12
Membangun Sistem Perpajakan Oleh : Alifia Nur Utami Fathimah Hasim Bahan diperoleh dari Koran Republika

Membangun Sistem Perpajakan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blah blah blahsemoga bermanfaat.

Citation preview

Page 1: Membangun Sistem Perpajakan

Membangun Sistem PerpajakanOleh :

Alifia Nur Utami

Fathimah Hasim

Bahan diperoleh dari

Koran Republika

Page 2: Membangun Sistem Perpajakan

Sejarah

Sebuah pemerintahan sering menggali

bermacam pendapatan untuk memutar roda

pemerintahan dan juga untuk membiayai

pembangunan di wilayahnya. Salah satu sumber

yang sering menjadi andalan adalah pajak,

yang dipungut dari warganya. Diterapkan pada

masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah.

Page 3: Membangun Sistem Perpajakan

Jenis-Jenis Pajak untuk Rakyat

Pajak tanah

Pajak hewan ternak

Pajak barang dagangan

Pajak emas dan perak

(tidak bersifat wajib)

>koin masa Abbasiyah>

Page 4: Membangun Sistem Perpajakan

Jenis-Jenis Pajak untuk Pendatang

Uang tebusan

Pajak tanah

Pajak barang dagangan

Pajak kepala (merupakan pajak

perlindungan bagi non-Muslim)

Page 5: Membangun Sistem Perpajakan

Wilayah Perbatasan Tempat Pajak

Diperoleh

Perbatasan Sisilia

Perbatasan Tabaristan

Perbatasan Kandahar

Perbatasan Melitene

Page 6: Membangun Sistem Perpajakan

Jumlah Pendapatan Pajak*

Wilayah Sawad :

27 juta dirham

Wilayah Khurasan,

Page 7: Membangun Sistem Perpajakan

Penurunan Jumlah Pajak

Mesir : 14 juta dinar 5 juta dinar→

Irak : 100 juta dinar 40 juta dinar→

Page 8: Membangun Sistem Perpajakan

Pemanfaatan Pajak

Biaya administrasi pemerintah pusat dan

daerah

Membayar pensiun

Pembangunan fasilitas umum dan keagamaan

Gaji prajurit

Membantu kaum miskin

Page 9: Membangun Sistem Perpajakan

Fakta-Fakta

Pada masa awal Abbasiyah, jumlah orang Mesir,

Persia, Irak, dan Armenia yang berislam lebih besar

daripada Arab Muslim.

Pemerintahan Islam pada masa Dinasti Umayyah dan

Abbasiyah merintis mekanisme pembayaran, jenis

pajak, dan organisasi perpajakan yang begitu rapi.

Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, badan yang

Page 10: Membangun Sistem Perpajakan

Fakta-Fakta (Bag. 2)

Sistem pajak per-kepala berlaku pula saat

terjadi ekspansi wilayah dan penyebaran

agama Islam pada pemerintahan Dinasti

Umayyah dan Abbasiyah.

Para mualaf dari Mesir, Persia, Irak, dan

Armenia juga mulai meninggalkan tempat

tinggal mereka dan ingin menjadi prajurit .

Khalifah al-Hajjaj justru mengembalikan

Page 11: Membangun Sistem Perpajakan

Fakta-Fakta (Bag. 3)

Dalam struktur pemerintahan pada masa Dinasti

Umayyah dan Abbasiyah, Departemen Keuangan harus

bertanggung jawab dan berada di bawah wewenang

pejabat administrasi pemerintah, yaitu seorang wazir.

Gubernur Irak era Dinasti Umayyah bernama Khalid bin

Abdullah al-Qasri diketahui menggelapkan

pendapatan negara sebesar 13 juta dirham.

Dalam struktur pemerintahan pada masa Dinasti

Umayyah dan Abbasiyah, Departemen Keuangan harus

bertanggung jawab dan berada di bawah wewenang

pejabat administrasi pemerintah, yaitu seorang wazir.

Gubernur Irak era Dinasti Umayyah bernama Khalid bin

Abdullah al-Qasri diketahui menggelapkan

pendapatan negara sebesar 13 juta dirham.

Page 12: Membangun Sistem Perpajakan

Fakta-Fakta (Bag. 4)

Saat ditangkap, Khalid bin Abdullah al-Qasri

diwajibkan mengganti uang negara serta mendapat

sanksi tegas.

Secara hierarki, wazir memberikan kewenangan penuh

kepada pejabat gubernur untuk memungut pajak di

wilayah masing-masing.

Pemasukan lokal dari tiap provinsi diatur berdasarkan