18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem penggajian / kepegawaian mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem menyajikan cara – cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan – laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajemen.pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan syarat- syarat kepegawaian lainnya. Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dengan pemberi kerja. Pemrosesan penggajian sangatlah kompleks dalam organisasi besar, penggajian sering kali merupakan prosedur paling kompleks dalam operasi. Sebab arti penting social penggajian yang banyak mengalami perubahan asumsi dalam beberapa dekade terakhir. Pemerintah juga sering kali melakukan perubahan – perubahan aturan dan tingkat potongan pajak, sehingga sistem penggajian tidak dapat berumur panjang secara mapan. Strategi mengatasinya adalah dengan membuat garis besar prosedur penggajian dan membahs faktor – faktor yang mempengaruhi perhitungan aktual penggajian. Tidak perlu dibuatkan prosedur potongan pajak yang terlampau kaku, sebab hukum pajak berubah secara cepat. Pemrosesan penggajian merupakan suatu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memedai. Seperti halnya setiap

Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem penggajian / kepegawaian mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian

dan pelaporan kepegawaian. Sistem menyajikan cara – cara penggajian pegawai secara

memadai dan akurat, menghasilkan laporan – laporan penggajian yang diperlukan, dan

menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajemen.pemrosesan harus meliputi

pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah dan syarat- syarat

kepegawaian lainnya. Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara

pegawai dengan pemberi kerja.

Pemrosesan penggajian sangatlah kompleks dalam organisasi besar, penggajian sering

kali merupakan prosedur paling kompleks dalam operasi. Sebab arti penting social

penggajian yang banyak mengalami perubahan asumsi dalam beberapa dekade terakhir.

Pemerintah juga sering kali melakukan perubahan – perubahan aturan dan tingkat potongan

pajak, sehingga sistem penggajian tidak dapat berumur panjang secara mapan. Strategi

mengatasinya adalah dengan membuat garis besar prosedur penggajian dan membahs faktor –

faktor yang mempengaruhi perhitungan aktual penggajian. Tidak perlu dibuatkan prosedur

potongan pajak yang terlampau kaku, sebab hukum pajak berubah secara cepat. Pemrosesan

penggajian merupakan suatu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara

jika pencatatan yang dibuat tidak memedai. Seperti halnya setiap hokum maka kealfaan

tidaklah ditoleransikan.menjadi tanggung jawab analisis sistem untuk membuat pemrosesan

penggajian tetap aktual.

Pemorsesan gaji pada kenyataannya merupakan kasus khusus dari sistem pembelian.

Secara teori gaji dapat diproses melelui sistem utang dagang dan pengeluaran kas reguler.

Namun demikian, karena alasan kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah

kekurangan untuk digunakan dalam pembayaran gaji, antara lain:

1. Suatu perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang dapat

diterapkan untuk semua pemasok. Namun demikian, prosedur pembayaran gaji sangat

berbeda diantara tingkat pegawai. Misalnnya, prosedur yang berbeda digunakan untuk

pegawai yang dibayar per jam, pegawai dengan gaji tetap,pegawai dengan kerja

borongan, dan pegawai dengan komisi. Juga, pemrosesan gaji memerlukan prosedur

akuntansi khusus untuk pengurangan pegawai dan pemotongan pajak. Pengeluaran

Page 2: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

kas untuk akun perdagangan tidak memerlukan pemrosesan khusus. Oleh karena itu,

sistem pengeluaran umum tidak didesain untuk menghadapi komplikasi ini.

2. Penulisan cek kepada pegawai memerlukan kontrol khusus. Lebih mudah

menyembunyikan fraud pembiayaan gaji ketika cek gaji dikombinasikan dengan cek

akun perdagangan.

3. Prosedur pengeluaran umum didesain untuk mengakomodasi arus transaksi yang

relative tenang. Perusahaan bisnis dengan konstan membeli persedian dan

mengeluarkan kas untuk para pemasok. Pada dasarnya, mereka mendesain sistem

untuk menghadapi kegiatan transaksi di tingkat normal. Kegiatan pembayaran gaji

terpisah dan tidak berkelanjutan. Pengeluaran kepada pegawai dilakukan seminggu

sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Untuk memaksakan beban proses ini

secara periodik ke sistem umum akan menambah beban yang berlebih pada sistem

tersebut.

B. GAMBARAN UMUM

Seiring dengan berkembangnya pembangunan serta adanya perubahan Badan

Planologi Kehutanan menjadi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, berdasarkan

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.64/Menhut-II/2008 tentang Perubahan Ketujuh

atas Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan

tata kerja Departemen Kehutanan, maka berimplikasi terhadap tugas-tugas dilingkup

Balai Pemantapan Kawasan Hutan yaitu penambahan tugas fasilitasi tata ruang,

percepatan pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan, percepatan pembentukan

Hutan Tanaman Rakyat, Carbon Trade dan Pelaksanaan Verifikasi Penerimaan

Negara bukan pajak-pinjam pakai kawasan Hutan.

