Upload
sri-mulyati
View
269
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN MINGGUANSIFAT FISIK ZAT
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasPraktikum Kimia Dasar
Oleh :
Nama : Nurachman AnwarNrp : 093020029Kelompok : 2 (dua)Meja : 2 (dua)Tanggal Percoban : 19 November 2009 Asisten : Nike Tria Juliandini
LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2009
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan
Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1 Latar Belakang
Sifat fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur
atau dipersepsikan tanpa merubah identitasnya. Sifat fisik dapat berupa sifat
intensif atau ekstensif. Sifat intensif tidak tergantung pada ukuran dan jumlah
materi pada objek, sedangkan sifat ekstensif bergantung pada hal tersebut.
Sebagai tambahan, suatu sifat dapat pula berupa isotropik jika nilainya tidak
tergantung arah pengamatan atau anisotropik jika sebaliknya. beberapa sifat fisik
zat yang berhubungan dengan dunia pangan diantaranya viskositas dan titik leleh.
Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan
dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah,
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil diban
dingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar.
1.2 Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan
mengetahui struktur yang dimiliki suatu zat. Selain itu , tujuan dari dilakukan
percobaan ini adalah agar praktikan dapat menentukan viskositas, menentukan
tegangan permukaan suatu zat, menentukan titik leleh zat , dan menentukan berat
jenis suatu zat. Praktikan dapat melihat perbedaan kecepatan bergerak lapisan-
lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan terhadap aliran fluida makin
mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap dinding pipa semakin kecil, dan
praktis tidak bergerak pada tempat di dinding pipa. Sedangkan kecepatan terbesar
terdapat ditengah-tengah pipa aliran.
1.3 Prinsip percobaan
Prinsip dari percobaan ini berdasarkan hukum poiselle yaitu lapisan paling
luar pada fluida melekat pada dinding pipa pada kecepatan nol. Selain itu, dalam
percobaan viskositas digunakan juga hukum Stokes merupakan dasar viscositas
bola jatuh. Viscositas ini terdiri atas gelas silinder dengan cairan yang akan diteliti
dan dimasukkan kedalam.
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Pengertian Viscositas, (2) Pengertian
Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang., (3) Macam-macam
Viscometer, dan (4) Ciri-ciri zat.
2.1 Pengertian Viscositas
Viscositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya
tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viscositas rendah,
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil
dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viscositas yang lebih besar.
Gaya Kecepatan V cm/detik
F dyne
L cm
Gambar 1. 2 lapisan fluida sejajar.
A
A
Gambar diatas merupakan 2 lapisan fluida sejajar dengan masing-masing
mempunyai luas A cm2 dan jarak kedua lapisan L cm. Bila lapisan atas bergerak
sejajar dengan lapisan bawah pada kecepatan V cm/detik relatif terhadap lapisan
bawah, supaya fluida tetap mempunyai kecepatan V cm/detik maka harus bekerja
suatu gaya sebesar F dyne. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa gaya F
berbanding lurus dengan kecepatan V, luas A dan berbanding terbalik dengan
jarak L. Persamaannya :
F=η.V . AL ; η = Tetapan viscositas (
grcm . det ik )
η= F . LV . A
Gejala ini dapat dianalisis dengan mengintrodusir suatu besaran yang disebut
kekentalan atau viscositas (viscosity). Oleh karena itu, viscositas berkaitan dengan
gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai
ukuran tingkat kesulitan aliran fluida tersebut. Makin besar kekentalan suatu
fluida makin sulit fluida itu mengalir.
Viscositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir
cairan. Beberapa zat cair dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran ini,
dinyatakan dengan Koefisien Viscositas (ไ). Viscositas ialah besarnya gaya tiap
cm2 yang diperlukan supaya terdapat perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik
untuk 2 lapisan zat cair yang parallel dengan jarak 1 cm. Viscositas dapat dihitung
dengan rumus Poiseville. η=πΡR4 Τ
8 LV R = Jari-jari pipa dialiri cair (cm)
T = Waktu alir (detik)
P = Tekanan yang menyebabkan zat cair mengalir (dyne
cm2 )
V = Volume zat cair (liter)
L = Panjang pipa (cm)
η = Koefisien Viscositas (centipoise)
Makin besar kekentalannya, makin sukar zat cair itu mengalir dan bila makin
encer makin mudah mengalir.
1η=Q
; Q = Fluiditas
Fluiditas yaitu kemudahan suatu zat cair untuk mengalir. Dari rumus diatas
dapat dilihat bahwa Fluiditas berbanding terbalik dengan kekentalan (Koefisien
Viscositas).
2.2 Pengertian Sampel Susu, Kecap, Susu Kental Manis, Saus, Selai Kacang.
Susu kental manis adalah produk susu kental yang diperoleh dengan
menghilangkan sebagian air dari susu segar yang sudah ditambahkan gula atau
hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak penuh atau hasil dari
rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak susu/lemak nabati dengan
penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan
yang tidak diizinkan.
Susu cair adalah produk olahan cair yang didapat dari mengolah susu
murni yang segar dengan beberapa tahapan proses penting, dan di beri campuran
gula pasir, serta bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
Saus adalah saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus
tomat terbuat dari buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak
dengan baik dan bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan
dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan
yang tidak diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta
cabai yang dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam
cuka, merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.
Kecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses
fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan
bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan
tambahan makanan yang diizinkan.
Selai kacang adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang
tanah yang di masak dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir,
pengawet makanan dan atau dengan bahan tambahan makanan lain yang
diizinkan.
2.3 Macam-macam Viscometer
Alat yang dipakai untuk menentukan viscositas dinamakan viscometer. Ada
beberapa jenis viscometer, diantaranya :
2.3.1 Viscometer Ostwald
Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melaui
tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a
kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu.
Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai
b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara
yang sama .
Gambar 2. Viscometer Ostwald
2.3.2 Viscometer Lehman
Nilai viscositas Lehman didasarkan pada waktu kecepatan alir cairan yang
akan diuji atau dihitung nilai viscositasnya berbanding terbalik dengan waktu
kecepatan alir cairan pembanding, dimana cairan pembanding yang digunakan
adalah air. Viscometer Lehman dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Gambar 3. Viscometer Lehman.
2.3.3 Viscometer Bola Jatuh-Stokes
Terhadap sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga
macam gaya, yaitu :
Gaya gravitasi atau gaya berat (W). gaya inilah yang menyebabkan benda
bergerak ke bawah dengan suatu percepatan.
Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B). arah gaya ini keatas
dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.
Gaya gesek (Frictional force) Fg, arahnya keatas dan besarnya.
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar,
tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh
makin besar. Benda yang bentuknya tidak beraturan dan rumit serta besar akan
menghasilkan harga k yang besar. Viscometer Stokes dapat dilihat seperti gambar
dibawah ini :
Gambar 4. Viscometer Stokes
2.4 Pengertian Zat
Ciri Khas Molekul Zat Padat, yaitu: gaya tarik menarik sangat kuat,
susunannya berdekatan satu sama lain, ,letaknya berdekatan, dan tidak bisa
bergerak bebas. Ciri Khas Molekul Zat Cair, yaitu: gaya tarik menarik tidak
begitu kuat, susunannya tidak beraturan, letaknya agak renggang, dan bergerak
bebas berpindah-pindah tempat. Ciri Khas Molekul Zat Gas, yaitu: gaya tarik
menarik sangat kecil, susunannya sangat tidak teratur, letaknya saling berjauhan,
dan bergerak sangat bebas.
