25
ANGGOTA KELOMPOK 8 : 1. ERIKA NUR AZIZAH 2. HAMDAN ASMAUL MUGNI 3. NOVIANTI RIZKY NUR AINI KELAS X IIS 4 SMA NEGERI 1 JOMBANG

Kerajaan Majapahit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerajaan Majapahit

ANGGOTA KELOMPOK 8 :1. ERIKA NUR AZIZAH2. HAMDAN ASMAUL MUGNI3. NOVIANTI RIZKY NUR AINI

KELAS X IIS 4SMA NEGERI 1 JOMBANG

Page 2: Kerajaan Majapahit

SEJARAH KERAJAAN

MAJAPAHIT

Secara harfiah kerajaan Majapahit

adalah suatu kerajaan yang pernah

berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga

1500 M dan berpusat di pulau Jawa

bagian timur tepatnya di daerahsebelah

selatan Sungai Brantas dan berpusat di

Mojokerto, Kecamatan Trowulan.

Page 3: Kerajaan Majapahit

ASAL USUL KERAJAAN

MAJAPAHIT

Sesudah Singasari mengusir Sriwijaya dari Jawasecara keseluruhan pada tahun 1290, Kubilai Khandari Cina tertarik pada kekuasaan Majapahit yangmeningkat. Namun pada tahun 1293, seorangpemberontak dari Kediri bernama Jayakatwangsudah membunuh Kertanegara. Kertarajasa atauRaden Wijaya, yaitu anak menantu Kertanegara,kemudian bersekutu dengan orang Mongol untukmelawan Jayakatwang. Setelah Jayakatwangmeninggal ia menyuruh pasukan mongol untukkembali dengan cara paksa.

Pada tahun 1923 itu pula, Raden Wijayamembangun sebuah kerajaan yang kemudian ia berinama ”Majapahit”.

Page 4: Kerajaan Majapahit

R

A

J

A

R

A

J

A

T

E

R

K

N

A

L

M

A

J

A

P

A

H

I

T

RADEN WIJAYA

JAYANEGARA

HAYAM WURUK

TRIBUWANA

TUNGGADEWI

Page 5: Kerajaan Majapahit

Nama Raja Gelar Tahun

Raden Wijaya Kertarajasa Jayawardhana 1293 - 1309

Kalagamet Sri Jayanagara 1309 - 1328

Sri GitarjaTribhuwana Wijayatunggadewi

1328 - 1350

Hayam Wuruk Sri Rajasanagara 1350 - 1389

Wikramawardhana 1389 - 1429

Suhita Dyah Ayu Kencana Wungu 1429 - 1447

Kertawijaya Brawijaya I 1447 - 1451

Rajasawardhana Brawijaya II 1451 - 1453

Purwawisesa atau Girishawardhana

Brawijaya III 1456 - 1466

Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa

Brawijaya IV 1466 - 1468

Bhre Kertabumi Brawijaya V 1468 - 1478

Girindrawardhana Brawijaya VI 1478 - 1498

Patih Udara 1498 - 1518

Page 6: Kerajaan Majapahit

MASA KEJAYAAN KERAJAAN

MAJAPAHIT

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan

nya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk

dengan bantuan Patih Gajah Mada. Beberapa

bidang pendorong Kerajaan Majapahit mengalami

kejayaan :

• Bidang ekonomi

• Bidang sosial budaya

• Bidang agama

• Bidang politik/pemerintahan

Page 7: Kerajaan Majapahit

Di bidang ekonomi, Hayam Wuruk menaruh

perhatian pada pertanian dan perdagangan dengan

menjadikan Tuban sebagai salah satu pusat

perdagangan Majapahit. Berdasarkan berita Cina

bernama Wng Ta-Yuan yang menggambarkan pulau

Jawa yang padat penduduknya, tanahnya subur dan

banyak menghasilkan padi, lada, garam, kain, dan

burung kakatua yang semuanya merupakan barang

ekspor. Hayam Wuruk berusaha untuk

menyejahterakan rakyatnya dengan membuat

saluran pengairan, pembuatan bendungan, dan

pembukaan tanah baru untuk perladangan.

