37
PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN LAPORAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) Oleh, ASRI LAILA YUNITA 142170124 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014

LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

PRAKTIK KULIAH LAPANGAN

(PKL) PANTAI PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Praktik Kuliah Lapangan (PKL)

Oleh,

ASRI LAILA YUNITA

142170124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2014

Page 2: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis pajatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat Rahmat

serta Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kuliah

Lapangan yang dilaksanakan di Kawasan Pangandaran. Laporan ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan Praktik Kuliah Lapangan.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mengalami berbagai macam

rintangan dan hambatan. Tetapi dengan niat yang kuat, didukung, dan diberi

motivasi oleh berbagai pihak, penulis bisa menyelesaikannya. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan sehingga dapat

memperlancar penulis untuk menyelesaikan laporan.

2. Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material

sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

3. Dosen yang telah memberikan berbagai ilmu sehingga dapat memperluas

wawasan penulis.

4. Rekan-rekan yang telah mendukung, memberikan semangat dan tak

bosannya memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga Allah S.W.T membalas dengan pahala yang sebesar besarnya

kepada mereka atas dukungan dan kebaikan kepada penulis dalam melaksanakan

penyusunan laporan ini.

Page 3: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

ii

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna, karena penulis juga

masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk menyempurnakan pembuatan laporan dimasa mendatang.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi

penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Tasikmalaya, Januari 2015

Penulis

Page 4: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................1

B. Permasalahan .....................................................................................2

C. Rumusan Tujuan................................................................................2

BAB II DESKRIPSI KONDISI LAPANGAN..........................................3

BAB III PEMBAHASAN ...........................................................................7

A. Geografi Fisik ...................................................................................7

B. Geografi Sosial..................................................................................23

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .........................................................28

A. Simpulan ............................................................................................28

B. Saran .................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 3. 1. Penakal Ombak Bulaksetra ...................................................8

Gambar. 3. 2. Batu Kapur ...........................................................................8

Gambar. 3. 3. Goa Mini ...............................................................................10

Gambar. 3. 4. Goa Panggung .......................................................................11

Gambar. 3. 5. Stalagtit Aktif di Goa Panggung ...........................................11

Gambar. 3. 6. Tiang Besar Goa Kramat ......................................................12

Gambar. 3. 7. Goa Kramat ..........................................................................12

Gambar. 3. 8. Batu Menyerupai Unta .........................................................13

Gambar. 3. 9. Cirengganis ...........................................................................13

Gambar. 3. 10. Sumber Keluarnya Air Cirengganis ....................................14

Gambar. 3. 11. Stalagtit Goa Sumur Mudal ................................................14

Gambar. 3. 12. Jalan Menanjak Keluar Goa Dilihat dari Bawah ................15

Gambar. 3. 13. Jalan Menanjak Keluar Goa Dilihat dari Atas ..................15

Gambar. 3. 14. Bagian Belakang Goa ........................................................15

Gambar. 3. 15. Batu Yoni(berlubang) dan Batu Berbentuk Sapi ...............16

Gambar. 3. 16. Petilasan ..............................................................................16

Gambar. 3. 17. Reruntuhan Candi...............................................................16

Gambar. 3. 18. Pantai Pasir Putih ................................................................18

Gambar. 3. 19. Batu Layar ..........................................................................19

Gambar. 3. 20. Tebing Pantai Madasari ......................................................19

Gambar. 3. 21. Penaikan Tebing .................................................................19

Page 6: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

v

Gambar. 3. 22 Batu Karang Besar ..............................................................20

Gambar. 3. 23. Dasar Tebing Berlubang .....................................................21

Gambar. 3. 24. Vegetasi di Atas Batu Kapur..............................................22

Gambar. 3. 25. Jeram di Cukang Taneuh ....................................................22

Gambar. 3. 26. Air Deras yang Keluar dari Stalagtit ...................................23

Gambar. 3. 27. Parkir Perahu .....................................................................23

Gambar. 3. 28. Pembangunan Hotel ...........................................................24

Page 7: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pantai pastinya tidak pernah sepi pengunjung, karena memiliki keindahan

yang memiliki sejuta pesona. Banyak hal dapat dilakukan disana. Menikmati

pemandangannya, berenang, berselancar, berlayar, semuanya terasa

mengasyikkan.

Pantai merupakan perbatasan daratan dengan laut. Bentuknya pun

bermacam-macam, tergantung pada kondisi daratan setempat. Pantai dapat

mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh belombang dan arus laut,

sungai, pelelehan gletser, angin, serta gerakan-gerakan permukaan atau kulit

bumi. pembentukan pantai juga dapat dipengaruhi oleh perubahan permukaan air

laut.

Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten

Pangandaran yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa

Panjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Pangandaran berasal dari kata “Pangan” yang berarti makanan, dan

“Daran” yang berarti pendatang. Jadi kedua kata itu menjadi Pangandaran yang

artinya sumber makanan para pendatang.

Di pangandaran ini terdapat daratan yang menjorok ke laut yang dulunya

berstatus suaka marga satwa, berubah menjadi cagar alam pada tahu 1978. Cagar

alam ini didalamnya terdapat goa-goa.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

2

Praktik Kuliah Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan perkuliahan

tetapi dilaksanakan di luar kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk menidentifikasi

fenomena geografi di lapangan.

Praktik Kuliah Lapangan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Angkatan

2014 di tahun 2015 ini dilaksanakan di beberapa lokasi di Pantai Pangandaran dan

sekitarnya.

Dalam kegiatan PKL ini mahasiswa melaksanakan pengamatan dan

observasi di Pantai Pangandaran dan sekitarnya. Baik itu di lingkungan Fisik dan

juga di lingkungan sosialnya.

B. Permasalahan

1. Bagaimana kondisi fisik di Kawasan Pantai Pangandaran ?

2. Bagaimana kondisi sosial di Kawasan Pantai Pangandaran ?

3. Mengapa Pantai Pangandaran menjadi objek wisata yang menarik untuk

dikunjungi ?

C. Rumusan Tujuan

Untuk mengetahui kondisi fisik dan sosial Pantai Pangandaran, juga

mengetahui hal apa yang menjadikan Pantai Pangandaran menjadi objek wisata

yang menarik untuk dikunjungi

Page 9: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

3

BAB II

DESKRIPSI KONDISI LAPANGAN

Pantai pangandaran adalah tempat wisata andalan yang ada di Kabupaten

Pangandaran. Pantai yang memiliki letak astronomis 108°40′ BT dan 7°43′ LS.

Terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, kabupaten pangandaran,

Provinsi Jawa Barat.

Pantai Pangandaran memiliki luas wilayah 61km2 dengan batas batas

wilayah sebelah utara berbatasan dengan desa Ciulu, desa Pasawahan, Desa

Cikupa kecamatan Banjarsari, desa Sidarahayu kecamatan Purwadadi, desa

Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis dan Desa Citalahab

Kecamatan Karangjaya, Desa Cisarua Kecamatan Cineam Kabupaten

Tasikmalaya. Di sebelah timur berbatasan dengan desa Tambaksari, Desa

Sidanegara, Desa Rejamulya Kecamatan Kedungreja, Desa Sidamukti, Desa

Patimuan, Desa Rawaapu, Desa Cinyawang, Desa Purwodadi Kecamatan

Patimuan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Kemudian sebelah selatan

berbatasan dengan Samudra Hindia. Dan sebelah Barat berbatasan dengan desa

Pasangrahan kecamtan Cikatomas, Desa Neglasari, Desa Tawang, Desa Panca

Wangi, Desa Mekarsari Kecamatan Panncatengah, Desah Cimanuk Kecamatan

Cikalong, Desa Mulyasari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

Keistimewaan dari pantai ini adalah pengunjung dapat melihat sunrise di

pagi hari dan sunset di sore hari, karena di Pangandaran ini ada pantai Timur dan

juga Pantai Barat.

Page 10: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

4

Di pangandaran ini juga, pengunjung tidak hanya bisa menikmati pantai

berpasir biasa, melainkan bisa juga menikmati pasir putih yang ada di pantai timur

dan juga pantai Pangandaran ini juga merupakan pantai yang landai, memiliki air

yang jernih dan keleluasaan untuk berenang karena jeda waktu antara pasang dan

surut yang relatif lama.

Pantai ini sangat menarik apabila di lihat dari atas atau dari satelit terlihat

ada tonjolan ke arah laut, yang disebut pananjung atau kawasan Cagar Alam yang

ada di Pangandaran.

Jalanan yang digunakan untuk dilalui kendaran sudah sangat baik karena

di aspal sehingga nyaman digunakan saat berkendara dengan kendaraan bermotor

maupun bersepeda. Di sekitar pantai pangandaran juga banyak sekali terdapat

toko toko pakaian, makanan dan sebagainya. Di sekitar kawasan Pangandaran

juga banyak terdapat penginapan, baik berbentuk bangunan Hotel, ataupun

berbentuk rumah.

