44
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember 2013 PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS BLACK (b) DAN LOKUS DUMPY (dp) PADA LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen.) Skripsi Oleh : Rizki Auliya NIM 091810401020

Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Jember

2013

PERBEDAAN LATAR BELAKANG DAN UMUR MATERNAL TERHADAP

FREKUENSI PINDAH SILANG ANTARA LOKUS BLACK (b) DAN LOKUS

DUMPY (dp) PADA LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen.)

Skripsi

Oleh :

Rizki Auliya

NIM 091810401020

Page 2: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

SKRIPSI

Bab 4 Pembahasan

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 1 Pendahuluan

Bab 5 Kesimpulan

Page 3: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

1.1 Latar Belakang

Pewarisan sifat oleh bahan genetik di luar inti disebut

pewarisan sitoplasmatis.

Gen dalam intiGen diluar inti

Induk betina

Pewarisan sifat

BAB IPENDAHULUAN

Page 4: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Pewarisan sifat

Variasi

Pindah SilangUmur

Semakin tua umur suatu individu, semakin berkurang

frekuensi pindah silang (Suryo, 2004)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Page 5: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

1.1 Latar Belakang

Hadi

(2009)

terdapat kecenderungan kenaikan

prosentase pindah silang akibat

perlakuan beberapa temperatur

pada lokus b dan lokus cl

Karmana

(2010)D. melanogaster diketahui telah

mengalami mutasi yang

menghasilkan variasi genotip

intraspesifik yang disebut strain

dumpyblack

Kromosom II

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

BAB IIIMETODE PENELITIAN

BAB IPENDAHULUAN

Page 6: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

1.2 Permasalahan

2. Apakah perbedaan umur maternal berpengaruhterhadap frekuensi pindah silang lalat buah D.melanogaster ?

1. Apakah perbedaan latar belakang maternalberpengaruh terhadap frekuensi pindah silanglalat buah D. melanogaster ?

1.3 Batasan Masalah

Pengamatan dilakukan pada keturunan F2dengan mencatat jumlah keturunan tipeparental dan tipe rekombinan

3. Apakah interaksi latar belakang maternal danumur maternal berpengaruh terhadap frekuensipindah silang lalat buah D. melanogaster ?

BAB IPENDAHULUAN

Page 7: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

1.4 Tujuan

1. Pengaruh latar belakang maternal terhadapfrekuensi pindah silang lalat buah D.melanogaster.

2. Pengaruh umur maternal terhadap frekuensipindah silang lalat buah D. melanogaster.

Untuk mengetahui :

3. Pengaruh interaksi latar belakang maternaldan umur maternal terhadap frekuensipindah silang lalat buah D. melanogaster.

BAB IPENDAHULUAN

Page 8: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

1.5 Manfaat

memberi informasi mengenai pengaruhperbedaan (latar belakang dan umur)maternal terhadap frekuensi pindah silangpada D. Melanogaster, khususnya pada lokusb dan lokus dp

BAB IPENDAHULUAN

Page 9: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Jarak minimum gen yang dapat mengalami pidah silang adalah 10 map unit (Suryo, 2004).

Drosophila melanogaster Meigen

35,5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 10: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

waktu

tempat

Laboratorium Biologi Dasar danZoologi Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Jember

Bulan Juni – Agustus 2013

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 11: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

3.2 Alat dan Bahan

mikroskop stereo/loop, cawan petri, selang,

plastik kecil, botol selai, botol ampul, kuas,

kertas pupasi, blender, busa penyumbat,

kapas, kertas label, timbangan bahan,

pengaduk dan kamera digital.

Alat

D. Melanogaster strain bdp, pisang, gula

merah (non-sulfid), agar-agar, air, sorbic acid,

dan yeast (Fermipan).

