Upload
linda-tompodung
View
30
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL PENGEMBANGAN
PROFESIONAL BERKELANJUTAN
Linda M. Tompodung
Sam Ratulangi University
CPD
CPD adalah kombinasi pendekatan, ide dan teknik yang
membantu untuk mengatur pembelajaran sendiri dan
mengembangkan diri.
IDI Program CPD. Tujuan:
1) mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
seorang dokter (berkualitas dan beretika) sesuai dengan
standar kompetensi global;
2) terajaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan
kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter.
Life Long Learning E- Learning
Teachered-Centered Learning
Student-centered learning
Pembelajar dewasa yg mengontrol pembelajarannya learning E-learning Life Long Learning Process.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
1990 Seatler 10 thn kmdn
Akhir abad ke-20
referensi awal
integrasi
teknologi dalam
pendidikan
kedokteran di
United States
Information
communication
technologies
(ICT) dipakai
sebagai metode
dalam kelas
(radio, Televisi
dan komputer)
Berkembang
pesat
Pemakaian
internet dalam
perangkat
handphone,
tablet dan mini
laptops
Technology in higher education and
medical education
I
Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at
the New University of Botswana School of Medicine
E-learning merupakan integrasi antara
teknologi pendidikan dan materials.
- office programs: efek yang kurang pada
strategi belajar mengajar
- managed learning enviroments: instructur
mengajar semua sesi di ruangan kelas dengan
tambahan penggunaan teknologi (Web-based
activities, multimedia simulations, virtual labs,
and online exams).
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
Konsep baru ‘blended learning’ adalah kombinasi teknologi e-learning dan metode pembelajaran tradisional.
Kuliah dengan cara tutorial secara online
- Synchronous learning: dimana pengajar dan mahasiswa berinteraksi dalam waktu yang sama meskipun berbeda letak geografi
- Asynchronous learning: dimana pengajar dan mahasiswa berinteraksi dan berpartisipasi dalam proses pendidikan dalam waktu yang berbeda
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
“just-in-time” learning adalah akses
internet pada teks, textbooks atau artikel
penelitian dalam database virtual, Pub
med atau digital repositories seperti
laptop, palmtops atau komputer.
Pembelajar (calon dokter/klinisi yang
sibuk) menemukan jawaban sesuai
masalah klinis yang dihadapi.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
Menjawab Tantang Pendidikan
kedokteran :
- Belajar dalam rural setting dan non-
classroom setting
- Meningkatkan akses pada resourches
dan untuk menunjang kerjasama dan
komunikasi antara pembelajar dan
experts
I
Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at
the New University of Botswana School of Medicine
ppt slide, rekaman kuliah, video, webinars and webcasts, diskusi kasus klinik,
link eksternal untuk rekomendasi websites, jurnal online dan forum diskusi bagi mahasiswa
sumber pembelajaran kalender
akademik, jadwal, timetable, hasil ujian.
Informasi lain:
The e-learning strategies
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
Moodle
Pengembangan
kelas
Penelitian croos sectional di Malaka
Manipal College tahun 2009
49% staf menggunakan MODDLE ( modular-object oriented dynamic learning enviroment)
65.4% memiliki pendapat positif penggunaan E-learning.
34.6% berpendapat E-learning memakan waktu dan sulit dioprasionalkan setelah dianalisis berhubungan signifikan dengan ketrampilan penggunaan komputer (p<0.05)
Hasil menunjukkan dibutuhkan pelatihan formal untuk menunjang e-learning untuk bisa melakukan transisi dari metode tradisional kepada blended approach.
Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-
learning Redefined our Teaching Model?
Peranan Staf pengajar dalam
E-learning
Suksesnya e-learning di pendidikan
sarjana tergantung pada pelatihan staf
pengajar sebagai administrator
penggunaan e-learning dan tanggung
jawab mempersiapkan mahasiswa untuk
belajar menjadi pembelajar life long
learning.
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
Perubahan management
The focus of change management is
on attitudes and behaviours and the
objective is to win the battle for the
“hearts and minds” of all the people
within the organization
(Brandon, 2007).
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
Langkah-langkah dalam
mengadopsi sistem E-learning
Needs Assessment
Planning
Realization of the e-learning system
User training and adaptation:
Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries
(QQML) 3:637 –651, 2014
Langkah I- Needs Assessment:
1. Merancang suatu materi dalam web membutuhkan pengajar terlatih sebagai koordinator web di setiap departemen.
2. Memilih konten sistem managemen, program lain dan software.
3. Mengatur hardware dan infrastruktur.
4. Melaksanakan Project.
5. Terakhir memastikan sistem akses digunakan dengan pemberian privasi, diketahui copyrightnya dan aman
Langkah II- Planning
Setelah analisis kebutuhan melakukan
perencanaan konten sistem
managemen mana yang dipilih (Moodle,
PHP and MYSQL), a virtual classroom
application (Open meetings), dan
dynamic web page creation application
(Joomla) atau token based certificated
internet access system.
