29
MANUSIA DAN PERADABAN PERTEMUAN PERTAMA SETELAH MID SEMESTER

Manusia dan Peradaban

Embed Size (px)

Citation preview

MANUSIA DAN

PERADABAN

PERTEMUAN PERTAMA SETELAH MID SEMESTER

A. PENGERTIAN ADAB DAN PERADABAN

Kata “adab” menurut KUBI dapat diartikansebagai “kesopanan, budi bahasa, dan tatakrama”.

Sedangkan kata “peradaban” adalahkemajuan lahir batin dari segi kebudayaan.

Dengan demikian, konsep peradaban yangberasal dari kata “adab” bisa diartikan akhlakatau kesopanan serta kehalusan budi pekertiyang berhubungan erat dengan konsep nilai,moral, etika, dan estetika yang ada dimasyarakat.

Istilah peradaban sering dikaitkan dengan hasilkebudayaan masyarakat di masa lalu, tetapisebenarnya tidak selalu demikian, melainkandapat terjadi pada masa kini dan menjadi acuanbagi masyarakat dunia.

Suatu bangsa yang sudah maju yang terpentingsudah menghasilkan satu atau beberapa unsurkebudayaan yang tinggi nilainya, dan unsur-unsurkebudayaan yang lain biasanya mendukung bagiperkembangan peradaban itu.

Benda-benda yang dihasilkannya menunjukkanadanya kemampuan bangsanya dalam berkaryadiakui oleh dunia sepanjang zaman. Beberapanegara yang telah memiliki peradaban yang tinggi:Yunani, Perancis, Inggris, Jerman, Amerika,Jepang, Cina, dan negara-negara lain yangmemiliki kapasitas kemampuan berkarya tinggi.

Fairchild menyebutkan bahwa peradabanadalah kebudayaan yang berkembangmencapai tingkat tertentu yang tampak padataraf intelektualitas, keindahan, teknologi, danspiritual tertentu yang dihasilkan masyarakat.

Sedangkan Koentjaraningrat menyebutkanbahwa peradaban atau civilization biasadipakai untuk menyebut bagian-bagian danunsur-unsur dari kebudayaan yang halus danindah, seperti: kesenian, ilmu pengetahuanserta sopan santun dan sistem pergaulanyang kompleks dalam suatu masyarakatdengan struktur yang kompleks.

Dalam konteks pengertian di atas menunjukkanbahwa peradaban pada dasarnya merupakanbagian dari kebudayaan yang berkembang padataraf yang tinggi. Bagian dari kebudayaan yangdimaksud adalah unsur-unsur kebudayaan itusendiri.

Unsur-unsur kebudayaan yang berkembangpada taraf yang tinggi tersebut tidak dapatmeliputinya semuanya, namun masing-masingbangsa atau negara memiliki spesifikasikeunggulan sendiri-sendiri. Misalnya:perkembangan di bidang teknologi dan ilmupengetahuan yang dimiliki oleh bangsa-bangsaseperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Cina,dan India.

Konteks peradaban manusia sebenarnya tidakcukup hanya dilihat dari kapasitas kemajuanteknologi dan bangunannya, melainkan juga perludilihat dari keteraturan masyarakatnya dalammenghadapi fenomena hidup dan kehidupansehari-hari yang sangat kompleks persoalannya.Selain itu, juga dilihat peran manusia sebagaimakhluk ciptaan tuhan sebagai makhluk individudan makhluk sosial dalam menjalankankewenangannya untuk mengolah alam dan jugamenjaga dan melindunginya dari kerusakan.

Sehingga cerminan dari masyarakat beradabharus dapat mengakomodasi beberapa komponenberikut:

1) Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yangtinggi;

2) Masyarakatnya hidup secara teratur didasarkanpada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan;

3) Memiliki hasil seni yang tinggi nilainya.Dalam kapasitasnya sebagai makhluk yang

beradab maupun masyarakat adab maka manusiaharus mampu mewujudkan terbentuknyamasyarakat yang dapat memenuhi ketiga darikomponen yang telah disebutkan di atas, sehinggaakan tercipta kehidupan masyarakat yang beradadalam ketenangan, kenyamanan, ketentraman dankedamaian.

Dengan demikian, akan terwujudlah makna hakikidari kehidupan manusia yang beradab, yaituterwujudnya ketenangan, kenyamanan,ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupanmasyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklahmudah, karena dasar terwujudnya manusiaberadab dan masyarakat adab tidak sebataspada tingkat kemajuan manusia secara fisikmelainkan juga yang bersifat idealitas danaktivitasnya.

