28
MODUL PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN Linda M. Tompodung Sam Ratulangi University

Linda e learning for continuing profesional development

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Linda e learning for continuing profesional development

MODUL PENGEMBANGAN

PROFESIONAL BERKELANJUTAN

Linda M. Tompodung

Sam Ratulangi University

Page 2: Linda e learning for continuing profesional development

CPD

CPD adalah kombinasi pendekatan, ide dan teknik yang

membantu untuk mengatur pembelajaran sendiri dan

mengembangkan diri.

IDI Program CPD. Tujuan:

1) mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme

seorang dokter (berkualitas dan beretika) sesuai dengan

standar kompetensi global;

2) terajaminnya suatu penyelenggaraan pelayanan

kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter.

Life Long Learning E- Learning

Page 3: Linda e learning for continuing profesional development

Teachered-Centered Learning

Student-centered learning

Pembelajar dewasa yg mengontrol pembelajarannya learning E-learning Life Long Learning Process.

Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-

learning Redefined our Teaching Model?

Page 4: Linda e learning for continuing profesional development

1990 Seatler 10 thn kmdn

Akhir abad ke-20

referensi awal

integrasi

teknologi dalam

pendidikan

kedokteran di

United States

Information

communication

technologies

(ICT) dipakai

sebagai metode

dalam kelas

(radio, Televisi

dan komputer)

Berkembang

pesat

Pemakaian

internet dalam

perangkat

handphone,

tablet dan mini

laptops

Technology in higher education and

medical education

I

Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at

the New University of Botswana School of Medicine

Page 5: Linda e learning for continuing profesional development

E-learning merupakan integrasi antara

teknologi pendidikan dan materials.

- office programs: efek yang kurang pada

strategi belajar mengajar

- managed learning enviroments: instructur

mengajar semua sesi di ruangan kelas dengan

tambahan penggunaan teknologi (Web-based

activities, multimedia simulations, virtual labs,

and online exams).

Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries

(QQML) 3:637 –651, 2014

Page 6: Linda e learning for continuing profesional development

Konsep baru ‘blended learning’ adalah kombinasi teknologi e-learning dan metode pembelajaran tradisional.

Kuliah dengan cara tutorial secara online

- Synchronous learning: dimana pengajar dan mahasiswa berinteraksi dalam waktu yang sama meskipun berbeda letak geografi

- Asynchronous learning: dimana pengajar dan mahasiswa berinteraksi dan berpartisipasi dalam proses pendidikan dalam waktu yang berbeda

Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries

(QQML) 3:637 –651, 2014

Page 7: Linda e learning for continuing profesional development

“just-in-time” learning adalah akses

internet pada teks, textbooks atau artikel

penelitian dalam database virtual, Pub

med atau digital repositories seperti

laptop, palmtops atau komputer.

Pembelajar (calon dokter/klinisi yang

sibuk) menemukan jawaban sesuai

masalah klinis yang dihadapi.

Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-

learning Redefined our Teaching Model?

Page 8: Linda e learning for continuing profesional development

Menjawab Tantang Pendidikan

kedokteran :

- Belajar dalam rural setting dan non-

classroom setting

- Meningkatkan akses pada resourches

dan untuk menunjang kerjasama dan

komunikasi antara pembelajar dan

experts

I

Masego B. Kebaetse, Oathokwa Nkomazana and Cecil Haverkamp ntegrating eLearning to Support Medical Education at

the New University of Botswana School of Medicine

Page 9: Linda e learning for continuing profesional development

ppt slide, rekaman kuliah, video, webinars and webcasts, diskusi kasus klinik,

link eksternal untuk rekomendasi websites, jurnal online dan forum diskusi bagi mahasiswa

sumber pembelajaran kalender

akademik, jadwal, timetable, hasil ujian.

Informasi lain:

The e-learning strategies

Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-

learning Redefined our Teaching Model?

Moodle

Pengembangan

kelas

Page 10: Linda e learning for continuing profesional development

Penelitian croos sectional di Malaka

Manipal College tahun 2009

49% staf menggunakan MODDLE ( modular-object oriented dynamic learning enviroment)

65.4% memiliki pendapat positif penggunaan E-learning.

