29
KONSEP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN Oleh : HARYONO, SRI SUNEKI 1 ABSTRAK : Dalam pembangunan ekonomi harus memperhatikan prinsip- prinsip dalam pembangungan yang berkelanjutan. Prinsip- prinsip tersebut adalah : Prinsip Keadilan antar generasi (intergenerational equity), Prinsip Keadilan dalam satu generasi (intra Generational equity), Prinsip Pencegahan Dini (precautionary), Prinsip perlindungan keragaman hayati (conservation of biological diversity), Prinsip Internalisasi biaya lingkungan. Prinsip tersebut pada hakekatnya adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga dalam melaksanakan pembangunan lingkungan tetap terjaga dengan baik . Kata Kunci : Pembangunan berkelanjutan, Keadilan antar Generasi, Keadilan Satu Generasi, Keragaman Hayati, Internalisasi Biaya Lingkungan, dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan A. LATAR BELAKANG 1 Dosen IKIP PGRI Semarang

Konsep pembangunan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi kulish rkonomi prmbsngunan

Citation preview

Page 1: Konsep pembangunan

KONSEP PEMBANGUNAN LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN

Oleh :

HARYONO,

SRI SUNEKI 1

ABSTRAK : Dalam pembangunan ekonomi harus memperhatikan prinsip-

prinsip dalam pembangungan yang berkelanjutan. Prinsip-

prinsip tersebut adalah : Prinsip Keadilan antar generasi

(intergenerational equity), Prinsip Keadilan dalam satu

generasi (intra Generational equity), Prinsip Pencegahan Dini

(precautionary), Prinsip perlindungan keragaman hayati

(conservation of biological diversity), Prinsip Internalisasi

biaya lingkungan. Prinsip tersebut pada hakekatnya adalah

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, sehingga

dalam melaksanakan pembangunan lingkungan tetap terjaga

dengan baik .

Kata Kunci : Pembangunan berkelanjutan, Keadilan antar Generasi, Keadilan

Satu Generasi, Keragaman Hayati, Internalisasi Biaya

Lingkungan, dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

A. LATAR BELAKANG

1 Dosen IKIP PGRI Semarang

Page 2: Konsep pembangunan

Pembangunan bidang ekonomi adalah salah satu aspek pembangunan yang

penting. Karena dengan pembangunan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, sehingga tujuan pembangunan yaitu masyarakat yang adil dan makmur

tercipta. Tetapi pembangunan ekonomi terutama sector industri mempunyai dampak

yang positif dan negatif. Dampak positifnya adalah tercukupi kebutuhan masyarakat.

Sedang dampak negatifnya adalah terjadinya kerusakan lingkungan.

Dalam melaksanakan pembangun industri selalu memperhatikan akan sumber

daya manusia dan sumber daya alam. Terlebih industri yang menggunakan bahan

baku yang berasal dari alam seperti industri batubara, industri permebelan, industri

semen dan sebagainya. Selain itu juga memperhatikan sumber daya manusia atau

tenaga kerja.

Karena dalam mendirikan industri memperhatikan kedua unsur tersebut yaitu

sumber daya alam dan sumber daya manusia, ada kalanya industri didirikan di sekitar

pemukiman penduduk, dengan harapan mudah dalam mencari tenaga kerja. Dengan

mudah mencari tenaga kerja maka biaya tenaga kerja menjadi murah. Demikian juga

ada yang jauh dari pemukiman penduduk yaitu dekat dengan sumber daya alam, akan

menekan biaya transportasi. Tetapi dalam prakteknya menimbulkan kerusakan

lingkungan yang sangat parah. Kerusakan lingkungan tersebut tidak dapat

dikembalikan dalam waktu singkat. Perlu waktu yang panjang padahal generasi

manusia ada di sekitarnya. Disamping itu adanya limbah yang dapat mengganggu

kesehatan pada suatu generasi dan akan berpengaruh pada generasi berikutnya. Oleh

karena itu perlu adanya pembangunan yang memperhatikan kesinambungan hidup

Page 3: Konsep pembangunan

dan kelangsungan alam sekitar, sehingga generasi selanjutnya tercukupi kebutuhan

standar hidupnya.

Dalam menghadapi masalah pembangunan ekonomi hal yang harus

diperhatikan yaitu prinsip-prinsip dalam pembangungan yang berkelanjutan. Prinsip-

prinsip tersebut sebagaimana yang dikemukakan dalam Komperensi PBB tentang

Lingkungan dan Pembangunan (United Nations Conference of Enveronment and

Development). Menurut Amir Santoso dalam Arie Hidayat adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Keadilan antar generasi (intergenerational equity)

2. Prinsip Keadilan dalam satu generasi (intra Generational equity)

3. Prinsip Pencegahan Dini ( precautionary)

4. Prinsip perlindungan keragaman hayati (conservation of biological diversity)

5. Prinsip Internalisasi biaya lingkungan 2

Kelima prinsip di atas dikenal sebagai prinsip pokok pembangunan yang

berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, atau dikenal dengan KTT Bumi 1992,

yang selanjutnya dijadikan sebagai landasan hukum lingkungan, baik global maupun

ditingkat nasional. Prinsip hukum di atas pada hakekatnya adalah perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup, sehingga dalam melaksanakan pembangunan

lingkungan tetap terjaga dengan baik .

Dengan pembangunan yang berkelanjutan maka lingkungan akan terjamin

dan terpelihara kelestariannya, sehingga generasi yang akan datang tidak kekurangan

sumber dan penunjang bagi kesejahteraan dan mutu hidupnya. Untuk itulah maka

Page 4: Konsep pembangunan

pembangunan harus dilaksankan secara terintegrasi tidak secara imparsial, yang

berdasarkan kepentingan kelompok saja tetapi berdasarkan kepentingan secara

komprehensip, untuk dimensi sekarang dan akan datang. Disinilah maka perlu adanya

konsep pembangunan berkelanjutan yang berkelanjutan.

B. PERMASALAHAN

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa dalm membangun lingkungan

harus memperhatikan ekologi, agar lingkungan yang ada tetap lestari sehingga anak

cucu dapat menikmati lingkungan yang baik dan memenuhi kebutuhan hidup sesuai

dengan standar mutu yang ditentukan. Maka permasalahan yang dapat di diajukan

adalah Bagaimanakah Konsep Pembangunan Lingkungan yang Berkelanjutan ?

