15
MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI MATERI TGL 5 MEI 2014

MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI

MATERI TGL 5 MEI 2014

Page 2: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

KOLABORASI / MEMBANGUN KERJASAMA

Page 3: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

15/04/2023

EFEKTIVITAS ORGANISASI AKAN TERCAPAI SECARA MAKSIMAL APABILA MENERAPKAN KERJASAMA TIM DAN DINAMIKA KELOMPOK YANG MERUPAKAN WUJUD PERILAKU ORGANISASI YANG DINAMIS.

DALAM MENGEMBAN TUGASNYA ASN PERLU MEMILIKI KOMPETENSI YANG SESUAI DENGAN DENGAN PERSYARATAN YANG DITENTUKAN. SALAH SATU KOMPETENSI TERSEBUT ADALAH “KEMAMPUAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK MELALUI KOMUNIKASI YANG SALING MENGHARGAI”

Page 4: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

LEARN

CHANGE

REFORMDie ?Or

So What Should I do …?So What Should I do …?

4

Page 5: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

5

KOLABORASI Kolaborasi adalah proses yang mendasar dari bentuk kerjasama yang melahirkan kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan dan keterpaduan pada semua aspek organisasi.

Kolaborasi adalah pendekatan utama yang akan menggantikan pendekatan hirarki pada prinsip-prinsip pengorganisasian untuk memimpin dan mengelola lingkungan kerja pada abad 21.

Page 6: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

Komponen Dalam Kolaborasi dan Pemikiran Kolaborasi

1.      Collaborative Culture.Seperangkat nilai-nilai dasar yang membentuk tingkah laku dan sikap , yang dimaksudkan adalah budaya dari orang-orang yang akan berkolaborasi.

2.      Collaborative Leadership.

Suatu kebersamaan yang merupakan fungsi

situasional dan bukan sekedar hirarki dari setiap

posisi yang melibatkan setiap orang dalam

organisasi.

3.      Strategic Vision.Prinsip-prinsip dasar panduan dan tujuan keseluruhan dari organisasi yang bertumpu

pada pelajaran yang berdasarkan kerjasama

intern dan terfokus secara strategis pada kekhasan dan

peran nilai tambah

4.      Collaborative Team Process.

serangkaian proses kerja non birokrasi dikelola oleh

tim-tim kolaborasi dari kerjasama profesional yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilannya

5. Collaborative Structure

Pembenahan sistem-sistem pendukung (terutama sistem

informasi dan sumberdaya manusia), memastikan

keberhasilan tempat kerja yang kolaboratif.

6

Page 7: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

7

Dengan demikian, kolaborasi merupakan salah satu karakteristik dalam strategi negosiasi untuk mencapai kesepakatan bersama dari adanya kepentingan yang berbeda-beda dari pihak-pihak yang sesungguhnya mempunyai kepentingan yang sama atas suatu tujuan. Kunci dari keberhasilan kolaborasi adalah:

"Jalan terbaik manakah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan bersama"

Page 8: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

8

KONSEPSI DASAR MEMBANGUN TIM YANG EFFEKT PENGERTIAN KELOMPOK

W.H.Y. Sprott mengartikan Kelompok adalah beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain

Kurt Lewin berpendapat esensi sebuah kelompok bukanlah pada kesamaan ataupun tujuan Anggotanya tetapi lebih pada saling ketergantungan antar anggotanya.

H. Smith menyatakan Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu yang mempunyai kemampuan berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.

Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama.

Suatu unit yang merupakan sekelompok / sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu wadah tertentu.

Page 9: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

9

MENGAPA HARUS DIBENTUK SUATU KELOMPOK :

Resiko terhadap pekerjaan ditanggung oleh kelompok.

Sumber lebih banyak dan terjadi proses belajar dari kelompok lain.

Kelemahan individu teratasi oleh kelompok.

Kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat lebih akurat.

