37
ANATOMI SISTEM SYARAF PARAMEDIS VETERINER PROGRAM D3 IPB BAGIAN ANATOMI HISTOLOGI & EMBRIOLOGI DEPARTEMEN AFF FKH-IPB

Kuliah 4. neuroanatomi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kuliah 4. neuroanatomi

ANATOMI

SISTEM SYARAF

PARAMEDIS VETERINER

PROGRAM D3 IPB

BAGIAN ANATOMI

HISTOLOGI & EMBRIOLOGI

DEPARTEMEN AFF FKH-IPB

Page 2: Kuliah 4. neuroanatomi

Organisasi sistem syaraf

1. Susunan syaraf pusat (SSP): terdiri dari otak

(encephalon) & sumsum punggung (medulla

spinalis)

2. Susunan syaraf perifer/tepi (SST): berupa serabut-

serabut syaraf yang keluar dari susunan syaraf

pusat, baik yang keluar langsung dari otak (nervi

cranialis) maupun dari medulla spinalis (nervi

spinalis), serta ganglia (ganglion) & plexi (plexus)

yang terdapat di tempat-tempat tertentu dalam

perjalanan serabut-serabut syaraf tsb.

Neuroanatomi : ilmu yang mempelajari

anatomi sistem syaraf

Page 3: Kuliah 4. neuroanatomi

SISTEM SYARAF ANJING

Page 4: Kuliah 4. neuroanatomi

SISTEM SYARAF PERIFER/TEPI (SST)

Berdasarkan asal & arah rangsang SST dibagi menjadi :

1. Syaraf afferens (sensoris): sel-sel syaraf yang menerima & menyalurkan rangsangan ke otak & medulla spinalis

a. Somatis : menerima/menyalurkan rangsang dari kulit, otot kerangka, tendo, persendian, mata, lidah, hidung & telinga (organ indera)

b. Visceral : menerima/menyalurkan rangsang dari organ visceral (kardiovaskular, respirasi, digesti, urinari & reproduksi) ke otak pada keadaan sadar (nyeri lambung, ingin BAB/BAK dsb.)

Page 5: Kuliah 4. neuroanatomi

2. Syaraf efferens (motoris): sel-sel syaraf yang

menyalurkan rangsangan dari otak ke efektor

untuk berkontraksi (berespon terhadap

rangsangan)

a. Somatis : mempengaruhi otot kerangka untuk

berkontraksi (bergerak, berlari menghindar,

menggigit dsb.)

b. Visceral : dinamakan juga sistem syaraf

otonom (SSO), yaitu sel-sel syaraf yang

memberikan rangsangan untuk mempengaruhi

aktivitas motoris dari otot polos, otot jantung &

kelenjar di kulit atau viscera

Page 6: Kuliah 4. neuroanatomi

1. Somatic Afferent 3. Visceral Efferent

2. Visceral Afferent 4. Somatic Efferent

Neuron pada substansia grisea medulla spinalis

Ganglion

radix dorsalis

Page 7: Kuliah 4. neuroanatomi
Page 8: Kuliah 4. neuroanatomi

Di antara syaraf sensoris & motoris (somatis/visceral)

dihubungkan oleh syaraf penghubung :

a. Syaraf asosiasi : menghubungkan bagian-

bagian tubuh pada sisi yang sama dengan SSP

b. Syaraf commisura : menghubungkan bagian-

bagian tubuh yang berbeda/berlawanan sisi

(menyilang) dengan SSP

Semakin banyak jumlah syaraf penghubung pada seekor hewan, semakin besar

kemampuan hewan tsb memberikan respon yang bervariasi terhadap rangsangan dari luar

Page 9: Kuliah 4. neuroanatomi

Tiap serabut syaraf SST merupakan penjuluran

dari suatu badan sel yang terdapat di dalam

SSP maupun ganglia di luar SSP

Penjuluran syaraf dapat mencapai ukuran yang

sangat panjang, misal pada syaraf yang

menggerakkan otot-otot jari (badan sel syaraf

terdapat di medulla spinalis, ujung serabut

berakhir di otot jari)

Nervi cranialis & nervi spinalis dapat

mengandung 4 tipe serabut fungsional yaitu :

somatosensoris, viserosensoris, somatomotoris

dan viseromotoris

Page 10: Kuliah 4. neuroanatomi

SEL & SERABUT SYARAF PERIFER

Page 11: Kuliah 4. neuroanatomi

SISTEM SYARAF OTONOM

(SSO= sistem visceral eferens/visceromotoris)

SSO menginervasi otot-otot polos pada organ-organ yang bekerja tidak menurut kemauan (involunter)