C. PEMBAHASAN

1. Pembangunan dan Permasalahannya

Pembangunan nasional meliputi segala aspek yaitu idiologi, politik, ekonomi,

social, budatya dan hankan. Salah satu aspek yang penting adalah pembangunan

ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan basic dari kehidupan manusia. Oleh

karena merupakan basic kehidupan manusia maka dalam melaksanakannya, harus

memperhatikan lingkungan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam pembangunan ekonomi biasanya menggunakan konsep kapitalisme

dan modernisme.Konsep kapirtalisme adalah paham yang bertujuan melakukan

2 Arief Hidayat dan FX. Adji Samekto, Kajian Kritis Penegakan Hukum Lingkungan, di Era Otonomi

Page 5: Konsep pembangunan

penumpukan modal (capital accumulation) melalui proses –proses penanaman

modal (capital instrument).3 Dalam prakteknya kapitalisme mendorong dan

menghartuskan adanya ekspansi ke luar wilayh dalam bentuk penguasaan pasar,

sumber bahan baku dan tenaga kerja yang semurah mungkin. Hal itu

mengakibatkan eksodus besar-besaran dari Negara-negara maju (kapitalis) ke

Negara-negara berkembang. Dalam praktek nyata Negara-negara kapitalis

menanamkan modalnya melalui Bank Dunia, IMF dan GATT sebagai kendaraan

dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dan

melanggengkan dominasi kapitalis.

Dengan adanya WB (World Bank), IMF GATT, memaksakan model

pembangunan yang justru menguntungkan negara-negara maju tetapi merugikan

negara-negara penerima investasi seperti Indonesia. Karena negara berkembang

membutuhkan modal untuk melaksanakan pembangunan, maka harus menerima

segala persyaratan yang telah ditentukan oleh negara-negara kapitalis melalui

Bank Dunia, IMF, GATT dan sebagainya. Apabila negara-negara berkembang

seperti negara kita tidak mengikuti segala ketentuannya maka sangatlah sulit

instasi dapat masuk. OLeh karena itu masalah tersebut menjadi dilematis. Jika

tidak mengikuti ketentuan yang telah dibuat, maka tidak dapat invsetasi dari

investor asing (yang mana investasinya dijadikan modal dalam membangun).

Sementara apabila menerima mempunyai dampak yang luar biasa. Contohnya

Daerah, Universitas Diponegoro, 2008, hal.45.

3 FX.Adji Samekto, Kapitalisme, Modernisme dan Lingkungan, Genta Press, Yogyakarta,2008, hal. 49

Page 6: Konsep pembangunan

adalah Perusahaan Free Port di Papua kerusakan lingkungan tidak dapat

dikembalikan dalam jangka waktu 100 tahun.

Selain itu pembangunan ekonomi yang dilakukan adalah seperti pendirian

suatu Industri. Industri yang dibangun memerlukan tempat atau lahan. Biasanya

suatu industri atau pabrik dibangun memperhatikan sumber daya alam (bahan

baku) dan sumber daya manusia (SDM). Hal ini mengakibatkan pemilihan lokasi

atau tempat usaha industri berada di sekitar pemukiman penduduk, agar mudah

mencari tenaga kerja. Pendirian industri tersebut akan menggunakan lahan yang

sebenarnya adalah lahan untuk produksi atau konsevasi. Yang pada akhirnya akan

merusak lingkungan dan tercemarnya alam sehingga bisa mengganggu stabilitas

ekologi itu sendiri. Karena lahan berkurang produksi berkurang. Lingkungan

tercemar masyarakat yang terkena dampaknya (karena adanya limbah).

Untuk mengatasi mengenai dampak dari pembangunan industrialisasi maka

dalam melaksanakan pembangunan harus berwawasan lingkungan. Hal

dimaksudkan gar lingkungan tetap lestari tetapi tujuan pembangunan yaitu

meningkatnya kesejahteraan masyarakat meningkat. Oleh karena itu perlu

adanya prinsip pembangunan yang berkelanjutan, yang memperhatikan

kelangsungan sumber alam demi terjaganya ketercukupan kebutuhan hidup bagi

generasi yang akan datang.

2. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 7: Konsep pembangunan

Pengelolaan lingkungan hidup dapat kita artikan sebagai „usaha secara sadar

untuk memelihara atau dan memperbaiki lingkungan agar kebutuhan dasar kita

dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya‟4. Apabila lingkungan hidup dikelola

dengan sebaik-baiknya maka dapat bermanfat bagi manusia dari generasi ke

genarasi berikutnya. Tetapi sebaliknya apabila tidak dikelola dengan baik maka

lingkungan akan rusak maka genarasi berikutnya tidak akan tercukupi kebutuhan

standar hidupnya. Seperti sungai, laut, sawah, hutan dan sebagainya. Apabila

tidak dikelola dengan baik maka generasi berikutnya akan kekurangan air, protein

(ikan laut), pangan dan kayu sebagi bahan pokok bangunan.

Untuk dapat melestarikan lingkungan dengan baik, maka manusia sebagai

subyek pembangunan harus dapat membudidayakan segala sumber yang ada

dengan baik dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian lingkungan

akan terjaga sampai pada genarasi seterusnya. Sebaliknya apabila sumber alam

dieksploasi secara membabi buta dan tidak memperhatikan kerusakan alam

lingkungan maka dimungkinkan sekali genarasi berikutnya akan kekurangan

sumber yang dibutuhkan dalam hidupnya.

Kalu ditilik bahwa pembangunan sebenarnya adalah “mengubah lingkungan,

yaitu mengurangi resiko lingkungan atau memperbesar manfaat lingkungan”5.

Contohnya adalah mengubah hutan menjadi daerah pertanian dan pemukiman.

Pengubahan hutan menjadi lahan persawahan merupakan usaha untuk

memanfaatkan lahan untuk produksi bahan makanan, Tetapi apabil curah hujan

4 Otto Soemartono, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan,Jakarta, 2001, h. 77.

Page 8: Konsep pembangunan

tinggi maka akan terjadi erosi (resiko). Padahal pembukaan lahan untuk

persawahan masih terus dilakukan. Dengan adanya perubahan tersebut maka akan

berubah juga keseimbangan lingkungan. Terlebih dengan adanya program

transmigrasi mau tidak mau akan mengubah hutan menjadi lahan pertanian dan

pemukiman.

Untuk dapat menjaga lingkungan sebagai bentuk pengelolaan lingkungan,

maka perlu usaha secara holistik. Yang mengjarkan bahwa manusia adalah bagian

dari lingkungan. Apabila lingkungan rusak manusia juga rusak, dalam ajaran

jawa “memayu hayuning bawana‟ yang dapat diartikan membuat bumi ini

cantik. Ajaran tersebut berdasarkan suatu pemikiran bahwa manusia adalah satu

kesatuan dengan lingkungan. Usaha tersebut terbentur dengan satu hal yang

menjadi kebanggaan umat manusia yaitu teknologi. Dengan teknologi kita bisa

membereskan semuanya dengan baik.

Dalam praktek manusia akan hidup sesuai dengan pangkat dan derajatnya.

Orang atau manusia dengan pangkat dan derajat yang tinggi akan menciptakan

pola hidup yang tinggi pula. Hal ini akan mendorong suatu eksploitasi terhadap

sumber daya alam dengan menggunakan teknologi dalam memenuhi

kebutuhannya. Makin tinggi tingkat kosumsinya makin tinggi pula limbahnya.

