6
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA LIPID II Oleh : Kelompok 5 (Lima) Annisa (1110016100029) Bayu Purnomo (1110016100031) Ninis Milatina (1110016100028) Tuti Khoiriah (1110016100004) Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011

Laporan lipid ii

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan lipid ii

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

LIPID II

Oleh :

Kelompok 5 (Lima)

Annisa (1110016100029)

Bayu Purnomo (1110016100031)

Ninis Milatina (1110016100028)

Tuti Khoiriah (1110016100004)

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2011

Page 2: Laporan lipid ii

A. Tanggal Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Oktober 2011 di Laboratorium

Pendidikan Biologi 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

B. Tujuan Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat adanya noda oleh lemak

atau minyak, dan proses penyabunan pada lemak atau minyak.

C. Pendahuluan

Lipid atau lemak merupakan 15% dari tubuh. Lipid dikenal oleh masyarakat

awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak dan

lilin. Istilah “lipid” mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alfatik nonpolar, dan

hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup.

Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti eter atau kloroform.

Lipid yang paling sederhana diantaranya adalah senyawa dengan rantai lurus yang

mengandung atom C dalam jumlah genap. Asam lemak seluruhnya dibentuk oleh

hidrokarbon, kecuali gugus asam yang berkutub atau polar pada salah satu ujungnya.

Oleh karena salah satu ujung molekulnya bersifat polar dan yang lain tidak, maka

dikatakan bahwa asam lemak bersifat amfipatik. Berdasarkan fungsi dan strukturnya

lipid dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Trigliserida (Asam Lemak)

Berfungsi sebagai sumber energi yang tersusun atas ester gliserol dan asam

lemak (asam karboksilat suku tinggi). Trigliserida disebut juga lemak yang terdiri

ats dua jenis. Yaitu asam lemak yang tersusun atas asam lemak yang jenuh dan

asam lemak yang tersusun atas lemak tak jenuh.

2. Fosfo Lipid

Fosfolipid merupakan komponen utama pembentuk membran sel dan

merupakan senyawa yang polar. Fosfolipid merupakan ester dari gliserol yang

mengandung ester asam fosfat.

3. Steroid

Steroid merupakan lipid yang berperan dalam proses-proses biologis dalam

organisme hidup. Misalnya kolestrol, asam-asam empedu, testeron, dan lain-lain.

Page 3: Laporan lipid ii

Steroid tidak mengandung komponen asam lemak ataupun gliserol dan tidak dapat

mengalami penyabunan.

D. Alat dan Bahan

Bahan :

Minyak kelapa

Minyak sayur

Campuran alkohol eter 2:1

Larutan KOH

Larutan NaOH

Alat :

Tabung reaksi

Pipet tetes

Kertas tulis

Pemanas

E. Langkah Kerja

Uji Noda

No. Langkah Kerja Gambar

1 Memasukkan campuran alkohol-eter (2:1)

ke dalam dua tabung reaksi masing 2ml.

2 Pada tabung reaksi ke-1 dibubuhkan 3

tetes minyak sayur, dan pada tabung reaksi

ke-2 dibubuhi 3 tetes minya kelapa.

Kemudian kedua tabung tersebut dikocok,

lalu masing-masing campuran tersebut

diteteskan pada kertas tulis.

Minyak sayur

3 Kertas yang telah terbentu noda tadi

kemudian dicuci lalu dikeringkan, serta

dilihat perubahn yang terjadi pada kertas

tersebut.

Minyak kelapa

Page 4: Laporan lipid ii

Penyabunan

nnonNo. Langkah Kerja

1 Menyiapkan 4 buah tabung reaksis. Pada tabung ke 1 dan tabung ke 3

masukkan 5 tetes minyak sayur, tabung ke 2 dan tabung ke 4 dimasukkan

minyak kelapa sebanyak 5 tetes pula. Kemudian masing-masing tabung

tersebut ditambahkan air suling sebanyak 3ml.

2 Pada tabung ke 1 dan tabung ke 2 dimasukkan masing-masing 1ml

larutan KOH, sedangkan pada tabung ke 3 dan tabung ke 4 masing-

masing dimasukkan 1ml NaOH. Selanjutnya keempat tabung tersebut

dipanaskan smpai mendidih 1-2 menit.

