44
LAYANAN BANK INDONESIA TERHADAP EKONOMI MENENGAH DI PASAR BANJARBARU Penulis Hermawan SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN KEPENDIDIKAN PGRI

Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

strategis bank Indonesia

Citation preview

Page 1: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

LAYANAN BANK INDONESIA TERHADAP EKONOMI MENENGAH DI

PASAR BANJARBARU

Penulis

Hermawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN KEPENDIDIKAN

PGRI

PENDIDIKAN MATEMATIKA

BANJARMASIN

2014

Page 2: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk
Page 3: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan karya

ilmiah dalam rangka membangun ekonomi daerah. Ekonomi daerah yang perlu

dibangun untuk membangun potensi pasar luas untuk memberi daya dongkrak

terhadap nilai – nilai keutuhan dalam pembangunan ekonomi bangsa. Dengan

judul :

LAYANAN BANK INDONESIA TERHADAP EKONOMI MENENGAH DI

PASAR BANJARBARU

Dalam penyelesaian penulisan karya ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu saya yang berada di DIY semoga sehat dan selalu mendapat

perlindungan dari Tuhan YME.

2. Ayah saya yang berada di DIY semoga sehat dan selalu mendapat

perlindungan dari Tuhan YME

3. Rekan-rekan Mahasiswa STKIP Banjamasin terutama yang di Banjarbaru

yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan

karya ini.

Akhirnya saya mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat

membawa manfaat bagi semua kita semua.

Page 4: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Banjarbaru, 19 Mei 2014

Tim Penyusun

Page 5: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Hidup barangkali kini terasa makin nyaman, dan untuk itu kita layak

memberikan ucapan terima kasih pada para inovator dan ilmuwan yang telah

mempersembahkan aneka produk inovatif dihadapan kita. Perkembangan akan

nilai dan tujuan akan semakin tinggi dalam ranah kemajuan. Dalam pergulatan

dunia modern ini peluang – peluang dalam perkembangan teknologi akan

memberikan suatu nilai dan perubahan akan dasar – dasar pengembangan industri.

Kajian dalam suatu nilai yang membangun adalah ekonomi bergerak dengan

sistem instruktural kompetensi secara bersih.

Sistem intruktural adalah sistem membangun semangat dengan nilai – nilai

pancasila. kaitan dengan ini pula dapat didasarkan akan nilai kedisplinan dan

kredibilitas maju seorang manusia. Dalam dua dekade silam, kita mungkin tak

pernah membayangkan betapa kita bisa melayangkan sederet kalimat romantis

pada kekasih kita melalui medium SMS. Atau, juga melakukan chatting dengan

kawan diseberang samudera melalui fasilitas internet. Teknologi canggih telah

mendunia pada modern zaman ini. Karena itu, siapa tahu dua puluh lima tahun

lagi kita bisa menikmati mesin waktu, komputer masa waktu yang dapat melihat

kembali sejarah perjuangan para pahlawan atau bahkan rumah – rumah yang

berterbangan dilangit.

Impian terbesar manusia adalah membangun nilai – nilai yang bergerak

dengan sistem kemajuan pesat dalam ranah ekonomi modern. Dalam suatu

perusahaan atau instansi seperti dipacu untuk terus meluncurkan aneka bentuk

layanan publik yang berinovasi. Mulai dari produk serta layanan yang memadai

untuk membangun potensi acuan ekonomi. Dengan kata lain, tanpa inovasi,

sebuah perusahaan atau instansi hampir pasti akan terpelanting mati dalam sirkuit

persaingan bisnis yang kian brutal.

Page 6: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Dalam pengelolaan manajemen yang demokratis, bergerak cair dalam

lintas luar negeri. Dalam perkembangan ekonomi, terlihat baik dan buruk

perdagangan dalam dunia ekonomi merupakan salah satu aspek kemajuan untuk

memajukan negara. Terlihat dalam dominasi bank – bank dunia akan memberikan

nilai berbeda terhadap suatu bentuk ekonomi bangsa.

Sejarah panjang dalam perkembangan dunia, ekonomi bangsa dan negara

terjadi akibat struktur organisasi tersusun dalam kaidah kedisplin yang modern

tinggi. Jika dalam kekuatan ekonomi negara adalah pola energi mengalir dalam

sistem kebijakan dasar ekonomi membangun bangsa.

Dalam ekonomi bank, ini dapat dikaitkan dengan struktural ekonomi

negara dan bangsa. penguasa yang perkasa akan membangun ekonomi bangsa

dengan struktural kompenten modern. Dalam kajian teori ekonomi modern ,

ekonomi akan perkasa jika ranah dua dimensi dapat terukur. Ketetapan yang akan

dicapai merupakan bentuk dari apa yang dapat membangun bangsa dan negara.

Jika kita melihat dari bentuk – bentuk akan visi dan misi suatu instansi

maka acuan yang diarahkan sesuai standar apa yang menjadi visi dan misinya.

Kaitan dalam beberapa hal dapat memberikan akan impian dan standart untuk

membangun implementasi visi dan misi nilai – nilai strategis.

Kita tahu seluruh aspek yang terjadi adalah bentuk akan kemajuan sentral

ekonomi modern untuk memajukan angka terhadap peningkatan usaha. Sentral

usaha industri terjadi bila kita lihat pokok dalam perkembangan kemajuan negara.

Dalam dunia ekonomi kekuatan bank merupakan aspek terpenting dalam

meningkatkan kesejahteraan. Ranah ini memungkinkan untuk membangun

pondasi kekuatan ekonomi negara. Kaitan dengan kemampuan pondasi negara

akan terbentuk dalam Visi dan Misi bank yang membangun ekonomi bangsa.

Kuat lemah dalam membentuk pondasi ekonomi negara ditentukan

adanya visi dan misi bank yang strategis. Dalam perkembangan bisnis yang

semakin merajai dunia teknologi adalah pokok utama dalam membangun sinergi

ekonomi bangsa.

Page 7: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

B. Rumusan Masalah

a. Layanan publik Bank Indonesia dalam memberikan layanan

masyarakat untuk membangun ekonomi

b. Strategis bank Indonesia dalam upaya menangani masalah ekonomi

c. Semangat kerja propfesional para pegawai Bank

d. Inovasi dalam pemberian nilai – nilai usaha pada masyarakat dengan

penyuluhan

C. Tujuan penulisan

a. Membangkitkan akan nilai – nilai strategis bank Indonesia di

regional

b. Meningkatkan upaya Bank Indonesia dalam layanan

c. Membangun nilai – nilai strategis untuk menangani ekonomi

d. Menciptakan landasan penyuluhan dalam meningkatkan inovasi

masyarakat

D. Manfaat

a. Sebagai dasar menangani masalah – masalah ekonomi modern

b. Tingkat kedisplinan, profesionalis terjaga dalam jiwa karyawan

c. Peningkatan ekonomi menengah dalam membangun negara

d. Pasar luas dapat menciptakan ekonomi bangsa

E. Tinjuan Pustaka

Nilai – nilai strategis

Dalam konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki dua dimensi,

yaitu dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan

dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.

Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan dimasa yang

Page 8: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

akan datang yang diharapkan terjalin dengan program tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuantersebut.

Strategi pemasaran adalah rencana pemasaran untuk menentukan pasar

dan konsep bauran pemasaran. E.Jerome McCarthy dan StanlYJ. Saphiro

mendefenisikan strategi pemasaran sebagai berikut :

"Marketing strategy is a target market and a related marketing mix"

Strategi pemasaran adalah pasar sasaran dan bauran pemasaran yang

berhubungan. Dalam hal ini menurutnya terdapat dua bagian yang saling

berhubungan :

a) Pasar sasaran : kelompok konsumen yang relatif sama yang ingin diraih

perusahaan

b) Bauran pemasaran : variabel-variabel yang terkontrol yang dilaksanakan

oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran.

Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu

Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah inisering

disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah

segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli

yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran pemasaran

tersendiri.

Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu tindakan memilih

satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga

adalah

Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan

manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar.

Langkah-langkah strategi pemasaran

Layanan

Pelanggan / kustomer selain harus dipuaskan dan dil ayani secara

maksimal untuk meningkatkan citra Sebuah Organisasi, juga pelanggan /

Page 9: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

kustomer bisa menjadi partner yang sangat penting dan strrategis. Karena dari

pelanggan / kustomer sebuah Organisasi bisa mendapatkan input/feedback

yang sangat banyak guna peningkatan kinerja organisasinya baik secara

kedalam maupun secara keluar dan ini semua akan dapat berdampak

meningkatnya penjualan atau meningkatnya nilai tambah bagi Organisasi yang

bersangkutan. Komunikasi pemasaran sangat penting dibutuhkan bagi sebuah

Organisasi, karena tanpa ada suatu program Marketing yang dikembangkan

atau dibuat sebuah Organisasi tidak akan mendapatkan input yang benar dan

akurat dari pelanggan / kustomernya.

Untuk mengembangkan suatu program marketing yang baik dapat pula

memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini sudah begitu canggih. Sebuah

Organisasi dalam melayani pelanggan / kustomer dapat pula membuat suatu

layanan yang bersifat online, agar pelanggan / kustomer dapat mengakses

dengan mudah, cepat, tepat dan akurat. Dalam menyiapkan informasi penting dan

mutakhir agar dapat memberi kan layanan informasi yang optimal kepada

pelanggan / kustomer, memahami betapa penting informasi tersebut untuk

pelanggan / kustomernya dengan menyiapkan infrastruktur yang mendukung

layanan informasi, seperti menyiapkan SDM yang berkualitas untuk membantu

pelanggan / kustomer, menyiapkan ruanga yang nyaman, menyiapkan fasilitas

penelusuran yang terkini. Semua kegiatan diatas dilakukan untuk meningkatkan

pelayanan kepada pelanggan / kustomer dan dengan sendirinya akan dapat

meningkatkan citra Sebuah Organisasi dimata pelanggan / kustomer dan stake

holder lainnya.

Hal ini dapat dikatakan bahwa marketing perlu karena:

a) Pelanggan / kustomer tidak tahu dan berhak tahu pentingnya sebuh

produk/jasa bagi kehidupannya.

b) Pelanggan / kustomer tidak tahu dan berhak tahu bahwa Sebuah

Organisasi, Perusahaan dan lembaga informasi yang disediakan,

menyediakan dan memberikan layanan informasi yang tentu bermanfaat

baginya.

Page 10: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Inovasi

Studi Bank Dunia sangat jelas dan rinci menggambarkan ruwetnya

rantai birokrasi Indonesia, dari prosedur untuk memulai bisnis baru,

pengurusan lisensi, registrasi properti, pengurusan ekspor-impor bahkan

prosedur untuk pembayaran pajak. Buruknya kondisi birokrasi ditandai

dengan berlimpahnya prosedur dan dokumen, yang pada akhirnya berakibat

pada panjangnya waktu proses yang mesti dilewati. Studi banding ini harus

dapat mengimbangi bahwa dalam menentukan tujuan pasar. Pangsa pasar yang

luas akan membangun layanan secara global.

Keterampilan penting yang berhubungan dengan pemecahan masalah

secara kreatif dalam bidang ilmu pengetahuan melibatkan kemampuan untuk

mengubah bayangan, yang mengarah ke solusi baru, yang asli dan akurat.

Transformasi bayangan terjadi dengan cara perkalian, reintegrasi, hyperbolik,

metamorfosis dan jenis-jenis transformasi citra visual lainnya. Salah satu contoh

adalah pengembangan pangsa pasar secara imajinasi kreatif bagi para pebisnis

modern berbakat dengan penggunaan visualisasi dan berpikir metaforis telah

berjalan di berbagai pasaran dunia baru-baru ini. Kemampuan untuk

mengidentifikasi diri dengan masalah dan struktur tugas sangat mempengaruhi

kualitas akhir dari solusi kreatif. Pada tahap pemecahan masalah para pebisnis

menggunakan visualisasi dan berpikir metaforis, termasuk teknik yang

memungkinkan transformasi membuat gambar, yang membuat proses berpikir

lebih efektif dan menawarkan kemungkinan untuk menemukan solusi yang sama

sekali baru terhadap masalah. Pemikiran fleksibilitas yang luar biasa berkaitan

dengan kemampuan transformasi membuat gambar, membuat seluruh proses lebih

efektif dan pada saat yang sama memungkinkan transformasi dinamik untuk

mencari solusi.

F. Landasan Teori

Dalam perkembangan bisnis jasa maka penerapan 4P pada bidang jasa

terlampau sempit, sehingga oleh pakar marketing mendefinisikan ulang bauran

marketing untuk bidang jasa. Hasilnya ada tambahan unsur bauran marketing,

Page 11: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

yaitu people, process, customer services, physical evidence (Tjiptono, 2006:32).

