Upload
liaashura
View
696
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
i
Tugas : Media Pembelajaran
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
OLEH KELOMPOK 6 :
USMAN
SITTI AWALIA ASURA
NURSALEHA
YASMANTO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAIN) KENDARI
2015
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang
harus diselesaikan oleh satu pihak saja namun harus
menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti
semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan
ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka “centang
prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal
yang harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu
sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan
sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah
mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem
pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-
cara yang konvensional seperti membangun gedung-
gedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini tidak
lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu
memecahkan masalah pendidikan. Pembaharuan
pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan
iii
cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang
lama.
Seiring dengan perkembangan di banyak bidang
yang cenderung tidak menentu, tuntutan akan
peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin
muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor
umum maupun swasta, menuntut sumber daya manusia
yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih
tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik untuk terus
menambah pengetahuannya melalui institusi pendidikan
tinggi semakin meningkat. Namun karena intensitas
pekerjaan semakin bertambah, banyak kelompok
masyarakat yang ingin menempuh pendidikan sambil
tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa mengembangkan sistem
pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwas, dan dapat
diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa
memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. sistem
tersebut juga mampu meningkatkan mutu pendidikan
secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem
pendidikan terbuka atau sistem belajar jarak jauh, yang
iv
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.
Sistem belajar jarak jauh adalah suatu model
pembelajaran yang tidak terikat oleh segala peraturan
yang mengikat seperti pada pendidikan konvensional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh.?
2. Bagaimana Hakekat Pendidikan Sistem Belajar
Jarak Jauh.?
3. Bagaimana Prinsip Pendidikan Sistem Belajar
Jarak jauh.?
4. Bagaimana Perkembangan Pendidikan Sistem
Belajar Jarak Jauh.?
5. Bagaimana Kelemahan dan Kelebihan
Pembelajaran Jarak Jauh.?
v
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Belajar
Jarak Jauh
2. Untuk Mengetahui Hakekat Pendidikan Sistem
Belajar Jarak Jauh
3. Untuk Mengetahui Prinsip Pendidikan Sistem
Belajar Jarak jauh
4. Untuk Mengetahui Perkembangan Pendidikan
Sistem Belajar Jarak Jauh
5. Untuk Mengetahui Kelemahan dan Kelebihan
Pembelajaran Jarak Jauh
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh
Belajar jarak jauh bukanlah suatu hal yang baru
dalam dunia pendidikan mengingat cara belajar ini sudah
dikembangkan sejak tahun 1970-an. Bila dianalisis
secara gamblang saja maka dapat dikatakan belajar jarak
jauh merupakan suatu bentuk system pembelajaran yang
proses pembelajarannya jauh dari pusat penyelenggaraan
pendidikan dan bersifat mandiri. Pendidikan jarak jauh
adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan
pembelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang
dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang
lain.
Komunikasi yang berlangsung pada system
pembelajaran ini bersifat komunikasi tidak langsung,
artinya proses pembelajaran dilakukan dengan
perantaraan dalam bentuk media cetak maupun
multimedia yang dirancang khusus. Kalaupun ada kontak
langsung, bukanlah suatu proses proses pembelajaran,
namun suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan bahwa
vii
materi pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar
melalui media benar-benar mencapai tujuan
pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.
Menurut Harina Yuhettu (2002) ada beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan jarak jauh
antara lain:
1. Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan
masyarakat dan pasaran kerja.
2. Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.
3. Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan sehari-
hari karena pola jadwal pembelajaran yang luwes.
4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan
dukungan pengguna lulusan atau keluaran.
B. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh
Hakekat pendidikan merupakan suatu proses
pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan
melalui berbagai kegiatan pengembangan dan
pembelajaran. Adapun hakekat pendidikan sistem belajar
jarak jauh ini adalah:
viii
1. Pendidikan sepanjang hayat
Salah satu bentuk hak azasi manusia adalah
bahwa setiap manusia mulai dari kandungan hingga
liang lahat berhak untuk memperoleh yang
diperlukannya untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sesuai dengan norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat.
2. Pemberdayaan Pebelajar / Warga Belajar
Sistem pendidikan ini juga memperhatikan
kepentingan pebelajarnya, kondisi, dan karakteristik
mereka. Dengan cara menyelenggarakan berbagai
pola pilihan pembelajaran, sumber belajar dan
strategi dan pengelolaannya. Hal ini sesuai dengan
tuntutan dari kebutuhan pendidikan formal, hanya
saja peserta diberi kebebasan untuk menentukan yang
terbaik bagi dirinya, sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
Kondisi dan karakterisik peserta didik adalah
keadaan pribadi dan lingkungan yang menunjukkan
kemampuan, hambatan, dan peluang yang berbeda-
beda. Kondisi seperti ini tidak seharusnya dijadikan
ix
alasan untuk tidak memberikan kesempatan belajar
bagi pebelajar.
