Upload
kevin-agatha
View
385
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
KEVIN MEILINA AGATHA
SMA NEGERI 5 MALANG
KEADILAN DAN KEDAMAIAN
A. Perlindungan dan Penegakan Hukum
Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum dimaknai sebagai upaya yang dilakukan oleh setiap orang, bertujuan mengusahakan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak yang ada.
Penegakan Hukum
Merupakan upaya untuk menjadikan hukum sebagai pedoman mayarakat, aparat, dan lembaga penegak hukum.
B. Peranan Lembaga Penegak Hukum
Dasar hukum yang mengatur tentang lembaga penegak hukum antara lain:
1. Pasal 16 UU RI no. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik
Indonesia.
2. UU RI no. 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
3. UU RI no. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang
merupakan penyempurna UU RI no. 4 tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
4. UU RI no. 18 tahun 2003 tentang Advokat.
Peran Kepolisian RI
1. Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat,
2. Menegakkan hukum,
3. Memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam
negeri.
Peran Kejaksaan RI
Di bidang pidana:
1. Penuntutan,
2. Penetapan hakim dan putusan pengadilan,
3. Pengawasan putusan pidana,
4. Penyidikan,
5. Melengkapi berkas perkara tertentu.
Di bidang ketertiban dan ketenteraman:
1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
2. Pengamanan kebijakan penegakan hukum,
3. Pengawasan peredaran barang cetakan,
4. Pengawasan aliran kepercayaan,
5. Pencegahan penodaan agama,
6. Penelitian dan pengembangan hukum,
7. Statistik kriminal.
Peran Kejaksaan RI
Peran Hakim
Hakim berwenang melakukan
serangkaian tindakan hakim untuk
menerima, memeriksa, dan
memutuskan perkara hukum
berdasarkan asas bebas, jujur, dan
tidak memihak di sebuah sidang
pengadilan.
Peran Advokat Memberi bantuan berupa nasihat (konsultasi)
dengan jalan mewakili, mendampingi, atau
membela.
Memberdayakan masyarakat dalam menyadari
hak-hak fundamental mereka.
Tugas khusus: membuat dan mengajukan gugatan,
jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi bukti, dan
sebagainya.
Pelanggaran terhadap hukum hakikatnya merupakan pelanggaran terhadap:
1. Aturan agama
2. Dasar negara
3. Konstitusi negara
4. Norma-norma kehidupan
C. Pelanggaran Hukum
Pelanggaran dalam keluarga
Mengabaikan perintah orang tua Mengganggu akak atau adik yang
belajar Ibadah tidak tepat waktu Menonton televisi hingga larut malam Bangun kesiangan dll
Pelanggaran dalam sekolah
Mencontek ketika ulangan Datang terlambat Bolos pelajaran Upacara tidak tertib Tidak memerhatikan penjelasan guru Berpakaian tidak rapi dll
Pelanggaran dalam masyarakat
Mangkir dari tugas ronda malam Main hakim sendiri Mengonsumsi obat-obatan terlarang Melakukan perjudian Membuang sampah sembarangan dll
Pelanggaran terhadap bangsa dan negara
Tidak memiliki KTP atau SIM saat usia sudah mencukupi.
Tidak mematuhi rambu lalu lintas Melakukan tindakan pidana Melakukan aksi teror Merusak fasilitas negara dll
D. Sanksi
Sanksi norma hukum bersifat tegas dan nyata.
1. Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur.
Hukuman pokok:
1. Hukuman mati
2. Hukuman penjara yang terdiri dari
hukuman seumur hidup dan
hukuman sementara waktu
(setinggi-tingginya 20 tahun dan
sekurang-kurangnya 1 tahun).
Hukuman tambahan:
1.Pencabutan hak-hak tertentu
2.Perampasan (penyitaan) barang-
barang tertentu
3.Pengumuman keputusan hakim
2. Nyata berarti adanya aturan yang secara
material telah ditetapkan kadar hukuman
berdasarkan perbuatan yang dilanggar.
Contohnya pasal 338 KUHP:
“barang siapa sengaja merampas
nyawa orang lain, diancam, karena
pembunuhan, dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.”