Setiap unsur bauran marketing saling terkait, namun demikian tingkat kepentingan

unsur bauran marketing antar bidang saja bervariasi. Lupiyoadi (2006:70)

menyatakan bahwa Bauran marketing (marketing mix) merupakan alat bagi

pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program marketing yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi marketing dan positioning yang

ditetapkan dapat berjalan sukses.

G. Metode Penelitian

Penelitian Implementasi Visi dan misi Bank Indonesia ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dengan racangan penelitian studi kasus. Dalam

penelitian kualitatif yang menjadi instrumen adalah orang (human instrument),

yaitu peneliti itu sendiri. Data primer dan sumber data sekunder. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian di pasar Banjarbaru

dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi pasif, dan

studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi

data, penyajian data, dan verifikasi data. Namun dalam penelitian ini hanya

menggunakan dua teknik pengecekan keabsahan data, yaitu teknik kredibilitas

(validitas internal) dan teknik dependabilitas (reliabilitas).

Tahap-tahap yang harus dilalui dalam melakukan penelitian adalah tahap

pra-lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Sehingga peneliti

sendiri yang terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

melalui sumber Isi beruapa hasil kajian temuan ide pengembangan yang sesuai

dengan tujuan dan rumusan. Dasar untuk menetapkan sebuah azas ekonomi

modern dalam mengembang pasar makro.

Page 12: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

BAB II

ISI

PEMBAHASAN

A. Strategis dan Pelayan Bank Indonesia di regional

Dalam strategis pelayan, upaya peningkatan dalam konteks ini akan

mengacu pada bentuk struktural akan organisasi yang mengacu akan nilai displin

dan kepercayaan. Layanan terbaik untuk memberikan apa yang terjadi

Persoalannya kemudian adalah: bagaimana caranya suatu perusahaan atau

organisasi bisa menjadi lebih inovatif; bukan hanya dalam aneka produk yang

dibuat, namun juga dalam rangkaian proses pengelolaan manajemennya?

Sejumlah penyelidikan menyebut tiga aspek kunci yang layak digenggam dalam

perlombaan menjadi sang jawara inovasi.

Dalam pembandingan layanan yang iternal merupakan kunci membangun

inovatif karyawan. Dalam keadaan yang demikian maka ada beberapa aspek yang

perlu diperhatiakan agar layanan Bank Indonesia menjadi jawara di ekonomi

masyarakat.

1. Aspek yang pertama adalah, penciptaan iklim inovasi dalam

denyut kehidupan suatu perusahaan.

Ibarat manusia adalah jantung. Ibarat rumah adalah tiang.

Dalam penciptaan suatu iklim pasar. Penentuan inovasi sangat

menguntungkan dalam menjaga stabilitas pangsa pasar. Dalam

konteks ini Bank BI sebagai patokan dan sumber dana dalam dana

indonesia harus bisa membangunkan nilai- nilai yang

mengarahkan pada ekonomi kerakyatan.

Tentu saja harus segera disebut bahwa penciptaan iklim ini

tidak hanya dapat dilakukan melalui aneka slogan atau lips service

belaka. Iklim ini hanya bisa mekar melalui sistem departemen, dan

diusung melalui pola kepemimpinan yang terbuka terhadap

beragam ide baru, betapapun radikalnya ide baru itu. Dalam

Page 13: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

kenyataannnya, pola kepemimpinan yang demokratis bahkan

disebut sebagai faktor kunci bagi mekarnya kreativitas diantara

para karyawan. Tanpa pola kepemimpinan yang empowering,

maka barisan karyawan yang penuh daya kreativitas sekalipun,

niscaya akan layu dan tenggelam dalam frustasi lantaran ide-

idenya selalu terbentur dengan tembok birokrasi yang mematikan.

2. Aspek yang kedua, adalah adanya visi dan arah yang jelas

mengenai strategi Bank BI menghadapi lansekap pasar masa

depan.

Tanpa strategi yang jelas, setiap kali proses inovatif yang

telah dimunculkan hanya akan berputar-putar ditempat tanpa

mampu diterjemahkan menjadi produk unggul yang

menguntungkan dan menang di pasaran. Seperti diumpakan

perkataan tanpa tindakan. Kisah klasik yang tragis mengenai

kehebatan para peneliti di Xerox mungkin layak disebut disini.

Pada tahun 70an, para peneliti Xerox inilah yang pertama

kali menemukan teknologi mouse, dan juga tampilan windows

yang kini menghiasi setiap layar komputer. Namun tragisnya, para

petinggi Xerox tidak mampu melihat itu semua sebagai strategi

penciptaan produk yang menguntungkan. Pada akhirnya,

perusahaan lainnya yang kemudian mengeksploitasi beragam

temuan inovatif itu menjadi aneka produk legendaris. Pesannya

barangkali jelas: sebuah perusahaan mesti menempatkan segenap

proses inovasinya dalam payung strategi yang jelas mengenai

masa depan. Tanpa itu, maka proses inovasi yang melelahkan

hanya akan berujung pada kegagalan yang tragis.

3. Aspek yang terakhir yang juga layak diperhatikan ketika Bank BI

hendak berinovasi adalah kepekaan mengantisipasi kebutuhan

masa depan pelanggan.

Page 14: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan

barangkali merupakan pilihan mutlak yang kudu diambil ketika

sebuah entitas bisnis hendak melestarikan kejayaannya.

Pertanyannya kemudian adalah : langkah strategis apa yang

semestinya diambil agar mantra kepuasan pelanggan tak berhenti

pada mantra belaka? Dari sejumlah wacana, kita mungkin bisa

menyebut beragam item : mulai dari pengembangan visi yang

berfokus pada pelanggan; penumbuhan benih-benih inovasi buat

menghasilkan high value added products hingga perintisan budaya

service excellence, dan juga perampingan proses bisnis untuk

mempercepat pelayanan. Lalu, apakah beragam item ini cukup

untuk mewujudkan impian tentang satisfied customers?

Jawabannya barangkali tidak.

Terlihat bahwa dalam menentukan pelayan yang regional Bank harus

memperhatikan.