1. Muara Sungai Cikidang

Tempat observasi yang pertama yaitu Muara Sungai Cikidang yang ada

disekitar pantai Pangandaran bagian timur. Cuaca saat penulis kesana sedang

dalam keadaan gerimis, disana juga banyak tetumbuhan seperti pohon dahon

dan lain lain.

Ketika penulis baru sampai di wilayah pantai Pangandaran cuaca di

sana kurang mendukung karena hujan. Ketika sampai di wilayah observasi

yang pertama yaitu di wilayah pantai Bulaksetra, yaitu di muara sungai

Page 11: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

5

Cikidang cuacanya pun tidak cerah melainkan masih mendung dan juga

gerimis.

2. Cagar Alam Pananjung

Di hari selanjutnya melaksanakan observasi yang kedua yaitu Cagar

Alam Pananjung. Di Cagar Alam ini terdapat banyak goa-goa, seperti goa

Lanang, Goa Rengganis, Goa Sumur Mudal, Goa Miring, Goa Keramat/Parat,

Goa Panggung, Goa Mini, Goa Karang Bolong, dan juga ada Goa Jepang.

Tetapi hanya beberapa saja yang dikunjungi ketika observasi. Di dalam goa

ini juga terdapat Situs Batu Kalde. Dan sepanjang perjalanan dari goa ke goa

melalui hutan yang didalamnya terdapat banyak jenis pepohonan. Dan

obsercasi di Cagar alam pun di akhiri dengan Pantai Pasir Putih.

3. Pantai Indah Madasari

Tempat observasi di hari terakhir PKL yaitu Pantai Madasari. Pantai ini

belokasi di Desa Masawah, Kecamata Cimerak. Dengan jarak 39km dari

pantai pangandaran ke arah Barat. Ciri khas dari pantai ini yang paling

menonjol adalah adanya Batu Layar. Kemudian ada tebing dan juga ada batu

karang yang sangat besar sekali yang jelas terlihat ketika menaiki tebing.

4. Cukang Taneuh (Green Canyon)

Setelah mengunjungi Pantai Madasari, observasi pun dilanjutkan ke

Cukang Taneuh, atau Green Canyon. Disini penulis menaiki perahu ketinting

atau perahu bercadik, seperti yang ditemui di sekitar pantai pangadaran. Saat

melakukan observasi air sungai yang mengalir di cukang taneuh sangat keruh,

Page 12: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

6

karena hujan. Dinding sungai sangat indah karena dihiasi oleh stalagtit dan

stalagmit yang masih aktif sehingga terkesan seperti hujan.

Page 13: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

7

BAB III

PEMBAHASAN

A. Geografi Fisik

1. Muara Sungai Cikidang

Muara sungai Cikidang ada di bagian pantai sebelah timur Pangandaran.

Muara sungai Cikidang terletak di Desa Babakan, Kabupaten Pangandaran.

Ketika penulis berada di sini sedang dalam keadaan hujan gerimis, ke sebelah

selatan penulis melihat hamparan laut yang sangat luas, ketika melihat ke arah

utara banyak sekali ada pohon Dahon (palm).

Daerah ini merupakan delta atau muara yang dibentuk dari hasil

sedimentasi dari sungai Cikidang. Di daerah ini masih kosong atau tidak ada

pemukiman. Dari sini kita bisa melihat ujung dari Cagar Alam Pananjung

Pangandaran.

Letak astronomis muara Cikidang yang diukur menggunakan GPS adalah

07°3’46,2”LS dan 108°40’30,9”BT. Disini merupakan pertemuan antara air

sungai dan air laut.

Muara Cikidang atau Muara Cileutik berada di pantai Bulaksetra atau

warga sekitar menyebutnya Basisir Cileutik. Jalan menuju pantai ini sudah di

aspal dan di sisi jalan ini dipasang penakal ombak, agar tidak tererosi. Karena

ombaknya yang besar. Bulaksetra ini merupakan tempat untuk surfing.

Page 14: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

8

Gambar. 3.1. Penakal Ombak Bulaksetra

2. Cagar Alam Pananjung

Cagar Alam Pananjung ini menonjol ke arah laut. Di awal perjalanan ke

cagar alam ada batu yang sangat besar dan diatasnya sudah ditumbuhi

tumbuhan. Batu itu bernama batu kapur, atau batu gamping. Ini yang

membuktikan bahwa dahulunya cagar alam ini dan pulau Jawa tidak

terhubung. Dan sekarang dihubungkan dengan adanya tombolo.

