Upload
xinyouwanz
View
2.599
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
PENGKOROSIAN BESI Page 1
Judul Percobaan : Pengkorosian Besi
Tanggal Percobaan : 04 Mei 2012-09 Mei 2012
Tujuan Percobaan :Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan korosi dan melakukan
percobaan perlindungan korosi menggunakan inhibitor alami
1. Tahap observasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita baik sadar ataupun tidak, banyak barang-barang yang
terbuat dari logam besi. Contoh barang-barang yang terbuat dari besi yang banyak kita temukan
adalah paku,pagar yang terbuat dari besi,alat-alat transportasi dan yang lainnya. Jadi besi banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk melakukan pekerjaan kita.
Namun, bahan-bahan yang terbuat dari besi mempunyai kelemahan, salah satunya adalah
terjadinya korosi. Korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam
khususnya besi. Oleh karena itu menyadari pentingnya mempelajari korosi dan cara
pencegahannya, kelompok kami melakukan pengamatan pada paku sebagai sampel bahan yang
terbuat dari besi dengan menggunakan inhibitor alami.
Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi
kimia. Inhibitor ada yang terbuat dari zat organik dan zat anorganik. Inhibitor yang terbuat dari
zat-zat organik disebut inhibitor alami dan inhibitor yang terbuat dari zat-zat anorganik disebut
inhibitor sintesis. Penggunaan inhibitor alami lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan
dibandingkan dengan bahan inhibitor sintesis yang harganya tergolng lebih mahal dan tidak
ramah lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, kami menggunakan kopi sebagai inhibitor alami. Di dalam kopi
mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan merupakan
derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak kopi dapat
efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh CO2.
http://nova-novianti.blogspot.com/2011/04/corrosion.html (di akses pada tanggal 25-06-2012)
2. Tahap Pertanyaan Penelitian :
1) Apakah kopi dapat digunakan sebagai inhibitor alami untuk mencegah korosi?
2) Apa saja faktor-faktor yang dapat mencegah korosi?
PENGKOROSIAN BESI Page 2
3. Tahap prediksi :
Kopi sebagai inhibitor alami dapat mencegah korosi (karat) pada besi.
Berdasarkan data yang ada dari jurnal-jurnal ilmiah (sebutkan judul jurnal dan pengarangnya dan
tahun), menurut prediksi kelompok kami pecegahan korosi dengan kopi sebagai inhibitor alami
yang kami lakukan akan berhasil. Kopi dapat menghambat laju perkaratan (korosi) pada besi.
4. Tahap hipotesis :
Kopi sebagai inhibitor alami dapat mencegah korosi (karat) pada besi.
5. Tahap Investigasi :
Judul Percobaan : Pengkorosian Besi
Tanggal Percobaan : 04 Mei 2012-09 Mei 2012
Tujuan Percobaan :Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan korosi dan
melakukan percobaan perlindungan korosi menggunakan inhibitor
alami.
Landasan Teori
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Besi juga
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
kegunaannya. Hal ini karena beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi dikulit bumi cukup besar
Pengelolahannya relative mudah dan murah
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi banyak menimbulkan
banyak kerugian karena mengurangi umur pakai barang atau bangunan yang menggunakan besi
atau baja. (id.wikipedia.com)
Oleh sebagian orang, korosi dapat diartikan sebagai karat, yakni sesuatu yang hamper
dianggap musuh umum masyarakat. (Chamberlain:1988)
Karat (rush) adalah sebutan yang belakangan ini hanya dikhususkan bagi korosi pada
besi, sedangkan korosi adalah gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam.
