16
MAKALAH PERAN POLISI SEBAGAI PENEGAK HUKUM Disusun Oleh Kelompok : 1. SEFTIANA BELLA SANTIKA 2. SITI SUNARSIH 3. NUR FAUJIAH 4. LESTARI NAWANG WULAN KELAS X (Sepuluh) SMK NURUL HIDAYAH i

Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

MAKALAH PERAN POLISI SEBAGAI PENEGAK HUKUM

Disusun Oleh Kelompok :

1. SEFTIANA BELLA SANTIKA2. SITI SUNARSIH3. NUR FAUJIAH4. LESTARI NAWANG WULAN

KELAS X (Sepuluh)

SMK NURUL HIDAYAHKECAMATAN REBANG TANGKAS

KABUPATEN WAY KANANTAHUN 2015

KATA PENGANTAR

i

Page 2: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis

dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peran Polisi Sebagai Penegak

Hukum”. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas

tentang Tugas dan Peranan Polisi di Masyarakat.

Sebelum itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penulis dalam pembuatan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

penulis berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar

Makalah ini lebih baik.

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan bermanfaat bagi para

pembaca.

Sekian, terima kasih.

Rebang Tangkas, November 2015

Penyusun,

DAFTAR ISI

ii

Page 3: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

Halaman Judul ...........................................................................................................i

Kata Pengantar ..........................................................................................................ii

Daftar Isis ..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Permasalahan ............................................................................1

2. Perumusan Masalah ...........................................................................................2

3. Batasan Masalah .................................................................................................2

4. Metode Penelitian ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................7

a. Kesimpulan ........................................................................................................7

b. Saran ...................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAMA

iii

Page 4: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar belakang permasalahan

Indonesia adalah Negara hukum, dimana hukum yang dijabarkan oleh pemerintah

melalui pembentukan aturan perundang – undangan memiliki peran yang sangat penting

didalam mengatur, mengarahkan kehidupan masyarakatnya agar menciptakan tatanan

kehidupan yang teratur, adil, sejahtera dan damai. Salah satu upaya vital yang dilakukan

pemerintah dalam mewujudkan kehidupan bernegara serta bermasyarakat yang teratur,

adil, damai dan sejahtera adalah dengan cara menegakkan berlakunya aturan hukum

materiil dalam masyarakat Negara dengan menggunakan aparat – aparat hukumnya.

Menurut Soerjono Soekanto, inti dan arti dari pada penegakan hukum terletak pada

kegiatan menyerasikan hubungan nilai – nilai yang terjabarkan didalam kaidah – kaidah

yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai

tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan

hidup. Penegakan hukum mengandung pilihan dan kemungkinan ketika dihadapkan

dengan suatu kenyataan yang kompleks dalam penerapannya.

Faktor ekonomi, politik, social, dan budaya mempunyai pengaruh yang besar terhadap

efektivitas dan efisiensi penegakan hukum, mulai dari pembuat aturan perundang –

undangannya, aturan perundang – undangnya sendiri, aparat penegak hukumnya dan

masyarakat.

Aparat penegak hukum memiliki peran yang penting sebagai jembatan pelaksanaan suatu

aturan (Sollen) agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial, dimana dalam

kenyataannya (Sein), dapat dikaji sejauh manakah pelaksanaan itu dapat diterapkan.

Didalam proses pelaksanaan mekanisme hukum, timbul dua variable penting, yaitu hak

dan kewajiban. Dimana pelaksanaan hukum pada masyarakat berlaku secara umum

kepada setiap warga Negara, dengan adil, proporsional dan tidak diskriminatif.

Pada makalah ini penulis ingan meneliti mengenai peran dan tugas polisi sebagai pelayan

masyarakat (Publick service) dalam menegakkan hukum (Law enforcement) dan

menciptakan kedamaian (Peace Maintenance), dengan penilaian terhadap penerapan asas

persamaan kedudukan hukum tiap warganegara dimuka hukum (Equality before the law)

menurut Undang – undang mengenai kepolisian ( UU No. 2 tahun 2002) dari segi

sosiologis.