Peradaban yang semata-mata dilihat daribangunan fisik dalam kenyataannya seringkali banyak memakan korban manusia.Misalnya, proses pembuatan candiBorobudur yang disinyalir dibangun dengankerja paksa atau “kerja rodi”, sehinggamemakan korban harkat dan martabatmanusia, bahkan nyawa manusia.

Disamping itu, peradaban yang sebatas padaaspek ide dan aktivitas dalam kenyataannya jugadapat menginjak-injak harkat dan martabatmanusia. Konsep-konsep ideologi yang digagastanpa mempertimbangkan kepentingan harkatdan martabat manusia sering menimbulkantindakan yang tidak manusiawi.

Sebagai contoh, ideologi yang bersifat absolutyang berpihak pada kekuasaan raja yangmelahirkan jiwa-jiwa feodalistik, ideologi liberalisyang berpihak kepada kepentingan kapitalis, danideologi yang hanya berpihak kepadakepentingan negara sehingga melahirkan pahamkomunis yang kurang memperhatikan hak-hakasasi manusia.

B. MASYARAKAT MADANI

Istilah masyarakat madani digunakan darikalangan muslim yang merujuk pada kisahNabi Muhammad SAW ketika memimpin kotamadinah, sebuah kota yang sebelumnyabernama Yastrib di wilayah Arab. Pada saat itusituasi kota sedang terjadi bencanakemasyarakatan, berbagai suku bangsa salingbermusuhan dan terjadi pertikaian. Kondisi inimengundang Nabi Muhammmad SAW untukmendamaikan mereka, dan akhirnya berhasil didamaikan sehingga dapat hidup berdampingandengan baik.

Di kota tersebut Nabi Muhammad SAW

berhasil membangun peradaban yang tinggi,

sehingga nama kota Yastrib diganti menjadi

Madinah.

Menurut Nurcholis Madjid, seperti yang

dikutip Rumadi dalam bukunya yang berjudul

Paradigma Masyarakat Madani versus Civil

Society, kata Madinah berasal dari bahasa

Arab Madaniyah yang berarti peradaban,

maka masyarakat madani memiliki asosiasi

(tautan, pertalian atau pembentukan

hubungan) dengan masyarakat beradab.

Menurut Rumadi dalam Hariyono, masyarakatmadani adalah masyarakat yang telahmengenal, menghormati, dan melindungi hak-hak dasar manusia atau human rightswarganya, yang kemudian dikenal dengan hak-hak sipil (civil rights).

Sedangkan Affan Gaffar menafsirkan istilahmasyarakat madani tidak lain adalah civilsociety, yang menekankan pengertian bahwaindividu dan kelompok dalam masyarakat dapatsaling berinteraksi dengan semangat toleransi.Di dalam ruang tersebut masyarakat dapatmelakukan partisipasi dalam pembentukankebijaksanaan publik dalam suatu negara.

Civil Society adalah kondisi masyarakat yangdiberi makna memiliki peradaban dan sering kalidikontoversikan dengan masyarakat yang tidakberadab atau barbarian.

Gagasan adanya masyarakat madani memilikiarti penting bagi terwujudnya masyarakat adabdi Indonesia, karena sifat kemajukan yang adamembutuhkan pribadi-pribadi manusia yangberjiwa besar dalam bertoleransi dan menerimakeanekaragaman atau bentuk pluralisme yangada.

Civil Society adalah sebuah gambaranmasyarakat, baik secara individual maupunsecara kelompok, dalam negara yang mampuberinteraksi dengan negara secara independen.

Eisenstadt dalam hariyono menyebutkan adanyakomponen-komponen tertentu sebagai syarat adanyacivil society, antara lain yaitu:

1. Memiliki otonomi

Civil society haruslah sebuah masyarakat yangterlepas sama sekali dari pengaruh negara, melainkanterdapat suatu kemandirian dalam mengelola asosiasiyang terbentuk pada masyarakat, baik itu di bidangekonomi, politik, maupun di bidang sosial.

2. Memiliki akses terhadap lembaga negara

Individu maupun lembaga publik dapat melakukanpartipasi politik dan menyalurkan pendapat denganberbagai bentuk dan berbagai cara, misalnya menulispikiran pembaca di media massa, menulis suratlangsung kepada lembaga eksekutif, legilatif maupunyudikatif, unjuk rasa agar kasusnya diperhatikan olehpemerintah dan diketahui publik, terlibat langsungmaupun tidak langsung dalam organisasi politik yangada.

3. Terdapat arena publik yang otonom

Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negaramengembangkan dirinya secara maksimal dalam segalaaspek kehidupan. Mereka dapat melakukan kegiatannyadengan leluasa antara negara dan masyarakat harussaling memberikan otoritas masing-masing. Negaratidak perlu bersikap sewenang-wenang terhadapmasyarakat, sebaliknya masyarakat tidak perlu bersikapanarkis dan ilegal.