Sebab sepertinya ada satu item yang punya peran kritikal namun sialnya,

selama ini acap luput dalam perbincangan mengenai pemenuhan kepuasan

pelanggan. Item itu berbunyi begini: untuk memuaskan pelanggan maka hal

pertama yang harus Anda lakukan adalah memuaskan karyawan. Dengan kata

lain, you can not create satisfied customers without satisfied employees. Proposisi

ini sejatinya didukung juga oleh serangkaian studi di berbagai belahan dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Dana Jones (1996) misalnya; menunjukkan

adanya hubungan yang positif antara customer satisfaction (CS) dengan employee

satisfaction (ES). Artinya tingkat kepuasan karyawan Anda berbanding lurus

dengan tingkat kepuasan pelanggan yang Anda miliki — semakin puas karyawan

Anda, maka semakin tinggi juga tingkat kepuasan pelanggan Anda, dan

sebaliknya. Temuan serupa juga dikenali dan dimanfaatkan oleh Sears &

Roebuck, sebuah perusahaan retail terkemuka dari USA. Dari survei tahun yang

dilakukan, mereka menemukan bahwa rating kepuasan karyawannya amat

menentukan tinggi rendahnya rating kepuasan pelanggan mereka, dan pada

ujungnya berpengaruh terhadap tingkat profit yang mereka peroleh. Karena itu,

Page 15: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

pihak top manajemen Sears kemudian meminta setiap store manager-nya untuk

peduli dengan kepuasan karyawannya; sebab faktor ini ternyata amat berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan dan juga tingkat profit yang diperoleh tiap

outletnya.

Melihat fakta-fakta diatas, lalu apa yang mestinya dilakukan? Jawabannya

barangkali jelas. Sejumlah inisiatif untuk memuaskan pelanggan yang selama ini

telah diusung ramai-ramai perlu juga dibarengi dengan inisiatif untuk memuaskan

karyawan. Ibarat merenovasi rumah, Anda tak mungkin hanya merias dinding-

dinding luarnya saja; namun juga musti menciptakan desain interior yang cantik

untuk memuaskan para penghuninya. Segenap promosi dan reklame tentang

gambar pelanggan yang tersenyum puas hanya akan menjadi sebuah parodi

manakala itu tak dibarengi dengan sebuah keseriusan untuk memberikan

pelayanan yang sempurna kepada para “pelanggan didalam” – yakni barisan para

karyawan. Dalam konteks ini ada sejumlah inisiatif yang layak diusung untuk

memuaskan para karyawan; semisal: membangun lingkungan kerja yang

kondusif; menawarkan variasi tugas yang challenging; menciptakan career plan

yang jelas atau juga menyodorkan paket remunerasi yang atraktif.

B. Membangun Nilai – Nilai Strategis Bank Indonesia

Bahkan, beberapa perusahaan kelas dunia tak segan mengerahkan segenap

energinya untuk benar-benar memberikan “layanan super istimewa” bagi para

karyawannnya. Ketika ‘learning organization’ telah menjelmakan dirinya dalam

wujud yang sempurna, maka ia ibarat sebuah taman impian. Itulah taman dimana

semua penghuninya terangsang untuk terus menerus belajar, dan dengan penuh

semangat saling berbagi pengetahuan serta pengalaman. Pembangunan untuk

mewujudkan kesejahteraan rakyat dan santosa dapat dinilai sebagai dampak

perkasa suatu bank.

Sebuah taman dimana semua anggotanya dinaungi spirit keriangan untuk

selalu mempersembahkan karya terbaik.Lalu, apa itu learning organization atau

organisasi pembelajar ? Secara general, konsep ini dapat diartikan sebagai

kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran

Page 16: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

(self learning) – sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan

bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Di sebagian

perusahaan, departemen SDM sering masih diidentikkan dengan persoalan

administrasi personalia belaka, dan hanya punya peran yang marginal dalam

pengendalian arah strategis masa depan perusahaan. Para pengelola SDM

dianggap tidak memahami bahasa bisnis, dan karenanya kurang dianggap sebagai

mitra sejajar bagi divisi atau departemen lainnya dalam menggerakan arah

perusahaan.

Harus diakui, kenyataan diatas merupakan realitas yang banyak terjadi di

perusahaan di republik ini. Untuk membalikkan situasi semacam ini, setidaknya

terdapat dua langkah kunci pembenahan dalam diri internal para pengelola

departemen SDM yang perlu segera diusung dan dilakonkan. Langkah yang

pertama adalah ini: bahwa setiap pengelola SDM disetiap perusahaan mesti

memahami dinamika industri dan bisnis dimana perusahaannya berada. Mereka

mesti setidaknya mengetahui posisi perusahaannya dalam peta persaingan pasar,

mesti memahami dinamika pertumbuhan industri dimana perusahaanya berkiprah,

dan juga mampu membaca arah perkembangan bisnis masa mendatang. Dalam

kenyatannya, banyak para karyawan di departemen SDM yang gagap ketika

ditanya mengenai pertumbuhan bisnis perusahaannya, atau juga tentang

konfigurasi persaingan bisnis masa depan.

Bahkan mungkin banyak diantara mereka yang tidak tahu total salesdan

market share produk-produk perusahaannya. Tentu saja, ini sebuah ironi. Sebab,

bagaimana mungkin para pengelola SDM itu akanmampu mencetak future leaders

jika arah perkembangan bisnis di industrinya saja tidak paham? Atau, jika mereka

tidak memahami tantangan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnisnya dimasa

mendatang?

Langkah berikutnya tentu saja adalah membekali diri dengan pemahaman

yang solid mengenai berbagai konsep dan praktek pengelolaan SDM yang benar.

Para pengelola departemen SDM mesti mampu merumuskan dan merealisasikan

strategi pengembangan SDM yang integratif dengan kebutuhan bisnis

perusahaannya. Dalam hal ini,mereka mestinya juga dapat memahami dan mampu

Page 17: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

mengaplikasikan beragam metode pengembangan SDM dengan tepat sasaran.

Sebab rasanya ganjil jika kita memiliki niatan untuk mendidik orang lain, namun

ilmu dan metode yang kita kuasai ternyata tidak kuat. Ini ibarat mau menjadi

seorang guru, namun dengan bekal ilmu yang kosong. Jika ini yang terjadi, maka

sang murid tidak akan bertambah pandai namun mungkin sebaliknya, sang murid

itu justru kian bertambah pandir. Tanpa dibekali dengan ilmu manajemen SDM

yang kokoh, bagaimana mungkin para pengelola SDM itu akan mampu

memintarkan para karyawan perusahaannya?

Dua langkah kunci diataslah yang akan mampu membuat peran para

pengelola departemen SDM menjadi lebih strategis dalam mengarahkan masa

depan perusahaan. Dengan itu pula, para pengelola SDM akan benar-benar

mampu mewujudkan kata-kata “our most important asset is our great people”

menjadi sebuah kenyataan yang indah. Sebaliknya tanpa proses transformasi

diatas, peran para pengelola SDM akan makin terpinggirkan, dan fenomena the

death of HR peoplebisa menjadi sebuah kenyataan pahit yang terpaksa mesti

ditelan.