Seperti yang terjadi di suatu pabrik. Contonhya adalah pabrik pengolahan kayu

menjadi bahan setengah jadi (Pulp). Dari pabrik ini akan muncul limbah.

Kemudian dari Pulp dibuat kertas, juga akan menghasilkan limbah. Yang mana

5 Otto Soemartono, Idem, Hal. 79.

Page 9: Konsep pembangunan

limbah menjadi masalah bagi manusia terutama dampaknya bagi kelangsungan

hidup. Karena limbah dapat mencemari tanah dan air yang ada di dalamnya. Air

dibutuhkan untuk konsumsi manusia. Jadi ketika orang ingin memenuhi

kebutuhan atau konsumsi tinggi akan menyebabkan munculnya penecemaran,

yang mana pencemaran tersebut sangat membahayakan manusia. Suatu usaha

pasti ada resiko yaitu adanya limbah.

Selain itu ada pandangan dari ekosentris menjadi antroposentris, yaitu

pandangan yang menganggap bahwa ala mini diciptakan untuk kepentingan

manusia. Hal ini akan memunculkan eksploitasi secara besar-besaran. Eksploitasi

dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi manusia, sehingga

menimbulkan rusaknya alam dan fungsi ekologi lingkungan hidup. Contohnya

penebangan hutan, alih fungsi hutan yang menimbulkan banjir dan badai. Karena

air tidak dapat teresap dalam tanah (hutan) terjadilah banjir dan hutan sudah

gundul maka akan terjadi erosi yang bisa menyebabkan longsor.

Agar pengelolaan lingkungan menjadi baik ada dua faktor yang penting yang

perlu diperhatikan yaitu :

a. Biofisik

Biofisik adalah proses ekologi yang merupakan sistem pendukung kehidupan

dan keanekaragaman jenis sumberdaya. Contohnya hutan adalah ekologi atau

pendukung semua jenis kehidupan seperti flora dan fauna.

Hutan dengan tumbuhan melakukan fotosintesa, mengashilkan oksigen yang

dibutuhkan manusia. Apabila hutan berkurang atau habis maka tidak akan ada

Page 10: Konsep pembangunan

oksigen yang terproduski dalam proses fotosintesa, sehingga manusia

terganggu.

Selain itu hutan juga melindungi tata air dan tanah dari erosi. Kerusakan

hutan akan terjadi kerusakan tata air dan erosi. Erosi akan mengurangi

kesuburan tanah, yang berarti menurunkan produksi pangan dan

pendangkalan sungai yang dapat mengakibatkan banjir. Disamping itu juga

hutan mempunyai fungsi yang lain yaitu untuk perlindungan perang atau

menahan gelombang laut (hutan Bakau) serta kelesatarian sumber hayati air

seperti ikan, kepiting udang dan sebagainya , yang semuanya itu dibutuhkan

oleh manusia. Oleh karena itu perlu adanya konservasi hutan. Apabila sudah

gundul maka dengan reboisasi dan apabila berkurang dipertahankan atau

diperluas. Dengan demikian hutan yang berfungsi sebagai biofisik terjaga

kelestariannya.

b. Sosial budaya

Faktor ini sangat penting dalam rangka mendukung lingkungan hidup yang

berkelanjutan. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa manusia menjadi obyek

dan subyek pembangunan, Manusia yang melaksanakan pembangunan dan

hasilnya dimanfaatkan untuk manusia. Oleh karena itu pembangunan

dilaksanakan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah diharapkan,

hendaknya jangan mengangkat derajat manusia secara kuantitatif, tetapi

secara kualitatif. Dengan agama seni, budaya dan ilmu pengetahuan

diharapkan mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan wawasan

Page 11: Konsep pembangunan

kelestarian lingkungan. Apabila hal ini terwujud maka pembangunan tetap

berjalan tetapi lingkungan tetap lestari dan tujuan dapat terwujud. Hal inilah

yang dinamakan memayu hayuning bawana.

3. Konsep Pembangunan Lingkungan Yang Berkelanjutan

Bagaimana melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan ?

Perlu kita kita bahwa dalam melaksanakan pembangunan mempunyai dampak

baik positif maupun negative. Dampak yang negatif inilah yang perlu

memperoleh perhatian yang serius. Karena dampak negatif ini akan maengganggu

manusia pada satu generasi bahkan generasi seterusnya. Untuk itulah perlu ada

konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan lingkungan

yang berkelanjutan adalah pembangunan yang menggunakan prinsip-prinsip

sebagaimana yang diungkapkan oleh Amir Santoso dalam bukunya Arief Hidayat

dan FX.Adji Samekto dalam “Kajian Kritis Penegakan Hukum Lingkungan di

Era Otonomi Daerah” sebagai berikut :

a. Prinsip Keadilan Antar Generasi ( Intergenerational equity)

Prinsip keadilan antar generasi artinya bahwa “setiap generasi umat

manusia di dunia memiliki hak untuk menerima dan menempati bumi bukan

dalam kondisi yang buruk akibat perbuatan generasi sebelumnya”6.

Pengertian tersebut artinya bahwa setiap generasi mempunyai hak untuk

hidup secara baik dan layak dalam situasi yang kondusif tidak ada gangguan

6 Arief Hidayat dan FX.Adji Samekto, Opcit, hal. 45.

Page 12: Konsep pembangunan

secara jasmani dan rohani. Setiap genarasi tidak boleh dibebani oleh masalah

yang dihasilkan oleh generasi sebelumnya. Seperti utang, kemelaratan/

kemiskinan atau kekurangn oksigen karena pembabatan hutan hutan secara

besar-besaran dan sebagainya.

b. Prinsip Keadilan dalam Satu Generasi ( Intragenerational equity)

Prinsip keadilan dalam Satu Generasi adalah prinsip tentang keadilan di

dalam sebuah generasi umat manusia, dimana beban dari permasalahan

lingkungan harus dipikul bersama oleh masyarakat dalam satu generasi7. Dari

pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa permasalahan lingkungan menjadi

tanggung jawab suatu generasi. Apabila muncul permasalahan lingkungan

maka generasi tersebut harus menyelesaikan dengan baik. Penyelesaian yang

tidak baik akan menyisakan permasalahan bagi generasi berikutnya. Padahal

generasi berikutnya juga punya masalah, sehingga akan menjadi gunung es

yang suatu saat akan menjadi masalah besar yang sulit dipecahkan. Oleh

karena itu masalah dalam satu genarasi harus dipecahkan atau diselesaikan

dengan baik.

c. Prinsip Pencegahan Dini (Precautionary)

Prinsip Pencegahan Dini adalah apabila terdapat ancaman yang berarti,

atau adanya kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan, ketiadaan

temuan atau pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti,tidak dapat dijadikan

7 Arief Hidayat dan FX.Adji Samekto, Opcit, hal. 46.

Page 13: Konsep pembangunan

alasan untuk menunda upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan8.