Berdasarkan Keputusan menteri kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002 tentang

Organisasi dan tata kerja Balai Pemantapan Kawasan Hutan, jumlah BPKH yang

berkedudukan di ibu kota provinsi sebanyak 11 unit, satu diantaranya adalah BPKH

wilayah VI yang berkedudukan di Manado. Wilayah kerja BPKH VI Manado meliputi

3 provinsi yaitu provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi

Tengah.

Adapun Struktur Manajemen kantor BPKH Wil. XVI Palu menurut SK.

Menhut No. P. 25/Menhut-II/2007 digambarkan sebagai berikut:

Page 3: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

STRUKTUR ORGANISASI

BPKH WIL. XVI PALU

(SK. MENHUT NO. 25/MENHUT-II/2007)

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun Tujuan Penelitian ini kami lakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui prosedur siklus pengeluaran kas; pemrosesan gaji dan aktiva tetap

secara kronologis terutama dalam pengungkapan pihak siapa saja yang terlibat

dalam siklus tersebut, Aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing pihak

dalam sistem tersebut dan Dokumen apa saja yang dihasilkan baik itu sumber

dan outputnya.

2) Menyajikan dan mengemukakan hasil proses kronologis siklus tersebut dalam

bentuk Flowchart dan Narasi.

3) Mengevaluasi proses kronologis siklus tersebut dengan alat ukur Internal

Control (COSO) dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas atau

peningkatan kinerja.

D. METODOLOGI PENELITIAN

KEPALA BALAIIr. Hasbi Afkar

KASI PKHIwan Raspati, B. Sc. F, SE

Ka. Su. Bag. Tata UsahaSuleman Patiung, S.Hut

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

KASI ISDHAsep Suhendar, S. Hut

Page 4: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Adapun metodologi penelitian yang kami gunakan adalah teknik wawancara langsung

di lapangan sehingga pengumpulan data yang kami ambil melalui pejabat/pegawai

yang bersangkutan.

E. KETERANGAN SIMBOL FLOWCHART

Memperjelas pengungkapan Flowchart Siklus Pengeluaran kas; Pemrosesan gaji dan

Aktiva tetap pada penelitian kami, maka kami menyajikan keterangan simbol

flowchart secara umum sebagai berikut:

Nama Simbol

Terminal

Process

Pemberi komentar

Aliran Data

Kartu Punched

Penyimpanan online

Pita magnetic

Pita punched komunikasi

Disk magnetik

Page 5: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Dokumen

Masukan manual

Tampilan

Hubungan

Penyimpanan off-line

keputusan

Proses Terdifinisi

Persiapan

Operasi Manual

Pembanding

Page 6: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Operasi Auxillary (Pembantu)

Arsip Tetap

Arsip Sementara

Sortir

Pita Transmittal

Terminal

Penghubung

Penghubung Lain Halaman

Mode Paralel

Page 7: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSEDUR SIKLUS PENGELUARAN KAS; PEMROSESAN GAJI DAN

AKTIVA TETAP PADA INSTANSI PEMERINTAH KANTOR BPKH 16 PALU

Secara umum Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan baik Manufaktur

ataupun Jasa berbeda/tidak sama dengan Sistem Informasi Akuntansi Instansi

Pemerintahan dan tidak serumit diterapkan, Pertama kami jelaskan disini bahwa

Instansi Pemerintah Kantor BPKH 16 Palu menggunakan sistem komputerisasi secara

otomatisasi yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) untuk Pengelolaan Keuangan dan

Sistem Informasi manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)

untuk pengelolaan Aktiva Tetap. Kedua sistem merupakan aplikasi yang telah

tersusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan isinya telah

menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai

dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP) sehingga menurut mereka sistem

aplikasi akuntansi ini mudah digunakan daripada sistem manual sebelumnya. Kantor

BPKH 16 Palu akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan

keuangan secara komputerisasi yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata

kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan diharapkan nantinya

penyusunan laporan keuangan secara komputerisasi ini dapat meningkatkan

akuntabilitas publik.