3. Pemberdayaan Lembaga Pendidikan
Pelaksanaan proses pembelajaran, sistem
pendidikan ini perlu diselanggarakan oleh lembaga
pendidikan yang khusus dirancang untuk keperluan
itu. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan yang
dikhususkan saat ini sudah terdapat Universitas
Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG, dan SLTP
terbuka. Tujuan dari adanya lembaga pendidikan ini
adalah untuk memusatkan kegiatan yang bersangkut
paut dengan pelaksanaan pendidikan ini. Hal ini
dinamakan pelayanan operasional yang dilakukan
secara memusat, mencakup registrasi, penyediaan
bahan pelajaran, bantuan belajar (tutorial), dan ujian
yang paling sederhana yang dilakukan melalui
komunikasi pos.
C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh
Untuk pembuatan program ini dititikberatkan
pada prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh, diantaranya
adalah sebagai berikut :
x
1. Prinsip kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang
memungkinkan dapat dipelajari secara independent
learning, pebelajar dihadapkan pada pilihan yang terbaik
bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan kelompok
belajar, program pendidikan yang digunakan, pola
belajar yang disukai, mengunakan sumber belajar yang
tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian program
yang ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan
pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat
dipilih oleh pebelajar, yang didukung oleh pembimbing
atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan pendekatan
belajar tuntas. Pebelajar belajar dengan mandiri dengan
sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan tutor
yang bersangkutan.
2. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan
dimungkinkannya peserta didik untuk memulai,
mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan
kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri
pendidikannya di luar ketentuan waktu dan tahun
ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan
xi
untuk berpindah dari pendidikan formal ke
pendidikan non-formal atau sebaliknya dari
pendidikan non-formal ke pendidikan formal.
3. Prinsip Keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya
program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan
(just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem
pendidikan dan pelatihan konvensional yang program
atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang
tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan
masa mendatang (just-in-case). Kecepatan untuk
memperoleh informasi yang baru merupakan suatu
peluang untuk dapat bertahan dan berkembang dalam
persaingan bebas.
4. Prinsip Kesesuaian
Prinsip ini terwujud dengan tersedianya
sumber belajar yang terkait langsung dengan
kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja
atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut
bobotnya harus setara dengan kompetensi yang
diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang
sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya
xii
bantuan dari orang lain. Prinsip ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.
5. Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi,
jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara
setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
6. Prinsip Efisiensi
Prinsip ini diwujudkan dengan
pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan
teknologi yang tersedia seoptimal mungkin.
Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajar
akan membantu pebelajar untuk dapat menggunakan
sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga
pebelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber
belajarnya.
D. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak
Jauh
Sistem pendidikan jarak jauh ini awalnya ikut
berkembang ke dalam masyarakat Indonesia yang
dimaksudkan sebagai salah satu pemecahan terhadap
xiii
menjulangnya anak putus sekolah dan anak yang belum
sempat merasakan kehidupan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Indonesia
sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Menurut HAR
Tilaar, penyelenggaraan pendidikan jarak jauh
sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia, yaitu
sejak masuknya kolonial ke Indonesia. Namun
perkembangannya terhenti tanpa diketahui sebabnya.
Pada tahun 50-an muncul kembali pendidikan
jarak jauh dalam bentuk penataran guru tertulis. Tujuan
dari penataran ini adalah meningkatkan kualifikasi guru
yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Bahan belajar pada penataran ini terbatas
hanya pada media cetak, yaitu modul. Untuk umpan
balik terhadap peserta, bahan ajar dikirim melalui jasa
pos.
Pada awal tahun 70-an muncul prakarsa baru
dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yaitu
munculnya penataran guru dengan berbasis siaran radio.
Media utama dalam penataran ini adalah siaran radio
yang dilengkapi dengan bahan penyerta cetak yang
dikirim kepada peserta.
xiv
Perkembangan selanjutnya dalam rangka
memajukan pendidikan jarak jauh ini maka dibentuklah
pendidikan yang dinamai PAMONG (Pendidikan Anak
oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan dengan prinsip; belajar
mandiri dengan menggunakan modul, belajar dengan
kelompok sebaya, kompetisi untuk berprestasi, fungsi
guru sebagai pengelola kegiatan belajar yang membantu
pebelajar dalam memecahkan masalah yang tidak dapat
dipecahkannya, menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar, dan meningkatkan partisipasi masyarakat
dengan melibatkan masyarakat sebagai narasumber.
Dengan dibukanya SLTP Terbuka semakin
menambah semaraknya perkembangan pendidikan jarak
jauh ini pada tahun 1979. Pada tahun 1984, lembaga
pendidikan tinggi mulai membuka diri untuk melayani
kebutuhan terhadap pendidikan dengan dibukanya
Universitas Terbuka. Agak berbeda dengan pendidikan
terbuka lainnya, pada SLTP Terbuka dan Universitas
Terbuka media pembelajarannya yang digunakan lebih
beragam. Mulai dari modul, siaran radio, kaset audio
video dan siaran televisi.
xv
Mulai saat itu berbagai inisiatif dilakukan untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jarak jauh
yang diselenggarakan berbagai lembaga pendidikan.
lembaga-lembaga tersebut memanfaatkan sistem belajar
jarak jauh untuk meningkatkan sumber daya manusia
yang berada dilingkungan mereka masing-masing.