Bahan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 12: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

menghitung jumlah tipe parental dan tipe

rekombinan pada keturunan kedua (F2)

Setiap tipe persilangan di atas dilakukan untuk

umur betina 8 jam, 12 jam, 16 jam, 20 jam, dan

24 jam (Karmana, 2010)

Pengamatan dilakukan setiap hari mulai dari

kemunculan imago pertama sampai hari ke 10

dengan setiap perlakuan 5 kali ulangan

menggunakan desain Rancangan Acak

Lengkap (RAL)

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 13: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Diaduk sampai rataDidiamkan kurang lebih10 menit

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pembuatan Medium

Didinginkan, diberi ragi,Dicampur sorbic acid

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 14: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.2 Persiapan Stok Induk

5 D. melanogaster

++ × ++

5 D. melanogaster

bdp × bdp

Setelah muncul pupa, Induk dipindah ke botol lain

pupa diisolasi dalam botol ampul betina virgin

+ + bdp

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 15: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

3.4 Prosedur Penelitian

♀ bdp × ♂normal ♀normal × ♂bdp

3.4.3 Persilangan

5 D. melanogaster ++ 5 D. melanogaster bdp

F1

♀F1 × ♂bdp

F1

P

Testcross F1

Dihitung F2 F2

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 16: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

3.5 Pengamatan

Tabel PengamatanBAB III

METODE PENELITIAN

Page 17: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis

dengan ANAVA faktorial

Jika diperoleh nilai p ≤ 0,05 dilanjutkan

dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada

taraf signifikansi 5 %.

3.6 Analisis Data

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Page 18: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

BAB IVPEMBAHASAN

Jumlah keturunan F2 hasil testcross persilangan F1

parental

rekombinan

Page 19: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Gardner (1984)

D. melanogaster mutan

memiliki viabilitas lebih

rendah daripada strain

normal

Page 20: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 21: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Karmana (2010) Jumlah

keturunan induk mutan

lebih sedikit dari jumlah

keturunan induk nomal

Dobzhansky (1985) Sel

telur D. melanogaster

mutan lebih rentan

dibandingkan dengan sel

telur strain normal

Page 22: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 23: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Frekuensi pindah silang

Jumlah Tipe Rekombinan

Jumlah Total KeturunanFPS = X 100%

Page 24: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

BAB IVPEMBAHASAN

Frekuensi pindah silang

Persentase

Page 25: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

BAB IVPEMBAHASAN

Hasil testcross F1 dengan induk yang resesif

pada hasil testcross F1

persilangan dihibrid

dihasilkan keturunan dengan

perbandingan 1:1:1:1

Page 26: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

BAB IVPEMBAHASAN

Perbedaan latar belakang maternal tidak

berpengaruh nyata terhadap frekuensi

pindah silang (P>0,05)

Perbedaan umur betina tidak berpengaruh

nyata terhadap frekuensi pindah silang

(P>0,05)

Efek maternal menurunan FPS D.

melanogaster, dapat berbeda

antara strain satu dengan strain

yang lain (Chinnici, 1991)

Induk betina mutan menurunkan

tipe rekombinan antara gen w

dengan gen m

Moyer (1994) Induk betina

menurunkan rekombinasi antara

gen tx dengan gen e

Acton (2001) Efek maternal tidak

menurunkan FPS antara gen

cinnabar dengan vestigial.

pada strain tertentu gen keturunan

tidak membawa sifat non-pindah

silang (non-crossover) dari gen

induk betina

Page 27: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Kesimpulan• Latar belakang maternal dan umur tidak berpengaruh

terhadap pindah silang pada lokus b dan dp

• Gen di luar inti tidak mempengaruhi pindah silang lokus

b dan dp pada D. melanogaster

Saran• perlu dilakukan penelitian yang sama pada strain-strain

yang berbeda

• perlu dilakukan penelitian pada tingkat molekuler yaitu

dengan uji DNA mitokondria

Page 28: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Terima Kasih

Page 29: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Wild typeBlack

Black-dumpy

Dumpy

Page 30: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Kertas pupasi

Page 31: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Perbedaan Jantan dan

Betina

Page 32: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 33: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 34: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 35: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Alasan penggunaan D. melanogaster sebagai objek penelitian genetika di laboratorium adalah

ukurannya kecil

mempunyai siklus hidup pendek

dapat memproduksi banyak keturunan

generasi yang baru dapat dikembangbiakan setiap dua minggu

murah biayanya

mudah perawatannya

(Stine, 1991 dalam Chumaisah, 2002).

Page 36: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Crossing Over

Page 37: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 38: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 39: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 40: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

Rekonstruksi pindah silang

Page 41: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 42: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 43: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Page 44: Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster

@rizaulia92

Rizki auliya

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.

Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.

Keberuntungan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.

(Thomas Alfa Edison)