1

Page 5: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

A. Perumusan masalah.

Pada penusisan makalah sosiologi hukum ini, penulis merumuskan suatu permasalahan

tentang :

Apakah polisi sebagai penegak hukum pada kenyataannya menerapkan asas persamaan

kedudukan warga Negara dimuka hukum dalam menjalankan fungsi dan perannya? 

B. Batasan masalah

Penulisan makalah ini ditujukan untuk meneliti secara sosiologis peran dan fungsi polisi

dalam hubungannya dengan pemberlakuan asas persamaan kedudukan hukum tiap warga

Negara (Masyarakat) di muka hukum berdasar Undang – Undang No.2 tahun 2002

tentang kepolisian dan Undang – Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

C. Metodologi penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode deduksi, dimana dari suatu hal yang bersifat

umum ke hal – hal yang bersifat khusus, mengenai peran dan fungsi aparat kepolisian

dalam menegakkan hukum dimasyarakat berdasar Undang – Undang kepolisian dan hak

asasi manusia terhadap implementasinya secara sosiologis pada masyarakat berdasar asas

persamaan kududukan dimuka hukum (Equality before the law). Penelitian ini dilakukan

secara normative empiris, dimana melihat dari peraturan perundang – undangan yang

berlaku mengenai dasar pemberlakuan asas Equality before the law dan kenyataan yang

terjadi di masyarakat terhadap penegakan hukum oleh aparat kepolisian.

2

Page 6: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

BAB II

PEMBAHASAN

Aparat kepolisian sebbagai penegak hukum sudah seharusnya dapat menjaadi panutan

masyarakat, mampu menjadi pengendali dan sahabat masyarakat, memiliki kualitas

komunikasi yang baik. Namun demikian polisi juga merupakan manusia biasa, yang tidak

luput dari kesalahan atau kekurangannya sebagai manusia yang memiliki nafsu atau

emosi. Undang – undang sudah mengatur secara tegas bagaimanakah tugas aparat

kepolisian dalam menegakkan hukum terhadap masyarakatnya, termasuk kedudukannya

sebagai pelayan masyarakat tanpa membeda bedakan kedudukan social, politik, ekonomi,

ras, agama dan budayanya. Namun demikaian terdapat beberapa halangan didalam

penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi (Soejono Soekanto, 2004 :34) :

1. Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan pihak lain

dengan siapa dia berinteraksi.

2. Tingkat aspirasi yang relatif belum tinggi.

3. Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga sulit

sekali untuk membuat proyeksi.

4. Belum ada kemampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan tertentu,

terutama kebutuhan materiil.

5. kurangnya daya innovatif yang sebenarnya merupakan pasangan konservatisme.

Dalam penerapan hukum dilapangan, secara sosiologis, polisi sebagai manusia

biasa kadang melukan tindakan – tindakan yang keluar dari jalur hukum, dimana

hal tersebut seperti dikatakan oleh T.Parson dalam sibernetics law dipengaruhi

oleh faktor politi dan utamanya ekonomi.

Didalam undang – undang kepolisian yang baru, polisi dituntut selain sebagai

penegak hukum juga harus dapat membina hubungan yang baik dengan

masyarakat dalam kedidikannya sebagai publick secvice.

Didalam konstitusi Indonesia secara mendasar, prinsip persamaan kedudukan

hukum warganegara tertulis pada pasal 27 ayat 1 Undang – undang dasar 1945 ,

dimana dikatakan “ segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya”. Selanjutnya terhadap ketentuan tersebut secara

hierarkis dijabarkan pada tataran peraturan pelaksanaan. Salah satu peraturan

yang berkaitan dengan penegakan hukum adalah Undang – undang No.2 tahun

2002 tentang kepolisian RI. Didalam pasal 2 UU No. 2 tahun 2002 tersebut

dikatakan bahwa fungsi polisi merupakan salah satu fungsi pemerintahan Negara

dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

3

Page 7: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Yang selanjutnya pada pasal 4

dikatakan bahwa tujuan dari kepolisian Negara RI adalah untuk mewujudkan

keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban

masyarakat tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinannya ketentraman

masyarakat dengan menjunjung tinggi hal asasi manusia. Pasal 5 ayat 1 Undang –

undang kepolisisan menerangkan mengenai peran polisi dalam memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan

perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

terpeliharanya keamanan dalam negeri. Mengenai tugas pokok polisi diterangkan

didalam pasal 13, yaitu :