Sehubungan Penelitian yang kami lakukan dan berdasarkan data yang kami

ambil dengan teknik sampling wawancara melalui pejabat/pegawai yang bersangkutan

bahwa prosedur siklus pengeluaran kas; pemrosesan Gaji dan aktiva tetap kantor

BPKH 16 Palu baik dalam bentuk flowchart dan narasi (deskriptif), kami sajikan

sebagai berikut:

Deskriptif Prosedur Siklus Pengeluaran Kas: Pemrosesan Gaji Kantor BPKH

16 Palu adalah sebagai berikut:

a) Pihak yang terlibat dalam Sistem Pemrosesan Gaji Kantor BPKH 16

Palu antara lain:

Bagian Keuangan yang terdiri dari fungsi Bendahara

Pengeluaran, Pejabat pembuat komitmen, petugas daftar gaji,

dan pejabat pembuat SPM.

Bagian KPPN

Page 8: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Bagian Bank

Pegawai yang bersangkutan

Aktivitas yang dilakukan oleh Pihak yang telibat dalam Sistem Pemrosesan

Gaji kantor BPKH 16 Palu adalah sebagai berikut:

Bagian Keuangan masing-masing fungsi; Bendahara Pengeluaran

menandatangani SSP (Surat Setoran Pajak), Daftar Gaji, & Daftar

Perubahan Keluarga, Pejabat Pembuat Komitmen menandatangani

surat pernyataan tanggung jawab mutlak, & daftar gaji, Petugas Daftar

Gaji menandatangani Daftar Gaji, dan terakhir Pejabat membuat SPM

menandatangani SPM (Surat Perintah Membayar) & Daftar Rekening.

Bagian KPPN menerima Aplikasi Gaji & SPM (Surat Perintah

Membayar) dari bagian keuangan kemudian Bagian KPPN melihat

kebenaran dan kelengkapan Aplikasi Gaji & SPM tersebut jika Valid

maka bagian KPPN mengeluarkan SP2D dan mengirimnya bersama

Daftar Rekening kepada bank.

Bagian Bank menerima SP2D dan daftar rekening dari Bagian KPPN

dan terakhir Bank akan membayar gaji pada rekening bank masing-

masing pegawai.

Pegawai yang bersangkutan harus menandatangani Surat perubahan

keluarga dan Daftar gaji dari bendahara pengeluaran dan menerima

pembayaran gaji pada rekening masing-masing oleh bank.

Dokumen yang dihasilkan pada Siklus Pemrosesan Gaji kantor BPKH 16 Palu

(sumber & output) adalah sebagai berikut:

Pada Aplikasi Gaji oleh Bagian Keuangan berupa Daftar gaji sebanyak

3 lbr 1 lbr ke KPPN dan 2 lbr sebagai petinggal arsip, Slip Gaji

sebanyak 1 lbr sebagai petinggal arsip, SSP sebanyak 1 lbr ke KPPN,

Daftar Rekening sebanyak 3 lbr 1 lbr ke KPPN dan 2 lbr sebagai

petinggal arsip, & SPTJM (Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak)

sebanyak 3 lbr 1 lbr ke KPPN dan 2 lbr sebagai petinggal arsip

(Manual) dan dijadikan ADK (arsip data komputer).

Pada Aplikasi SPM oleh bagian Keuangan kepada bagian KPPN

berupa SPM sebanyak 3 lbr 1 lbr sebagai petinggal arsip dan 2 lbr ke

KPPN, dan Daftar Rekening sebanyak 3 lbr 2 lbr ke KPPN dan 1 lbr

sebagai petinggal arsip.

Page 9: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Pada Aplikasi KPPN oleh Bagian KPPN kepada Bank berupa SP2D

sebanyak 2 lbr 1lbr ke KPPN dan 2 lbr sebagai petinggal arsip.

Secara singkat, Alur Diagram siklus pemrosesan gaji pegawai BPKH 16 Palu

digambarkan sebagai berikut:

Sebagai kejelasan data alur diagram diatas serta flowchart yang setelah ini disusun

Secara singkat, kami melampirkannya dengan data konkret berupa dokumen publikasi yang

kami ambil melalui pejabat/pegawai BPKH 16 Palu yang bersangkutan sebagai sampling

sebagai berikut:

“KAMI LAMPIRKAN TERSENDIRI”

B. SISTEM AKTIVA TETAP BERBASIS KOMPUTER PADA KANTOR BPKH 16

PALU

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa adanya sistem aplikasi

tersendiri dalam pengelolaan aktiva tetap pada instansi ini yaitu SIMAK-BMN

(Akuntansi Barang Milik Negara). Sistem ini juga telah memadai dan tersusun

berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik. Dalam pemrosesan sistem ini

mereka mengakui tidak semua instansi menggunakan sistem ini baik itu SAI ataupun

SIMAK-BMN tergantung kebutuhan informasi akuntansi instansi tersebut. Adapun

secara singkat gambaran flowchart sistem aktiva berbasis komputer pada kantor

BPKH 16 Palu ini:

SIMAK-BMN Aktiva Tetap Akhir

Input:SK, KGB, SPK, SPMT, dan

SPMJ

APLIKASI GAJIPEGAWAI

APLIKASISPM

APLIKASIKPPN

PEGAWAIBANKPEGAWAI

Prosedur penerimaan

Page 10: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Sebagai kejelasan flowchart siklus aktiva tetap berbasis komputer pada kantor BPKH

Palu diatas Secara singkat, kami melampirkannya dengan data konkret berupa dokumen

publikasi yang kami ambil melalui pejabat/pegawai BPKH 16 Palu yang bersangkutan

sebagai sampling sebagai berikut:

Perbandingan Aset Tetap

30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kenaikan (Penurunan)

Rp. 8.709.781.964 Rp. 8.776.131.964 Rp. (66.350.000)

Mutasi Aktiva Tetap

Penambahan:

Saldo Awal 0

Pembelian 0

Transfer Masuk 0

Pengembangan 0

Reklasifikasi Masuk 224.250.000

Pengurangan 0

Transfer Keluar 0

Reklasifikasi Keluar 290.600.000

Koreksi Nilai 0

Barang Ekstrakomptabel 0

Jumlah 63.350.000

File AktivaTetap

Fileperbandingan

File mutasi aktiva tetap

Masukkan aktiva baru ke file

LaporanRekonsilisasi

Bukti pengeluaran

Laporan Aktiva Tetap

Page 11: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

C. SISTEM INTERNAL CONTROL KANTOR BPKH 16 PALU

Berdasarkan penelitian dan teknik pengumpulan data yang kami lakukan

diketahui bahwa Kantor BPKH 16 palu belum maksimal dalam menerapkan internal

controlnya namun mereka mengakui secara tidak langsung internal control terutama

dalam sistem prosedur penggajian pegawai secara komputerisasi sudah ada ini

ditandai adanya pemisahan tugas/fungsi masing-masing dalam sistem tersebut

(Aktivitas Pengendalian) jika input ke sistem terjadi kesalahan maka secara otomatis

sistem tersebut akan menolak atau “ERROR/ FAILED” dengan kata lain sistem tidak

bisa memberikan informasi yang kita butuhkan jika tidak sesuai input dalam sistem

tersebut (Informasi dan Komuniaksi) dan juga ditandai dengan adanya pemeriksaan

langsung secara rutin yang dilakukan instansi pemerintah berwenang dalam

pengauditannya seperti KPN (Pengawasan). Mengenai hal Lingkungan Pengendalian

dijelaskan bahwa kantor BPKH 16 Palu mempunyai struktur Organisasi yang jelas

(pada halaman sebelumnya telah disajikan), Pendelegasian tanggung jawab dan

otoritas BPKH 16 Palu bahwa BPKH 16 Palu dalam Tugas Pokoknya yaitu

“Melaksanakan Pemantapan Kawasan Hutan, Penilaian Perubahan Status dan

Fungsi Hutan, Serta penyajian Data dan Informasi Sumber daya Hutan” sampai pada

Fungsinya. Otoritas kerja yang cukup luas meliputi hampir Kabupaten di Sulawesi

tengah. Koordinasi kerja dengan instansi lain. Integritas nilai etika pimpinan dan

pegawai tercermin pada Visi dan Misi menurut mereka sangat penting untuk

mewujudkan Etika Pengelolaan Kawasan Hutan Lestari yang mantap dengan satu visi

“Terwujudnya perencanaan Makro Bidang kehutanan dan pemantapan kawasan

hutan untuk mendukung pengelolaan hutan lestari” sampai pada misinya.

BAB III

KESIMPULAN

Page 12: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

Sebagaimana Penelitian yang kami lakukan di atas mulai dari teknik wawancara dan

pengumpulan data secara langsung melalui pejabat/pegawai yang bersangkutan bahwa kami

menarik kesimpulan terdapat Sistem Aplikasi siklus Pengeluaran Kas terutama dalam

prosedur pemrosesan gaji serta aktiva tetap sudah memadai dengan pengendalian intern

control dan pembagian tugas yang baik sehingga dapat kami katakan bahwa Sistem Informasi

Akuntansi kantor BPKH Palu tergolong terencana dan terstruktur.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Makalah penelitian mid sistem penggajian & aktiva tetap (studi kasus kantor bpkh palu) kel. 5

James A Hall, ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM Sistem Informasi Akuntansi

Buku 1 Edisi 4, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006

Sumber-Sumber Data:

Teknik Wawancara langsung melalui pejabat/pegawai yang bersangkutan.

Teknik Pengumpulan Data status Publikasi berupa:

Profil kantor BPKH 16 Palu

Laporan Keuangan Semester I tahun anggaran 2011 BPKH 16 Palu

Dokumen Konkret yang berisi aplikasi gaji pegawai BPKH 16 Palu