Gambar. 3. 2. Batu Kapur

Page 15: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

9

Unsur dari batu kapur atau gamping ini yaitu CaCo3, yang membentuk

relung. Suhu batu ini maksimal 35°C, dan minimalnya 13,4°C, kemudian

kelembapannya 50%. Dengan ketinggian 10mdpl.

Batu kapur ini mengalami pelapukan fisik karena iklim atau suhu yang

ekstrim, juga bisa dikarenakan akar akar tumbuhan yang menancap kepada

batu sehingga batu ini pecah. Batu ini juga mengalami pelapukan kimia,

dikarenakan serasah serasah yang mengeluarkan asam asam sehingga unsur

yang ada di batuan pun berubah dan menjadi lapuk. Ketika terjadi hujan air

mengenai serasah kemudian mengalami suatu reaksi sehingga serasah itu

mengeluarkan asam asam dan merembes ke batu kapur tersebut, sehingga batu

menjadi lapuk.

Topografi di Cagar Pangandaran ini besar dan landai di, di beberapa

tempat terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal, dan juga jalan yang dilalui

wisatawan ada yang sudah di aspal dan ada yang sangat licin ketika menuruni

bukit.

Di cagar alam ini ada banyak satwa liat seperti tando, monyet ekor

panjang, lutung, kalong, banteng, rusa dan landak. Tetapi ketika penulis kesana

penulis belum melihat banteng.

Di cagar alam ini merupakan hutan yang ada di Pangandaran, karena

pohon pohonnya yang banyak dan rindang sekali sepanjang perjalanan dari

satu objek ke objek yang lain. Dan juga memiliki berbagai macam jenis

tamanan yang kebanyakannya Jati dan Mahoni.

Page 16: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

10

Di cagar alam ini juga banyak terdapat Goa. Setelah mengunjungi Goa-

Goa, terakhir mengunjungi pasir putih. Berikut deskripsi tempat tempat yang

dikunjungi :

a. Goa Mini

Di awal perjalanan ada Goa Mini, ciri batuannya yaitu batu kapur

atau batu gamping. Dan didalamnya juga ada stalaktit, stalakmit dan

colum. Air hujan yang mengenai serasah serasah tumbuhan sehingga

tumbuhan mengeluarkan air masam sehingga menjadi stalaktit karena

airnya menguap sedangkan kalsium karbonatnya tidak menguap.

Gambar. 3. 3. Goa Mini

Goa ini terbentuk karena dahulunya ada aliran air dan dahuluya ada

di dalam, tetapi karena adanya proses pengangkatan sehingga Goa ini

muncul ke permukaan. Stalaktit ini terbentuk selama berjuta juta tahun

bahkan lebih, karena untuk membentuk 1mm membutuhkan waktu selama

100 tahun.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

11

b. Goa Panggung

Goa ini disebut Goa panggung karena bentuknya seperti panggung,

dan di dalamnya juga ada sebuah simbol, yang berbentuk seperti kuburan

atau disebut petilasan. Petilasan ini merupakan simbol dari Embah Jaga

Lautan yang merupakan anak angkat dari Nyi Roro Kidul yang ditugaskan

untuk menjaga laut di daerah Jawa Barat.

Dan di dalamnya juga terdapat banyak stalaktit stalaktit yang

masih menetes ini menandakan bahwa stalaktit ini masih tumbuh. Dan di

dalam Goa ini juga ada celah menuju lautan.

Gambar. 3. 4. Goa Panggung Gambar. 3. 5. Stalagtit Aktif di

Goa Panggung

Page 18: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

12

c. Goa Kramat atau Parat

Gambar. 3. 6. Tiang Besar Goa Kramat

Goa ini panjangnya kurang lebih 105 meter. Dan saat masuk

sepanjang 5 meter kita harus membungkukan badan, karena jalan

masuknya agak sulit dan tinggi goanya agak pendek. Setelah 5 meter, di

dalam Goa itu sangat luas.

Gambar. 3. 7. Goa Kramat

Page 19: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

13

Di dalam Goa ini juga terdapat batu stalagmit yang membentuk

seperti Unta yang sedang duduk. Dan di dalamnya juga terdapat hewan

landak dan banyak sekali kelelawar.