Pengertian tersebut artinya bahwa apabila ada masalah yang berhubungan

dengan lingkungan kemudian tidak solusi yang dapat ditemukan maka tidak

ada alasan untuk menundanunda pencegahannya. Contoh kasus Lapindo

walaupun sampai sekarang belum ada solusi dalam mengatasinya, tetapi

upaya-upaya untuk menanganinya terus dilakukan, sampai memperoleh solusi

dalam menanganinya.

d. Prinsip Perlindungan Keragaman Hayati (Conservation of Biological Diversy)

Prinsip ini adalah perlindungan terkait dengan pencehagan, sebab

mencegah kepunahan jenis dari keragaman hayati diperlukan demi

pencegahan dini. Prinsip ini adalah penegahan terhadap keragaman hayati

baik flora maupun fauna. Pencegahan dilakukan supaya jenis keragaman flora

dan fauna yang ada tidak punah, bahkan semakin banyak. Cara ini dilakukan

dengan pembudidayaan atau penangkaran terhadap keragaman hayati yang

hampir punah, seperti Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung.

e. Prinsip Internalisasi Biaya Lingkungan

Kerusakan lingkungan sebagai kaibat pembangunan yang diderita oleh

pihak yang tidak terlibat dalam kegiatan ekonomi. Kerusakan lingkungan

yang merupakan externalcost harus ditanggung oleh pelaku ekonomi. Hal ini

dpat dijelaskan bahwa segala kerusakan yang ditimbulkan oleh keguiatan

usaha dibidang ekonomi biaya perawatan atau pemulihannya ditanggung oleh

8 Arief Hidayat dan FX.Adji Samekto, Opcit, hal. 46.

Page 14: Konsep pembangunan

pelaku ekonomi. Karena kerusakan lingkungan yang merasakan orang lain.

Pelaku ekonomi menikmati manfaat kegiatan ekonominya yaitu keuntungan,

tetapi menerima akibatnya yaitu kerusakan lingkungan adalah orang lain.

Maka dalam UU No. 40 Tahun 2007 adanya Tanggung Jawab Sosial.

Dari kelima prinsip tersebut di atas apabila dalam pembangunan

dilaksanakan dengan baik maka kesinambungan lingkungan akan terjaga, dan

tingkat kerusakan dari akibat pembangunan dapat dieliminir sekecil mungkin

sehingga genarasi berikutnya masih dapat menikmati kehidupan yang baik dan

sesuai dengan standar mutu kehidupan.

Selain konsep diatas, konsep pembangunan yang berkelanjutan pada

hakekatnya adalah merujuk pada Deklarasi Stokholm bahwa sumber daya alam

harus diselamatkan demi keuntungan (kesejahteraan) generasi kini dan

mendatang melalui perencanaan atau pengelolaan yang secermat mungkin.

Manutur Daud Silalahi dalam bukunya FX Adji Samekto, bahwa deklarasi

Stokholm merupakan a fisrt step in developing international environmental law.

Deklarasi tersebut dapat diartikan sebagai aturan dalam menangani masalah

lingkungan secara international. Tetapi perkembangannya deklarasi terbut tidak

dapat mengatasinya. Muncul kerusakan lingkungan seperti pelubangan lapisan

ozon, Pemanasan Global akibat dari Rumah Kaca, dan Berkurangnya

keanekaragaman hayati. Oleh karena itu permasalah seperti telah disebutkan di

atas dapat ditangani secara global karena masalahnya global. Contoh Kebakaran,

Page 15: Konsep pembangunan

Pemanasan Global tidak dapat diselesaikan oleh satu Negara saja tetapi harus

diselesaikan negara-negara didunia, khususnya negara maju ( Masalah Pemanasan

Global karena gas karbon yang dilakukan negara maju) dan Negara-negara

berkembang di seluruh dunia. .

D. SIMPULAN

Dari pembahasan di atas bahwa lingkungan hidup yang baik dapat

memunungkinkan suatu generasi hidup dengan baik. Oleh karena itu maka kelestarian

lingkungan perlu dijaga agar generasi berikutnya dapat memperoleh kebutuhan

hidupnya sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. Untuk itulah maka perlu

usaha-usaha yang dilakukan agar keragaman hayati terjaga kelestariannya. Oleh

karena itu dalam melaksanakan pembangunan lingkungan harus menggunakan

konsep pembangunan yang berkelanjutan dengan prinsip : Keadilan antar generasi

(intergenerational equity) Prinsip keadilan dalam satu generasi (intra Generational

equity) Prinsip Pencegahan Dini ( precautionary) Prinsip perlindungan keragaman

hayati (conservation of biological diversity) Prinsip Internalisasi biaya lingkungan.

Apabila prinsip tersebut dilaksanakan secara terintegrasi holistik maka pembangunan

lingkungan akan bermafaat bukan hanya generasi sekarang saja tetapi juga generasi

yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Konsep pembangunan

Arief Hidayat dan FX. Adji Samekto, 2008, Kajian Kritis Hukum Lingkungan di Era

Otonomi Daerah, Semarang, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

FX.Adji Samekto, 2008, Kapitalisme, Modernisme dan Kerusakan Lingkungan,

Genta Press, Yogyakarta,

Otto Soemarwoto, 2001, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan,

Jakarta.

UU. No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Sinar Grafika, Jakarta.

Page 17: Konsep pembangunan

Latihan Hukum Lingkungan

1. Problem Population, Environmental Problem dengan Teknology.

a. Problem Population

1) Laju Pertumbuhan penduduk tinggi

2) jumlahnya banyak

3) Struktur Usia Muda

4) Kualitas SDM Rendah

5) Persebaran tidak merata.

b Environemntal Problem

1) Berkurangnya SDA

2) Berkurangnya keragaman Flora dan Fauna

3) Pengotoran – Pencemaran Udara, Air dan tanah

4) Pemanasan Global – Dampak Rumah Kaca

5) Pelubangan Lapisan Ozon

Oleh karena itu perlu ada penguasaan teknologi, Pemanfaatan dan Pemilihan

Teknologi,yang berwawasan lingkungan. Seperti

- Teknologi yang berkaitan persoalan energi

- Tekn yang berkaitan dg efesiensi pertanian tanpa meninggalkan persoalan ekologi

- Tekn anti polusi / rendah Polutan

- Tekn pengolah limbah

- Bioteknologi

- Teknologi Protektif yaitu tekonologi yang ditujukan untuk pemeliharaan,

perlindungan, pengamanan dan pelesatarian.

2. Siklus pengaturan perencanaan kebijakan lingkungan dinilai dari proses legislasi

sampai penegakan hukum. Kelebihan dan kekurangan proses implementasi di

Indonesia secara komprehensif ?

