8
Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan A. Surat Al-Fatihah serta kandungannya yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan Uluhiyah Surah Al Fatihah berasal dari kata kerja fataha yang berarti “membuka” atau “memulai”. Sedangkan “al-“ adalah kata sandang, artikel definitif, itu, penunjuk suatu kata benda. Al Fatihah disini berarti “Pembuka” atau “Pemula”. Surah ini dinamakan “Al-Fatihah” karena dengan surah inilah dimulai susunan surah-surah Al Qur’an. Peletakkannya ini berdasarkan tauqifi, artinya perintah dari Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. Surah Al Fatihah diturunkan di Mekah, dan termasuk kedalam surah Makiyyah. Surah ini diturunkan dengan lengkap, yang diturunkan pada waktu pertama kali disyariatkan shalat dan diwajibkan membacanya didalam shralat. Dalam surah ini terdapat kesimpulan dari ini keseluruhan Al Qur’an, sehingga ia merupakan intisari dari isi Al Qur’an yaitu salah satunya tentang tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah. Isi Kandungan Surah Al Fatihah yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan Uluhiyah 1. Tauhid Rububiyyah

Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan

Uluhiyyah dalam kehidupan

A. Surat Al-Fatihah serta kandungannya yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah

dan Uluhiyah

Surah Al Fatihah berasal dari kata kerja fataha yang berarti “membuka” atau

“memulai”. Sedangkan “al-“ adalah kata sandang, artikel definitif, itu, penunjuk

suatu kata benda. Al Fatihah disini berarti “Pembuka” atau “Pemula”. Surah ini

dinamakan “Al-Fatihah” karena dengan surah inilah dimulai susunan surah-surah Al

Qur’an. Peletakkannya ini berdasarkan tauqifi, artinya perintah dari Allah yang

disampaikan oleh Nabi Muhammad saw.  Surah Al Fatihah diturunkan di Mekah, dan

termasuk kedalam surah Makiyyah. Surah ini diturunkan dengan lengkap, yang

diturunkan pada waktu pertama kali disyariatkan shalat dan diwajibkan membacanya

didalam shralat. Dalam surah ini terdapat kesimpulan dari ini keseluruhan Al Qur’an,

sehingga ia merupakan intisari dari isi Al Qur’an yaitu salah satunya tentang tauhid

Rububiyyah dan Uluhiyyah.

Isi Kandungan Surah Al Fatihah yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan

Uluhiyah

1. Tauhid Rububiyyah

Ar-Rububiyyah berasal dari kalimah ar-Rabb. Ar-Rabb (الرب) bermaksud

yang memiliki, yang menguasai dan yang mentadbir. Tauhid Rububiyyah bermaksud

mengesakan Allah sebagai ar-Rabb, yaitu meyakini bahwa Allahlah satu-satunya

Tuhan yang mencipta alam ini, yang memilikinya, yang mengatur perjalanannya,

yang menghidup dan mematikan, yang menurunkan rezki kepada makhluk, yang

berkuasa mendatangkan manfaat dan menimpakan mudharat, yang mengabulkan doa

dan permintaan hamba tatkala mereka terdesak, yang berkuasa melaksanakan apa

yang dikehendakinya, yang memberi dan menegah, di tanganNya segala kebaikan dan

bagiNya penciptaan dan juga segala urusan, sebagaimana Ia berfirman tentang

diriNya

Page 2: Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

Dalam surah Al Fatihah,  Kata Rabb, selain itu juga berarti “Pendidik” atau

“Pengasuh. Dengan ini jelas apa yang ada dalam alam semesta ini adalah milik Allah.

Dialah yang menciptakan, mendidik, mengasuh, menumbuhkan dan memeliharanya.

