15
Integrasi Nasional Kelompok : Ahmad Farid Mujahidin (x3/01) Avista Rizki Septiningsih (x3/04) Demo Kurniawan Saputra (x3/07) Fariza Altruista Pramadani (x3/11) Gilang Dani Ardiyanto (x3/14) Luthfi Afif Fauzi (x3/19)

Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

untuk PKN kurikulum 2013 jika berkenan tinggalkan jejak

Citation preview

Page 1: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Integrasi NasionalKelompok :

Ahmad Farid Mujahidin (x3/01)

Avista Rizki Septiningsih (x3/04)

Demo Kurniawan Saputra (x3/07)

Fariza Altruista Pramadani (x3/11)

Gilang Dani Ardiyanto (x3/14)

Luthfi Afif Fauzi (x3/19)

Page 2: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Integrasi

Bangsa

Pengertian

Landasan

Hal2 yang harus

diperhatikan

Faktor pendorong

dan penghambat

Tahap pembinaan persatuan

Nilai dan alat

pembinaan persatuan

Sikap yang harus

dikembangkan dan

dihindari

Prinsip pembinaan persatuan

Tujuan

Page 3: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Pengertian

Integrasi Nasional adalah proses mengoordinasikan berbagai tugas, fungsi, dan bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerjasama dan tidak saling bertentangan dalam pencapaian sasaran dan tujuan.

Page 4: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Landasan

Idiil : Pancasila, Sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia

Konstitusional : UUD 1945, Pembukaan alinea 4. UUD 1945 pasal 30 ayat 1 & 2

Operasional : ketetapan MPR nomor IV/MPR/1999 tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

Page 5: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Hal-hal yang harus diperhatikan

Ancaman : hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.

Tantangan : hal/upaya yang bersifat atau bertujuan untuk menggugah kemampuan.

Hambatan : suatu hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam.

Gangguan : hambatan yang berasal dari luar.

Page 6: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Faktor pendorong Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan

seperjuangan.

Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan.

Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pancasila dan UUD 1945, Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa Kesatuan Bahasa Indonesia.

Page 7: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Faktor Penghambat Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka

ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras, dsb.

Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepuluan yang dikelilingi oleh lautan luas.

Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas di masalah SARA.

Page 8: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Tahap-tahap pembinaan persatuan

Perasaan senasib Kebangkitan nasional Sumpah pemuda Proklamasi kemerdekaan

Page 9: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Sikap-sikap yang harus dikembangkan

Mengembangkan semangat kekeluargaan Meningkatkan semangat tunggal ika Mengembangkan rasa kasih sayang dan rela

berkorban Senantiasa toleran terhadap setiap perbedaa

Page 10: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Sikap – sikap yang harus dihindari

Fanatisme : paham yang menganggap ideologi, agama, dan budaya yang dianutnya adalah yang paling benar.

Egoisme : paham yang menginginkan dirinya / kelompoknya selalu menang sendiri.

Provinsialisme: suatu paham yang mengagungkan kedaerahannya, dengan meremehkan daerah yang lain.

Ekstremisme : berlebih-lebihan dalam beragam atau berideologi.

Sikap acuh tak acuh : tidak peduli terhadap lingkungan / orang lain.

Sukuisme : paham yang menonjolkan kesukuan seseorang.

Page 11: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Nilai dan alat pembinaan persatuan

Bahasa Lagu kebangsaan Indonesia Raya Pancasila Garuda Panca Sila Bhineka tunggal ika UUD 1945 Sumpah Pemuda Gotong royong

Page 12: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Prinsip-prinsip

Prinsip Bhineka Tunggal Ika Nasionalisme Indonesia Prinsip kebebasan yang bertanggungjawab Prinsip wawasan nusantara Prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan

cita-cita reformasi

Page 13: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Tujuan

Untuk menghilangkan kelas-kelas sosial yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan menjadikan semua perbedaan-perbedaan yang ada menjadi sebuah anugrah dari tuhan Y.M.E. Dan menjadikan perbedaan sebagai modal dan bekal untuk menjadikan indonesia sebagai negara yang lebih maju di era persaingan global seperti saat ini.

Page 14: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Ada pertanyaan?

Page 15: Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKN

Terimakasih!