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

b. Menegakkan hukum; dan

c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Terhadap tugas pokok polisi menurut pasal 13 tersebut dijabarkan didalam pasal

14, 15 dan 16 Undang – undang tersebut. Dalah satu pasal yang membatasi

wewenang polisi untuk bertindak sewenang – wenang adalah pasa 19 UU

kepolisian, dimana dikatakan didalam melaksanakan tugas dan wwenangnya,

pejabat kepolisisan NKRI senantiasa bertindak berdasarkan norma hukm dan

mengindahkan norma agama, kesusilaan serta menjunjung tinggi hak asasi

manusia.

Didalam melaksanakan tugasnya polisi terikat oleh sumpah profesinya, dan dalam

hubungannya dengan penegakan hukum dimasyarakat terdapat kalimat sebagai

berikut “…….bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara,

pemerintah dan martabat anggota kepolisian NKRI, serta akan senantiasa

mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara daripada kepentingan

saya sendiri, seorang atau golongan….”

Jadi secara umum hak asasi manusia memiliki keterlibatan yang penting sekali

dalam penegakan hukum yang dilakukan aparat polisi. Mengenai hak asasi manusia

di negara kita telah diatur tersendiri melalui Undang – Undang No.39 tahun 2004,

dimana didalam pasal 1 butir 1 dikatakan, “hak asasi manusia adalah seperangkat

hak yang melekat padqa hakekat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan YME

dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi

oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia”. Terkait dengan pelaksanaan

4

Page 8: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

penegakan uhkum oleh polisi, peran hak asasi manusia sangat penting, termasuk

didalamnya mengenai masalah diskriminasi hukum, seperti yang dijelaskan dalam

ayat pasal 1 ayat 3 Undang – undang tersebut “ diskriminasi adalah setiap

pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung

didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,

golongan status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, politik

yang berakibat pengurangan, penyimpanganatau penghapusan, pengakuan,

pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia, dan kebebasan dasar dalam

kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum,

socsal, budaya atau aspek kehidupan lainnya”.

Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa atas dasar hukum yang seharusnya

(Sollen) penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, dalam hal

ini secara khusus polisi dilakukan secara umum kepada setiap warga Negara tanpa

adanya diskriminasi atas agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan status sosial,

status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, politik, semua memiliki

kedudukan yang sama menurut hukum, memperoleh hak dan kewajiban yang adil,

seimbang dan proporsional secara hukum.

Namun demikian pada kenyataannya apabila kita melihat langsung fenomena –

fenomena penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi dilapangan, terutama

didalam penanganan suatu pelanggaran ataupun penyelesaian masalah kriminal,

sudah menjadi hal yang terbiasa kita lihat sebagai masyarakat awam bahwa

penegakan hukum dilapangan sangat erat kaitannya dengan masalah – masalah

ekonomi dan politik. Terjadi klasifikasi status masyarakat didalam penyelesaian

hukum, baik diskriminasi sosial, politik maupun ekonomi. Didalam penegakan

hukum yang dilakukan oleh polisi, asas Equality before the law sudah secara terang

– terangan dilanggar. Kedudukan sosial, politik maupun ekonomi seseorang amat

memperngaruhi proses penyelesaian hukum yang dilakukan oleh aparat.

