Gangguan tak terncana yang terjadi dalam
proses komunikasi sebagai akibat pesan yang diterima komunikan
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan. Misalnya: perkuliahan yang terganggu akibat ada pesawat
terbang yang melintas rendah di atas kelas Pertemuan
Kelima.....
51. ATAU.. Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada
agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell
komponen-komponen komunikasi adalah: Pengirim atau komunikator
(sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
52. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran (channel)
adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara
yang mengalirkan getaran nada/suara.
53. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain Umpan balik (feedback) adalah
tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
54. Tujuan utama komunikasi membangun/menciptakan pemahamam
atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan
berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi
suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku ataupun perubahan secara
sosial:
55. Perubahan sikap (attitude change) a. Perubahan sikap
(attitude change) seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian
sikapnya berubah, baik postif maupun negatif. Dalam berbagai
situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha
agar orang lain bersikap positif sesuai keinginan kita
56. Perubahan pendapat (opinion change) Perubahan pendapat
(opinion change) Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman.
Pemahaman, ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana
dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud
komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi
komunikan. Contoh: Berita yang disampaikan oleh surat kabar.
Informasi dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan, namun
opini/pendapat yang muncul tiap individu berbeda-beda.
57. Perubahan perilaku (behavior change) Perubahan perilaku
(behavior change) komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku
maupun tindakan seseorang. Contoh: Kampanye kesehatan misalnya
mengenai merokok menyebabkan gangguan kesehatan. Setelah mengikuti
kampanye tersebut seorang perokok misalnya kemudian berusaha
mengurangi/berhenti merokok. Pertemuan Keenam....
58. Perubahan sosial (social change) Perubahan sosial (social
change) membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain
sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi
yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan
interpersonal.
59. Contoh: Di perkantoran, seringkali terjadi komunikasi
dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi
sikap semata, tetapi kadang-kadang terdapat maksud implisit di
sebaliknya, yakni untuk membina hubungan baik.
60. Manfaat penting komunikasi a. Menyampaikan informasi (to
inform) memberitahukan/menerangkan informasi atau hal- hal yang
belum diketahui seseorang maupun publik terhadap apa yang terjadi
kepada seseorang ataupun publik, sehingga informasi-informasi yang
diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Misalnya: Media
massa, melaporkan hal-hal luar biasa ataupun berita-berita aktual
kepada publik/audiens sehingga publik menjadi mengetahui dan
mengerti akan berita tersebut.
61. b. Mendidik (to educate) memberikan pendidikan dan
pengetahuan yang bermanfaat baik secara formal, non formal maupun
informal sehingga mendorong pembentukan watak dan pendidikan
keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang
kehidupan Misalnya: Seorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan
kepada murid-muridnya Pertemuan Kedelapan...
62. c. Membujuk (to persuade) Membujuk, mempengaruhi atau
membentuk suatu opini seseorang maupun publik, meyakinkan tentang
informasiinformasi yang diberikannya sehingga benar- benar
mengetahui situasi yang terjadi di lingkungannnya Misalnya: Iklan
TV yang mengiklankan produk , dengan gaya persuasinya membujuk atau
mempengaruhi pemirsanya untuk menggunakan produk tersebut
63. d. Menghibur (to entertaint) memberikan hiburan atau
kesenangan, sehingga seseorang maupun publik memperoleh selingan
dari kejenuhan yang dialaminya karena takanan-tekanan baik dalam
pekerjaan, pergaulan dan lainlain yang dialami dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya: Musik, Komedi, Tari, Olah Raga Pertemuan
Kesembilan
64. Bentuk Komunikasi 1. Interpersonal/Face to Face - bertemu
secara fisik 2. Group/Kelompok - melalui perencanaan dan formal 3.
Media Massa : elektronik & cetak
65. Elektronik 1. Radio/Audio SW FM AM AM jangkauan luas audio
tidak jernih FM jangkauan sempit, sinyal utuh/jernih kecepatan
dalam menyampaikan pesan sangat akrab dengan khalayak - dinikmati
dengan berbagai aktivitas media imajinatif - kejadian seakan-akan
nyata Untuk memenggal tayangan lebih mudah daripada TV karena pada
TV sudah ada jadwal-jadwal tertentu yang dibooking oleh
sponsor.