Langkah III- Realization of the e-
learning system
Sesuai fase perencanaan, memilih open
software, hardware seperti; servers,
koneksi internet dan other utilities were
installed. Software dan platforms diinstal
dan dicoba terlebih dahulu
Langkah IV- User training dan
adaption
Terdiri dari 5 kategori:
Pengajar, asisten pengajar, mahasiswa,
pekerja di RS dan koordinator pengelola
web
Pengajar dan Asisten Pengajar
• Dilatih selama 8 jam setiap orang untuk menggunakan Moodle, dan prinsip mendesain konten
Koordinator pengelola Web
• Dilatih selama 8 jam untuk mengelola Jommla dan desain dasar web.
Mahasiswa dan pekerja di RS
• Dilatih selama 4 jam setiap orang untuk mengaplikasjkan Moodle dan portal.
Using a Facebook Group for
interactive clinical learning
International Medical University,
Malaysia
67 mahasiswa tingkat akhir berperan sebagai anggota dalam grup Facebook dengan durasi Agustus 2011 sampi Januari 2012.
51 mahasiswa 76% sebagai anggota aktif. Artinya mereka memberi pertanyaan, memberikan materi untuk diskusi, menulis komentar dan opini atau secara simpel memberikan tanda “likes” pada postingan dalam grup.
HASIL PENELTIAN
Menunjukkan peningkatan experiential
learning dengan memberikan
mahasiswa forum supervisi untuk
merefleksikan interaksi mereka dengan
pasien.
Cara memotivasi mahasiswa dalam
belajar dengan menggunakan sesuatu
yang familiar seperti Facebook untuk
interaksi sosial.
Menon V. Using a Facebook Group for interactive clinical learning. . IeJSME : 6(1) 21-23:2012
Social Media and Healthcare Education:
The Students’ Views and Levels of Usage
Survey oleh Google Doc,
303 mahasiswa response rate of 90%. Dengan lima poin Likert
Responden: 82 mahasiswa kedokteran tahun pertama , 61 mahasiswa di tahun kedua, 58 mahasiswa farmasi tingkat pertama dan 102 mahasiswa perawat tahun kedua.
HASIL: Smart Phone digunakan bukan hanya untuk bermain tapi dalam pembelajaran (82%). Whatsapp alat yang paling populer digunakan untuk belajar
Yucel K, et al. Social Media and Healthcare Education: The Students’ Views and Levels of Usage. ICME
2015. International Conference on Medical Education October 15-18, 2015 – Istanbul, Turkey
THE USE OF WHATSAPP TO CREATE
"MOBILE LEARNING BUBBLES"
Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th
Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.
Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th
Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.
Penggunaan grup Whatsapp untuk memfasilitasi komunikasi
di antara klinisi yang sibuk dengan tujuan perawatan pasien.
Penelitian ini mendukung penggunaan Whatsapp untuk
menciptakan ‘mobile learning bubbles’ untuk meningkatkan
Work-baased learning di klinik
PENERAPAN DI UNSRAT
KBK UNSRAT sejak tahun 2007.
Belum ada E-Learning di UNSRAT
Butuh persiapan yang besar: dana,
SDM (operator IT di setiap departemen)
dan Pelatihan managemen di seluruh
civitas.
Penggunaan grup FB dan Whatsapp
dalam proses belajar mengajar.
Kenapa Diterapkan??
Setiap angkatan mahasiswa di UNSRAT memiliki grup FB, Whatsapp, LINE, PATH, dll.
Setelah pendidikan mahasiswa banyak yang bekerja di daerah rural
Merupakan kesempatan untuk mengembangkan Life-long learning dengan berdiskusi, memberikan bahan pengajaran, pertukaran informasi.
HOTSPOT UNSRAT
Penggunaan grup FB, WA melalui
SMARTPHONE Mahasiswa:
Diskusi mahasiswa dgn pengajar dan pemberiaan Feedback individu oleh pengajar yang sulit dilakukan dengan tatap muka.
Ikatan Alumni UNSRAT:
Memberikan masukan dalam penanganan pasien kepada
alumni yang bekerja di daerah yang terpencil,
menginformasikan berbagai Seminar, Workshop, pelatihan
untuk CPD.
Staf Pengajar:
Diskusi antar staf pengajar (mengatasi kendala kesibukan staf sehingga sulit untuk berdiskusi dengan tatap muka).
Pimpinan Fakultas:
Mensosialisasikan berbagai keputusan, program,
pertemuan, dll selain disebarkan melalui surat.
Undangan eksternal dari Simposium dan Workshop
Seluruh Civitas Akademika UNSRAT
KESIMPULAN
Kemajuan Teknologi dan Informasi
merupakan kesempatan Pendidikan
kedokteran untuk memudahkan
mengontrol pembelajarannya dan
menjangkau ke tempat-tempat yang sulit
dijangkau
Penggunaan E-learning, FB dan WA
memudahkan pencapaian Life long
learning.