34.6% berpendapat E-learning memakan waktu dan sulit dioprasionalkan setelah dianalisis berhubungan signifikan dengan ketrampilan penggunaan komputer (p<0.05)

Hasil menunjukkan dibutuhkan pelatihan formal untuk menunjang e-learning untuk bisa melakukan transisi dari metode tradisional kepada blended approach.

Nagandla BA. Academic Staff Perspectives Towards Adoption of E-learning at Melaka Manipal Medical College: Has E-

learning Redefined our Teaching Model?

Page 11: Linda e learning for continuing profesional development

Peranan Staf pengajar dalam

E-learning

Suksesnya e-learning di pendidikan

sarjana tergantung pada pelatihan staf

pengajar sebagai administrator

penggunaan e-learning dan tanggung

jawab mempersiapkan mahasiswa untuk

belajar menjadi pembelajar life long

learning.

Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries

(QQML) 3:637 –651, 2014

Page 12: Linda e learning for continuing profesional development

Perubahan management

The focus of change management is

on attitudes and behaviours and the

objective is to win the battle for the

“hearts and minds” of all the people

within the organization

(Brandon, 2007).

Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries

(QQML) 3:637 –651, 2014

Page 13: Linda e learning for continuing profesional development

Langkah-langkah dalam

mengadopsi sistem E-learning

Needs Assessment

Planning

Realization of the e-learning system

User training and adaptation:

Parlakkilic. Change Management in Transition to E-learning System. Qualitative and Quantitative Methods in Libraries

(QQML) 3:637 –651, 2014

Page 14: Linda e learning for continuing profesional development

Langkah I- Needs Assessment:

1. Merancang suatu materi dalam web membutuhkan pengajar terlatih sebagai koordinator web di setiap departemen.

2. Memilih konten sistem managemen, program lain dan software.

3. Mengatur hardware dan infrastruktur.

4. Melaksanakan Project.

5. Terakhir memastikan sistem akses digunakan dengan pemberian privasi, diketahui copyrightnya dan aman

Page 15: Linda e learning for continuing profesional development

Langkah II- Planning

Setelah analisis kebutuhan melakukan

perencanaan konten sistem

managemen mana yang dipilih (Moodle,

PHP and MYSQL), a virtual classroom

application (Open meetings), dan

dynamic web page creation application

(Joomla) atau token based certificated

internet access system.

Page 16: Linda e learning for continuing profesional development

Langkah III- Realization of the e-

learning system

Sesuai fase perencanaan, memilih open

software, hardware seperti; servers,

koneksi internet dan other utilities were

installed. Software dan platforms diinstal

dan dicoba terlebih dahulu

Page 17: Linda e learning for continuing profesional development

Langkah IV- User training dan

adaption

Terdiri dari 5 kategori:

Pengajar, asisten pengajar, mahasiswa,

pekerja di RS dan koordinator pengelola

web

Page 18: Linda e learning for continuing profesional development

Pengajar dan Asisten Pengajar

• Dilatih selama 8 jam setiap orang untuk menggunakan Moodle, dan prinsip mendesain konten

Koordinator pengelola Web

• Dilatih selama 8 jam untuk mengelola Jommla dan desain dasar web.

Mahasiswa dan pekerja di RS

• Dilatih selama 4 jam setiap orang untuk mengaplikasjkan Moodle dan portal.

Page 19: Linda e learning for continuing profesional development

Using a Facebook Group for

interactive clinical learning

Page 20: Linda e learning for continuing profesional development

International Medical University,

Malaysia

67 mahasiswa tingkat akhir berperan sebagai anggota dalam grup Facebook dengan durasi Agustus 2011 sampi Januari 2012.

51 mahasiswa 76% sebagai anggota aktif. Artinya mereka memberi pertanyaan, memberikan materi untuk diskusi, menulis komentar dan opini atau secara simpel memberikan tanda “likes” pada postingan dalam grup.

Page 21: Linda e learning for continuing profesional development

HASIL PENELTIAN

Menunjukkan peningkatan experiential

learning dengan memberikan

mahasiswa forum supervisi untuk

merefleksikan interaksi mereka dengan

pasien.