BIDANG EKONOMI

Page 8: Kerajaan Majapahit

BIDANG SOSIAL BUDAYA

Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan

tenteram. Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa

Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-

daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan

kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat

sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan

secara ketat; siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang

bulu.

Dalam kondisi kehidupan yang aman dan teratur maka

suatu masyarakat akan mampu menghasilkan karya-karya

budaya yang bermutu tinggi.

Page 9: Kerajaan Majapahit

BIDANG AGAMA

Kehidupan agama masyarakat Majapahit secara

umum tidak jauh berbeda dengan masyarakat

Singasari. Sebagian besar masyarakatnya beragama

Hindu, namun tetap ada yang beragama Buddha.

Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa dan

memegang kekuasaan tertinggi dalam

pemerintahan.

Page 10: Kerajaan Majapahit

BIDANG POLITIK/PEMERINTAHAN

Salah satu usaha Raden Wijaya mengatasi kemelut politik adalah melakukan

perkawinan politis dengan keempat putri Kertanegara. Keempat putri itu

melambangkan wilayah jajahan Singasari, yakni Bali, Madura, Sumatra, dan

Kalimantan. Berarti, perkawinan tersebut merupakan pembenaran Majapahit

atas wilayah kekuasaan Singasari.

Stabilitas politik lambat laun pulih di bawah pemerintahan

Tribhuwanottunggadewi. Kuatnya wibawa pemerintah tidak lepas dari peran

Gajah Mada, yang dalam waktu relatif singkat mampu menduduki posisi

paling strategis, yakni patih amangkubhumi. Bahkan, semasa kejayaan

Majapahit, Gajah Mada lebih banyak menentukan roda kebijakan pemerintah.

Terlontarnya Sumpah Palapa oleh Gajah Mada tiada lain merupakan politik

luar negeri Majapahit yang menitikberatkan pada ekspansi. Politik tersebut

dijalankan dengan konsisten. Didukung oleh kekuatan militer dan keunggulan

diplomasi, Majapahit dapat meluaskan pengaruh hampir ke seluruh wilayah

Indonesia.

Page 11: Kerajaan Majapahit

SUMBER SEJARAH

Page 12: Kerajaan Majapahit

Kitab Pararaton

menceritakan tentang raja-raja Singosari

juga menjelaskan tentang raja-raja Majapahit.

Prasasti Butak

Mengisahkan peristiwa keruntuhan Singasari

dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan

Majapahit.

Kitab Kutaramanawa

Berisikan tentang aturan hukum di

Majapahit.

KITAB SASTRA

Page 13: Kerajaan Majapahit

Kitab Negarakertagama

Kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun

1365 yang menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit,

daerah jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi

daerah kekuasaannya.

Kitab Usaha Jawa

menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah

Mada dan Arya Damar.

Page 14: Kerajaan Majapahit

KRONIK CINA

Buku Ying Yai

menceritakan tentang keadaan masyarakat dan

kota Majapahit tahun 1418

Masa Dinasty Ming

Menceritakan tentang stuktur dan filsafat

Majapahit pada tahun 1368-1643

Berita Portugis (1518)

Yang menceritakan tentang budaya Majapahit.

Page 15: Kerajaan Majapahit

Candi Wringin Lawang

Berupa bangunan gapura agung dari bahan bata merah dengan

luas dasar 13 x 11 meter dan tinggi 15,5 meter dengan

arsitektur candi bentar atau “candi terbelah” yang sampai

sekarang sering diaplikasikan dalam gaya arsitektur Bali. Fungsi

utama bangunan ini diduga adalah sebagai pintu gerbang

menuju kawasan utama di ibukota kerajaan Majapahit.

Lokasinya sangat mudah dijangkau karena terlihat dari jalan

utama Surabaya-Solo, tepatnya di daerah Brangkal, sebelum

memasuki wilayah Trowulan.

Candi Brahu

Berlokasi di kawasan Bejijong, Trowulan yang sekarang

merupakan sentra pengrajin Kuningan dan Patung Batu. Candi

Brahu adalah bangunan suci peribadatan yang dipergunakan

untuk memuliakan anggota keluarga kerajaan yang telah wafat.