Walaupun besi bukan logam pertama yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu diingkari
PENGKOROSIAN BESI Page 3
bahwa logam besi paling banyak digunakan dank arena itu paling awal menimbulkan masalah
korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hamper dianggap
sinonim. (Chamberlain:1988)
Laju korosi atau perusakan lapisan pelindung yang diberikan kepada logam akan
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan factor sebagai berikut:
Kelembaban relative
Temperature (suhu)
Kenaikan suhu akan menyebabkan bertambahnya kecepatan reaksi korosi . hal ini terjadi
karena makin tinggi suhu maka energy kinetic dari partikel-partikel yang bereaksi akan
meninggkat sehingga melampaui besarnya harga energy aktivasi dan akibatnya laju
kecepatan reaksi juga akan makin cepat (Fogler:1992)
pH
konsentrasi oksigen
Adanya oksigen di dalam udara dapat bersentuhan dengan permukaan logam yang lembab.
Sehingga kemungkinan menjadi korosi lebih besar. Didalam air (lingkungan terbuka ),
adanya oksigen menyebabkan korosi.(djaprie:1995)
bahan pengotor padat atau terlarut
konsentrasi
kecepatan air fluida
Laju korosi cenderung bertambah jika laju atau kecepatan aliran fluida bertambah besar. Hal
ini karena kontakantara zat pereaksi dan logam akan semakin besar sehingga ion-ion logam
akan semakin banyak yang lepas sehingga logam akan mengalami korosi. (Kirk Othmer:
1965)
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran
bahan dan sebagainya.
Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,
keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat
menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik
maupun organik.
PENGKOROSIAN BESI Page 4
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses
korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat memeprcepat proses korosi
peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta
persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini
umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan
kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal,
bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara.
Proses pencegahan korosi dapat dilakukan, diantara dengan pelapisan pada permukaan
logam, perlindungan katodik, penambahan inhibitor korosi dan lain-lain. Sejauh ini, penggunaan
inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya
yang relative murah dan proses yang sederhana.
Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi
kimia. inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan,
dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.
Umumnya inhibitor berasal dari senyawa-senyawa organic dan anorganik yang
mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, seperti nitrit,pospat,dan lain-
lain. Namun demikian,pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintetis ini merupakan bahan
kimia yang berbahaya, harganya juga relative mahal, dan tidak ramah lingkungan.
Inhibitor dari ekstrak alam adalah solusinya kerena aman, mudah didapatkan, bersifat
biodegradable, biaya murah dan ramah lingkungan.
Ekstrak bahan alami khususnya senyawa yang mengandung atom N,O,P,S dan atom-
atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-unsur yang mengandung pasangan electron
bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa kompleks
dengan logam.
Ekstak daun tembakau, teh dan kopi dapat efektif sebagai inhibitor pada sampel logam
besi. Keefektifan ini diduga karena ekstrak daun tembakau, teh,dan kopi memiliki unsur nitrogen
yang berfungsi sebagai pendonor electron terhadap logam Fe untuk membentuk senyawa
kompleks. Kopi mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan
merupakan derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak
kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh
CO2.
PENGKOROSIAN BESI Page 5
Variable control : paku besi
Variable bebas :menggunakan penutup dengan tidak menggunakan penutup.
Residu kopi ( ampas saja, ampas dan airnya, air kopi saja),paku
dengan minyak, paku dengan air, paku dalam udara terbuka
Variable terikat :pencegahan korosi besi dengan menggunakan inhibitor alami dan
dengan menggunakan air,minyak dan udara terbuka sebagai
pembanding hasil.
Alat dan Bahan
No. Nama Alat Jumlah Gambar
1 Paku besi 7 buah
2 Gelas plastik 7 buah
3 Neraca o’hauss 1 buah
4 Panci 1 buah
PENGKOROSIAN BESI Page 6
5 Kompor gas 1buah
6 Plastik Es 1 buah
7 Karet gelang 1 buah
No. Nama Bahan Jumlah Gambar
1 Kopi hitam Secuknya
PENGKOROSIAN BESI Page 7
2 Minyak goreng Satu sendok makan
3 Air mineral Secukupnya
Prosedur
No. Procedure Percobaan dan Hasil
Percobaan
Gambar Percobaan
1. Mengamplas masing-masing paku besi
2. Menimbang masing-masing paku besi
Paku 1 : 0,41 gram
Paku 2 : 0,41 gram
Paku 3 : 0,41 gram
Paku 4 : 0,43 gram
Paku 5 : 0,41 gram
Paku 6 : 0,43 gram
PENGKOROSIAN BESI Page 8
Paku 7 : 0,41 gram
3. Menyiapkan 7 wadah plastic. Wadah
kesatu beri tanda sampel 1, sampai
wadah ke tujuh beri tanda sampel 7.