66. 2. Visual/Gambar/Foto + sebagai alat dokumentasi
67. 3. Audio Visual + lebih jelas, tegas ex. penayangan gambar
dilengkapi dengan narasi dari reporter - mahal
68. Media Cetak Kelebihan mampu menjabarkan ha-hal yang rumit
hingga detail - lebih bayak mendapat respon dari khalayak Majalah
Koran Waktu terbit mingguan/bulanan Waktu terbit harian misalnya
harian pagi, sore dll. Mengulas topik-topik tertentu Mengulas
berita umum Lebih awet karena bisa dikumpulkan Tidak awet, mudah
rusak
69. Poster - mengundang perhatian orang Brosur -
menginformasikan maksud dan tujuan Profile - bisa cetak (media
Koran) atau elektronik
70. Hambatan komunikasi perbedaan persepsi dan kepentingan
bahasa, tk pendidikan ada persaingan nilai kepentingan itu diikuti
oleh mekanisme pasar kekerasan kata-kata ex. agar akrab dengan
menggunakan kata-kata berbagai macam binatang untuk memanggil
seseorang mestinya tidak dugunakan/diterpkan di semua situasi jadi
hanya pada kalangan tertentu perbedaan budaya
71. Sejarah komunikasi Komunikasi atau communicaton berasal
dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan.
72. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another).
73. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan
kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal
digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi
juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang
lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
74. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman.[3] Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa
sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[rujukan?]
Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi
transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau
komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan
75. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
76. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan
termasuk barang antik, topik ini menjadi penting khususnya pada
abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai penemuan
yang revolusioner, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi
komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan
jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia.
77. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi
masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun
subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
78. Proses komunikasi Komunikator (sender) yang mempunyai
maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan
kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa
informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa
dimengerti kedua pihak Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat,
e-mail, atau media lainnya.
79. channel Komunikan (receiver) menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam
bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh si pengirim
80. Model-model komunikasi Model Komunikasi Linear Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver
pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.[7]
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena
tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan
suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati
berbagai saluran (channel).
81. Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear
(linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa
elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima
(receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang
sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses
komunikasi
82. Model Interaksional Model interaksional dikembangkan oleh
Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain,
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima
dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan
bahwa komunikasi selalu berlangsung.
83. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui
interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima
mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi
model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan.
84. Model transaksional Model komunikasi transaksional
dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan
penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat
kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan
baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta
komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
85. Faktor yang mempengaruhi komunikasi Latar belakang budaya.
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang
melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya
antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin
efektif.
86. Ikatan kelompok atau group Nilai-nilai yang dianut oleh
suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan
sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan
akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan. Situasi Perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi.
87. Ilmu komunikasi Di Antara Bidang Ilmu Lainnya Dahulu orang
lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang.
Dulu defenisi ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianutnya.
Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas dan mandiri. Definisi
ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari filsafatnya, melainkan
berdasarkan pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu tersebut, serta
metodologinya.
88. Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu
lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan Ilmu
Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi
memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli politik
Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett
M. Rogers. Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli
bahasa Wilbur Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli
matematika.
89. CHAPTER 3 PENDALAMAN BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI DAN HAMBATAN
KOMUNIKASI
90. Bentuk-bentuk komunikasi a. Komunikasi Persona Komunikasi
Intrapersona: proses komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang Contoh: Seseorang sedang duduk menyendiri merenungi
nasibnya, secara fisik ia diam saja seperti tidak melakukan
komunikasi, tetapi di dalam dirinya berlangsung proses komunikasi
dengan dirinya sendiri. Komunikasi Antarpersona: proses komunikasi
yang berlangsung antara individu satu dengan individu lain. Contoh:
Seseorang bertemu dengan teman lama kemudian saling bertukar
cerita, berbagi
91. b. Komunikasi Kelompok: proses komunikasi yang berlangsung
pada suatu kelompok manusia Komunikasi Kelompok Kecil: proses
komunikasi yang berlangsung dan dimungkinkan terjadi dialogis
Contoh: ceramah, diskusi panel, simposium, forum, seminar, kuliah
Komunikasi Kelompok Besar: proses komunikasi yang berlangsung dan
tidak dimungkinkan terjadi dialogis Contoh: kampanye, rapat
raksasa, demonstrasi mahasiswa
92. c. Komunikasi Massa jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media
cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat. Contoh: pers (surat kabar, tabloid,
dll.), radio, televisi, film
93. 2. Jika diminta untuk menyelesaikan persoalan dengan dua
orang warga masyarakat, model komunikasi yang sebaiknya saya pilih
dengan pendekatan komunikasi antarpersona, karena komunikasi antar
persona adalah bukan sekadar komunikasi yang terjalin antara dua
orang tanpa media (face to face) saja juga mampu memcerminkan bahwa
manusia yang berkomunikasi mampu mengekspresikan kehangatan,
keharmonisan, keterbukaan, dukungan terhadap pihak yang sedang
diajak berkomunikasi. Dengan model komunikasi ini maka komunikasi
dapat dilakukan secara dari hati ke hati. Dua warga masyarakat yang
sedang konflik (memiliki persoalan) dapat kita pertemukan sehingga
terjadi interaksi dalam bentuk antar pribadi.