Kelebihan :

Bahwa perencanaan kebijakan lingkunngan dari proses legislasi sampai penegakan

hukum, dapat digambarkan sebagai berikut :

Legislation

Law Enforcement Standard Setting

Implementation Licencing

Kekurangan :

- Dalam proses legislasi belum melibatkan seluruh komponen masyarakat,

sehingga kebijakan tersebut menjadi partial bukan integral (melibatkan seluruh

unsure masyarakat)

- Dalam Implementation kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan

Page 18: Konsep pembangunan

- Dalam Standrd Setting kadang-kadang tidak memenuhi persyaratan GEL

- Dalam Law Enforment tidak tegas masih tebang pilih.

3. Pemerintahan yang baik : Good Governance – Good Environmental Govervance.

Persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh sebuah pemerintahan ?

a. Sejauhmana konstitusi kita memuat hak-hak yg terkait dg aspek berkelanjutan

ekologis dan perlindungan daya dukung lingkungan

b. Sejauhmana kita mau dan mampu menterjemahkan pronsi-prisnip pembangunan

berkelanjutan yg tersebar dalam berbagai deklarasi, piagam dan konvensi

international dalam kebijakan nasional

c. Sejauhmana penataan kelembagaan pengelolaan lingk hidup dilkk agar cepat

berfungsi lebih efektif dan efesien

d. Sejauhmana masy dilibatkan dlm berbagai keputusan pentiong dan strategis yg

menyangkut pengelolaan lingk hidup dan SDA

e. Sejauhmana kita mmpu menindak lanjuti kasus-kasus lingk yg terbengkelai

f. Sejauhmana budget lingk dialokasikan secara proporsional

4. Hukum Lingk Nas Ind terdiiri dari : General Environmental Law, Sectoral

Environmental Law, dan berbagai instrument internatiomnal yang sudah diratifikasi.

Jelaskan kondisi ketiga instrument pengaturan tsb (pertingkatan hk, kesesuaian hk /

keharmonisan hk, konsistensi pengaturannya)

- Bahwa kehendak politik yang terwujud dlm paradigma pembg tdk mendukung

upaya perlindungan daya dukung ekosistem (lack of political will)

- Belum terdpt konsep yang solid ttg hk yang mendukung konsep pembangunan

berkelanjutan berwawasan lingkungan ( lack of concept)

- Disharmonisasi antara GEL dan SEL (lack of Harmonization)

- GEL dan SEL sangat sentralistik

- Pelksanaan dan penegakan hk sangat lemah (poor enforcement record)

5. Di era reformasi terjadi perubahan paradigma pengaturan Negara dari otoriter

sentralistik menjadi demokrasi –desentralistik.

Jelaskan permasalahan penataan lingkungan dan penegakan hukumnya dalam konteks

pemberlakuan otda ?

- Kemampuan pem (pusat dan daerah) melaksankan transparansi, partisipasi public

dan akuntabilitas dlm pengelolaan sb daya public (public resource management)

perlu dipertanyakan (lack of good governance)

- Mandat hk dalam GEL dan SEL belum dilimpahkan ke Kota / Kabupaten (lack of

legal mandate)

- Daerah blm memiliki strategi penegakan dan penataan yg komprehensif (multi

pendekatan)

- Kesiapan sdm (pengawas dan penyidik)

- Keterbatasan bidget melaks program-program

Page 19: Konsep pembangunan

- Kemampuan dan efektifitas Civil Society local u/ melkk fungsi control public

(LSM, PT, Media Massa, Masy)

- Aparat birokrasi yg memiliki integritas, responsive, dan proofesional (kultur

birokrasi dan profesionalisme)

- Indepensi peradilan yang harus diperjuangkan

6. Implementasi Prinsip pembangunan berkelanjutan kedalam sistemhukum nasional.

Dikaitkan dengan bahwa pembg berkelanjutan dengan :

a. Pandangan pembg berkelanjutan hanya kamuflase dari Negara maju

pandangan pembag berkelanjutan hanya kamuflase dri Negara maju, memang

benar. Karena sebenarnya Negara-negara maju yang melakukan kegiatan seperti

usaha dibidang industri sekalipun tidak di temapat atau di negaranya, tetapi

dialihkan ke Negara berkembang. Hal ini mengakibatkan kerusakan lingkungan,

berkurangnya keragaman hayati dan hilangnya sumber kehidupan bagi

masyarakat (lahan pertanian) sebagai sumber produksi.

b. Evaluasi dari berlangusngnya 14 tahun pembangunan berkelanjutan

Walaupun sejak tahun 1972 (Stockholm UN Conference of Hum,an

Environment) Negara maju menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan

namun negara maju justru melakukan kegiatan yang merusak alam. Hal ini terjadi

karena Negara maju menguasai teknologi sehingga dapat mengekpsplorasi alam ,

sehingga alam rusak (contoh PT Frree Port di Papua).

……………………………………..

7. Dalam rangka penegakan hukum lingk terdapat tarik ulur kepentingan antara tuntutan

kebutuhan pembang yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dg usaha u/

melestarikan lingk ?

Pembangunan pada hakekatnya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Atau untuk peningkatamn PAD (di era otonomi). Sehingga lingkungan dieksploitasi

secara besar-besaran untuk kepentingan ekonomi dalam memperoleh keuntungan..

Hal ini dipengaruhi oleh cara berpikir yang reduksionis dan eksploitatif.

Hubungannya dengan penegakan hukum, terjadi tarik ulur, pembangunan disatu fihak

diharapkan dapat melestarikan lingkungan alam, di lain pihak pembangunan adalah

untuk kepentingan ekonomi (PAD). Apabila pembangunan lebih mengutamakan

pertubuhan ekonomi maka eksploitasi pasti dilakukan dalam rangka memperoleh

keuntungan ekonomi. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan lingkungan, yang dapat

mengakibatkan hilangnya sumber daya alam, hilangnya keragaman hayati, yang mana

akan mempengaruhi kehidupan genarasi yang akan datang. Yaitu tidak tercukupinya

kebutuhan hidup,sesuai standart mutu yang ditentukan.

8. Jelaskan urgensi penerapan dalam system hk lingk Indo :

a. U/ memnimalisir kendala dalam penegakan hk

b. Adaptasi dan adopsi krn adanya kompleksitas dlm perkembangan teknologi dan

pemanfaatan SDA dan Lingk

c. Mendorong usaha/ kegiatan yg beresiko tinggi utk menginternalisasi biaya social

yg dapat timbul sbg akibat kegiatannya

Page 20: Konsep pembangunan

d. U/ memenuhi rasa keadilan

1. Class Action adalah hak procedural sebag konsep dan prosedur telah lama

dikenal. (ps 37 UUL)

2 Alternative Dispute Resolution

3. Legal Standing adalah Hak gugat WN/ Individual/ Citizen/ Private SUIT

(USA.AUSTRA, INDIA) Kelompok organisasi dipengadilan sbg penggugat.

- organisasi ligkungan yang mempunyai hak gugat di pengadilan.