Kotler dan Keller (2008 : 214) mengungkapkan bahwa, perilaku konsumen

dapat ditinjau dari berbagai sisi, karena perilaku membeli mereka sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis, dimana

sebagian besar faktor ini tak terkendalikan oleh pemasar, termasuk di dalamnya

gaya hidup konsumennya. Dengan demikian terlihat bahwa konsumen beraneka

ragam baik menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera. Hal ini

dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk membeda-bedakan kelompok konsumen

yang memang berbeda dan mengembangkan barang dan jasa yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Robinson (dalam Dewi, 2002 : 6)Dewi

(2002 : 2) menyatakan, semakin banyaknya aktivitas dan meningkatnya

pendapatan, sehingga mengubah kebiasaan sebagian besar orang yang semula

berbelanja harian di pasar tradisional beralih berbelanja mingguan atau bulanan di

pasar modern, seperti mall/plaza, pasar swalayan, ataupun hyper market. Dengan

berubahnya pola hidup saat ini, konsumen cenderung memilih berbelanja di

Page 18: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

tempat dengan lokasi yang strategis, bersih, nyaman, lengkap, berkualitas, serta

dengan berbagai fasilitas layanan yang menarik.

Kajian singkat pada the future consumer, yaitu : kaum remaja (dalam

Sinaga, 2008) diperoleh gambaran : (1) adanya keinginan berbelanja di pasar

modern karena bangga atau gengsi terhadap teman-teman; (2) menghendaki dalam

satu tempat memiliki banyak jenis barang yang dapat dibeli; (3) menghendaki

adanya rasa nyaman dan menyenangkan; (4) keinginan harga pasti (fixed price)

dari masing-masing jenis barang yang dijual karena tidak ada keinginan

bernegosiasi, serta memudahkan alokasi dana untuk berbelanja; (5) tingkat harga

yang reasonable; dan (6) pembayaran bisa diangsur. Menurut Sinaga (2005), pasar

modern merupakan pasar yang dikelola dengan manajemen modern, sistem ini

akan membangun nilai – nilai strategis suatu Bank. Pada umumnya kawasan

perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang

baik kepada konsumen. Dalam implementasi nilai strategis bank Indonesia harus

menganut sisten kebijakan kebersamaan Pancasila. Rasa solidaritas dapat

membangun suatu uhkuwah kokoh dalam mempersatukan tujuan bangsa. Kita

tahu membangun suatu micro pasar menuju macro pasar membutuhkan hal – hal

yang dapat diterapkan masa macro pasar.

Seperti kita tahu pasar modern antara lain mall, supermarket, departement

store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan, toko serba ada dan toko

grosir. Barang yang dijual di pasar modern memiliki variasi jenis yang beragam.

Dalam penentuan tujuan keberhasilan nilai – nilai strategis pasar micro menuju

macro. Dana yang diberikan sebanding dalam menanngi masalah kendala

kebijakan pasar. Pokok utama pedulinya bank terhadap kendala kebijakan pasar.

Kepedulian bank Indonesia dalam melihat aspek kepeduliannya akan menerapkan

sistem pengacuan untuk mendorong pangsa modern.

Pasar modern juga memberikan pelayanan yang baik, misalnya dengan

adanya pendingin udara yang terdapat di setiap bagian ruangan. Perubahan-

perubahan perilaku konsumen saat ini, juga tidak luput dari perhatian pihak

manajemen Duta Mall, yang menjadi salah satu mall terbesar dan terfavorit di

Kalimatan Selatan.

Page 19: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Selain menyediakan barang- barang lokal, pasar modern juga menyediakan

barang impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin

karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang

rijek/tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, pasar

modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur. Dari

segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti (tercantum harga

sebelum dan setelah dikenakan pajak).

Prinsip dasar dari proses pemasaran menurut Kotler dalam Deswindi

(2007) yang utama adalah bagaimana kita dapat memahami keinginan dan

kebutuhan dari konsumen. Sedangkan menurut Stanton dalam Swastha (2008 : 5)

mendefinisikan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatankegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli aktual (pembelanja) maupun pembeli potensial (pengunjung). Suatu

produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen tentunya

akan terjual dipasaran dengan syarat target pasar produk tersebut tentunya harus

memiliki daya beli. Untuk itu konsumen yang menjadi target harus ditentukan

terlebih dahulu, sehingga dapat dipastikan konsumen tersebut sebagai pembeli

aktual yaitu kelompok masyarakat yang membeli produk yang dihasilkan oleh

perusahaan, maka terlebih dahulu perusahaan harus melakukan penelitian

segmentasi pasar.

Dalam implemenatasi bank Indonesia terhadap nilai – nilai strategisnya.

Harus ada baiknya pemasar. Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan

Armstrong (2008 : 86) adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang digunakan

oleh pemasar untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran.

Ada empat unsur bauran pemasaran ritel menurut Kotler dan Armstrong (2008 :

86), antara lain :

a. Keputusan pilihan produk dan layanan terhadap constumer harus

memutuskan tiga variabel produk utama, yaitu : pilihan produk, bauran pelayanan

dan atmosfer toko.

Page 20: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

a) Pilihan produk; constumer harus bisa mendiferensiasikan produk

sambil menyesuaikan dengan ekspektasi pembelanja sasaran. Salah satu strategi

adalah menawarkan suatu bentuk layanan yang memberikan jaminan. Strategi lain

adalah` menampilkan acara perdagangan yang sukses, menawarkan layanan

kejutan atau constumer bisa mendiferensiasikan dirinya dengan menawarkan

pilihan produk yang ditargetkan secara khusus.

b) Bauran layanan juga bisa membantu memisahkan satu constumer dari

constumer lainnya. Misalnya, beberapa constumer mengundang pelanggan untuk

mengajukan pertanyaan atau berkonsultasi dengan perwakilan pelayanan secara

pribadi atau melalui telepon.

c) Atmosfer bank ; constumer harus merancang satu atmosfer yang sesuai

dengan pasar sasaran dan mendorong constumer agar mau mengakui akan nilai –

nilai kesopanan. Atmosfer bank menawarkan layana yang ampuh di mana

constumer dapat mendiferensiasikan bank mereka dari bank lainnya.