Gambar. 3. 8. Batu Menyerupai Unta

d. Cirengganis

Gambar. 3. 9. Cirengganis

Page 20: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

14

Gambar. 3. 10. Sumber Keluarnya Air Cirengganis

Cirengganis ini merupakan satu satunya aliran air bawah tanah

yang ada di pangandaran. Air Cirengganis ini keruh karena tercampur oleh

kapur. Kekeruhan air ini mencapai 165ppm. Mata airnya dalam benduk

corong. Menurut kepercayaan masyrakat sekitar apabila mandi atau

mencuci muka disini akan menjadi awet muda.

e. Goa Sumur Mudal

Gambar. 3. 11. Stalagtit Goa Sumur Mudal

Page 21: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

15

Pada lantai goa atau alas goa ini terdapat cekungan yang berbentuk

seperti sumur yang didalamnya keluar air yang deras sehingga airnya

meluap atau mudal. Dan pada zaman kerajaan air ini dipakai untuk

kebutuhan minum dan masak.

Gambar. 3. 12. Jalan Menanjak Gambar . 3. 13. Jalan Menanjak

Keluar Goa Dilihat dari Bawah Keluar Goa Dilihat dari Atas

Jalan keluar dari goa ini semakin naik karena dahulunya air dari

sumur ini meluapnya sampai sini, dan sampai ke luar goa.

Gambar. 3. 14. Bagian Belakang Goa

Page 22: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

16

f. Situs Batu Kalde

Gambar. 3. 15. Batu Yoni(berlubang) Gambar. 3. 16. Petilasan

dan Batu Berbentuk Sapi

Gambar. 3. 17. Reruntuhan Candi

Page 23: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

17

Dahulunya lokasi ini adalah tempat umat Hindu di kerajaan

Pananjung. Tetapi seiring berjalannya waktu kerajaan ini terkubur dan

hanya terhihat reruntuhan reruntuhannya saja. Di tempat ini ada

reruntuhan retuntuhan candi, Arca Sapi dan 5 petilasan. 5 petilasan ini

yang diperkirakan petilasan para petinggi kerajaan Pananjung.

Situs ini berbentuk sebaran batu bekas candi. Ada batu berbentuk

bulat, ada pula yang berbentuk yoni (seperti lumpang), serta arca

berbentuk sapi sedang duduk yang disebut sapi gumarang.

Konon, situs ini merupakan sisa-sisa kebudayaan zaman Kerajaan

Galuh (sekitar tahun 700 – 1500). Situs ini menjadi bukti, bahwa sejak

dulu kala di Pangandaran sudah ada penduduknya. Kemungkinan besar,

mereka ini adalah para nelayan. Selain hidup dengan mencari ikan, para

nelayan membuka hutan untuk berladang.

Namun, sejak tahun 1922, penduduk asli Pangandaran harus

pindah dari tempat itu. Sebab, Residen Priangan akan menjadikan hutan di

Pangandaran sebagai tempat berburu

g. Pantai Pasir Putih

Di pantai Pangandaran sebelah Timur terdapat hamparan pasir

putih. Disini ada pasir putih karena terdapat terumbu karang. Yang

terbawa oleh ombak dan tersedimentasi di tepi pantai, sehingga

menyebabkan pasirnya berwarna putih

Pada saat dilakukan pengukuran pH atau keasaman, pH tanahnya

mencapai 5,4. Kelembabannya mencapai 100%. Kecepatan angin yang

Page 24: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

18

diukur oleh anemometer, kecepatan maksimumnya 10 km/jam,

minimumnya 6,5 km/jam. Dan suhu disana 29,5°C.

Gambar. 3. 18. Pantai Pasir Putih

3. Pantai Indah Madasari

Pantai ini belokasi di Desa Masawah, Kecamata Cimerak. Dengan jarak

39km dari pantai pangandaran ke arah Barat. Uniknya ketika perjalan ke pantai

ini tanah daerah pesisir pantainya tidak terlihat seperti pasir, melainkan tanah

biasa. Dan juga tebing yang ada di sekitar pantai, tanahnya tidak seperti pasir

melainkan tanah biasa. Ini terjadi karena dahulunya adalah dangkalan benua

yang mengandung pasir, kemudian tersingkap ke atas. Karena terpengaruhi

oleh tumbuh tumbuhan kemudian mengalami pelapukan pelapukan jadilah

tanah sempurna.

Page 25: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

19

Gambar. 3. 19. Batu Layar

Ciri khas dari pantai ini yang paling menonjol adalah adanya Batu Layar,

yang terletak tidak jauh dari bibir pantai. Di atas batu Layar ini ada tumbuhan

yang masih tumbuh, masyarakat sekitar percaya bahwa kalau tumbuhan

diatasnya masih hijau maka sawah pertanian akan maju.

Gambar. 3. 20. Tebing Pantai Madasari Gambar. 3. 21. Penaikan Tebing

Page 26: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

20

Kemudian ada tebing dan juga ada batu karang yang sangat besar sekali

yang jelas terlihat ketika menaiki tebing.