Namun karena sumber-sumber yang diperlukan untuk
pengembangan program belajar jarak jauh yang baik
amat terbatas dan itu pun berserakan diberbagai tempat,
inisiatif itu tidak tumbuh dengan sehat.
Namun demikian, sejak berlakunya ujian akhir
nasional yang standar pencapaiannya menjulang tinggi,
timbul kembali fenomena baru dalam dunia pendidikan.
Bagi anak-anak yang dinyatakan tidak lulus dalam UAS
ataupun UAN maka mereka dapat mengikuti ujian
penyetaraan melaui sekolah teruka. Mirisnya sekolah
terbuka atau kejar paket ini dijadikan seolah-olah
pelarian. Tentunya ini mempengaruhi pamor sekolah
terbuka, yang menambah beban seolah-olah ini adalah
sekolah pelarian? Namun yang lebih mirisnya lagi masih
ada juga perguruan tinggi yang “ragu-ragu” menerima
xvi
surat tanda tamat belajar dari sekolah terbuka, seolah-
olah tidak percaya pada kelegalan surat tersebut.
Namun perkembangan pendidikan yang beragam,
seperi adanya “homeschooling” menambah maraknya
ragam system belajar jarak jauh yaitu dengan melibatkan
internet. Seandainya sekolah system belajar jarak jauh
dapat dimaksimalkan fungsinya dan adanya “sharing”
pada lembaga-lembaga yang ada, maka dapatlah
dibalikkan judul dalam artikel ini bahwa system belajar
jarak jauh tetap menjadi pilihan!
E. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak
Jauh
Jika Kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dapat sangat efektif,
khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan
memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan
senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar
secara mandiri. Tetapi, kesuksesan Pembelajaran Jarak
Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti
pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah
merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur
xvii
maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki
keterbatasan sekaligus kelebihan. Berikut kelebihan
pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) :
a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik
dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, waktu.
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan
pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau
diperlukan.
c. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi
yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia
dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan
diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan
jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e. Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat
kegiatan belajar-mengajar karena ia senantiasa
mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk
pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik,
1994:52)
xviii
Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh
juga tidak terlepas dari berbagai kelemahan dan
kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :
a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta
didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya
aspek bisnis/komersial.
c. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul
dari puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh
kepada para peserta di daerah sering tidak tepat
waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan
pembelajaran. (Oemar Hamalik, 1994:53)
d. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar
yang tinggi cenderung gagal.
e. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran
jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta
didik yang mungkin sangat banyak.
xix
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti pada pembahasan di atas menerangkan
bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran
yang berciri khas kemandirian. Pembelajaran jarak jauh
merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi suatu
masalah dalam pembelajaran. Misalnya, memberikan
kemudahan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk
mengakses pembelajaran karena jarak yang yang jauh.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, misalnya
interaksi, pengalaman, dll. selain itu juga dalam
pembelajaran jarak jauh terdapat 9 prinsip dan unsur-
unsur yang perlu diperhatikan.
Pada pembahasan di atas juga menjabarkan teori
belajar mana yang ada dan sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaranjarak jauh, yakni teori behavioristik,
kognitif, dan psikomotor. Teori behaviorisme menjadi
rujukan dalam mengembangkan desain pembelajaran
khususnya dalam bentuk pemberian umpan balik dalam
xx
latihan soal dan petunjuk praktis dalam tugas. Teori
kognitivisme menjadi acuan dalam mengembangkan dan
mengorganisasi materi serta aktivitas pembelajaran. Dan
Teori konstruktivisme menjadi inspirasi dalam
mengembangkan bahan ajar, tugas dan diskusi agar
mengandung muatan-muatan yang bersifat kontekstual
dan memberikan pengalaman belajar peserta didik.
Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu
alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar bagi
pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai alasan
tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan
formal atau konvensional. Pendidikan jarak jauh ini
merupakan sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti
oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak,
waktu, usia, jender dan batasan non akademik lainnya.
Sistem ini memberikan kebebasan kepada pebelajar atau
warga belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari program
pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada pihak-
pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar
sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara,
anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus lebih
xxi
perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh
ini meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak
lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
Buletin SLTP Terbuka. (2000). Padang,Proyek
Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP Propinsi
Sumatera Bara. edisi 3 tahun 2000
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
dan pembinaan Ketenagaan. Bandung: Trigenda
Karya.
Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Sadiman, Arief S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem
Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat Teknologi
Komunikasi dan Informasi Pendidikan.
Depdiknas.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan
Pengajaran. Yogyakarta: Mirea.
http://portalkuliah.blogspot.com/2009/01/sistem-
pembelajaran-jarak-jauh-berbasis.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh.
http://blog.tp.ac.id/penerapan-pembelajaran-jarak-jauh-
dalam-pembelajaran.