20
Oleh: Gladys Adityafitriani - 2013171245 Mega Marta Atika - 2013171184 Throva asyer malkia - 2013171161 Gregorius Jonathan Hadi - 2013170225 Akhmad kautsar fattah - 2013170434 Kasus Wahyu Dwi Pranata

Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sebagai tugas mata kuliah Media Convergence, London School of Public Relations.

Citation preview

Page 1: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Oleh: Gladys Adityafitriani - 2013171245

Mega Marta Atika - 2013171184Throva asyer malkia - 2013171161

Gregorius Jonathan Hadi - 2013170225Akhmad kautsar fattah - 2013170434

Kasus Wahyu Dwi Pranata

Page 2: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Siapakah Wahyu Dwi Pranata ?

Page 3: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Wahyu Dwi Pranata, mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah.

Page 4: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Wahyu mempermasalahkan tentang kebenaran tulisan Banner pada website UDINUS

Page 5: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Proses perjalan kasus Wahyu

1. Wahyu sudah menanyai soal kejelasan tentang kebenaran banner tersebut namun tidak ada kejelasan dari pihak kampus yang hanya memberikan jawaban “perintah rektor”,

2. Tidak ada surat MoU soal program yang ditawarkan tersebut,

3. Pada saat inagurasi mahasiswa baru, September 2013, Wahyu membacakan puisi tentang Indonesia dan Kampus-ku, yang disinyalir bertujuan untuk menghasut mahasiswa baru untuk bertindak kritis,

Page 6: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Proses perjalanan kasus Wahyu

4. Pihak kampus beberapa kali menegur Wahyu,5. Namun Wahyu tetap menyuarakan pendapatnya

melalui blog pribadi dan kompasiana,6. Pihak kampus memanggil orang tua Wahyu dan

menawarkan dua pilihan; dijerat pasal pencemaran nama baik dengan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik ataukah mengundurkan diri,

7. Wahyu terpaksa mengundurkan diri, lalu rektorat mengembalikan uang kuliah, transkrip nilai, dan semua surat-surat yang dibutuhkan agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi lain.

Page 7: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Tulisan Wahyu tentang UDINUS

Page 8: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

APAKAH WAHYU MELANGGAR UU ITE?

APAKAH TINDAKAN PIHAK UDINUS MELANGGAR HAK

DALAM BEREKSPRESI?

Page 9: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Menurut isi general comment on freedom of expression

Page 10: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

General remarks

Kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi adalah kondisi yang sangat diperlukan untuk pengembangan penuh orang. Mereka sangat penting untuk setiap masyarakat [1]. Mereka merupakan batu landasan bagi setiap masyarakat yang bebas dan demokratis. Kedua kebebasan ini sangat erat hubungannya, dengan kebebasan berekspresi yang menyediakan kendaraan untuk pertukaran dan pengembangan pendapat.

  Kebebasan berekspresi adalah kondisi yang

diperlukan untuk realisasi prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas yang, pada gilirannya, penting untuk promosi dan perlindungan hak asasi manusia.

Page 11: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Freedom of opinion

Ayat 1 pasal 19 membutuhkan perlindungan dari hak untuk memiliki pendapat tanpa gangguan. Ini adalah hak yang Kovenan memungkinkan tidak terkecuali atau pembatasan.

Page 12: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Freedom of expression Ayat 2 menuntut Negara untuk menjamin hak atas

kebebasan berekspresi, termasuk hak untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan ide-ide dari semua jenis tanpa batas. Hak ini mencakup ekspresi dan penerimaan komunikasi dari setiap bentuk ide dan opini yang mampu penularan kepada orang lain, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 19, ayat 3, dan pasal 20.

[12] Ini termasuk wacana politik, [13] komentar pada [14] dan pada urusan publik, [15] canvassing, [16] pembahasan hak asasi manusia, [17] jurnalisme, [18] ekspresi seni dan budaya sendiri, [19] mengajar, [20] dan wacana keagamaan. [21] Ini juga termasuk iklan komersial. Ruang lingkup ayat 2 mencakup bahkan ekspresi yang dapat dianggap sebagai sangat ofensif, [22] meskipun ekspresi tersebut dapat dibatasi sesuai dengan ketentuan pasal 19, ayat 3 dan pasal 20.

Page 13: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Freedom of expression

Ayat 2 melindungi semua bentuk ekspresi dan cara penyebarannya. Bentuk seperti termasuk berbicara, menulis dan bahasa isyarat dan ekspresi non-verbal seperti gambar dan benda-benda seni. [23] Sarana ekspresi termasuk buku, surat kabar, [24] pamflet, [25] poster, spanduk, [26] dress dan pengajuan hukum. [27] Mereka mencakup semua bentuk mode audio visual serta elektronik dan berbasis internet berekspresi.

Page 14: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Isi pasal 19 HAM

Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat; dalam hal ini termasuk kebebasan menganut pendapat tanpa mendapat gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan keterangan-keterangan dan pendapat dengan cara apa pun dan dengan tidak memandang batas-batas.

Page 15: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Apakah Wahyu bersalah?

1. Apakah hal itu relevan dengan UU ITE? Karena ia juga menulis di blog pribadi, ada bukti-bukti, sementara kita tahu, sifat informasi sekarang itu terbuka.

2. Menurut General Comment, tindakan Wahyu masih dalam jalur yang benar untuk mengekspresikan pendapatnya.

3. Harus juga melihat pada pasal 28F UUD 1945 tentang hak seseorang tentang berkomunikasi

4. Perlu ditinjau juga terhadap UU Keterbukaan Informasi Publik

Page 16: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

PASAL 28F UUD 1945

“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”

Dalam pasal 28F UUD 1945 dijelaskan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Itu berarti masyarakat boleh mencari segala macam informasi yang dibutuhkan tanpa terkecuali.

Page 17: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik

Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik adalah salah satu produk hukum Indonesia yang dikeluarkan dalam tahun 2008 dan diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, kecuali beberapa informasi tertentu.

Page 18: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Apabila Wahyu dianggap melakukan pencemaran nama baik, ada pembelaan yang dapat dilakukan

Page 19: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Apakah tindakan pihak UDINUS melanggar hak untuk berekspresi dan salah?

1. Berdasarkan general comment, tindakan Wahyu masih dalam jalur yang dibenarkan,

2. Terkait tulisan pada banner website UDINUS, apabila hal itu ternyata salah, pihak kampus dapat dijerat UU ITE dengan dalih penyesatan informasi,

3. Pihak kampus juga dapat ditinjau melalui tindakan membatasi hak mendapatkan pendidikan dan pasal 28 lainnya atas pemaksaan untuk pengunduran diri dari Wahyu,

4. Lain cerita bila di dalam UDINUS memang sudah diadakan peraturan untuk tidak diizinkan berkomentar selain di media kampus yang sudah disetujui pula oleh mahasiswa termasuk Wahyu.

Page 20: Kasus Wahyu Dwi Pranata (UDINUS)

Referensi : http://www.article19.org/resources.php/resource/2420/en/

general-comment-no.34:-article-19:-freedoms-of-opinion-and-expression

http://www.tempo.co/read/news/2013/09/20/063515271/Memecat-Mahasiswa-Blogger-Udinus-Semarang-Dikecam

http://www.merdeka.com/peristiwa/alasan-udinus-minta-wahyu-mengundurkan-diri-karena-tulis-blog.html

To get this slide, feel free to contact:Gladys Aditya ([email protected])