4. Mendidihkan kopi dan air. Dan biarkan
sampai suhu air tidak tinggi.
5. Sampel 1
Ekstrak yang digunakan: residu/ampas
dalam kopi
Memasukan ekstrak kopi ke dalam gelas
dan masukan paku besinya.
Biarkan pakunya terkena kontak
langsung dengan udara
Amati perubahan yang terjadi
6. Sampel 2
Ekstrak yang digunakan: residu/ampas
dalam kopi
Masukan residu ke dalam gelas dan
masukan paku besinya.
Jangan biarkan besi terkena kontak
dengan udara secara langsung. Bungkus
sampelnya dengan menggunakan plastic
bening dan ikat dengan karet gelang
Amati perubahan yang terjadi
PENGKOROSIAN BESI Page 9
7. Sampel 3
Masukan paku dalam gelas. Tanpa
ditambahkan ekstrak kopi
Amati perubahan yang terjadi
8. Sampel 4
Masukan satu sendok makan minyak
goring ke dalam gelas dan masukan
paku besi
Amati perubahan yang terjadi
9. Sampel 5
Masukan satu sendok makan air
kedalam gelas dan masukan paku besi
Amati perubahan yang terjadi
10. Sampel 6
Ekstrak yang digunakan: cairan kopi
tanpa ampas kopinya.masukan ekstrak
tersebut ke dalam gelas.
Masukan paku besi
Amati perubahan yang terjadi
11. Sampel 7
Ekstrak yang digunakan: residu/ampas
kopi yang masih terdapat air di
dalamnya.
Masukan paku besinya
Amati perubahan yang terjadi
Hasil pengamatan
PENGKOROSIAN BESI Page 10
Sampel Perubahan yang Terjadi Gambar
1 Hari ke-1
belum ada perubahan
Hari ke-2
paku belum ada perubahan dan residu
kopi mulai mengering
Hari ke-3
timbul perubahan disekitar paku. Banyak
residu kopi yang menempel pada paku
besi
Hari ke-4
residu yang menempel pada paku lebih
banyak
Hari ke-5:
ketika dibilas dengan air, paku berubah
warna menjadi coklat dan permukaan
paku terasa lengket. Dan masukan
kembali.
Hari ke-6
timbul lagi residu yang menempel pada
paku
Hari ke-7
seluruh paku diselimuti oleh residu kopi
2 Hari ke-1
belum terjadi perubahan
Hari ke-2
belum terjadi perubahan
Hari ke-3
belum terjadi perubahan
Hari ke-4
permukaan residu mulai timbul jamur
PENGKOROSIAN BESI Page 11
berwarna hijau tetapi paku tidak terkorosi
Hari ke-5
paku berubah warnah menjadi hitam di
permukaan bawah
Hari ke-6
perubahan warna hitam menyebar
keseluruh bagian paku
Hari ke-7
paku tidak terkorosi hanya terjadi
perubahan warna paku menjadi warna
hitam dan residunya tercium bau yang
tidak sedap.