Padatan adalah partikel-partikel yang saling bersentuhan, dan satu-satunya
pergerakan yang ada pada padatan adalah vibrasi. Partikel-partikel dapat tersusun
secara teratur (pada kasus ini, padatan adalah kriatalin), atau tersusun secara acak
(memberikan padatan melilin seperti lilin atau beberapa bentuk polietena, sebagai
contohnya).Partikel-partikel terikat pada padatan melalui gaya yang tergantung
pada zat sesunguhnya – ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan hidrogen atau
dayatarik van der Waals. Jika energi diberikan melalui pemanasan padatan, energi
kalor menyebabkan vibrasi yang lebih besar sampai akhirnya partikel terlepas dari
partikel yang lain membentuk cairan. Energi kalor yang diperlukan untuk
mengubah 1 mol padatan menjadi cairanan pada titik lelehnya disebut dengan
entalpi peleburan entalpi fusi. Ketika cairan membeku, terjadi kebalikannya. Pada
temperatur yang sama, pergerakan partikel cukup lambat memaksa dayatarik
untuk dapat mengikat partikel sebagai padatan. Selama pembentukan ikatan yang
baru, melibatkan energi kalor.
Cairan dalam kimia, kebanyakan partikel-partikel cairan tersebut saling
bersentuhan, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang muncul pada struktur.
Perbedaan ini mengakibatkan partikel untuk bergerak, dan karena itu partikel
tersusun secara acak. Kecuali pelelehan yang memutuskan ikatan zat yang hanya
memiliki ikatan kovalen (sebuah struktur kovalen raksasa), gaya yang mengikat
partikel padatan juga terdapat pada cairan tetapi kadang kala dalam bentuk yang
longgar. Jika energi yang diberikan lebih banyak, partikel-partikel bergerak cepat
untuk memutuskan semua dayatarik antara partikel-partikelnya dan cairan
mendidih. Energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 mol cairan menjadi
gas pada titik didihnya disebut dengan entalpi penguapan entalpi vaporasi.
Jika gas didinginkan, pada beberapa temperatur partikel gas bergerak cukup
lambat untuk memaksa dayatarik yang cukup efektif untuk mengkondensasi gas
tersebut menjadi cairan. Sekali lagi, gaya tersebut dikembalikan, maka energi
kalor dilepaskan. Pada gas, partikel-partikel bergerak bebas. Pada kondisi tekanan
yang biasa, jarak antara masing-masing partikel adalah 10 kali diameter partikel.
Pada jarak tersebut, setiap dayatarik antar partikel dapat diabaikan.
Tempat terbaik untuk memulainya adalah selalu pada keadaan fisik. Titik
leleh tidak selalu merupakan acuan yang baik untuk ukuran dayatarik antara
partikel, karena dayatarik tersebut hanya menghilang pada saat meleleh – tidak
putus sama sekali. Titik didih adalah acuan yang lebih baik, karena kalor yang
cukup diberikan untuk memutuskan gaya tarik secara sempurna. Dayatarik yang
lebih besar, titik didih lebih tinggi.
Dapat dikatakan, titik leleh lebih sering digunakan untuk menentukan ukuran
gaya tarik antara partikel pada padatan, tetapi anda kadang-kadang akan
menemukan keanehan. Keanehan tersebut akan menghilang jika anda
mempertimbangkan titik didih. Jika substansi tersebut suatu gas, cairan atau
padatan dengan titik didih rendah, substansi tersebut akan ada sebagai molekul
yang berikatan kovalen (kecuali gas mulia yang memiliki molekul berupa atom
tunggal).
Ukuran titik leleh atau titik didih memberikan acuan pada kekuatan gaya
antarmolekul. Jika substansi tersebut juga larut dalam air (tanpa bereaksi), hal
tersebut memberikan molekul kecil memperoleh ikatan hidrogen – atau,
setidaknya, molekul kecil yang bersifat sangat polar.
Jika substansi tersebut merupakan padatan bertitik didih tinggi, substansi
tersebut akan menjadi struktur raksasa – baik itu ionik, logam atau kovalen
raksasa.