Penyelesaian hukum tak ubahnya sebagai transaksi ekonomi maupun politik

dinegara ini. Bagaimana kedudukan seseorang, punya pengaruh apa, dan berapa

kekuatan ekonominya mempengaruhi penegakan hukum dinegara kita, bahkan

hukum dapat dibeli dan dikendalikan. Jadi terhadap kenyataan yang terjadi

dimasyarakat secara kongrit, persamaan kedudukan hukum warga Negara

disimpangi, didiskriminasi. Dan ironisnya hal tersebut sudah menjadi virus

mematikan didalam sistem penegakan hukum Negara kita. Rakyat seperti disuguhi

oleh suatu sandiwara hukum dan politik yang menggelikan, masyarakat tak

5

Page 9: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

ubahnya dianggap penonton yang bodoh, subyek hukum yang dikekang

kebebasannya berdasar hak asasinya.

Polisi yang seharusnya menjadi pengayom dan pelayan masyarakat malah menjadi

hal yang menakutkan bagi masyarakat, menjadi budak – budak ekonomi seringkali

merusak martabatnya yang mulia. Walau memang tidak seluruhnya demikian,

mungkin dapat dikatakan “oknum”, namun demikian seiring dengan kemajuan

jaman, rakyat semakin cerdas, semakin kritis menilai mana yang baik, mana yang

buruk, mana yang pantas dan tidak pantas. Kemudahan memperoleh informasi pada

masyaraka juga mendukung terciptanya citra yang kurang baik baik penegakan

hukum dinegara kita, dalam hal ini secara khusus aparat kepolisian.

6

Page 10: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Negara sebagai penguasa memiliki wewenang untuk membuat atauran – aturan (Sollen)

yang menjadi pedoman perilaku masyarakatnya secara umum, pada semua segi

kehidupan yang penegakan hukumnya didelegasikan kepada aparatnya, dalam makalah

ini adalah lembaga kepolisian sesuai dengan Undang – undang No.2 tahun 2002.

Pemberlakuan ketentuan yang ditetapkan Negara berlaku merata,adil, proporsional, logis,

umum tanpa diskriminasi. Akan tetapi berdasarkan kenyataan yang dapat kita lihat

dilapangan, terhadap fenomena – fenomena yang terjadi pada masyarakat terjadi

diskriminasi yang nyata didalam penegakan hukum, yang terutama didalam hal ini oleh

aparat kepolisian yang katanya sebagai penjaga keamanan, perdamaian, pengayom dan

pelayan masyarakat. Polisis erat sekali hubungannya dengnamasyarakat didalam

menjalankan mekanisme hukum yang berlaku. Faktor status ekonomi, sosial, politik,

mempengaruhi kedudukan warga Negara dalam memperoleh perlakuan hukum.

Equality before the law Penegakan hukum oleh polisi dalam masyarakat

(Sollen) (Sein)

• Faktor / status sosial

• Faktor / status ekonomi.

• Faktor / status politik 

B. Saran

Amatlah sulit menjaga independensi hukum terhadap pengaruh – pengaruh social,

ekonomi dan politik. Seperti yang dipaparkan oleh Parson mengenai sibernetics law,

dimana factor politi dan ekonomi memiliki pengaruh yang kuat terhadap

hukum.Diperlukan niat yang seriuas untuk melakukan penegakan hukum yang baik.

Perlu adanya peningkatan kualitas moral dari para penegak hukum, dalam hal ini secara

khusus aparat kepolisisan. Diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya yang efektif,

sehingga tujuan utama dari fungsi dan peran polisis dapat dicapai. Aparat polisi harus

dengan konsisten menerapkan hukum tanpa membedakan kedudukan individu yang

terkait, dan diperlukan suatu control dari lembaga masyarakat secara langsung untuk

mengawasi kegiatan aparat kepolisianm dilapangan sebagai implementasi hak asasi

manusia yagn terarah , adil dan proporsional.

7

Page 11: Makalah peran polisi sebagai penegak hukum

DAFTAR PUSTAKA

1. Rahardjo, Satjipto, Sosiologi hukum – perkembangan metode dan pilihan masalah

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2004.

2. Soekanto, Soerjono, Faktor – factor yang mempengaruhi penegakan hukum, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

3. Undang – undang :

1. Undang – undang dasar 1945

2. Undang – undang No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian Negara.

3. Undang – undang No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia.

8