- doktrin baru yaitu organiusasi lingkungan diberi hak standing di pengadilan

meskipun tidak mengalami kerugian secara langsung

- Urgensinya utk melindungi kepentingan masy luas dan Penguasaan SDA

oleh Negara.

4. System Pembuktian formal atau Citizen Standing yaitu class action tidak

perlu membuktikn adanya kerugian langsung bersifat riel / Tangible

Page 21: Konsep pembangunan

KAPSEL HK EK (P. DJAIS)

1. Kasus kredit macet di BRI Kuala Kapuas yang diperiksa Peradilan Umum dan MA

diputus dengan pertimbangan hukum : eksekusi atas obyek Hak Tanggungan ut

melunasi hutang, harus didasarkan pada UUHT. Pelaksanaan eksekusi dg BUPLN u/

pelaksanaan kuasa kreditor ut menjual di bawah tangan.

a. Sudah tepatkah pendapat MA tersebut.?

Putusan MA tersebut adalah benar Karena MA menggunakn UU terbaru Azs Lex

Spesialis. Harusnya MA menggunakan UU PUPN bukan UUHT. Tetapi karena

MA menggunakan lex Spesialis maka penggunaan UUHT dalam membuat

Putusan adalah benar.

MA adalah Puncak segala peradilan di Indonesia, yg mempunyai kewenangan

untuk melakukan pengawasan tertinggi atas segala perbuatan pengadilan yg lain.

(PT dan PN) dan menggunakan hukumnya sendiri.

b. Bagaimana Pengaruh Putusan MA terhadap :

1) Pasal 26 UUHT

Bunyi Ps 26 UUHT selama belum ada peraturan per-uu yang mengaturnya dg

memperhtikan ketentuan dalam Ps 14, peraturan mengenai eksekusi hipotek

yang ada pada mulai berlakunya UU ini, berlaku terhaap eksekusi HT.

Bahwa pengaruh put MA thd Pasal 26 UUHT adlah dianggap UUHT telah

berlaku. Sehingga putusan MA yang berdasar pada UUHT mengenai eksekusi

bawah tangan dibenarkan.

Selain itu MA adalah Puncak segala peradilan di Indonesia, yg mempunyai

kewenangan melakukan pengawasan tertinggi atas segala perbuatan

pengadilan yg lain. (PT dan PN)

2) Eksekusi Obyek Hak Tanggungan Bank-bank Swasta

Dengan adanya Put MA, maka berdasar pasal 20 (2) UUHT Bank-bank

swasta dapat melakukan eksekusi dengan penjualan bawah tangan apabila ada

debitur yang wanprestasi. Putusan MA tersebut dapat dijadikan senjata buat

Bank-bank swasta untuk melakukan eksekusi terhadap barang yang

dijaminkan sebagai pelunasan utang.

2. Menurut MA, Grose surat utang Notariel agar dapat dieksekusi tanpa harus dilakukan

gugatan terlebih dahulu, antara lain harus memenuhi syarat jumlah utang pasti dan

tidak sekedar dipastikan.

a. Bank memberi kredit dengan fasilitas rekening Koran, mungkinkah syarat jumlah

uang pasti tersebut terpenuhi ?

Dalam perjanjian utang piutang seperti kredit bank. Perjanjian ini dilihat

bentuknya adalah perjj riil. Perjj ini ada apabila benar-benar sudah terjadi

pemberian uang oleh bank kepada nasabah. Cara pemberian uang bisa dapat

dilakukan sekaligus tunai, melalui rekening Koran yang besarnya disesuaikan

dengan kebutuhan dsb.

Page 22: Konsep pembangunan

Jadi Bank memberi kredit dengan fasilitas rekening Koran syarat jumlah uang

pasti terpenuhi.

b. Kasus BUN dengan nasabahnya di Magelang diputus dari PN sampai MA,

tepatkah permohonan eksekusi grosse surat utang notaril yg diajukan oleh BUN ?

Putusan Ma tersebut adalah Tepat. DalamPasal 224 HIR antara lain ditentukan :

Hal menjalankan jika tidak dilaksanakan secara sukarela, maka pelaksanaannya

dijalnkan atas perintah dan di bawah pimpinan pengadilan negari dengan cara

seperti tercantum dalam pasal-pasal permulaan bagian ini, kecuali mengenai

sandera.

Dari ketentuan tsb bahwa eksekusi menjadi wewenangh\ pengadilan.

Pelaksanaannya dilakuklan tas perintah pimpinan ketua PN. Pelaksanaan di

lapangan adalah penitera dan jurusita p\PN seperti diatur dalam pasal 195 HIR.

Proses eksekusi dimulai dari gugatan oleh Kreditor ke PN. Apabila di PN, belum

atau tidk puas maka mengajukan banding di PT dan Kasasi MA. Maka apa yg

dilakukan oleh BUN adalah benar. Hal itu dilakukan dalam rangka memperoleh

hak-haknya yang dimiliki yaitu pelunasan utang oleh debitor. Karena debitor

tidak melasanakan maka BUN mengajukan guagatan mealui pengadilan dari PN

sampai MA dan munculnya putusan MA.

3. Simpanan dijadikan jaminan kredit. Apabila debitur wnprestasi maka pihak bank

dapat mengeksekusi simpanan tsb gunan pembayaran utang debitor nasabah melalui

pelaksaaan bbrp perjj yg telah dibuat sebelumnya

a. Dlm praktek perbankan ada berapa model perjanjian yang menjadi simpanan

sebagai jaminan ? Masing-masing model berisi perjjj apa ?

Model Perjanjian dalam praktek di perbankan :

- Perjanjian untuk utang piutang

- Perjanjian utang piutang

- Perjanjian pengakuan utang

- Perjj jaminan

- Perjj Pemberian Kuasa

- Perjanjian u/ membayar utang

Masing-masing perjj berisi perjj antara kreditur dan debitor yang isinya debitur

bersedia membuat pengakuan hutang dalam suatu akta otentik.

1. Surat pengakuan hutang . Srt pengakuan utang merupakan kelanjutan dari

perjanjian utang piutang. Yang bersiofat sepihak,shg kreditor dapat meminta

grosse pengakuan utang. Apabila debitor wanprestasi, mk kreditur segera

dapat mengeksekusi grosse akta pengakuan hutang kepada ketua PN.

2. Kewajiban untuk membayar / melunasi jumlah uang tertentu

3. Tidak dapat ditambah dengan persyaratan lain, terlebih persyaratan dg

perjanjian.

4. Mengadung sifat eksepsional thd asas yg menyatakan seseorang hanya dapat

menyelesaikan sengketa melalui gugatan.

Page 23: Konsep pembangunan

b. Apbl masing-masing model perjj tsb dibandingkan sati sama lain, apa saja

kekurangan dan keunggulan masing-masing model ?

Kekurangan :

Perjjj tersebut merupakan perjj accecoire.