C. Inovasi Dalam Pemberian Nilai – Nilai Usaha Pada Masyarakat

Dengan Penyuluhan

Tanpa imajinasi dapatkah kita mengkonseptualisasikan geometri,

matematika, ilmu pengetahuan? Tanpa imajinasi dapatkan bangsa Mesir

membangun piramida?

Dengan imajinasi orang-orang seperti Bill Gates dan Steve Jobs, mampu

membayangkan bahwa suatu hari nanti terdapat komputer di setiap rumah, dan

kini telah terwujud yang tak terbayangkan oleh umumnya orang pada waktu itu.

Agaknya imajinasi dan pengetahuan tidak dapat dipisahkan. Semua orang

membayangkan dunianya dan menafsirkannya melampaui indrawinya.

Page 21: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Imajinasi telah memberikan kontribusi terhadap inovasi dan revolusi di

seluruh penjuru dunia, untuk sekarang dan selamanya. Berbagai tanggapan telah

disampaikan pada penulis, khususnya berkenaan dengan artikel minggu lalu

dengan judul “Strategi Bank Berbasis Imajinasi Kolektif”. Walaupun dalam

percakapan sehari-hari kita sudah sering menggunakan kata “imajinasi” ini,

namun adakalanya kita menjadi bingung juga untuk menjelaskan apa yang

dimaksud dengan pengertian imajinasi dalam proporsi yang sebenarnya.

Para pembaca memang banyak yang bertanya tentang topik imajinasi

kolektif yang telah dipaparkan pada artikel minggu lalu tersebut. Tentunya

penulis bukanlah seorang “superman” yang mengetahui segalanya, sehingga

penulis sendiri lebih banyak bertanya dan berdiskusi kepada para pakar yang

kompeten dalam bidang ini, terutama rekan-rekan para psikolog, pekerja dan

insan kreatif yang memiliki pengalaman dan mendalami bidang ini. Dengan

segala keterbatasan wawasan yang penulis sadari – karena kompetensi penulis

bukan di bidang ilmu psikologi - maka dari hasil “bertanya pada ahlinya” ini,

penulis sampaikan kembali kepada para pembaca perihal penjelasan atau

pengertian tentang imajinasi ini.

Akhir-akhir ini banyak dilontarkan tentang agenda pengembangan

“ekonomi kreatif”, maka yang perlu disentuh terlebih dahulu – menurut hemat

penulis - adalah pengembangan daya imajinasi kreatif-kolektif dari SDM-nya,

baik para pelakunya maupun para inspiratornya. Tentu saja penjelasan ini

bukanlah suatu jawaban yang memuaskan, akan tetapi paling tidak akan sedikit

mengurangi kepenasaran tentang topik yang dimaksud, dan diperoleh gambaran

awal tentang pertanyaan yang menggelitik selama ini. Imajinasi adalah proses

kognitif yang merupakan kompleks kegiatan mental dimana unsur-unsur dalam

kegiatan mental tersebut lepas dari sensasi indrawi.

Imajinasi melibatkan sintetis yang memadukan aspek-aspek dari ingatan,

kenangan atau pengalaman menjadi sebuah konstruksi mental yang berbeda dari

masa lalu atau menjadi realitas baru dimasa sekarang, atau bahkan antisipasi

realitas di masa yang akan datang. Imajinasi umumnya dianggap sebagai salah

satu dari "fungsi mental yang lebih tinggi," yang sering diasosiakan juga dengan

Page 22: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

fantasi, angan-angan, atau bentuk pemecahan masalah secara orisinal yang

berbeda dari biasanya. Imajinasi umumnya sering dianggap sebagai dasar dari

ekspresi artistik, dan daya kreatifitas sebagai fungsi mental yang lebih tinggi.

Sedangkan imajinasi kreatif adalah pemikiran yang melibatkan daya

restrukturisasi, bukan hanyaendapan memori semata dari suatu sensasi sensorik.

Berfantasi juga sering dianggap sebagai kegiatan imajinasi kreatif yang bersifat

kompensasi atau fungsi pelampiasan"pelepasan ketegangan," meskipun hasil dari

beberapa penelitian terbaru telah meragukan pendapat ini. Imajinasi kreatif

adalah dasar untuk berprestasi di dua alam, yakni alam seni dan ilmu

pengetahuan, dan dalam hal ini para pakar telahmenganalisis proses kreatif

dengan harapan mampu mendorong lebih besar daya kreativitasnya melalui

berbagai jenis pelatihan. Penemuan-penemuan baru tentang fungsi khusus dari

belahan otak kanan dan otak kiri telah mengungkapkan bahwa belahan otak

kanan merupakan pusat dari berbagai fungsi mental yang umumnya dianggap

sebagai pusat kreatifitas, yang erat terkait dengan lompatan intuitif, yakni

kemampuan untuk mensintesiskan unsur-unsur yang ada ke dalam bentuk yang

baru.

Temuan ini telah diterapkan oleh para pelaku dalam ekonomi kreatif yang

ingin meningkatkan kreativitas individual para pelaku bisnis, baik dalam hal

layanan ataupun semangat. Imajinasi juga sering dikaitkan dengan topik quantum

learning dan daya iluminasi lainnya yang acapkali dimiliki oleh orang berbakat

jenius. Imajinasi kreatif diketahui penting bagi setiap aktivitas kreatif manusia,

yang sering dihubungkan dengan bidang seni, bidang penelitian ilmiah, baik di

bidang teknik maupun di bidang sosial.

Dalam penulis menelusuri ini berkaitan dengan implementasi bank dalam

penerapan di masyarakat. Dalam suatu temuan ilmiah menuntut solusi kreatif, di

satu sisi melibatkan proses berpikir logik, dan di sisi lain, menghasilkan temuan

nonkonvensional, asosiasi yang orisinal, yang mengarah pada ide-ide yang sama

sekali baru dan kreatif. Begitu juga hasil penelitian eksperimental dan studi lain

yang ditujukan kepada para pencipta karya besar yang menyiratkan adanya sifat

yang sangat spesifik, yakni imajinasi kreatif yang mereka miliki.

Page 23: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Dalam inovasi yang maju mencapai daya kesejahteraan masyarakat yang

modern maka daya imajinasi kreatif di perlukan dalam pengembang nilai – nilai

strategis bank.

Inovasi dalam implemantasi penerapa masalah ekonomi negara harus

mendapat sentuhan dari para pakar imajinasi. Hal ini untuk membuktikan nilai –

nilai strategis yang akan dicapai dalam memacu bank agar lebih dedikasi untuk

negeri.