III ALAT BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, (2) Bahan yang
Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.
3.1 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan pada percobaan sifat fisik zat adalah botol semprot, pipa
kapiler, gelas kimia, thermometer, pembakar bunsen, kaki tiga, kawat kasa, statif,
klem, viskometer.
3.2 Bahan yang Digunakan.
Bahan yang digunakan dalam percobaan sifat fisik zat dan viskositas
adalah : Naftalen, susu kental manis cap enak, susu ultra cair, saus sambal ABC,
selai kacang Fruity, kecap kedelai cap Bango dan aquadest.
3.3 Metode Percobaan
Gambar 1 . Metode Percobaan Sifat Fisik
Naftalena
Gambar 2. Metode Percobaan Viskositas
Metode percobaan pengenalan neraca adalah :
3.3.1 Sifat fisik
Pertama – tama bilas pipa kapiler dengan aquadest, kemudian keringkan.
Masukkan naftalen ke dalam salah satu ujung pipa kapiler dengan cara diketukan
± 1cm., kemudian ukur suhu awal aquadest, setelah itu panaskan dengan
pembakar Bunsen, catat suhu dan lelehan awal dan sushu lelehan akhir.
3.3.2 Penentuan viskositas
Pertama – tama jepitkan viskotester pada statif, kemudian masukkan sampel
ke dalam wadah, gantungkan wadah pada viscometer, dan nyalakan viskometer.
Catat pergeseran jarum, lakukan pengulangan untuk menentukan sampel lain.
3.3.3 Viskositas cairan
Pertama – tama celupkan viskometer bersih dan kering ke dalam penangas
(gelas kimia berisi air). Jepit viskometer. Masukkan 7-10 ml aquadest ke dalam
viskometer melalui tabung, biarkan selama satu menit. Lalu ambil cairan tadi.
Biarkan aquadest mengalir dengan sendirinya, jalankan stopwatch. Catat waktu
yang diperlukan aquadest untuk melewati volume.
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, (2) Pembahasan.
4.1 Hasil Pengamatan
No
.Pengamatan Hasil (0C)
1. Suhu (T) awal aquadest 260C
2. Suhu (T) awal titik lelehan (awal naftalen meleleh) 830C
3. Suhu (T) akhir titik lelehan (akhir naftalen habis meleleh) 870C
Tabel 1. Hasil Pengamatan Titik Leleh Naftalen.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Viskositas
No Sampel yang Digunakan Spindel Hasil
.
1 Susu Kental Manis Cap Enak 1 10 dpas
2 Selai Fruity Kacang 2 300 dpas
3 Kecap Bango 1 8 dpas
4 Saus Sambal ABC 1 18 dpas
5 Susu Ultra 3 0.3 dpas
Dalam menggunakan alat viscometer terdapat tiga spindel yang masing-
masing berfungsi untuk tingkat kekentalannya masing-masin
4.2 Pembahasan
Penentuan titik leleh suatu zat itu, setelah diamati ternyata sampel
(naftalen) meleleh pada suhu 830C dimana ciri dari lelehan yaitu pada saat
naftalen berubah menjadi cair. Pada saaat suhu 880C sampel telah meleleh
sepenuhnya. Pada saat dilakukan percobaan terdapat kesalahn dimana suhu awal
lelehan 830C yang seharusnya berkisar antara 800C - 810C.
Viscositas sangat diperlukan dalam bidang pangan. Dalam bidang pangan
viscositas digunakan untuk mengukur kekentalan bahan baku pangan. Temperatur
pada saat percobaan viscositas sangatlah berpengaruh. Viscositas merupakan
besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida
cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur
turun maka viscositas akan naik.