3 Hari ke-1
belum terjadi perubahan
Hari ke-2
belum mengalami perubahan
Hari ke-3
mulai mengalami korosi
Hari ke-4
sedikit mengalami korosi
Hari ke-5
mengalami korosi
Hari ke-6
korosi bertambaHari ke-7
korosi lebih banyak
4 Hari ke-1
Belum ada perubahan
Hari ke-2
Belum ada perubahan
Hari ke-3
Belum ada perubahan
PENGKOROSIAN BESI Page 12
Hari ke-4
Tidah ada perubahan pada paku maupun
pada minyak
Hari ke-5
Tidak terjadi korosi
Hari ke-6
Tidak terjadi korosi
Hari ke-7
Tidak ada perubahan dan tidak terjadi
korosi
5 Hari ke-1
Belum ada perubahan
Hari ke-2
Terjadi perubahan, mulai timbul korosi
pada paku dibagian bawah
Hari ke-3
Terjadi perubahan,mulai timbul korosi
pada paku dibagian terkena air
Hari ke-4
Terjadi perubahan, timbul korosi pada
paku dibagian terkena air dan air menjadi
kuning
Hari ke-5
Mengalami korosi. Dibagian terkena air
dan warna air menjadi lebih kuning
Hari ke-6
Korosi bertambah banyak
Hari ke-7
Korosi bertambah banyak
6 Hari ke-1
Tidak ada perubahan
PENGKOROSIAN BESI Page 13
Hari ke-2
Tidak ada perubahan
Hari ke-3
Tidak ada perubahan
Hari ke-4
Tidak ada perubahan
Hari ke-5
Tidak ada perubahan
Hari ke-6
Tidak ada perubahan
Hari ke-7
Tidak ada perubahan dan tidak ada korosi
7 Hari ke-1
Tidak ada perubahan
Hari ke-2
Tidak ada perubahan
Hari ke-3
Tidak ada perubahan
Hari ke-4
Tidak ada perubahan
Hari ke-5
Tidak ada perubahan
Hari ke-6
Tidak ada perubahan
Hari ke-7
Tidak mengalami korosi
6. Tahap Interprestasi
Jawaban hipotesis
Berdasarkan hasil pengamatan kami, hipotesis dapat diterima.
PENGKOROSIAN BESI Page 14
Pembahasan
Berdasarakan pengamatanyang kami lakukan, kami memberikan tujuh perlakuan yang
berbeda pada paku besi, yaitu dengan (sampel 1) paku+residu kopi tanpa penutup gelas (ada
udara), (sampel 2) paku+residu kopi dengan penutup gelas (tanpa udara), (sampel 3) paku dalam
gelas tanpa penutup (ada udara), (sampel 4) paku+minyak tanpa penutup gelas (ada
udara),(sampel 5) paku +air tanpa penutup gelas (ada udara), (sampel 6) paku+air kopi tanpa
penutup gelas (ada udara), (sampel 7) paku+udara+campuran residu kopi dan air tanpa penutup
gelas (ada udara).
Dari hasil pengamatan selama tujuh hari, kami mendapati bahwa pada sampel pertama
dengan perlakuan kopi yang diberi residu kopi tanpa penutup gelas tidak terjadi korosi pada
paku. Namun terdapat residu kopi yang menempel pada paku. Sampel dua dengan perlakuan
paku yang diberi residu kopi dengan penutup gelas (tanpa udara). Pada perlakuan ini tidak terjadi
korosi pada paku.
Sampel tiga dengan perlakuan paku dalam gelas tanpa penutup (ada udara). Pada
perlakuan ini, terjadi korosi pada paku. Sampel empat dengan perlakuan paku yang diberi
minyak tanpa penutup gelas (ada udara), tidak terjadi pengkaratan (korosi) pada paku. Sampel
lima dengan perlakuan paku yang diberi air tanpa penutup gelas (ada udara), terjadi korosi pada
paku. Laju pengkaratan (korosi) pada perlakuan ini lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan
pada sampel tiga. Sampel enam dengan perlakuan paku yang diberi air kopi tanpa penutup gelas
(ada udara), tidak terjadi korosi pada paku. Sampel tujuh dengan perlakua paku yang diberi
campuran residu kopi dan air tanpa penutup gelas (ada udara), tidak terjadi korosi.
Setelah dibandingkan ternyata paku yang diberi kopi, baik residu kopi maupun larutan
kopi, tidak terjadi korosi. Meskipun paku ada yang diberi perlakuan langsung udara, paku tetap
tidak berkarat. Hal ini membuktikan bahwa kopi dapat mencegah korosi dan dapat dijadikan
sebagai inhibitor alami. Sedangkan paku yang dibiarkan bersentuhan langsung dengan udara dan
air dapat terjadi korosi, karena air dan udara dapat mempercepat laju oksidasi pada besi.