Para pakar lain juga berpendapat bahwa imajinasi kreatif merupakan

kemampuan daya bayang visual spasial. Suatu imajinasi kreatif menghasilkan

entitas baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Salah satu cara yang

mengarah pada solusi kreatif adalah berpikir metaforis, yakni menghubungkan

berbagai elemen bayangan imajinatif dan situasi dengan cara yang mengejutkan,

secara tak terduga dan kadang-kadang tidak logik, yang mengarah ke pemahaman

baru tentang suatu fenomena. Melahirkan inovasi baru dalam bidang

pengembangan dan kemajuan merupakan daya kuat untuk membangun nilai –

nilai kemampuan yang sesuai dengan apa yang menjadi harapan.

Karakteristik lain dari imajinasi kreatif adalah sifatnya yang dinamis, yang

mengubah gambaran lama dengan menciptakan karya yang benar-benar

merupakan entitas baru yang mengarah ke solusi baru.

Salah satu karakteristik yang paling penting dari pikiran manusia untuk

membuat temuan kreatif adalah terobosan yang terhubung dengan membuat

temuan, yang menyeberangi batas dan konvensi kebiasaan. Di satu sisi, terobosan

adalah upaya mencari solusi atau resolusi baru dan, di sisi lain, mengantisipasi

hasil temuan di bidang ilmiah. Disadari oleh para pakar, bahwa gagasan tentang

imajinasi,baik dalam pemahaman sehari-hari maupun dari sudut pandang

kejiwaan seringkali ambigu, apalagi bagi kita yang awam di bidang ini. Oleh

karenanya dalam konteks ini, imajinasi diasumsikan sebagai karakteristik dari

pikiran manusia yang berfungsi untuk menciptakan citra mental. Citra mental

adalah representasi internal benda nyata, peristiwa, atau situasi yang tidak

tergantung pada kejadian nyata dan persepsi atau keterlibatan langsung. Dalam

Page 24: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

hal ini penting dibedakan antara imajinasi reproduksi dan imajinasi kreatif.

Imajinasi reproduksi terdiri dalam reproduksi benda, peristiwa dan situasi yang

pernah terlihat sebelumnya, dan sangat berhubungan dengan memori atau daya

ingat. Dengan demikian, imajinasi reproduksi berfungsi mereproduksi sensasi

atau pengindraan dan pengalaman masa lalu. Sementara imajinasi kreatif,

terhubung dengan upaya transformasi, cara baru, kreatifitas orisinal yang secara

sosial diakui menghasilkan entitas yang berharga, dan sering terkait dengan

aktivitas ilmiah dan seni serta bidang-bidang kegiatan kreatif individual lainnya.

Adanya keterkaitan khusus antara imajinasi kreatif dan karya kreatifitas telah

menarik minat para ilmuwan untuk menyelidiki karakteristik unik manusia ini.

Karakteristik lain dari jenis imajinasi adalah keterkaitannya dengan aspek emosi,

yakni suatu keterlibatan total dan mendalam dari individu dalam memecahkan

suatu masalah, sehingga imajinasi kreatif menghasilkan entitas baru yang tidak

diketahui sebelumnya. Selain menggunakan metafora atau kiasan dan transformasi

dalam mencari solusi baru, para ilmuwan, seniman dan penemu yang kreatif

sering dibantu oleh teknik visualisasi, yang membuatnya lebih mudah untuk

menemukan solusi kreatif dalam memecahkan misteri masalah.

Untuk mengetahui bagaimana fungsi imajinasi kreatif bekerja pada para

ilmuwan kreatif, maka sejumlah data biografi dan pernyataan dari para pencipta

terkemuka dikumpulkan melalui metode introspektif atau penelaahan kedalam

diri, yang merepresentasikan terjadinya transformasi mental dan citra visual yang

sering digunakan dalam proses kreatif mereka. Einstein misalnya, terkenal

karena keterampilan imajinatifnya, yang acapkali memecahkan masalah tentang

teori fisika melalui citra mental. Berdasarkan pengalaman Einstein, bahwa kata-

kata atau bahasa, lisan atau tertulis, tidak memainkan peran apa pun dalam proses

berpikirnya. Einstein melihat adanya unit mental yang melayaninya sebagai

elemen berpikir yang memberikan tanda dan bayangan yang dengan mudah

dapat direproduksi dan dikombinasikan. Dari sudut pandang kejiwaan, permainan

kombinasi ini tampaknya menjadi karakteristik berpikir kreatif, yang sebelumnya

tidak didahului oleh kerangka logik baik melalui kata-kata atau tanda-tanda

lainnya, yang dapat segera dikomunikasikan kepada orang lain. Selanjutnya,

Einstein berpendapat bahwa unit mental visualnya adalah anugerah dari alam.

Page 25: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

Baru pada tahap kedua, kombinasi tersebut dikembangkan dan direproduksi

kedalam katakata dan bahasa konvensional atau tanda-tanda dan simbol lainnya

yang dapat dimengerti oleh orang lain. Rumus tentang kesetaraan masa dan teori

energi yang dibuat oleh Einstein sangat elegan dan sederhana, jika kita

mempertimbangkan struktur formalnya. Einstein mengatakan bahwa temuan ini

tidak dicapai melalui upaya verbal atau menggunakan aparatus matematika

formal, tetapi semuanya melintas secara intuitif melalui pantulan citra visualnya,

begitupun dengan temuan para ilmuwan lainnya.

Para fisikawan kontemporer sering mengungkapkan peristiwa

menakjubkan bahwa setiap penemuan yang tiba-tiba muncul melalui pencerahan

nonverbal. Tanpa diduga muncul solusi untuk masalah yang diselidiki, sehingga

karunia pencahayaan dikembangkan untuk tingkat yang luar biasa. Para ilmuwan

lainnya menulis bahwa kata-kata tidak muncul sama sekali dalam pikirannya

ketika ia berpikir tentang suatu masalah, kata-kata hanya muncul ketika konsep

baru perlu disampaikan kepada orang lain ketika ia harus membuat gambar

mental dalam bentuk verbal. Dalam hal ini citra mental mengambil bentuk

karakteristik seumpama gumpalan awan.