Kelebihan :

4. Kompensasi (Pasal 1425 KUH Perdata) ternyata sangat berguna bagi kreditor dalam

mendapatkan pelunasan piutangnya. Jelaskan disertai contoh ?

Berdasarkan Pasal 1425 KUH Perdata, kerditor dapat melakukan eksekusi terhadap

barang yang menjadi jaminan sebagai pelunasan utang. Atau kompensasi pembayaran

utang debitor. Apabila ada seorang debitor yang wanprestasi, maka seorang kreditur

dapat melakukan eksekusi sebagai kompensasi pembayaran utang debitor.

Contohnya Gadai. Apabila seorang penggadai tidak melunsi utangnya maka barang

yang dijadikan gadai dapat dieksekusi oleh kreditor sebagai pelunasan utang, dengan

cara penjualan bawah tangan.

Page 24: Konsep pembangunan

SOAL

1. a. Kapan terjadi hak tanggungan dan kapan terjadinya fidusia ?

Terjadi fidusia adalah setelah terjadi pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas

kepercayaan dari pemmberi fidusia kepada penerima fidusia sebagai jaminan

HT terjadi setelah munculnya APHT dihadapan notaries,sebagai perjanjian

accesoire (perjanjian tambahan dalam perjanjian utang piutang.

b. Terjadinya hak tanggungan dan fidusia adalah bohong. Jelaskan !

Dikatakan bohong karena, setelah munculnya APHT dihadapan notaries hak atas

jaminan berpindah tangan dari debitor kepada kreditor, padahal debitor belum

menerima prestasi berupa uang dalam perjanjian utang piutang. Uang belum

dibayarkan hak jaminan sudah ada. Hak tanggungan muncul setelah 1 (satu)

minggu didaftarkan di Kantor Pertanahan pada tanggal 2 januari 2008 dan muncul

APHT. Sejak itu hak tanggungan berlaku. Padahal kredit cair satu minggu

kemudian yaitu tangga l9 januari 2008. Karena perjanjian pokoknya adalah utang

piutang dan kredit belum cair namun APHT sudah muncul maka terjadinya hak

tanggungan dan fidusia bohong.

2. Kasus Kredit macet Kuala Mas

a. Norma hukum dalam putusan MARI, Norma Hukum yang ditemukan oleh MARI

adalah Lex specialis yaitu UUHT, dan dapat dijadikan sebagai yurisprudensi.

Seharusnya MA menggunakan UU PUPN bukan UUHT. Walaupun demikian

putusan MA tersebut benar karena sebagai puncak pengadilan di Indonesia.

b. Norma Hukum tsb tepat .Karena MA menggunakan UU terbaru Lex Specialis.

MA adalah puncak pengadilan sehingga apabila MA menggunakan UU tersebut

dibenarkan.

c. Pengaruh MARI

1) Ketentuan Pasal 25 UUHT

2) Bagi kalangan Perbankan Swasta

3.) Ps 224 HIR / 258 RBg suatu Grosse akta dapat dieksekusi tanpa digugat lebih dahulu

b. Grosse Akta

Grosse akta menurut Psl 224 HIR/258 RBg adalah Grosse akta notariil yaitu

Grosse akta pengakuan hutang.

c. Menurut MA syarat apa sajakh yg hrs dipenuhi agar suatu grose akta dapat

dieksekusi tanpa gugat lebih dahulu ? sebut dan jelaskan masing-masing syarat ?

Syarat bentuk dan syarat isis

Dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang

d. Nama eksekusi berdasar pasal 224 HIR/258 RBg. Buat skema gambar ttg

prosedur eksekusi groose akta ini ?

Page 25: Konsep pembangunan

e. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan eksekusi grosse akta berdasar pasal

224 HIR/258 RBg ?

Hal 203.

Bahwa eksekusi bisa ditolak oleh pengadilan terhadap permohonan seksekusi

benda jaminan hipotek :

1) jumlah hutang tidak pasti, jumlah hutang tidak pasti dan GA bersifat tidak

murni, Jml hutang tidak pasti dan tidak ada pendekatan

2) Selain itu karena : debitur, tidak diketahui dimana ia berada, sehingga pad

saat dipanggil untuk ditegur (aanmaning) tidak dapat ditemui.. Tidak dapat

dicapai harga minimum saat penjualan lelang, walaupun lelang diulang,

sehingga bisa terjadi pembatalan lelang,. Debitur jatuh pailit, hal ini

merugikan kreditur yang baru memegang surat kuasa memasang hipotek.

Kreditur demikian bukan kreditur preferen, melainkan masih kreditur

konkuren, shg tidak dapat melaksanakan eksekusi terhadap tanah yg dijadikan

utk jaminan.

3) Perjanjian Fidusia sebelum dan pada saat berlakunya UUJF

a. Perbedaan Fidusia sebelum dan pada saat berlakunya UUJF ?

b. Dilihat prosedurnya, eksekusi obyek fidusia berdasar UUJF disebut apa saja ?

Eksekusi Parat

Eksekusi langsung

c. Perjanian fidusia sekarang (UUJF berlaku) membuat perjanjian persis dengan

perjanjian sebelumnya belakunya UUJF ( dikonstruksi shg menjadi perjanjian

fidusia)

(1)Apakah perjanjian tsb sah

Perjanjian tsb adalah sah, berdasarkan Pasal 1338 semua persetujuan yang

dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang

membuatnya.

(2) Akibat hukum yang ditimbulkan dari perjanjian tsb

Akibat dari perjanjian tersebut para pihak harus mengormati isi perjj tsb..

Menurut Ps 15 ayat (3) UUJF apabila debitor cidera janji Penerima fidusia

mempunyai hak untuk menjual benda yang menjadi obyek jaminan fidusia

atas kekuasaannya sendiri. Oleh karena itu apabila debitor wanprestasi maka

obyek jaminan dapat dijual oleh kreditro untuk pelunasan utang.

Sesuai dengan pasal 17 UUJF pemberi fidusia dilarang melakukan fidusia

ulang terhadap benda yang menjadi obyek jaminan fidusia yang sudah

terdaftar

Page 26: Konsep pembangunan

M P H

1. Permasalahan :

- Bagaimana Pemahaman dan Interpretasi Pelaku Ekonomi terhadap Perlindungan

Hak Atas Merek Kajian ?

- Mengapa pelaku ekonomi melakukan pelanggaran hak merek ?