Konon 4 raja pertama kerajaan Majapahit yang wafat

diperabukan/dikremasi di kompleks bangunan candi Brahu.

Page 16: Kerajaan Majapahit

Candi Gentong

Candi ini masih dalam tahap restorasi, sehingga wujudnya masih

berupa reruntuhan bangunan yang belum bisa dinikmati dengan

nyaman. Lokasinya sendiri berdekatan dengan candi Brahu.

Candi Tikus

Adalah kolam pemandian ritual (petirtaan) yang berbentuk

bangunan kolam bujur sangkar berukuran 22,5 meter x 22,5

meter dengan arsitektur teras-teras persegi yang dimahkotai

menara-menara yang ditata dalam susunan konsentris yang

menjadi titik tertinggi bangunan ini. Pada sisi utara terdapat

sebuah tangga menuju dasar bangunan kolam. Struktur utama

yang menonjol dari dinding selatan diperkirakan mengambil

bentuk gunung legendaris Mahameru. Konon dulunya kolam ini

dipergunakan sebagai tempat pemandian putri raja-raja

Majapahit. Nama Candi Tikus sendiri diambil lantaran dulunya

lokasi ini menjadi sarang tikus yang sering menjadi gangguan

hama bagi sawah milik penduduk

Page 17: Kerajaan Majapahit

Candi Bajang Ratu

Lokasi Candi Bajang Ratu berdekatan dengan Candi Tikus, berupa

bangunan ramping nan anggun dengan arsitektur gapura paduraksa

setinggi 16,5 meter. Pada bagian atap terdapat aksesoris bangunan

yang menampilkan ukiran hiasan rumit/detail. Nama Bajang Ratu

dalam bahasa jawa berarti “Raja Kecil” dikaitkan masyarakat dengan

raja kedua Majapahit yaitu Jayanegara. Konon Jaya negara pernah

jatuh saat kecil di tempat ini, sedang yang lain beranggapan karena

Raja Jayanegara naik tahta dalam usia sangat muda. Sejarawan sendiri

mengkaitkan bangunan Candi Bajang Ratu sebagai penghormatan bagi

Raja Jayanegara yang wafat tahun 1328 M.

Candi Kedaton

Candi Kedaton masih dalam tahap restorasi hingga kini, karena

wujudnya masih berupa misteri yang sulit dipecahkan. Pada komplek

candi ini terdapat beberapa bangunan berupa candi, sumur upas, lorong

rahasia, mulut gua, dan makam Islam. Para ahli sejarah masih

berupaya menyingkap misteri untuk menemukan bentuk bangunan candi

ini. Namun ada dugaan bahwa daerah Kedaton, dahulu merupakan

kompleks ibukota pada masa-masa Majapahit akhir.

Page 18: Kerajaan Majapahit

Candi Minak Jinggo

Bangunan yang terletak didekat “kolam segaran” ini hanya tersisa

reruntuhnya saja, memiliki bentuk unik berupa kombinasi bahan

andesit dibagian luar dan baru di bagian dalam. Di Candi ini ditemukan

arca unik berwujud ukiran makhluk ajaib yang didentifikasi sebagai

Qillin, makhluk ajaib dalam mitologi China. Adanya penemuan arca ini

menjadi isyarat kuat bahwa terdapat hubungan budaya yang cukup

kuat antara kerajaan Majapahit dengan Dinasti Ming di China. Candi

ini memiliki keterkaitan sangat erat dengan legenda rakyat Danar

Wulan dan Menak Jinggo.

Candi Grinting

Candi yang berlokasi di dusun Grinting, desa karang jeruk kecamatan

Jatirejo ini belum banyak diketahui umum. Informasi yang diperoleh

tentang wujud bangunan candi juga belum banyak, selain sisa pondasi

bangunan yang ditemukan oleh pembuat batu bata.