Dalam percobaan sifat fisik zat, kita seringkali menggunakan thermometer
sebagai alat penunjang. Dalam menggunakan thermometer haruslah dengan
metode yang benar dan akurat. Berikut ini adalah cara menggunakan thermometer
:
1. Tempatkan thermometer pada tempat - tempat yang ingin diukur temperaturnya
dan hindari terkena panas langsung, seperti : terkena cahaya matahari, cerobong
asap atau saluran-saluran air panas (setom), atau terkena percikan air, dsb.
2. Biarkan suhu sekitar mempengaruhi alat thermometer.
3. Baca thermometer sesingkat mungkin agar suhu tubuh si pengamat tidak
mempengaruhi pembacaan, mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa
yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari
4. Pembacaan skala 0. Pada pembacaan thermometer maksimum minimum, baca
skala yang terlihat pada thermometer maksimum dan baca juga skala pada
thermometer minimum. Setelah itu masing-masing dari skala tersebut
dijumlahkan lalu dibagi.
5. Catat hasilnya dan apabila pengukuran menggunakan thermograf tambahkan
koreks indeks.
Pengertian titik leleh adalah bisa juga disebut dengan titik lebur dari
sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud
menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi
padat) disebut titik beku.Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku
biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin
(-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur
beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C
(185 °F) dan membeku dari suhu 32-40°C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal
sebagai hysteresis.Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa
mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid Tidak seperti titik didih,
titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.
Pengertian titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah
zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan
didalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan
itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan
tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya
di dalam tekanan atmosphere.Titik didih normal (juga disebut titik didih
atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap
cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada
suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk
gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang
ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1
bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25ºC) titik didih air
sebesar 100ºC.
Satuan yang digunakan dalam viscometer adalah dpas. Dpas merupakan
singkatan dari Densitas Paskal Sekon.
Dalam alat viscometer, terdapat alat penunjang yang disebut spindle.
Spindle nomor satu adalah spindle yang digunakan untuk zat yang agak kental.
Kapasitas spindle satu adalah 15 dpas sampai 150 dpas. Spindle nomor dua adalah
spindle yang digunakan untuk zat yang sangat kental seperti saus sambal.
Kapasitas dari spindle dua ini adalah 150 dpas hingga 4000 dpas. Spindle nomor
tiga adalah spindle yang digunakan untuk zat yang sangat cair. Kapasitas dari
spindle ini adalah 0.3 dpas hingga 15 dpas saja.
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang
bekerja pada permukaan zat cair setiap panjang permukaan yang menyentuh
benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L = panjang (m), tegangan-
permukaan/S dapat ditulis sebagai S = F/L.
Jenis-jenis viscometer sangat banyak. Ada beberapa jenis viscometer,
diantaranya : Viscometer Ostwald, Viscometer Lehman, Viscometer bola jatuh
dari Stokes.
Naftaléna, juga bisa disebut naftalin, naftalina, kamper, atau albokarbon
(jangan tertukar dengan nafta) yaitu hidrokarbon padat kristalin, aromatik, putih
yang mempunyai rumus C10H8 di gabung oleh dua cincin benzena. Di masyarakat
luas seringkali disebut kamper, kadang warna-warni, bentuknya bulat. Zatnya
volatil menghasilkan senyawa yang mudah terbakar, serta dapat menyublim
dihawa. Biasanya bau dari kamper dapat tercium pada kadar 0,08 ppm w/w[1].
Susu kental manis termasuk kedalam jenis zat yang kental, karena pada
saat percobaan enggunakan spindel no 1. Susu kental manis adalah produk susu
kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari susu segar yang
sudah ditambahkan gula atau hasil rekonstitusi dari susu bubuk yang berlemak
penuh atau hasil dari rekombinasi dari susu bubuk tanpa lemak denagn lemak
susu/lemak nabati dengan penambahan gula atau denga tanpa penambahan bahan
makanan lain dan bahan yang tidak diizinkan.