Page 10: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

10

KELEMAHAN-KELEMAHAN BEKERJA DALAM

KELOMPOK :•Adanya pembatasan terhadap kreativitas

sendiri.•Memakan waktu lama.

.Diperlukan pengorbanan dari berbagai pihak, dll

Page 11: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

11

TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK

Tahap Pembentukan

Pada fase ini anggota kelompok mencoba mengenali orang lain, apa yang dapat dilakukan dan bagaimana bertindak untuk menetapkan ketentuan-ketentuan dan perilaku dasar. Masing-masing individu akan mene-tapkan pola hubung-an, peran dan interaksi yang dirasa aman dan nyaman.

Tahap Mengalami gejolak

Pada fase ini masing-masing individu mulai menampakkan sikap dan persepsi yang berbeda. Dalam tahap ini muncullah kepentingan-kepentingan pribadi, namun apabila kelompok mampu bertahan maka kelompok tersebut akan melewati masa-masa kritis sehingga mencapai tahap ketiga.

Page 12: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

12

Tahap kedewasaan

Tahap ini juga disebut tahap pembentukan norma dan pelaksanaan norma. Pada tahap ini kelompok mulai bekerjasama. Dalam tahap ini terjadi penyesuaian antar anggota kelom-pok, mengembangkan kepercayaan. Saling memberi dan menerima untuk mendapat peran. Hub. Fungsional serta cara melaksanakan tugas dgn mengesampingkan perbedaan individu.

TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK

Tahap TransformasiDalam tahap ini tujuan suatu kelompok sudah tercapai. Suatu kelompok adalah dinamis oleh karena proses transfor-masi dapat dilakukan melalui salah satu berikut ini :a)Pendefinisian ulang kelompok, pemantapan ruatu tujuan baru, target baru dan struktur baru.b)Pembubaran/pemisahan kedalam beberapa kelompok.

Page 13: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

13

PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK DENGAN TIM

KELOMPOK TIM YG EFFEKTIFANGG.ANGGAP KEPENT. ADM, INDIV.KRJA MANDIRI

ANGGT SALING KETRG. DAN SALING MENDUKUNG

ANGGT CENDERUNG PERHAT DIRI SENDIRI

ANGG IKUT MILIKI PEKERJ. DAN ORG.

DIPERINTAH TDK DIMINTA SARAN MILIKI KONTRIBUSI THD KEBERH ORG.

KRITIK SARAN DIANGGAP MEMECAH

SALING PERCAYA DORONG UNT SARAN

HATI2 DLM BERI SARAN KOM DENGAN TULUS

PELATIHAN DIBATASI DIDORONG TRAMPIL

BERADA DLM KONPLIK KONPLIK WAJAR

TDK IKUT AMBIL BAGIAN DLM TUS AKTIF AMBIL TUS YG PENGARUHI TIM

Page 14: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

14

HAKEKAT DAN CIRI ORG SEBAGAI TIM

TIM ADALAH ; SUATAU KELOMPOK YG MEMILIKI KEIKATAN DAN INTREREAKSI YG HARMONIS MEMACU TERJADINYA PERUBAHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMB. PRIBADI MAUPUN ORG.

KEIKATAN DAN INTEREAKSI YG HARMONIS TSB MUNCUL DLM BENTUK KETERPADUAN POLA PIKIR, POLA EMOSI, POLA MOTIVASI DAN POLA TINDAK.

Page 15: MANAJEMEN KONFLIK DAN KOLABORASI 3

MANUSIA TERBAIK ADALAH YANG PALING MAMPU

MEMBERI MANFAAT BAGI MANUSIA & KEMANUSIAAN,

HIDUP & KEHIDUPAN.

… LIFE IS NOT ONLY FOR BREAD

HIDUP TIDAK UNTUK SEPOTONG ROTI

MENJADIKAN HIDUP LEBIH BERMAKNA (The meaning of life)

15