Alun-Alun Watu Umpak

Situs ini terletak hanya sekitar 100 meter dari situs candi Kedaton,

berupa kumpulan batu-batu umpak besar yang tersusun rapi. Diduga

situs ini adalah bekas bangunan kerajaan Majapahit yang berkaitan

pula dengan situs candi Kedaton.

Page 19: Kerajaan Majapahit

Kolam Segaran

Adalah bangunan monumental berupa kolam besar dari batu bata, berbentuk

persegi panjang dengan ukuran 800 x 500 meter persegi. Kedalaman Kolam

Segaran sekitar 3 meter dengan tebal dinding 1,6 meter. Nama Segaran

berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang berarti 'laut', mungkin masyarakat

setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Diduga fungsi

kolam ini adalah sebagai reservoir air bagi pemukiman penduduk kerajaan

Majapahit yang padat, atau sebagai tempat latihan renang bagi prajurit

kerajaan. Dugaan lain adalah sebagai tempat hiburan menjamu tamu-tamu

kerajaan, dimana mereka dijamu di tepi kolam dengan perlengkapan makan

dari emas dan perak, lalu sesuai acara perjamuan peralatan nan mahal ini

dilemparkan ke tengah-tengah kolam untuk menunjukkan betapa makmurnya

kerajaan Majapahit.

Situs Lantai Segi Enam

Situs berupa sisa-sisa bangunan rumah ini memiliki keunikan tersendiri

lantaran ditemukannya hamparan lantai kuno berupa paving blok berbentuk

segi enam dari bahan tanah liat bakar yang dibuat halus, berukuran 34 x

29 x 6.5 cm. Pada situs kita bisa melihat sisa lantai, sisa dinding dan

beberapa perabot dari bahan tembikar seperti gentong dan pot tanah liat.

Diduga dulu situs yang terletak 500 m selatan Pendopo Agung ini

merupakan bagian dari kompleks bangunan kerajaan, atau mungkin pula

bangunan milik bangsawan kerajaan Majapahit.

Page 20: Kerajaan Majapahit

Makam Putri Campa

Merupakan kompleks pemakaman Islam kuno di dekat Candi Menak Jinggo

dengan fokus berupa makam putri Campa, yang konon adalah selir atau istri

raja Majapahit periode akhir. Dari bentuk makam diperkirakan Putri Campa

yang wafat tahun 1448 M menganut agama Islam, dan konon berhasil

mengajak raja Majapahit terakhir untuk memeluk agama Islam. Seperti

diketahui bahwa Raden Patah, pendiri kerajaan Demak yang notabene

kerajaan Islam pertama di Jawa, adalah termasuk putra dari raja Brawijaya,

raja Majapahit pada periode akhir.

Makam Troloyo

Merupakan kompleks pemakaman Islam kuno, dimana kebanyakan batu nisan

disana berangka tahun 1350 dan 1478. Makam Troloyo membuktikan bahwa

komunitas muslim bukan hanya telah ada di pulau Jawa pada pertengahan

abad ke-14, tapi juga sebagai bukti bahwa agama Islam telah diakui dan

dianut oleh sebagian kecil penduduk ibu kota Majapahit

Siti Inggil

Siti Inggil atau yang artinya Tanah Tinggi atau mungkin dikonotasikan

dengan Tanah yang di-Agungkan terletak di dekat lokasi Candi Brahu. Konon

Siti Inggil dulunya berupa punden yang pernah menjadi tempat pertapaan

Raden Wijaya. Di lokasi ini terdapat situs berupa 2 buah makam yaitu

makam Sapu Angin dan Sapu Jagat yang dikeramatkan oleh penduduk dan

banyak dikunjungi oleh peziarah terutama saat malam Jumat.

Page 21: Kerajaan Majapahit

Reco Lanang

Arca yang terbuat dari batu andesip dengan ukuran tinggi 5,7 meter ini

merupakan gambaran dari perwujudan salah satu Dhani Budha yang disebut

Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. Agama Budha

Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani

Bodhisatwa dan manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam perwujudan

Budha yang selalu bertafakur dan berada di langit. Dengan kekuatannya ia

memancarkan seorang manusi Budha yang bertugas mengajarkan dharma di

dunia. Tugas manusi budha berakhir setelah wafat dan kembali ke Nirwana.