Berdasarkan fungsi atau pengaruhnya (stimulator/ inhibitor), SSO dikelompokkan atas :

a. Sistem syaraf simpatis : bekerja pada saat tubuh memerlukan energi, menstimulir aktivitas organ dalam keadaan stress (denyut jantung ↑, pernafasan ↑, keringat ↑ dsb)

b. Sistem syaraf parasimpatis : berlawanan dengan kerja syaraf simpatis, lebih banyak bekerja untuk mengatur fungsi organ sehari-hari, mengembalikan kondisi tubuh yang terstimulasi kepada keadaan normal

Page 12: Kuliah 4. neuroanatomi

SISTEM VISCEROMOTORIS/VISCERAL AFFERENS= SSO

● bekerja pada otot polos di organ visceral,

otot jantung dan kelenjar (keringat, sebum, ludah, selaput lendir)

● sistem syaraf otonom : pusat dan perifer● divisi simpatis dan parasimpatis● simpatis : thoraco-lumbal● parasimpatis: cranio-sacral N.C. III, VII, IX, X

Page 13: Kuliah 4. neuroanatomi

Pengaruh kerja syaraf simpatis dan parasimpatis pada

beberapa organ tubuh

Target organ Simpatis Parasimpatis

Jantung Mempercepat

(akselerator)

Memperlambat

(inhibitor)

Buluh darah Mempersempit

(konstriktor)

Memperbesar

(dilatator)

Bronchi Memperbesar

(dilatator)

Mempersempit

(konstriktor)

Lambung Menghambat

peristaltik

Mempercepat

peristaltik

Kelenjar pencernaan Mengurangi

sekresi

Meningkatkan

sekresi

Glandula adrenalis Meningkatkan

sekresi

Mengurangi

sekresi

Page 14: Kuliah 4. neuroanatomi

MEDULLA SPINALIS & NERVI SPINALIS

Terletak di dalam canalis vertebralis dari collumna

vertebralis, dari foramen magnum - pertengahan

os sacralis, dibagi atas : pars cervicalis, thoracalis,

lumbalis & sacralis. Pars cervicalis bersambung

denga medulla oblongata

Medulla spinalis bagian dari SSP,

nervi spinalis bagian dari SST

Page 15: Kuliah 4. neuroanatomi

Nervi spinalis Manusia Kuda Ruminansia Babi Anjing

N. cervicalis 8 8 8 8 8

N. thoracalis 12 18 13 14 13

N. lumbalis 5 6 6 7 7

N. sacralis 5 5 5 4 3

N. coccygeus 1 5 5-6 6 5

Jumlah 31 42 37-38 39 36

JUMLAH NERVI SPINALES MANUSIA DAN HEWAN

Page 16: Kuliah 4. neuroanatomi

MEDULLA SPINALIS

Page 17: Kuliah 4. neuroanatomi

PENAMPANG MELINTANG MEDULLA SPINALIS IN-SITU

Page 18: Kuliah 4. neuroanatomi

Cavum subdurale

Cavum

subarachnoidea

Page 19: Kuliah 4. neuroanatomi
Page 20: Kuliah 4. neuroanatomi
Page 21: Kuliah 4. neuroanatomi

REFLEX SPINAL

Reflex merupakan aktivitas yang melibatkan rangsang dari perifer yang dibawa ke SSP dan mendapat respon langsung. Unsur

yang terlibat adalah reseptor, syaraf afferens, pusat, syaraf efferens dan organ efektor → lengkung reflex

Jika lengkung reflex berpusat di medulla spinalis disebut reflex spinal

Page 22: Kuliah 4. neuroanatomi

OTAK DAN SYARAF KRANIAL

Fungsi otak :

1. peran utama dalam regulasi proses metabolisme

sel, organ, dan sistem organ di tubuh

(homeostasis)

2. untuk berfikir dan membuat keputusan

3. menerima sensasi suhu, rabaan, bau, rasa,

cahaya, suara dan kita belajar dari sensasi itu

serta buat respon dan memori

4. otak tetap bekerja sewaktu tidur → regulasi fungsi

organ

Nervi craniales: ada 12 pasang syaraf otak untuk

menginervasi organ di kepala, sebagian leher, dan

viscera (parasimpatis)

Page 23: Kuliah 4. neuroanatomi

OTAK (ENCEPHALON)

Merupakan bagian dari SSP yang terletak di rongga

tengkorak (cavum cranii),terbagi atas :

1. Caudex cerebri (brain stem, batang otak) terdiri

dari medulla oblongata (myelencephalon), pons &

mesencephalon (midbrain, otak tengah). Caudex

cerebri berperan penting dalam mengontrol

gerakan mata, wajah, lidah, menelan dsb.