Besi merupakan logam yang mudah terjadi kororsi. salah satu faktornya yaitu oksigen,
yang dapat mempercepat laju korosi. Adanya oksigen di dalam udara dapat bersentuhan dengan
permukaan logam yang lembab. Sehingga kemungkinan menjadi korosi lebih besar. Bahkan di
PENGKOROSIAN BESI Page 15
dalam air (lingkungan terbuka )sekali pun. Dengan adanya oksigen dapat menyebabkan
korosi.(djaprie:1995)
Selain itu laju korosi cenderung bertambah jika laju atau kecepatan aliran fluida
bertambah besar. Hal ini karena kontak antara zat pereaksi dan logam akan semakin besar
sehingga ion-ion loagm akan semakin banyak yang lepas sehingga logam akan mengalami
korosi. (Kirk Othmer: 1965)
Kenaikan suhu juga akan menyebabkan bertambahnya kecepatan reaksi korosi. Hal ini
terjadi karena makin tinggi suhu maka energi kinetik dari partikel-partikel yang bereaksi akan
meninggkat sehingga melampaui besarnya harga energy aktivasi dan akibatnya laju kecepatan
reaksi juga akan makin cepat (Fogler:1992)
Proses pencegahan korosi dapat dilakukan, diantara dengan pelapisan pada permukaan
logam, perlindungan katodik, penambahan inhibitor korosi dan lain-lain. Sejauh ini, penggunaan
inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya
yang relative murah dan proses yang sederhana.
Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi
kimia. inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan,
dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.
Umumnya inhibitor berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang
mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, sperti nitrit,pospat,dan lain-
lain. Namun demikian,pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintetis ini merupakan bahan
kimia yang berbahaya, harganya juga relative mahal, dan tidak ramah lingkungan.
biodegradable, biaya murah dan ramah lingkungan.
Ekstrak bahan alami khususnya senyawa yang mengandung atom N,O,P,S dan atom-
atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-unsur yang mengandung pasangan elektron
bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa kompleks
dengan logam.
Ekstak daun tembakau dan kopi dapat efektif sebagai inhibitor pada sampel logam besi.
Keefektifan ini diduga karena ekstrak daun tembakau dan kopi memiliki unsur nitrogen yang
berfungsi sebagai pendonor electron terhadap logam Fe untuk membentuk senyawa kompleks.
Kopi mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan
merupakan derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak
PENGKOROSIAN BESI Page 16
kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh
CO2. Oleh kerena itu pada sampel paku yang diberi kopi tidak terjadi korosi.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa:
1. Kopi dapat mencegah korosi sehingga kopi dapat digunakan sebagai inhibitor alami.
2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi adalah air dan udara
Pola percobaan
Percobaan yang kami lakukan dengan judul pengkaratan besi ini menggunakan pola
perencanaan perbandingan. Variabel perbandingan yang di gunakan adala sampel 3,sampel 4 dan
sampel 5.
Tujuan dari menggunakan variable perbandingan ini adala, untuk mengetahui apakah
sampel dengan menggunakan inhibitor benar-benar dapat melindungi besi dari karat atau tidak
dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat mempercepat laju korosi dalam teori.
Daftar Pustaka
Earle, R. L. 1966. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya, Bogor.
Fardiaz, S., D, Fardiaz dan F. G. Winarno. 1980. Pengantar Teknologi Pangan, Jakarta.
Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. 1992. ILMU PANGAN Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi
dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Lehninger. 1993. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.
Muchtadi, T. R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan. Depdikbud PAU-Pangan dan
Gizi IPB, Bogor.
Sediaoetama, A. D. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat, Jakarta.