Gambar. 3. 22 Batu Karang Besar

Ombak di pantai ini sangat besar dan daerah pesisirnya pun tidak seluas

pangandaran jadi pengunjung yang mendatangi pantai ini untuk melakukan

surfing. Air di pantai ini juga sangat jernih.

Pantai ini belum banyak dikunjungi. Dan pantai ini juga belum dikelola

oleh pemerintah dan masih dikelola oleh masyarakat sekitar. Masyarakat

sekitar pantai ini religinya masih kuat sekali. Selama perjalanan ke pantai ini,

penulis belum menemukan penginapan penginapan, seperti hotel atau rumah

penginapan pedagang pedagang, warung warung semi permanent dan

sebagainya.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

21

4. Cukang Taneuh (Green Canyon)

Cukang Taneuh atau Green Canyon berlokasi di Desa Kertayasa,

Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Cukang Taneuh memiliki letak

astronomis 7°43’52”LS dan 108°26’27”BT.

Cukang Taneuh ini berjarak 30 km ke sebelah barat Pantai Pangandaran.

Disini penulis menaiki perahu ketinting atau perahu bercadik, seperti yang

ditemui di sekitar pantai pangadaran.

Saat melakukan observasi air sungai yang mengalir di Cukang Taneuh

sangat keruh, karena hujan. Dinding sungai sangat indah karena dihiasi oleh

stalagtit dan stalagmit yang masih aktif. Di bagian bawah dinding sungai

terlihat seperti berlubang lubang, karena itu adalah karang, kemudian di bagian

atasnya itu adalah batu kapur yang di atasnya terdapat banyak sekali tumbuh

tumbuhan yang rindang.

Gambar. 3. 23. Dasar Tebing Berlubang

Page 28: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

22

Gambar. 3. 24. Vegetasi di Atas Batu Kapur

Perahu ini mengantar kurang lebih selama 30 menit untuk sampai di ujung

lorong yang dibatasi oleh batu besar, perahu tidak dapat melewati batu itu, jika

ingin di teruskan, dituskan oleh berenang.

Mendekati Cukang Taneuh, kita disuguhi pemandangan sungai dengan

sedikit jeram dengan alur sempit dimana perahu sudah tidak bisa meneruskan

perjalanan karena cadiknya yang lebar. Kapasitas parkir perahunya juga

terbatas.

Gambar. 3. 25. Jeram di Cukang Taneuh

Page 29: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

23

Di ujung sini banyak sekali air yang menetes seperti hujan, tetapi ini bukan

hujan melainkan air yang menetes dari stalagtit stalagtit yang ada di atas

dinding tebing Cukang Taneuh ini.

Gambar. 3. 26. Air Deras Gambar. 3. 27. Parkir Perahu

yang Keluar dari Stalagtit

B. Geografi Sosial

Di Pantai Pangandaran ini tentunya bukan hanya tentang keadaan fisiknya

yang menarik perhatian, tetapi juga tentang aspek sosialnya yang juga menarik

untuk dikaji.

Penulis melakukan observasi di Desa Pananjugn di bagaian Barat Pantai

Pangandaran. Aspek sarana dan prasana transportasinya sekitar pantai

pangandaran juga sudah baik. Jenis jalan di kawasan pantai pangandaran sudah

dalam kondisi baik karena di aspal, sehingga nyaman digunakan untuk

berkendara, dan juga berwisata dengan menggunakan sepeda.

Page 30: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

24

Kemudian untuk jarak dari tempat penulis observasri sampei ke Desa yaitu

kurang lebih 2 km, kemudian ke Kecamatan 3 km, dan ke Ibu Kota Kabupaten 17-

20 km.

Pantai Pangandaran merupakan tempat wisata yang banyak sekali di

kunjungi baik oleh turis lokal maupun mancanegara. Keadaan ini tentunya

berpengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan contohnya mata

pencaharian penduduk Desa Pangandaran yang tidak lagi hanya sebagai nelayan.

Karena pangandaran adalah sebagai tempat wisata jadi warga disana juga bisa

berprofesi sebagai pedagang. Menjual barang barang yang menarik minat

wisatawan.

Perkembangan wisata menyebabkan berkembangnya bangunan bangunan

yang ditujukan untuk dijadikan sebagai penginapan, seperti pembangunan hotel

hotel.