94. Dengan pendekatan ini maka warga yang terlibat dalam
komunikasi dapat mengemukakan pendapat, apa yang yang ada dalam
pikiran mereka, apa yang sedang terjadi diantara mereka berdua, apa
yang sedang mereka segketakan, permasalahan apa yang menyebabkan
timbul suatu persoalan. Dengan mengeluarkan pendapat, argumen dan
semua apa yang mereka rasakan, kita sebagai mediator dapat lebih
mudah dalam memberikan perimbangan-pertimbangan dalam penyelesaian
persoalan (dalam hal ini sebagai mediator kita tidak dapat
memberikan pendapat pribadi yang dapat menambah persoalan baru,
kita tidak boleh memaksakan pendapat kita, kita hanya sebagai
perantara dalam menyelesaikan persoalan tersebut).
95. Hal ini dapat dilakukan karena dalam komunikasi antar
pribadi masing-masing individu memiliki: Empati, proses kemampuan
menangkap hal-hal yang terdapat di dalam komunikasi dengan orang
lain dengan cara menganalisis pembicaraan, nada suara sehingga
seseorang dapat menangkap pikiran dan perasaan yang sesuai dengan
orang yang bersangkutan.
96. Deskripsi, kemampuan untuk membuat pernyataan yang konkrit,
spesifik, deskriptif. Kemampuan merasakan dan memahami pernyataan
yang dibuat dan mempertanggungjawabkannya sehingga tidak hanya
menyalahkan orang lain terhadap perasaan yang dialami
97. Sikap kedekatan, keinginan untuk membicarakan
perasaanperasaan pribadi Tingkah laku yang fleksibel ketika
menghadapi kejadian yang baru dialami Dengan komunikasi
antarpribadi ini maka persoalan yang terjadi antara dua warga
masyarakat dapat diperbaiki dan dibina kembali sehingga dapat
terjlin hubungan yang harmonis
98. 3. Informasi terjadinya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di
DIY-Jateng, terdengar diseluruh penjuru dunia. Menurut saya medai
yang paling cepat untuk menginformasikan suatu pesan dalam keadaan
darurat adalah radio, karena radio memiliki daya langsung (proses
penyusunan dan penyampaian pesan relatif cepat), daya tembus
(menembus jarak dan ketinggian, semakin tinggi maka semakin dapat
menjangkau khalayak yang lebih luas) dan daya tarik (adanya
unsur-unsur yang serba hidup yaitu musik, kata-kata dan efek
suara.
99. Pada saat terjadi gempa, jaringan listrik dan
telekomunikasi terputus. Kita tidak tahu sumber gempa dari mana
yang kemudian disusul adanya isu tsunami yang menimbulkan kepanikan
masyarakat. Media yang pertama kali dicari masyarakat adalah radio
karena praktis, tidak memerlukan aliran listrik. Dengan menggunakan
baterey radio dapat difungsikan sehingga kita segera dapat
mengetahui bahwa sumber gempa dari arah pantai selatan dengan skala
5,9 SRdan tsunami yang membuat kepanikan masyarakat hanyalah
isu.
100. Setelah mengetahui bahwa begitu parahnya kerusakan
yangterjadi akibat gempa maka radiolah yang selama ini menjadi
pusat informasi dan dialog masyarakat Jogja dan Jateng pasca gempa
di tengah terputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi di
beberapa wilayah di Jogja-Jateng. Dari radio ini kita dapat
memantau perkembangan informasi seputar gempa dan dapat memantau
daerah mana saja yang memerlukan bantuan dan jenis bantuan yang
dibutuhkan. Stasiun radio Sonora misalnya, bisa dijadikan sebagai
alternatif pusat informasi sehingga komunikasi lebih efektif dan
terpusat.