Suhardjo, L.J. Harper., B.J. Deaton., J.A. Driskel. 1986. Pangan gizi dan Pertanian. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono., Suhari. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty dan
PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F. G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi, dan Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
PENGKOROSIAN BESI Page 17
http://nova-novianti.blogspot.com/2011/04/corrosion.html (di akses pada tanggal 25-06-2012)
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8701-4106203001-chapter%201.pdf (di akses pada
tanggal 25-06-2012)
7. Tahap mengkomunikasikan
Sampel Perubahan yang Terjadi Gambar
1 Hari ke-1
belum ada perubahan
Hari ke-2
paku belum ada perubahan dan residu
kopi mulai mengering
Hari ke-3
timbul perubahan disekitar paku. Banyak
residu kopi yang menempel pada paku
besi
Hari ke-4
residu yang menempel pada paku lebih
banyak
Hari ke-5:
ketika dibilas dengan air, paku berubah
warna menjadi coklat dan permukaan
paku terasa lengket. Dan masukan
kembali.
Hari ke-6
timbul lagi residu yang menempel pada
paku
Hari ke-7
seluruh paku diselimuti oleh residu kopi
PENGKOROSIAN BESI Page 18
2 Hari ke-1
belum terjadi perubahan
Hari ke-2
belum terjadi perubahan
Hari ke-3
belum terjadi perubahan
Hari ke-4
permukaan residu mulai timbul jamur
berwarna hijau tetapi paku tidak terkorosi
Hari ke-5
paku berubah warnah menjadi hitam di
permukaan bawah
Hari ke-6
perubahan warna hitam menyebar
keseluruh bagian paku
Hari ke-7
paku tidak terkorosi hanya terjadi
perubahan warna paku menjadi warna
hitam dan residunya tercium bau yang
tidak sedap.
3 Hari ke-1
belum terjadi perubahan
Hari ke-2
belum mengalami perubahan
Hari ke-3
mulai mengalami korosi
Hari ke-4
sedikit mengalami korosi
Hari ke-5
mengalami korosi
Hari ke-6
PENGKOROSIAN BESI Page 19
korosi bertambaHari ke-7
korosi lebih banyak
4 Hari ke-1
Belum ada perubahan
Hari ke-2
Belum ada perubahan
Hari ke-3
Belum ada perubahan
Hari ke-4
Tidah ada perubahan pada paku maupun
pada minyak
Hari ke-5
Tidak terjadi korosi
Hari ke-6
Tidak terjadi korosi
Hari ke-7
Tidak ada perubahan dan tidak terjadi
korosi
5 Hari ke-1
Belum ada perubahan
Hari ke-2
Terjadi perubahan, mulai timbul korosi
pada paku dibagian bawah
Hari ke-3
Terjadi perubahan,mulai timbul korosi
pada paku dibagian terkena air
Hari ke-4
Terjadi perubahan, timbul korosi pada
paku dibagian terkena air dan air menjadi
kuning
Hari ke-5
PENGKOROSIAN BESI Page 20
Mengalami korosi. Dibagian terkena air
dan warna air menjadi lebih kuning
Hari ke-6
Korosi bertambah banyak
Hari ke-7
Korosi bertambah banyak
6 Hari ke-1
Tidak ada perubahan
Hari ke-2
Tidak ada perubahan
Hari ke-3
Tidak ada perubahan
Hari ke-4
Tidak ada perubahan
Hari ke-5
Tidak ada perubahan
Hari ke-6
Tidak ada perubahan
Hari ke-7
Tidak ada perubahan dan tidak ada korosi
7 Hari ke-1
Tidak ada perubahan
Hari ke-2
Tidak ada perubahan
Hari ke-3
Tidak ada perubahan
Hari ke-4
Tidak ada perubahan
Hari ke-5
Tidak ada perubahan
Hari ke-6
PENGKOROSIAN BESI Page 21
Tidak ada perubahan
Hari ke-7
Tidak mengalami korosi
Pertanyaan:
1. Apa saja hambatan yang terjadi dalam melakukan percobaan ini?dan sebutkan kelebihan
serta kekurangan dalam praktikum ini!
Hambatan yang didapat selama mengerjakan pengamatan ini adalah mendapatkan
referensi secara langsung, karena kebanyakan orang melakukan percobaan hanya dengan
menggunkan perlakuan air dan udara saja.