Gambar. 3. 28. Pembangunan Hotel

Kemudian dalam aspek sosial dasar, menurut penulis di pangandaran ini

kesadaran warga akan pentingnya pendidikan masih kurang, karena warga yang

Page 31: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

25

lulusan SMA pun sedikit. Karena mereka masih berpandangan bahwa lebih baik

langsung menjadi nelayan saja karena menurut mereka lebih menjanjikan. Di

wilayah yang penulis observasi kawasan Pangandaran ini memiliki jumlah SD ada

3 unit, kemudian SMP ada 3 unit dan SMA ada 3 unit.

Kemudian pada aspek kesehatannya terdapat 1 puskesmas saja.

Selanjutnya untuk air bersih. Menurut warga sekitar air bersih di Pangandaran

cukup baik. Tetapi menurut warga yang lainnya airnya terasa payau dan jika

direbuas ada endapannya karena tercampur oleh batu kapur. Agama yang dianut

oleh warga pantai pangandaran ini mayoritas beragama islam. Kemudian dari segi

tempat beribadahnya ada beberapa bangunan masjid dan ada 1 Gereja.

Pemukiman di wilayah pantai pangandaran ini kebanyakan di gunakan

untuk penginapan seperti hotel hotel yang besar, juga digunakan untuk toko toko

atau warung warung yang bangunannya berbentuk bangunan semipermanen.

Sebagian besar warga yang tinggal di pantai ini memang bukan orang

Pangandaran asli. Sekitar 70% warga disana adalah pendatang. Pola pemukiman

yang ada di kawasan pantai Pangandaran ini berpola mengelompok dan sejajar

mengikuti bibir pantai. Kemudian warga disana menggunakan pekarangan mereka

untuk lahan parkir, dan juga berjualan. Sanitasi di wilayah ini berakhir di Desa

Purba Hayu.

Kegiatan ekonomi di kawasan Pangandaran ini ada 3 pasar yaitu Pasar

Induk ada di seluruh wilayah pangandaran, kemudian ada Pasar Ikan ada di

kawasan Pangandaran bagian Timur, dan juga ada Pasar Seni ada di Pantai

Pangandaran bagian Barat. Sedangkan untuk toko-toko dan warung-warung dari

Page 32: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

26

ujung cagar alam sampe pos5 700-1000 warung, sedangkan kalau se-RT4

ditempat yang penulis observasi ada sekitar 2000 warung. Bank yang ada di

kawasan yang penulis observasi ada 3 bank yaitu BNI, BRI, dan Bank Jabar.

Warga di kawasan pangandaran menggunakan bahasa sehari hari ada 2

bahasa daerah yaitu bahasa jawa dan bahasa sunda, tetapi untuk berinteraksi

dengan wisatawan menggunakan bahasa Indonesia.

Kemudian untuk prosesi kegiatan budaya di pantai pangandaran ini ada

Pesta hajat laut, kemudian Festival Layangan dan Ronggeng Gunung. Pesta Hajat

Laut diadakan sebagai bentuk rasa syukur para nelayan Pangandaran kepada

Tuhan atas segala rizki yang diberikan-Nya. Pesta masyarakat nelayan

Pangandaran ini biasanya dilaksanakan setiap bulan Syura atau bulan Muharam

berdasar penanggalan Hijriah dan biasanya digelar setiap hari Senin atau Kamis

terakhir di bulan Muharam.

Di pangandaran memiliki tradisi budaya yaitu adalah sebuah pesta

syukuran yang menjadi agenda rutin di Pantai Pangandaran, yaitu Hajat Laut. Saat

diadakan upacara perayaannya maka Pangandaran akan dipadati ribuan orang

yang terdiri dari masyarakat nelayan selaku pelaksana hajat laut dan tentunya para

wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang tertarik melihat rangkaian

acaranya dari dekat.

Kemudian ada Vestival Layangan biasanya terjadi pada bulan Juli,

kemudian pesertanya sebagian berasal dari warga Pangandaran, dan sebagiannya

lagi wisatawan dari Jerman, Belanda dan Malaysia. Selanjutnya ada Ronggeng

Page 33: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

27

Gunung, semacam tarian tarian dari penari wanita biasanya dilakukan untuk

khitanan, nikahan dan acara acara hajatan.

Page 34: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

28

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Setelah mengunjungi beberapa tempat, kondisi fisik masing masing tempat

berbeda beda, seperti di Pantai Pangandaran yang memiliki pasir yang

berwarna hitam dan landai dan ombak yang cocok sekali untuk berenang.

Kemudian di Pantai Pasir Putih Pangandaran yang ada di Pananjung,

memeiliki Pasir yang putih dan pantainya landai, dan juga memiliki air yang

jernih. Kemudian ada juga Pantai Indah Madasari yang memiliki ciri ombak

yang besar dan banyak karang karang besar.