2. Paradigma yang digunakan

a. Paradigma Fakta Sosial interview dan questioner (29)

b. Paradigma Definisi Sosial observasi ( 62)

c. Paradigma Perilaku Sosial interview, questioner dan observasi (80)

d. Paradigma Terpadu

3. Pendekatan yang digunakan adalah socio legal yaitu perpaduan antara legal research

dan social science research UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek memberikan

perlindungan kepada pemegang merek. Perlindungan Hak Merek terdapat dalam

Pasal 90 sampai dengan Pasal 96 UU no. 15 Tahun 2001.Mengingat Pasal 90 sampai

dengan pasal 95 dalam Ketentuan Pidana maka barang siapa dengan sengaja dan

tanpa hak menggunakan Merek terdaftar milik pighak lain untuk barang dan atau jasa

yang diproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) Tahun dan atau

denda paling banyak Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah)

4. Langkah-langkah penelitian yang dipergunakan u/ menjawab permasalahan

a. Merumuskan dan mendifinisikan masalah

Langkah pertama dalam meneliti adalah merumuskan permasalahan dengan

menetapkan masalah yang akan dipecahkannya untuk menghilangkan keraguan.

Page 27: Konsep pembangunan

Selanjutnya masalah harus didefiniskan secra jelas termasuk cakupan dan lingkup

masalah.

b. Mengadakan Studi Kepustakaan

Setelah masalah dirumuskan langkah kedua adalah mencari data yang pernah

ditulis oleh peneliti sebelumnya yang ada hubungan dengan masalah yang ingin

dipecahkan.

c. Menformulasikan Hipotesis

Setelah diperoleh informasi yang ada sangkut pautnya dengan permasalahan,

maka langkah selanjutnya adalah menformulasikan hipotesis. Hipotesis adalah

kesimpulan sementara tentang hubungan antarvariabel atau fenomena dalam

penelitian.

d. Menentukan Model untuk Mengkaji Hipotesis

Setalah menformulasikan hipotesis maka selanjutnya adalah merumuskan cara-

cara menguji hipotesis.Dalam penelitian hukum model yang digunakn adlah

model kualitatif . Model untuk menguji hipotesis perlu ada data, baik primer atau

sekunder.

e. Mengumpulkan Data

Data yang diperlukan dikumpulkan. Data yang mrp fakta digunakan untuk

menguji hipotesis. Kemudian memilih teknik pengumpulan data dn memilih

metode analisis data yang akan digunakan.

f. Menyusun, Menganalisis dan Memberikan Interpretasi

Setelah data terkumpul, kemudian menyusun data yang telah diperoleh.

Penyusunan data dilakukan agar peneliti mudah dalm menganalisisnya.

Penyusunan data bisa dalam bentuk table. Setalah dta dianalisis kemudian

dilakukan interpretasi atau penafsiran terhadap data yang tersaji.

g. Membuat Generalisasi dan Kesimpulan

Setalah memberikan interpretasi atau penafsiran, kemudian membuat generalisasi

dari temuan-temuan nya dan memberikan beberapa kesimpulan. Generalisasi dan

kesim-pulan harus berkaitan dengan hipotesis yang diajukan.Dalam arti apakah

hipotesis dapat diterima atau ditolak. Dengan demikian adapat diketahui

hubungan antar fenomena yang diperoleh berlaku secara umum atau khusus.

Kemudian ditentukan juga saran atau rekomendasi penelitian

Page 28: Konsep pembangunan

HK Kebijakan Publk

1. Hub antara hukum dg Kebijakan Publik

Hukum dan kebijakan publik mempunyai hubungan yang sangat erat, karena

kebijakan pemerintah sebagai kebijakan publik dibutuhkan untuk dapat memahami

peranan hk. Peranan hk semakin diasakan seiring dengan semakin meluasnya pernan

pemerintah memasuki bidang kehidupan manusia, dan semakin kompleknya

persoalan-persoalan ekonomi, sosial dan politik. Disamping itu peranan hk berperan

menemukan alternatif kebijaksanaan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Melalui peraturan hk pemerintah dapat melaksanakan pembangunan dalam tindakan

nyata,. Hk bukan hanya sekedar legalitas formal, penafsiran dan penarapan pasal-

pasal, melaiinkan hk dilihat dalam kerangka yang lebih luas. U/ itulah dibutuhkan

Lawyers utk dpat menterjemahk kebijaksanaan kedalam peraturan perundang-

undangan yang mengekspresikan kebijakan publik.

2. Model Perumusan Kebijakan Publik

Model Elit Massa (Elitis)

Model elit menurut C. Wright dalam bukunya The Power Elit bahwa semua

kebijakan yang besar dan penting ditentukan oleh sekelompok elit individu yang

memiliki kedudukan sangat kuat.

Sementara menurut Thomas Dye dan Zeigler mengatakan bahwa kebijakan publik

adalah preferensi nilai-nilai dari para elit yang berkuasa. Kebijakan merupakan

produk elit yang merefleksikan nilai-nilai mereka untuk penguatan kepentingan-

kepentingan mereka.. Model perumusan kebijakan seperti ini terdapat di negara-

negara yang menerapkan pemerintahan otoriter (Kuba, Korea Utara, Indnesia pada

Masa Orde Baru)

Page 29: Konsep pembangunan

Elit

Pejabat Pemerintah

Massa

Contohnya : Sentralisasi dalam Pemerintahan

Model Pluralis Hal. 47 (Kebijakan publik)

3. Diskresi Perlu dilakukan, Definisi Menurut Rourke

Diskresi perlu dilakukan. Hal ini penting dalam pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan publik, para birokrat dapat menentukan

kebijaksanaannya sendiri utk menyesuaiakan dengan situasi di mana mereka berada,

terutama yang berkaitan dengan ketersedian sumber daya seperti dana, tenaga ahli,

informasi, SDM yang terampil.

Hal ini perlu dilakukan karena Implementation is seen essensially as technical or

managerial problem.Utk dapat merespon kebijakan yang efektif perlu adanya tahapan

dari perencanaan sampai pelaksanaan. Dalam rangka mewujudkan rencana tersebut

peranan sumber daya merupakan unsur utama yang sangat menentukan. Para birokrat

dapat menjalankan aktivitasnya mempunyai kebebasan menjabarkan kebijakan

tertentu yang berkaitan dengan aspke yuridisnya, berdasarkan sumber daya yang

tersedia.

Definisi Diskresi menurut Rourke

Deskresi oleh Rauke disebut freies ermessen atau provoir dicretionaire. Definisi

dikresi menurut Rauke adalah :

Discretion refers to the ability of an administration to choose among alternative

to decide in effect law the policies of the government should be implemented in

spesifics case.

Jeffery Jowell : Discretion as the room for decision manouvre possesed by a

decision maker.

Dengan diskresi diharapkan kondisi yang ada dapat dicapai hasil yang maksimal.

4. Kommponen yang harus ada dalam sistem hk menurut Yehezhel Dror

1) Substanive law 2) Personal : other law enforcing, 3) Organization ;

administration and physical 4) Resources : budgets information and physical

fasility, 5) decision rules and decision habits : formal, informal, implisit.

Hukum sebagai sarana utk menyalurkan kebijaksanaan sangat ditentukan oleh

hubungan antara komponen-komponen tersebut dan hubungan komponen tersebut

dengan tujuan yang hendak dicapai, yang sangat ditentukan oleh tindakan para

pelaksananya.