17
Fatma Dewi Faza Nur Fuadina Fira Nadia Pratiwi X MIA 5 2014/2015

Islam dan jaringan perdagangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Islam dan jaringan perdagangan

Fatma Dewi

Faza Nur Fuadina

Fira Nadia Pratiwi

X MIA 5

2014/2015

Page 2: Islam dan jaringan perdagangan

Sejak lama, laut telah memiliki fungsi

sebagai jalur pelayanan dan

perdagangan antarsuku bangsa di

kepulauan Indonesia dan bangsa-

bangsa di dunia. Para pelaut tradisional

Indonesia telah memiliki keterampilan

berlayar yang dipelajari dari nenek

moyang secara turun temurun. Hal

tersebut tidak terlepas dari terbaurnya

kebudayaan satu sama lain, termasuk

dalam menyebarkan suatu hal.

Page 3: Islam dan jaringan perdagangan

Pendapat Tokoh Sejarahmengenai jalur pelayaran saat itu

Page 4: Islam dan jaringan perdagangan

A. Penyebaran

Islam Melalui Jalur

Perdagangan

Page 5: Islam dan jaringan perdagangan

berkembangnya agama Islam di Indonesia

salah satunya menyatakan bahwa Islam

berkembang di Indonesia dibawa oleh para

pedagang muslim yang berasal dari Arab

maupun Gujarat. Mereka datang ke

Indonesia awalnya untuk Berdagang, tetapi

mereka melakukan pelayaran berdasarkan

angin muson. Pada kesempatan itulah merek

memanfaatkan waktunya untuk berdakwah

menyebarkan agama. Disamping itu,

terdapat sumber lain yang menyatakan hal

berbeda, yaitu :

• Berita Arab

• Berita Eropa

• Berita India

Page 6: Islam dan jaringan perdagangan

Namun, dari hal sebelumnya sudah dapat

ditarik kesimpulan bahwa hubungan Islam

dengan perdagangan mencakup

penyebaran Islam di Indonesia

Page 7: Islam dan jaringan perdagangan

Jaringan perdagangan dan

pelayaran antarpulau di

Nusantara terbentuk

karena antarpulau saling

membutuhkan barang-

barang yang tidak ada di

tempatnya.

B. Islam dan Jaringan

Perdagangan Antar Pulau

Page 8: Islam dan jaringan perdagangan

Setelah Malaka jatuh ke

tangan Portugis (1511), pedagang-

pedagang Islam memindahkan kegiatannya

ke pelabuhan lain. Dengan demikian, mereka

tetap dapat melanjutkan usaha

perdagangannya secara aman. Sehingga,

penyaluran komoditas ekspor (rempah-

rempah) dari daerah Indonesia ke daerah

Laut Merah tetap dapat dikuasai. Pusat-pusat

perdagangan dan kekuasaan yang sebelum

Malaka jatuh sudah ada kemudian menjadi

berkembang pesat. Pusat-pusat perdagangan

dan kekuasaan yang berkembang pesat

setelah jatuhnya Malaka ke

Page 9: Islam dan jaringan perdagangan

Selanjutnya antar pulau saling berhubungan

satu sama lain bertukar tukar barang ataupun

mengadakan kerjasama. Para pedagang yang

semula selalu berdagang di Malaka, kemudian

berpindah pusat di daerah secara tidak

langsung juga menyebarkan kebudayaan di

Malaka, termasuk Agama Islam yang ada di

Malaka. Munculnya pusat-pusat perdagangan

Nusantara disebabkan adanya kemampuan

sebagai tempat berikut ini:

Pemberi bekal untuk berlayar dari suatu

tempat ke tempat lain.

Pemberi tempat istirahat bagi kapal-kapal

yang singgah di Nusantara.

Page 10: Islam dan jaringan perdagangan

Pedagang-pedagang Islam yang

konflik dengan pedagang-

pedagang Portugis menyingkir ke Aceh,

Banten, dan Makasar. Mereka tetap

melakukan perdagangan dan pelayaran

dengan pedagang-pedagang luar.