4. Arena publik tersebut terbuka bagi semua lapisanmasyarakat.

Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi disekitar lingkungan kehidupannya. Diskusi yang bersifatterbuka yang menyangkut masalah publik merupakansuatu keharusan, sehingga kebijaksanaan publik tidakhanya melibatkan sekelompok kecil orang.

C. TRADISI VERSUS MODERNISASI

Manusia sebagai pencipta budaya menempatkandirinya dalam kebiasaan-kebiasaan yang terpolasecara lama menjadi sebuah tradisi.

Tradisi sering diartikan sebagai adat kebiasaanyang dilakukan secara turun-temurun dan masihterus dilakukan di masyarakat. Masing-masingtempat atau suku memiliki tradisi yang berbeda-beda.

Dalam alam pikiran mistis, antara manusia danalam, baik itu alam metafisik, fisik, dan sosialmerupakan satu kesatuan yang erat, serta salingketergantungan.

Alam pemikiran mistis tersebut dalamperkembangannya membentuk pemahamanindividu maupun kelompok masyarakat untukberteologi atau mempercayai keyakinan-keyakinantertentu akan adanya kebenaran kekuatansupernatural.

Tradisi itu antara lain berupa keyakinan bahwakelahiran, kematian, dan keselamatan berkaitandengan eksistensi peristiwa kehidupan manusiayang harus diminta serta dihindari denganperantara upacara-upacara.

Penghormatan terhadap para leluhur, lambang-lambang pohon kehidupan , air, dan sebagainyamenunjukkan sikap transedent (di luar segalakesanggupan manusia) yang menandakan adanyapengakuan atas kekuasaan-kekuasaan terhadapapa yang ada di atas dan di luar diri manusia.

Pewarisan terus-menerus atas tradisi tersebutmelalui proses yang panjang serta membentukadat-istiadat (customs), yang kemudian dinyatakandalam bentuk pengetahuan praktis, kepercayaanatau religiusitas, dan nilai-nilai sosial.

Oleh karenanya, tradisi memiliki sifat rigid (kaku),interpretasi, dan justification (pembenaran) yangbersifat supernatural. Dalam taraf kemampuanberpikir yang masih mistis, tradisi dipandangsebagai kebenaran yang bersifat tetap, abadi, dantidak mudah berubah karena bersifat memaksa.Andai kata nilai-nilai tradisi tersebut mengalamiperubahan, maka tradisi akan memandangnyasebagai perubahan yang bersumber dari kemauanTuhan.

Dalam masyarakat tradisonal peran mitosmenjadi penting. Mitos adalah cerita tentangkejadian atau peristiwa alam dan kehidupanmanusia yang mampu memberikan pedomandan arah tertentu kepada sikap sekelompokorang.

Cerita tersebut dapat dituturkan tetapi dapatjuga diungkapkan lewat kesenian seperti tari-tarian atau pementasan wayang.

Dalam masyarakat modern, mitos dianggapsebagai rangkaian peristiwa atau cerita yangmenghibur, karena dalam masyarakat modernmengedepankan konsep inovasi yang di dukungoleh aspirasi, rasionalitas, dan achievementmotivation yang tinggi.

Kesadaran berinovasi akan menghasilkankebudayaan baru yang berupa lahirnyateknologi dan penerapannya, perubahanstruktur masyarakat dari sistem otoriter kesistem egaliter, sikap mental untuk berprestasidan maju, serta inovasi di berbagai bidang,antara lain: inovasi produksi kebutuhan hidupmanusia, seni, pendidikan, dan iptek.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwamodernisasi adalah proses yang terjadi padamasyarakat untuk dapat melakukan inovasi,dengan di dukung oleh tingkat aspirasi,rasionalitas, dan achievement motivation.

D. PERADABAN DAN PROBLEMATIKANYA

Seiring dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi modern yang makinberkembang pesat. Peradaban manusia jugamenandakan adanya perubahan-perubahanpola perilaku dalam menghadapi tantanganzaman, baik itu dari segi sosial maupunbudayanya. Perubahan-perubahan yang terjadiada yang bersifat positif dan ada pula yangbersifat negatif.

Dampak yang bersifat positif antara lain denganberkembangnya IPTEK maka segalakebutuhan manusia akan dengan mudahterbantu oleh sarana dan prasarana yang telahdiciptakan.

Semua bentuk kemajuan yang terjadi tidakmenutup kemungkinan adanya problem bagikehidupan itu sendiri yang semakin kompleks.