Kemudian di tiap goa goa yang ada di Cagar Alam memiliki ciri khas yang

berbeda seperti Goa Mini yang memiliki ukuran yang kecil. Kemudian Goa

Panggung yang memiliki ciri bentuknya seperti panggung karena ketika

memasuki Goa itu kita menaiki beberapa anak tangga. Kemudian Goa Kramat

yang memiliki ciri ketika kita memasuki goa harus menundukan badan dulu,

tetapi ketika sudah sampai dalam goa itu salat luas. Kemudian Goa Rengganis

atau Cirengganis yang merupakan satu satunya aliran air bawah tanah.

Dan juga Cukang Taneuh atau Green Canyon yang merupakan aliran

sungai dengan dinding sungai yang tinggi sekali dan banyak terdapat stalagtit

stalagtit yang masih aktif.

Page 35: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

29

2. Kondisi sosial yang ada di Kawasan Pantai Pangandaran ini sangat baik

karena masyarakat sangat menghargai alam sekitarnya, salah satunya dengan

cara menjaga kebersihannya. Juga dengan bantuan Pemerintah yang terus

mengembangkan potensi pangandaran sebagai tempat wisata yang menarik

untuk dikunjungi.

3. Pantai Pangandaran menjadi objek wisata yang menarik di kunjungi

karena pengunjung dapat melihat matahari terbit di Pantai bagian Timur dan

melihat matahari tenggalam di Pantai sebelah Barat pada hari yang sama.

Kemudian pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara

pasang dan surut relatif lama, sehingga memungkinkan kita untuk berenang

dengan relatif aman. Selain itu di pangandaran juga terdapat hamparan pasir

putih. Di Pangandaran memiliki tim penyelamat wisata pantai. Di pantai ini

juga terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang

mempesona.

Jalan yang digunakan untuk berkendara, baik dengan kendaran bermotor

maupun bersepeda kondisinya sangat baik karena jalan lingkungan yang

beraspal mulus disertai dengan penerangan jalan yang memadai.

Di Pantai Pangandaran ini terdapat Cagar Alam yang didalamnya terdapat

banyak goa goa dengan berbagai ciri khasnya dan juga terdapat Goa Jepang

peninggalan perang Dunia II

Page 36: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

30

B. Saran

Dengan penjelasan dari laporan yang ada di atas, tentunya kita bisa lebih

sadar lagi atas kuasa Allah S.W.T dalam menciptakan alam ini yang sangat indah

sekali.

Oleh karena itu untuk pembaca agar bisa menjaga alam yang indah ini

agar tidak rusak dan agar tetap terawat, sehingga generasi yang selanjutnya masih

bisa melihat alam yang indah ini.

Page 37: LAPORAN PRAKTIK KULIAH LAPANGAN (PKL) KAWASAN PANTAI PANGANDARAN

DAFTAR PUSTAKA

Widyanto, Andri. (2008). Laut dan Pantai. Bekasi: Mitra Utama

Sudrajat, Bagus. (2013). Asal Usul Pangandaran. [Online]. Tersedia:

http://www.beachpangandaran.com/2013/07/asal-usul-pangandaran.html.

Diakses pada: 24 Januari 2015 / pukul 10:51.

Satimin. (2011). Potensi Pariwisata Desa Babakan Pangandaran. [Online].

Tersedia: http://www.mypangandaran.com/artikel/detail/inspirasi-dan-

opini/62/potensi-pariwisata-desa-babakan-pangandaran.html. Diakses pada:

25 Januari 2015 / pukul 9.50

Mibu, Hishiqi. (2014). Cara ke Green Canyon / Cukang Taneuh. [Online].

Tersedia: http://transportinfo.web.id/2014/03/29/cara-ke-green-canyon-

cukang-taneuh/. Diakses pada: 27 Januari 2015 / pukul 23:25

Rahayu, Sigit. (2012). Situs Batu Kalde. [Online]. Tersedia:

http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Indonesiaku/Jalan-Jalan/Situs-Batu-

Kalde. Diakses pada: 28 Januari 2015 / pukul 02:23

Anonim. Hajat Laut di Pangandaran. [Online]. Tersedia:

http://www.indonesia.travel/id/destination/544/pangandaran-menikmati-

ragam-wisata-di-pesisir-selatan-jawa-barat/article/200/hajat-laut-di-

pangandaran. Diakses pada: 28 Januari 2015 / pukul 06.41.