Tidak ada yang bersekutu dengan Dia dalam hal ini. Sejalan dengan ini, maka

makhluk itu bagaimanapun kecil dan halusnya dan jauh tempatnya tetap berada

dibawah pengetahuan, lindungan, dan pemeliharaan Allah SWT. Allah telah

memberikan kepada makhlukNya suatu bentuk, lalu dikaruniakanNya akal, naluri,

kodrat lamiah yang dapat dipergunakan untuk kelanjutan hidupnya. Sesudah itu

berbagai nikmat tersebut tidak dilepaskan begitu saja oleh Allah, melainkan selalu

dipelihara, dilindungi dan dijagaNya.

artinya : Tuhan yang memelihara. Dalam arti kata mengatur kehidupan (رب)

yang ada dalam kekuasaanNya. Seperti halnya dalam : Pemeliharaan terhadap

eksistensi manusia, pemeliharaan terhadap agama dan akhlak

Kata Rabbun dipakai untuk manusia. Karena dapat dikatakan Rabbun-Dar

(Pemelihara/pemilik rumah), atau Rabbul An’am (pemilik ternak). Hal ini seperti

ungkapan Allah menceritakan perihal Abdul Muthalib berkata kepada raja Abraham

(panglima tentara kerajaan Najasyi ketika terjadi ‘Amul Fil :

, يحميه ربا له فان واماملبيت ناربها فا امااالبل

“Unta-unta itu saya lah pemiliknya (rabb-nya), sedangkan Ka’bah mempunyai

Rab (pemillik) sendiri yang akan menjaga dan memeliharaNya.

2. Tauhid Uluhiyah

Al-Uluhiyyah pula berasal dari kalimah al-Ilah. Al-Ilah (اإلله) bermaksud yang

berhak disembah di mana kepadanya ditujukan segala ibadah (pengabdian diri). Jadi,

Tauhid al-Uluhiyyah bermaksud mengesakan Allah sebagai Ilah, yaitu meyakini

bahawa Allahlah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan diqasadkan segala

ibadah, tidak ditunaikan ibadah melainkan kepadaNya saja dan tidak

mensyirikkanNya dengan sesuatu apapun di langit maupun di bumi.

Pendapat dalam pentawilan firman Allah ,( الله) Abu Ja’far berkata: Adapun

penta’wilan firman Allah ta’ala. Sesungguhnya didasarkan atas makna yang telah

diriwayatkan kepada kami, dari Abdullah bin Abbas: Dialah (الله ) yang mana segala

sesuatu mentuhankanNya dan setiap makhluk menyembahNya. Dan demikian bahwa

Abu Karib telah menceeritakan kepadaku, Ustman bin Sa’id berkata: Basyar bin

Page 3: Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

Umarah menceritakan kepadaku dari Al Dlahak dari Abdullah bin Abbas beliau

berkata: (Allah) yang memiliki Uluhiyyah dan Ma’budiyyah atas segala seluruh

makhlukNya. 

Ibnu Abbas berkata, Dialah (Allah) yang mana setiap segala sesuatu

mentuhankanNya dan menyembahNya. Asalnya (Allah) adalah lafal (االه) yang

berarti “yang disembah”, Apabila dimasukkan huruf ) maka hilanglah ال untuk ( أ

memudahkan dalam pengucapan dan setelah di idghomkan memiliki makna

pengakuan. Ini adalah pembenaran secara bahasa. 

B. Surat An-Nas serta kandungannya yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan

Uluhiyah

اس ( الن برب أعوذ )١قل

اس ( الن اس) (٢ملك الن )٣إله

اس ( الخن الوسواس شر )٤من

اس ( الن صدور في يوسوس ذي )٥ال

2. Katakanlah, “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)

manusia.

3. .  Raja manusia.

4. Sembahan manusia.

5. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

6. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin

dan manusia.

7. Dari (golongan) jin dan manusia.”

Isi Kandungan Surah An Naas yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan Uluhiyah

1. Tauhid Rubuubiyah

Ayat-ayat yang mendahulukan kata Rabb (pendidik) dari kata Malik dan Illah

karena pendidikan adalah nikmat Allah yang paling utama dan terbesar bagi manusia.