Dampak negatif dari perkembangan IPTEK yangsekarang ini antara lain adalah masalah-masalahyang terkait dengan kondisi sosial, politik, budaya,lingkungan, dan lain-lain. Misalnya di sektorlingkungan hidup, terjadinya pemanasan globalbanyak ditopang oleh limbah maupun asap pabrikserta bangunan-bangunan rumah kaca.

Era globalisasi telah telah melanda semua penjurudunia. Kekuatan global barat yangdirepresentasikan dengan kekuatan gaya hidupbarat (eropa dan amerika) telah jadi ikon budayabagi dunia modern dan mengancam eksitensibudaya lokal.

Gaya hidup tersebut memiliki ciri-ciri, yaitu: (1)gaya hidup instan; (2) pola pikir linier (pola pikiruntuk mencapai suatu tujuan tertentu) ;dan (3)lahirnya paham post-modern yang memunculkanpola pikir zig-zag (paham yang menginginkankebebasan tanpa ada batasan dan tanpa adaaturan yang menghalangi). Gaya hidup globaltersebut mulai tampak saat masuknya produk-produk instan seperti: coca-cola, Mc Donald,Kentucky, gaya hidup hedonisme (memujakesenangan, besenang-senang).

Nilai-nilai sosial budaya global tersebut belumtentu cocok untuk masyarakat Indonesia. Kondisimasyarakat Indonesia yang masih dalam tarafnegara berkembang belum siap menerima nilai-nilai budaya baru yang umumnya dari barat.

Perubahan sosial yang terjadi dewasa ini

banyak dipengaruhi oleh peradaban manusia

yang didasarkan pada indikator zaman

sebagai berikut:

1) Perkembangan IPTEK yang pesat;

2) Perkembangan informasi dan komunikasi

yang canggih;

3) Isu politik ekonomi pasar bebas yang

cenderung kapitalistik;

4) Isu globalisasi dan pengaruhnya terhadap

gaya hidup;

5) Pertambahan penduduk yang belum

terkendali.

Peradaban manusia yang sudah serba

elektronik dan mekanik telah mempengaruhi

cara berpikir manusia yang mekanik pula.

Semua peralatan di desain untuk

mempermudah kerja manusia dengan bantuan

mekanik dan elektrik, sehingga bantuan

manusia pun sebatas tenga ahli.

Kondisi ini secara sosial berdampak pada

penguranga tenaga kerja, sehingga berdampak

pada bertambahnya pengangguran yang dapat

menimbulkan masalah sosial di masyarakat.

Di sisi lain, peradaban manusia ditopang

dengan sarana informasi dan komunikasi yang

sudah semakin canggih dan mudah

Hal itu mempermudah manusia untukmengakses segala informasi dan peristiwa daribelahan bumi manapun. Saling pengaruh antarbudaya pun akan mudah terjadi, sehinggabatas-batas nasionalisme pun menjadimenepis, pola-pola hidup lama yang semulajadi tradisi mulai terpinggirkan oleh gaya hidupbaru dari luar.

Dalam isu politik ekonomi barat tentang pasarbebas, mengakomodasi masuknya barangproduksi dari manca negara ke negara laindengan mudah. Kondisi ini menimbulkanpersaingan usaha dalam negeri semakin ketat,sehingga dapat mempengaruhi produktivitasdunia usaha dalam negeri yang bisaberdampak pada pengurangan tenaga kerja.

Isu globalisasi dan pengaruhnya dapat dilihatdari norma-norma dan nilai-nilai antar budayadan bangsa saling berbenturan danmemperlihatkan dominasi kekuatanpengaruhnya bagi peradaban di muka bumi.Dominasi kekuatan tersebut sangat terasapada level gaya hidup, yang di indonesia lebihmenonjol pada gaya hidup pragmatisme(manfaat praktis) dan hedonisme.

Fenomena lain yang juga menjadi problemserius bagi peradaban manusia adalahpopulasi jumlah penduduk dunia yang makinmeningkat. Problema yang muncul adalahmasalah kebutuhan pokok manusia yaituketersediaan pangan dan tempat tinggal sertapenyediaan lapangan pekerjaan.

Semua problem kehidupan manusia di atas

adalah bagian dari sebuah konsekuensi

peradaban, yang dalam perkembangannya

menuntut adanya dinamika dan perubahan-

perubahan pola perilaku manusia itu sendiri.

Perubahan pola perilaku yang terjadi pada

diri manusia dalam taraf tertentu akan

menjadi sebuah pembiasaan, sehingga akan

membentuk suatu pola budaya tersendiri

yang mempresentasikan adanya peradaban

baru.

SEKIAN

&

TERIMA KASIH