Ada dua cara dimana transformasi representasi mental menemukan

momentum imajinasi kreatif dalam sebuah kontinum, yakni: dengan beberapa

tahapan transformasi, atau yang datang secara tiba-tiba, dengan menghasilkan

gambar atau visual baru dengan karakteristik yang diperlukan. Citra mental

memiliki karakteristik yang sama sebagai gambar perseptif, berupa aktivitas

mental yang memberikan informasi visual yang sesuai dengan gambaran dunia

luar. Proses mental yang diolah pada gambar seolah-olah diamati oleh mata

pikiran , kadangkadang disebut juga sebagai “mata-hati”. Para ahli menyatakan

bahwa keanggunan dan kesederhanaan merupakan karakteristik khas citra mental

dalam pemecahan masalah secara kreatif, dan fenomena ini dikenal dalam

psikologi kreativitas. Solusi kreatif yang tadinya terlepas dari lapangan empirik,

kemudian memiliki struktur formal dan sederhana namun indah. Oleh karena itu

solusi kreatif bagi masalah fisika dan matematika sering diformulasikan kedalam

Page 26: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

bentuk asas atau hukum yang memiliki struktur formal sederhana dan simetris

yang indah.

Pandangan ilmu kejiwaan menekankan pentingnya citra mental dan

imajinasi dalam proses pemecahan masalah ilmiah. Faktor tersebut berperan

sangat signifikan pada tahap menghasilkan ide-ide bagi memecahkan suatu

masalah, baik solusi logik dan langkah sistematis maupun ide yang muncul

secara tiba-tiba, dalam bentuk wawasan, atau pencerahan mendadak. Suatu

temuan ilmiah tentunya akan menuntut solusi kreatif, di satu sisi, memerlukan

keterlibatan proses berpikir logik, dan, di sisi lain, temuan tersebut non-

konvensional, asli atau orisinal, yang mengarah pada ide-ide yang sama sekali

baru dan kreatif. Solusi tersebut diharapkan membuka bidang yang sama sekali

baru secara ilmiah, disiplin, atau ranah penelitian baru, atau dapat memberikan

jawaban atas pertanyaan penting bagi perkembangan kemanusiaan. Ada banyak

teknik pemecahan masalah secara kreatif, namun sejauh koneksi dan

efektivitasnya dengan imajinasi kreatif, yang paling penting adalah metode yang

menggunakan pemikiran metaforis atau kiasan dan gambar visual. Berpikir visual

adalah metode yang sering dianggap efektif digunakan oleh para peneliti dan

ilmuwan dalam memecahkan masalah secara kreatif, yaitu kemampuan yang

bervariasi bagi setiap individu dan boleh jadi seiring dengan tahap perkembangan

mental manusia. Dengan asumsi tersebut, muncul pertanyaan tentang

kemungkinan dilakukannya suatu pelatihan untuk membentuk kemampuan ini

dalam ilmu pendidikan bagi anak-anak dan remaja berbakat. Dari data ilmiah dan

hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan ini

berhubungan dengan citra mental yang bergantung pula pada pengalaman awal

dan frekuensi penggunaan citra mental dan transformasi dalam pengalaman

hidup mereka.

Pentingnya proses rasional dan imajinasi kreatif untuk memecahkan

masalah ilmiah menunjukkan kebutuhan untuk melaksanakan suatu program

pelatihan, atau memasukkan faktor pengembangan imajinasi kreatif ini kedalam

kurikulum pendidikan untuk anak-anak dan remaja berbakat. Secara luas telah

diakui bahwa mengembangkan kemampuan luar biasa di bidang tertentu belum

Page 27: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

tentu menjamin kesuksesan. Boleh jadi dalam suatu masyarakat, bahwa seorang

individu telah sangat berkembang kemampuannya dalam bidang tertentu, namun

perlu ditunjang oleh kemampuan kreatif sehingga sikap kreatif menjadi

karakteristik pribadi, bahkan melalui pengembangan semacam “virus kreatif”

dapat terbentuk karakteristik kolektif kreatif (imajinasi kolektif), yang oleh para

pakar sering disebut sebagai pembentukan 'kepribadian kreatif' atau bahkan

‘kreatifitas kolektif’. Terdapat dua tahap penting dalam proses pemecahan

masalah secara kreatif, pertama, adalah yang berhubungan dengan

mengidentifikasi masalah dan pemecahan masalah itu sendiri, dan kualitas dari

tahap ini akan menentukan hasil akhir. Kedua, adalah kemampuan untuk melihat

masalah di mana orang lain tidak melihatnya, yaitu untuk melihat hal-hal baru

dalam situasi yang sudah dikenal baik, dan kemampuan untuk menemukan hal

baru, serta solusi asli yang berhubungan dengan suatu langkah terobosan, suatu

“pikiran liar” di luar konvensi yang ada. Termasuk dalam hal ini adalah

kemampuan untuk mengubah fokus dan menggeser pikiran dan sensasi pribadi ke

arah objek lain, untuk menjauhkan diri dari situasi, pengetahuan dan kemampuan

yang sudah ada. Proses ini terjadi ketika seorang ilmuwan mengutarakan

struktur baru dari sutu fenomena lama, sehingga ladang atau bidang kegiatan baru

diciptakan. Metode ini melibatkan pemikiran metafora, yang merupakan dasar

untuk memecahkan masalah secara kreatif. Pergeseran dariberfikir logik rasional

menuju pada proses emosi-intuitif merupakan proses pengkombinasian informasi

dan seleksi yang mengarah pada menghasilkan entitas baru berdasarkan pada

kesamaan paradoks, adalah inti dari metafora kognitif yang baik.

Seperti permasalahan lainnya dalam strategis nilai – nilai bank indonesia

harus didorong oleh imajinasi kolektif untuk menemukan segmen – segmen yang

dapat memberikan daya dongrak bank. Daya dongkrak bank akan mendapat

respon yang baik mendukung dalam keperluan – keperluan dalam penemuan hal –

hal baru.

Page 28: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara tidak langsung komponen bank yang perkasa terjadi bila

perbandingan struktural ekonomi bank berbanding dengan struktural ekonomi

perkasa dalam konteks negara. Ekonomi bank yang perkasa merupakan bentuk

otonom dalam membangun perekonomian negara. Sesuai visi dan misi Bank

Indonesia maka implentasi yang dapat memberikan efek positif terhadap ekonomi

bangsa dan negara adalah sebagai berikut:

Daya bantuan rencana usaha yang bersifat struktural modern

Sistem kebijakan yang akan membangun ekonomi bangsa adalah struktural

modern. Berbanding dalam sistem ini penerapan kedisplin merupakan kajian

dalam membangun ekonomi bangsa.

Penyuluhan akan usaha dalam ranah ekonomi modern

Membangun sarana dan prasana bagi pengausaha muda untuk

membangun ekspedisi bisnis modern

B. Saran

Page 29: Implementasi visi dan nilai strategis bank indonesia pasca ojk

DAFTAR PUSTAKA