Karena jalur melalui Selat Malaka sudah dik

uasai Portugis, maka mereka membuka

jalur perdagangan baru

melalui sepanjang Pantai Barat Sumatera.

Pedagang-pedagang Islam berangkat dari

bandar Banten lalu masuk selat Sunda

terus berlayar ke luar melalui pantai barat

Sumatera. Sebaliknya,

Page 11: Islam dan jaringan perdagangan

Jaringan perdagangan danpelayaran antar pulau di Indonesia

sebenarnya telah dimulai sejak abadpertama Masehi. Namun, Baru berkembang

pesat setelah pusat perdagangan diIndonesia sudah tidak terpusat di Malaka.

Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulanbahwa hubungan Islam dengan

perdagangan mencakup penyebaran Islam melalui jalur perdagangan antar pulau di

Indonesia.

Page 12: Islam dan jaringan perdagangan

C. Islam dan Jaringan

Perdagangan Antar

Kesultanan

Page 13: Islam dan jaringan perdagangan

Diantara pulau satu dengan lainnya telah terjalinhubungan yang berlangsung sejak dulu, diantaranya hubungan perdagangan, terutamapada masa kerajaan-kerajaan Islam nusantara. Semula kegiatan perdagangan di nusantarabersifat insidental, namun lambat laun terjadiperubahan menjadi kegiatan yang berlangsungterus menerus, ramai, dan semakinmenguntungkan. Dengan demikian muncullahbeberapa pusat perdagangan yang dimilikikerajaan-kerajaan yang wilayahnya menjangkaupantai. Misalnya sriwijaya, gowa-tallo dan samudera pasai.

Berita-berita asing, ditunjang peta-peta kuno, hikayat, babat lokal dan data arkeologis cukupmenunjukkan bahwa sebelum dan sesudah

Page 14: Islam dan jaringan perdagangan

Berita Tionghoa dan Arab dari sekitar abad ke-

7 atau ke-8 juga member bukti adanya

pelayaran dan jaringan perdagangan, di mana

pedagang-pedagang Arab dan Persia telah

berperan dalam jaringan perdagangan

internasional melalui selat Malaka. Namun,

dengan kedatangan VOC yang

berambisi untuk berusaha menerapkan

monopoli dengan cara memerangi dan

menanamkan politik “Devide et Empera”-nya.

Akibatnya, VOC mendapat perlawanan dan

pemberontakan oleh beberapa kesultanan.

Kesultanan Aceh merupakan kesultanan yang

paling sulit ditaklukan oleh VOC Hindia-

Belanda. Di kesultanan Demak, yang berfungsi

Page 15: Islam dan jaringan perdagangan

Hubungan perdagangan itu bukan hanya

didasarkan data historis tetapi juga data

arkeologis. Demikian pula jaringan perdagangan

antara kesultanan yang ada di Jawa, antara lain

Cirebon dan Mataram yang dikuasai VOC sejak

abad ke-18, sedangkan di Sulawesi dan

Kalimantan, VOC berhasil mengambil alih

perdagangan pada abad ke-8 sampai ke-19

Masehi. Di sisi lain, sebagaimana bukti yang ada,

diberitakan bahwa kesultanan Aceh Darussalam

adalah kesultanan yang sulit ditaklukan oleh VOC,

untuk itu butuh waktu lama bagi VOC untuk

menguasai bandar di Aceh Darussalam.

Hubungan yang terjalin antar kesultanan tersebut

tidak hanya mencakup masalah perdagangan

saja, namun mereka juga saling berbagi ilmu,

Page 16: Islam dan jaringan perdagangan

Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa hubungan Islam dengan

perdagangan mencakup penyebaran Islam

melalui jalur perdagangan antar kesultanandi Indonesia

Pertanyaan?

Page 17: Islam dan jaringan perdagangan

terimakasih