Susu cair termasuk kedalam zat yang encer, oleh karena itu pada saat
melakukan percobaan menggunakan spindel no 3. Susu cair adalah produk olahan
cair yang didapat dari mengolah susu murni yang segar dengan beberapa tahapan
proses penting, dan di beri campuran gula pasir, serta bahan tambahan makanan
lain yang diizinkan.
Saus termasuk kedalam jenis zat yang kental hampir mirip dengan susu
kental manis, sehingga pada saaat uji coba mengunakan spindel no 1. Saus adalah
saus yang dapat berupa saus tomat ataupun saus sambal. Saus tomat terbuat dari
buah tomat segar, bubur tomat, atau pasta tomat yang dimasak dengan baik dan
bersih, yang dicampur dengan gula, asam cuka, garam, dan dengan atau tanpa
bahan tambahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang tidak
diizinkan. Saus sambal terbuat dari cabai segar, bubur cabai, pasta cabai yang
dimasak dengan baik dan bersih yang dicampur dengan garam, asam cuka,
merica, dan dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain.
Kecap termasuk ke dalam jenis zat yang agak kental, sehingga apabila
akan melakukan percobaan harus mengguanakan spindel no 1. Kecap
kedelaiKecap kedelai adalah produk cair yang diperoleh dari hasil proses
fermentasi dan atau cara kimia (hidrolisa) kacang kedelai dengan penambahan
bahan lain seperti gula, garam, rempah-rempah, dengna atau tanpa bahan
tambahan makanan yang diizinkan.
Selai kacang termasuk kedalam jenis zat yang sangat kental, oleh karena
itu pada saaat melakukan percoban harus menggunakan spindel no 2. Selai kacang
adalah produk kental yang didapat dari pengolahan kacang tanah yang di masak
dengan baik dan bersih serta diberi tambahan gula pasir, pengawet makanan dan
atau dengan bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.
V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, (2) Saran.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum sufat fisik zat dan viscometer adalah semua zat
memilii sifat fisik dan sifat kimiawi yang berbeda-beda. Yang termasuk kedalam
sifat fisik zat yaitu viskositas (kekentalan) , berat jenis, titik didih, dan titik leleh.
Selain itu, kesimpulan yang didapat dari penentuan titik leleh yaitu Tawal = 260C,
Tawal leleh = 830C, dan Takhir leleh= 880C.
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan teentang percobaan ini adalah diharapkan
praktikan dapat mengerti dan memahami tentang sifat fisik dari suatu zat yang
bermacam-macam, serta dapat mengetahui berbagai karakter dari sifat-sifat fisik
tersebut. Dalam percobaan ini diharapkan juga praktikan dapat mengeluarkan
keterampilan dan ketelitianya dengan semaksimal mungkin, dikarenakan dalam
praktikum ini praktikan harus cekatan, dan teliti dalam mengamati suatu
perubahan fisik zat. Ditujukan pada praktikan sebelumnya agar sebelum dan
sesudah melakukan percobaan agar segera membersihkan alat yang telah dipakai
agar menghemat waktu praktikum untuk lanjut ke percobaan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2009), Sifat fisik zat, http://www. Google.com/ Akses : 16 november 2009.
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Wikipedia.com/ Akses : 16 november 2009.
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. Organisasi. org/ Akses : 17 november 2009.
Anonim, 2009, Sifat fisik zat, http://www. chem-is-try.org/ Akses : 18 november 2009.
Anonim, 2009, http://www.bcit.ca/files/health/foodproc/img/brookfield_viscometer/
Akses : 16 november 2009.
Dogia, S.K. (1990) . Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Departemen Ilmu Kimia
Universitas Indonesia. Jakarta.
Dosen, Tim. (2000). Penuntun Praktikum Kimia Dasar. FT UNPAS. Bandung.
Keenan Charles W, Kleinfelter Donald C. Wood Jesse H. (1980). Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam. Terjemahan Aluysius Hadyana Pudjatmaka Ph. D. Penerbit Erlangga. Jakarta.