Demi kelangsungan ajaran dharma, Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi

ke dunia yaitu ke Dhyani Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian

Dhyani Budha, Boddhisatwa dan Manusi Budha. Di wilayah Trowulan

sekarang sudah banyak pemahat-pemahat yang membuat arca seperti

peninggalan kerajaan Majapahit,sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah

bahkan luar negeri yang memesan patung-patung seperti patung peninggalan

dari kerajaan Majapahit.

Lokasi : Desa Kemloko Kecamatan Trawas 40 km dari Kota Mojokerto.

Page 22: Kerajaan Majapahit

Candi Joltundo

Candi ini terletak di lereng Gunung Bekal, salah satu puncak dari

pegunungan Penanggungan. Tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan

Trawas. Bangunannya terbuat dari batu kali dengan ukuran panjang

16,85 m lebar 13,52 m tinggi 5,20 m. Menurut data sejarah candi ini

menunjukkan angka tahun 977 M, dan di sebelah kiri dinding belakang

candi terdapat tulisan GEMPENG,disamping itu di sebelah sudut

tenggara juga ada tulisannya.

Museum Purbakala Trowulan

Terletak di wilayah Dusun Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan

Trowulan. Museum Purbakala Trowulan dapat dicapai menggunakan semua

moda transportasi baik melalui jalan raya Trowulan atau jalan kecamatan

tepat di seberang Kolam Segaran. Museum Purbakala Trowulan didirikan

oleh Kanjeng Adipati Ario Kromojoyo Adinegoro bersama Ir. Henry

Maclaine Pont pada tahun 1942 dengan tujuan untuk menampung

artefak hasil penelitian arkeologi di sekitar Trowulan. (WIKI/bbg)

Dan lain-lain

Page 23: Kerajaan Majapahit

RUNTUHNYA KARAJAAN

MAJAPAHIT

Sejak abad ke-14 M, Majapahit mengalami kemunduran. Penyebabnya

antara lain sebagai berikut :

ᴥ Sepeningal Hayam Wuruk dan Gajah Mada, tidak ada lagi pemimpin yang cakap. Penguasa selanjutnya seperti Wikramawardhana

dan Suhita tidak mampu secara tegas menindak pembangkangan Bhre

Wirabhumi dari Blambangan. Akibatnya, timbul sengketa keluarga

berlarut-larut

ᴥ Persengketaan berawal dengan meletusnya perang saudara yang disebut Perang Paregreg yang berlangsung selama 5 tahun.

Walaupun akhirnya dimenangkan oleh Majapahit, persengketaan

keluarga tidak kunjung selesai. Setelah Suhita wafat, tahta Majapahit

direbut oleh adiknya, Bhre Tumapel. Kemudian, ibu kota

Majapahitterpaksa dipindahkan ke Kahuripan, semasa pemerintahan

Rajasawardhana.

Page 24: Kerajaan Majapahit

ᴥ Terjadinya kekosongan kekuasaan, sepeninggal Rajasawardhana. Akibatnya, Majapahit tidak mampu mengendalikan

wilayah bawahan.

ᴥ Munculnya Kerajaan Islam Demak dan Malaka yang mengambil alih pusat perdagangan di Nusantara.

Peristiwa runtuhnya Majapahit ditandai oleh serangan

pasukan Ranawijaya ke Majapahit yang dikuasai oleh Bhre

Kertabhumi. Majapahit dapat direbut. Peristiwa itu diperingati

dalam suatu candrasengkala (semacam kalimat sandi): sirnaila-kertaning-bhumi, yang berarti 1400 saka (1478 M). Berarti, pada

tahun itulah Majapahit runtuh.

Sebetulnya, masih ada penguasa di Majapahit sampai ke

abad ke-16 M. Namun, kerajaan ini tidak memiliki pengaruh lagi.

Barulah pada abad ke-16 itu, Majapahit hancur oleh serangan

Demak di bawah pimpinan Adipati Unus.

Page 25: Kerajaan Majapahit