101. Dari stasiun radio Sonora ini masyarakat daerah Bantul
misalnya berusaha mencari bantuan dengan telfon melalui wartel
terdekat (di luar daerah yang tidak begitu parah akibat gempa
sehingga jaringan telekomunikasi jalan misalnya daerah Gamping,
dll.) ke staiun Radio Sonoro menyampaikan kebutuhan merke misalnya
tenda, obat-obatan, dan lain-lain.
102. 4. Pasca gempa bumi di DIY-Jateng, banyak pihak yang
membantu program rekonstruksi merasa mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan masyarakat yang menjadi korban gempa tersebut
karena beberapa faktor yang disebabkan oleh unsur-unsur yang ada di
dalam proses komunikasi.
103. 1. Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim
pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu mendorong
seseorang untuk bertindak sesuai dengan keinginan, kebutuham atau
kepentingan. Banyak pihak yang bermaksud untuk membantu program
rekonstruksi. Namun, tidak semua pihak tersebut tanpa maksud dan
tujuan tertentu. Ada kepentingan yang berbeda-beda dalam
keterlibatan banyak pihak di dalam proses ini.
104. Banyak bendera yang dikibarkan dalam membantu proses ini,
ada yang berasal dari partai, lembaga non profit/LSM baik dari
dalam maupun luar negeri, golongan agama dan lain-lin. Misalnya:
keterlibatan dalam proses rekontsruksi karena ingin mendapat
dukungan dalam proses pemilihan kepala daerah.
105. Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi
karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti
lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
106. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan
aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Pada
situasi pasca gempa tersebut jaringan listrik dan telekomunikasi
terputus sehingga untuk menyampaikan dan menyalurkan pesan baik
dari para korban kepada pemerintah/tim rekonstruksi maupun
sebaliknya.
107. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima Hambatan dari penerima pesan,
misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima / mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan
yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi
memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
108. 2. Hambatan Fisik Hambatan fisik dapat mengganggu
komunikasi yangefektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain
lain, misalnya: a) gangguan kesehatan karena banyak masyarakat
menjadi korban baik luka berat maupun ringan akibat tertimpa
reruntuhan serta kondisi mereka yang masih berada di tenda-tenda
darurat sehingga keadaan fisik mereka tidak terjamin, b) sehubungan
dengan teputusnya jaringan listrik dan telekomunikasi pasca gempa
di beberapa wilayah di DIY-Jateng menyebabkan komunikasi
terganggu
109. 3. Hambatan Semantik Kata-kata yang dipergunakan dalam
komunikasi kadangkadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak
jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima, dengan
kata lain bahasa yang digunakan berbeda.
110. 4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial
kadang-kadang mengganggu komunikasi. Dalam musibah ini komunikan
masih trauma dengan musibah yang menimpa mereka. Bencana yang yang
telah mengambil keluarga dan harta benda mereka menimbulkan dampa
traumatik yang sangat tinggi sehingga pada saat diajak untuk
berkomunikasi menjadi tidak nyambung bahkan ketidakmampuan mereka
dalam menghadapi bencana ini menimbulkan stress yang
berkepanjangan. Faktor psikis komunikan ini yang membuat proses
rekonstruksi menjadi sulit.
111. Selain itu faktor Prasangka: merupakan penilaian yang
sejak awal sudah tertanam dalam diri komunikan terhadap
komunikator. Biasanya prasangka ini terlalu besar dan negatif,
sehingga menjadi hambatan paling berat dalam komunikasi. Dalam
keadaan membutuhkan akan bantuan baik berupa tenda, obat-obatan dan
lain sebagainya, korban gempa terkadang mempunyai prasangka yang
negatif terhadap pihak-pihak yang akan membantu karena adanya
orang-orang yang tidak mereka kenal masuk ke wilayah mereka.
Sehingga muncul dalam pikiran mereka untuk berhati-berhati terlebih
dahulu terhadap orangorang asing/dari luar daerahnya.
112. Misalnya: pada saat situasi pasca gempa ini banyak terjadi
tindak pencurian, perampokan dan lain-lain yang mersahkan
masyarakat. Banyak orang yang tidak merkea kenal keluar masuk
daerah merekea tanpa alasan jelas. Untuk itu masyarakat menjadi
berhati- hati.