Kemudian yang kedua diikuti dengan kata Malik (Raja) karena manusia harus tunduk

kepada kerajaan Allah sesudah mereka dewasa dan berakal. Allah menjelaskan bahwa

Page 4: Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

Tuhan yang mendidik manusia itu adalah yang memiliki dan yang mengatur semua

syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum

agama. Barang siapa yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan akhirat.

Allah menambah keterangan tentang Tuhan pendidik manusia ialah yang

menguasai jiwa mereka dengan kebesaranNya. Mereka tidak mengetahui kekuasaan

Allah itu secara keseluruhan, tetapi mereka tunduk kepadaNya dengan sepenuh hati

dan mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu,

sehingga dapat mempengaruhi seluruh jiwa raga mereka. 

2. Tauhid Uluuhiyah

Disini kata Ilah (sembahan), karena manusia sesudah berakal menyadari bahwa

hanya kepada Allah mereka harus tunduk dan hanya Dia saja yang berhak untuk

disembah. Allah menyatakandalam ayat-ayat Dia Raja manusia. Pemilik manusia dan

Tuhan manusia, bahkan Dia adalah Tuhan segala sesuatu. Tetapi dilain pihak,

manusialah yang membuat kesalahan dan kekeliruan dalam dalam menyifati Allah

sehingga mereka tersesat dari jalan lurus. 

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan

supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah

agama yang lurus”. (al-Bayyinah: 5)

Manusia itu adalah umat yang satu(setelah timbul perselisishan), maka Allah

mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan . Akan tetapi

masih banyak orang-orang yang sesat dan tidak mendapatkan hidayah dari Allah

karena mereka mencari perlindungan selain kepada-Nya.

Padahal sesuatu selain Allah adalah tidak abadi dan tidak bisa berkehendak

sendiri. Sehingga orang yang mencari perlindungan dan pertolongan selain kepada

Allah, tingkah lakunya sesat, dzalim, kufur dan musyrik.

Agar kita terjauh dari kedzaliman,kekufuran, kemusyrikan dan sifat buruk lainnya

kita perlu bertauhid dan menyelaraskan antara tauhid rububiyah dan  tauhid uluhiyah.

C. Surat Al-Falaq serta kandungannya yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan

Uluhiyah

الفلق ( برب أعوذ )١قل

Page 5: Menerapkan Al-Qur’an surat-surat pendek pilihan tentang Rububiyyah dan Uluhiyyah dalam kehidupan

خلق ( ما شر )٢من

وقب ( إذا غاسق شر )٣ومن

العقد ( في فاثات الن شر )٤ومن

حسد ( إذا حاسد شر )٥ومن

1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,

2. Dari kejahatan makhluk-Nya,

3. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,

4.  Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-

buhul,

5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Isi kandungan surat Al-Falaq yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan Uluhiyah

Tauhid rububiyyah pada surat ini hanya terdapat pada ayat 1, yaitu tentang

peringatan agar kaum muslimin selalu berlindung kepada Tuhan pencipta semua

makhluk dengan tujuan supaya mereka terpelihara dari segala macam kejahatan atau

akibat kejahatan yang ditimbulkan oleh mekhluk-makhluk yang telah diciptakanNya.

sedangkan ayat-ayat selanjutnya berisi tentang jenis-jenis kejahatan

D. Surat Al-Ikhlas serta kandungannya yang berkaitan dengan tauhid Rububiyah dan

Uluhiyah

Surat al-Ikhlas ini berisi tentang pengesaan Allah seperti yang disebutkan dalam

ayat 1. Dan pada ayat 2 dijelaskan mengenai adanya tauhid uluhiyah yakni pengakuan

bahwa hanya Allah lah tempat bergantung dan tempat memohon pertolongan setiap

makhluk dan Dia pula yang menciptakan semua makhluk. Pada ayat 3 dan 4

menjelaskan bahwa Allah itu berdiri sendiri dan tidak ada yang dapat menyamai Zat-

Nya.