F. Hasil Pengamatan

Uji Noda

1. Alkohol eter + Minyak kelapa

Ketika diteteskan pada kertas, nodanya terlihat transparan, dan setelah

noda dicuci dengan air dan dikeringkan nodanya masih terliahat transparan.

2. Alkohol eter + Minyak sayur

Ketika diteteskan pada kertas, nodanya terlihat transparan, dan setelah

noda tersebut dicuci dengan air, setelah dikeringkan noda pada kertas

terlihat semi transparan.

Penyabunan

1. Minyak sayur + air + KOH

Ketika dipanaskan, busa banyak meyembur keluar secara lambat,

setelah dipanaskan, kemudian campuran tersebut diangkat dari pemanas

spirtus serta dilakukan pengeocokkan, masih terdapat busa setelah

pengocokkan.

2. Minyak kelapa + Air + KOH

Busa banyak menyembur keluar tabung secara cepat ketika dipanskan

selama satu menit, setelah selesai dipanaskan dan dilakukan pengocokkan

masih terdapat busa.

Page 5: Laporan lipid ii

3. Minyak sayur + Air + NaOH

Busa yang menyembur ke luar tabung sedikit selama dilakukan

pemanasan selama satu menit. Setelah selesai selesai dilakukkan pemanasan

kemudian dilakukkan pengocokkan, terdapat sedikit busa pada permukaan

campuran tersebut.

4. Minyak kelapa + Air + NaOH

Busa yang menyembur ke luar tabung selama dilakukan pemanasan

sangat banyak dan cepat, setelah selesai pemanasan dan dilakukan

pengocokkan tidak terdapat busa pada campuran larutan tersebut.

G. Pembahasan

Pada percobaan lipid II ini dilakukan dua percobaan yaitu uji noda dan

penyabunan. Pada uij noda dilakukan berjuan untuk meliahat banyak atau sedikitnya

kandungan lipid pada dua sampel yaitu minyal kelapa dan minyak sayur yang

dicampurkan dengan alkohol dan kemudian diteteskan pada kertas. Noda pada kertas

yang ditetesi dengan minyak kelapa dan campuran alkohol-eter lebih transparan

dibandingankan dengan noda yang dihasilkan pada kertas yang ditetesi dengan minyak

sayur dan campuran alkohol-eter pula. Hal ini dikarenakan kandungan kolestrol yang

terdapat pada minyak kelapa lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan kolestrol

yang terdapat pada minyak sayur. Setelah noda tersebut dicuci dengan air dan

dikeringkan, masih terlihat noda pada kertas tersebut, menunjukkan bahwa lemak tidak

dapat larut dalam air.

Percobaan ke dua yaitu uji penyabunan. Uji penyabunan ini dilakukan untuk

mengambil sam-asam lemak dari minyak, sehingga dihasilkan campuran sabun dan

gliserol yang mudah larut dalam air dan alkohol. Pada percobaan penyabunan ini,

minyak kelapa dan minyak sayur dihidrolisis oleh KOH dan NaOH yang merupakan

larutan alkali. Pada minyak kelapa dan minyak sayur memperlihatkan lebih banyak

menghasilkan busa ketika dicampurkan dengan larutan NaOH. Hal ini dikarenakan

KOH mempunyai kepolaran yang lebih tinggi dari pada NaOH. Sehingga menyebabkan

KOH lebih bisa larut dalam air. KOH pun lebih mudah menarik asam lemak dari

minyak yang sebelumnya telah dicampurkan dengan air. Dengan itu, proses

penyabunan berjalan lebih maksimal.

Page 6: Laporan lipid ii

H. Kesimpulan

1. Lipid pada kertas dapat mengahasilkan noda transparan dan semitransparan yang

disebut noda translucent.

2. Lemak memiliki sifat yang tidak larut dalam air.

3. Lipid bereaksi dengan suatu larutan alkali (NaOH atau KOH) akan membentuk

sabun, reaksi ini dinamakan safonifikasi.

Daftar Pustaka

Anonim. Biokimia. Lipid. http:// www. Gudang materi.com. 22 Oktober 2011.

Anonim. Laporan Biokimia. http:// suksesi kimia-suksesi kimia.blogspot.com. 22

Oktober 2011.

Herlina, Neti. Lemak dan Minyak. http:// library.usu.ac.id. 25 Oktober 2011.

Ridwan. S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa aksara: Jakarta