2. Cerebellum (otak kecil), berperan dalam proses

koordinasi gerakan tubuh

3. Cerebrum (otak besar), berperan sebagai pusat

kesadaran & berpikir

4. Diencephalon, terdiri dari hypothalamus &

thalamus → Menghubungkan midbrain &cerebrum

Page 24: Kuliah 4. neuroanatomi

PEMBAGIAN OTAK

Telencephalon

(cerebrum)

Metencephalon

(cerebellum-pons)

DiencephalonMesencephalon

(midbrain)

Myelencephalon

(medulla oblongata)

Otak Anjing tampak medial (5 daerah)

1

2 34

5

Page 25: Kuliah 4. neuroanatomi

I

II

III

IV

VVI VII

VIII

XII

IXX XI

Nervi cranialisTerdapat 12 pasang yang keluar langsung dari encephalon (otak)

Telencephalon : n. olfactorius (I), sensoris

penciuman

Diencephalon : n. opticus (II), sensoris

penglihatan

Mesencephalon :

n. oculomotorius (III) somatomotoris otot-

n. trochlearis (IV) otot mata

Metencephalon : n. trigeminus (V), sensoris

daerah kepala

Myelencephalon (MO)

n. abducens (VI), somatomotoris otot mata

n. facialis (VII), motoris daerah kepala

n. vestibulocochlearis (VIII), sensoris

pendengaran & keseimbangan

n. glossopharyngeus (IX) somatosensoris

n. vagus (X) somatomotoris

n. accessory (XI) somatomotoris

n. hypoglossal (XII)

Page 26: Kuliah 4. neuroanatomi

Daerah inervasi nervi craniales

Page 27: Kuliah 4. neuroanatomi

Meningen, ventrikel & liquor cerebrospinalis

Kulit

Tulang tengkorak

Otak

Dura Mater (D)

Arachnoid (A)

Pia Mater (P)

Page 28: Kuliah 4. neuroanatomi

MEDULLA OBLONGATA

1. Penghubung antara otak (cerebellum ) & medulla

spinalis

2. Pusat dari beberapa fungsi ototnom seperti:

kardiovaskular, vasomotor dan respirasi

3. Pusat reflex

4. Regulator muntah, batuk, bersin, menelan

5. Tempat terjadinya persilangan syaraf (decussatio

pyramidalis)

6. Tempat nuclei motoris & sensoris serta pembersitan

beberapa nervi craniales : n. abduscens (VI),

n. facialis (VII), n. vestibulo-cochlearis (VIII),

n. glossopharyngeus (IX), n. accessorius (XI),

n. hypoglossus (XII)

Page 29: Kuliah 4. neuroanatomi

Medulla oblongata & Pons

PonsMO

Cerebellum

Pons

MO

Pyr

Trapz

Page 30: Kuliah 4. neuroanatomi

CEREBELLUM

Fungsi :

1. Integrasi dan koordinasi gerakan, mengatur agar

respon motorik berupa gerakan otot terjadi secara

tepat. Pada kerusakan cerebellum dapat terjadi

ataxia cerebellaris, suatu gejala gangguan

pengaturan gerakan (gerakan berlebihan, tremor

dsb)

2. Pusat utama pengaturan rangsang sensoris dari

proprioceptor dan vestibulum (di luar kesadaran)

Dipisahkan dari cerebrum oleh fissura transversa

Page 31: Kuliah 4. neuroanatomi

Cerebellum

Page 32: Kuliah 4. neuroanatomi

CEREBRUM (OTAK BESAR)

Merupakan organ SSP yang sangat kompleks, terdiri

dari hemispherium cerebri kanan dan kiri

Pada permukaannya terdapat cortex cerebri yang

berisi badan-badan sel syaraf sehingga berwarna

abu-abu (substansia grisea), dan di profundalnya

terdapat serabut-serabut syaraf berkelupak myelin

& berwarna putih (substansia alba). Permukaan

cortex cerebri berlekuk-lekuk : ada gyrus, sulcus

dan fissura

Dapat dibagi atas enam lobus - frontalis, parietalis,

occipitalis, temporalis, lobus limbicus & lobus

piriformis

Page 33: Kuliah 4. neuroanatomi

Lobulasi cerebrum

Page 34: Kuliah 4. neuroanatomi

CEREBRUM (potongan transversal di daerah hypophyse):hemispherium kiri dan kanan, ventrikel lateralis, cortex cerebri, substansia alba, corpus callosum, hippocampus, hypophyse, lobus piriformis

Page 35: Kuliah 4. neuroanatomi

DIENCEPHALONhypothalamus, thalamus, metathalamus, epithalamus

diencephalon

telencephalon

Page 36: Kuliah 4. neuroanatomi

Thalamus

a. Memproses input

sensoris untk diteruskan ke

cortex cerebri (melihat,

mendengar dsb)

b. Memproses input

motoris untuk pergerakan

c. Circadian Rhythms

d. Ekspresi emosi

Hypothalamus

Pengatur fungsi organ

untuk homeostasis:

a. mengontrol sistem

syaraf otonom,

b. Temperatur tubuh,

c. Lapar & haus

Page 37: Kuliah 4. neuroanatomi