Cara memotivasi mahasiswa dalam

belajar dengan menggunakan sesuatu

yang familiar seperti Facebook untuk

interaksi sosial.

Menon V. Using a Facebook Group for interactive clinical learning. . IeJSME : 6(1) 21-23:2012

Page 22: Linda e learning for continuing profesional development

Social Media and Healthcare Education:

The Students’ Views and Levels of Usage

Survey oleh Google Doc,

303 mahasiswa response rate of 90%. Dengan lima poin Likert

Responden: 82 mahasiswa kedokteran tahun pertama , 61 mahasiswa di tahun kedua, 58 mahasiswa farmasi tingkat pertama dan 102 mahasiswa perawat tahun kedua.

HASIL: Smart Phone digunakan bukan hanya untuk bermain tapi dalam pembelajaran (82%). Whatsapp alat yang paling populer digunakan untuk belajar

Yucel K, et al. Social Media and Healthcare Education: The Students’ Views and Levels of Usage. ICME

2015. International Conference on Medical Education October 15-18, 2015 – Istanbul, Turkey

Page 23: Linda e learning for continuing profesional development

THE USE OF WHATSAPP TO CREATE

"MOBILE LEARNING BUBBLES"

Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th

Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.

Page 24: Linda e learning for continuing profesional development

Teoh CM. Ng J, Kee A, Phua J, Lim TK. The use of whatsapp to create “mobile learning bubbles” 13th

Asia Pacific Medical education Confrance (APMEC). P98-9.

Penggunaan grup Whatsapp untuk memfasilitasi komunikasi

di antara klinisi yang sibuk dengan tujuan perawatan pasien.

Penelitian ini mendukung penggunaan Whatsapp untuk

menciptakan ‘mobile learning bubbles’ untuk meningkatkan

Work-baased learning di klinik

Page 25: Linda e learning for continuing profesional development

PENERAPAN DI UNSRAT

KBK UNSRAT sejak tahun 2007.

Belum ada E-Learning di UNSRAT

Butuh persiapan yang besar: dana,

SDM (operator IT di setiap departemen)

dan Pelatihan managemen di seluruh

civitas.

Penggunaan grup FB dan Whatsapp

dalam proses belajar mengajar.

Page 26: Linda e learning for continuing profesional development

Kenapa Diterapkan??

Setiap angkatan mahasiswa di UNSRAT memiliki grup FB, Whatsapp, LINE, PATH, dll.

Setelah pendidikan mahasiswa banyak yang bekerja di daerah rural

Merupakan kesempatan untuk mengembangkan Life-long learning dengan berdiskusi, memberikan bahan pengajaran, pertukaran informasi.

HOTSPOT UNSRAT

Page 27: Linda e learning for continuing profesional development

Penggunaan grup FB, WA melalui

SMARTPHONE Mahasiswa:

Diskusi mahasiswa dgn pengajar dan pemberiaan Feedback individu oleh pengajar yang sulit dilakukan dengan tatap muka.

Ikatan Alumni UNSRAT:

Memberikan masukan dalam penanganan pasien kepada

alumni yang bekerja di daerah yang terpencil,

menginformasikan berbagai Seminar, Workshop, pelatihan

untuk CPD.

Staf Pengajar:

Diskusi antar staf pengajar (mengatasi kendala kesibukan staf sehingga sulit untuk berdiskusi dengan tatap muka).

Pimpinan Fakultas:

Mensosialisasikan berbagai keputusan, program,

pertemuan, dll selain disebarkan melalui surat.

Undangan eksternal dari Simposium dan Workshop

Seluruh Civitas Akademika UNSRAT

Page 28: Linda e learning for continuing profesional development

KESIMPULAN

Kemajuan Teknologi dan Informasi

merupakan kesempatan Pendidikan

kedokteran untuk memudahkan

mengontrol pembelajarannya dan

menjangkau ke tempat-tempat yang sulit

dijangkau

Penggunaan E-learning, FB dan WA

memudahkan pencapaian Life long

learning.