8

Click here to load reader

Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

NAMA : YOSI SRINITA

NIM : 1205135729

M.K : STRATEGI PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 METODE DRILL (LATIHAN)

Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa

yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan

mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga

antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha

melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut

respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan.

Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan

ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan

begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.

Drill wajar digunakan untuk :

a. Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat (musik, olahraga, menari,

pertukangan dan sebagainya).

b. Kecakapan mental, misalnya: Menghafal, menjumlah, menggalikan, membagi dan

sebagainya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan

dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan.

b. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa

yang harus dikerjakan.

c. Lama laithan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

d. Selingilah latihan agar tidak membosankan.

e. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara

kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.

Kelebihan metode pembelajaran Drill Practice adalah:

1. Bahan yang diberikan secara teratur

2. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberlkan oleh guru

memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-

kesalahannya.

3. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat

dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk

bekal hidup di masyarakat kelak.

Page 2: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

4. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara

spesifik.

5. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat.

6. Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan kemampuan

Kekurangan metode pembelajaran Drill Practice adalah :

1. Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbentuk secara otomatis akan

mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasionil, rutine serta tidak menggunakan akal.

2. Menimbulkan adaptasi mekanis terhadap lingkungannya. Di dalam menghadapi

masalah, siswa menyelesaikan secara statis.

3. Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan

latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun terhambat.

4. Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata

pelajaran maupun kepada gurunya.

5. Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas

atau mogok belajar.

6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa., karena siswa lebih banyak dibawa kepada

penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

2.2 METODE DISKUSI

Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau

menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak

sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompleksnya masalah tersebut,

sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja, melainkan harus

menggunakan segala pengetahuan yang kita miliki untuk mencari pemecahan yang terbaik.

Ada kemungkinan terdapat lebih dari satu jawaban yang benar sehingga kita harus

menemukan jawaban yang paling tepat diantara sekian banyak jawaban tersebut.

Kecakapan untuk rnemecahkan masalah tersebut dapat dipelajari. Untuk itu siswa

harus dilatih sejak kecil. Persoalan yang kompleks sering kita jumpai dalam kehidupan

bermasyarakat karenanya dibutuhkan pemecahan atas dasar kerjasama. Dalarn hal ini diskusi

merupakan jalan yang banyak membeni kemungkinan pemecahan terbaik. Selain membeni

kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, juga dalam

kehidupan yang demokratis, kita diajak untuk hidup bermusyawarah, mencari keputusan

keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi anak-anak, latihan untuk peranan

kepemimpinan serta peranan peserta dalam kehidupan di masyarakat.

Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi:

a. Menguji kemungkinan jawaban yang dapat dipertahankan lebih dari sebuah.

b. Tidak menanyakan “manakah jawaban yang benar” tetapi lebih menekankan kepada

“mempertimbangkan dan membandingkan”.

Page 3: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

Misalnya : Manakah kiranya yang paling baik, pemecahan mana yang mungkin lebih

berhasil, manakah yang akan lebth membenikan manfaat.

c. Menarik minat siswa dan sesuai dengan taraf kemampuannya.

Bentuk-Bentuk Diskusi

1. The social problem meeting

Dalam bentuk diskusi ini, para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di

kelas atau di sekolahnya dengan harapan, bahwa setiap siswa akan merasa terpanggil untuk

mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

2. The open-endet meeting

Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang. berhubungan dengan

kehidupan mereka sehari, kehidupan mereka di sekolah, dengan segala sesuatu yang terjadi di

lingkungan di sekitar mereka.

3. The educational-diagnosis meeting

Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling

mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterimanya agar masing-masing

anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Langkah-Langkah Diskusi

Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan

seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.

2. Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi

(ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk,

ruangan sarana dan sebagainya.

3. Para siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari

kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan

sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan

lancar.

4. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang

dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan

dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut.

5. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru mengumpulkan hasil diskusi dari

tiap-tiap kelompok, sesudah siswanya mencatat untuk fail kelas.

Peranan Guru Dalam Mempimpin Diskusi

Page 4: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

Dalam proses diskusi, peranan guru sangat penting untuk memastikan diskusi berjalan

dengan baik. Berikut ini peranan guru dalam metode diskusi:

1. Penunjuk jalan

Guru memberikan petunjuk umum dalam diskusi untuk mencapai kemajuan di dalam

diskusi.. Guru merumuskan jalannya diskusi andaikata terjadi penyimpangan dari masalah.

Apabila guru mengalami dalam diskusi terjadi jawaban buntu, maka guru meluangkan jalan

bagi murid sehingga diskusi berjalan dengan lancar.

2. Pengatur lalu lintas

Guru mengajukan semua pertanyaan secara teratur untuk semua anggota diskusi, guru

menjaga agar semua anggota dapat berbicara bergiliran untuk ini biasanya diadakan urutan-

urutannya atau terjamin, guru menjaga supaya diskusi jangan hanya semata-mata dikuasai

oleh murid-murid yang gemar berbicara, guru terhadap murid yang pendiam dan pemalu guru

harus mendorongnya supaya ia berani mengeluarkan pendapatnya.

3. Diding penangkis

Guru atau pemimpin diskusi harus memantulkan semua pertanyaan yang diajukan

kepada semua pengikut diskusi. Dia tidak harus menjawab pertanyaan yang harus diberikan

kepadanya. Dia hanya boleh menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh pengikut

diskusi. Ini bertujuan agar semua pengikut diskusi dapat menjawabnya.

Manfaat Metode Diskusi

Diskusi kelompok/kelas dapat memberikan sumbangan yang berharga terhadap belajar murid,

antara lain:

1. Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik

ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai sumbangan pikiran dari

peserta lainnya yang dikemukakan dari berbagai sudut pandangan.

2. Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang kadangkadang salah.

3. Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari seluruh

kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

4. Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan kelas dengan

tingkat perhatian dan derajat dari pada anggota kelas.

5. Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara belajar yang

menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena dapat merupakan pelepasan ide-

ide dan pendalaman, wawasan mengenai sesuatu.

Page 5: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

Menurut Subroto (2002: 185) ada beberapa keuntungan dan kelemahan metode diskusi antara

lain sebagai berikut:

Keuntungan metode diskusi :

1. Metode diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.

2. Setiap siswa dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-

masing.

3. Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap

ilmiah.

4. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan

para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri.

5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap

demokratis para siswa.

Kelemahan metode diskusi :

1. Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil sebab

tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggota-anggotanya.

2. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum pernah

dipelajari sebelumnya.

3. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang menonjol.

4. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang

bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.

5. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak boleh merasa

dikejar-kejar waktu.

6. Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya

tidak bermanfaat.

7. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran

mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.

8. Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.

9. Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa

untuk mengemukakan pendapatnya.

2.3 METODE PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN RESITASI

Metode ini mengandung tiga unsur ialah:

o Pemberian tugas.

Page 6: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

o Belajar.

o Resitasi.

Tugas, merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Pemberian tugas sebagai

suatu metode mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk

mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut siswa belajar,

mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh

suatu hasil ialah perubahan tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Tahap terakhir dan pemberian tugas ini adalah resitasi yang berarti melaporkan atau

menyajikan kembali tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari.

Jadi metode pembenian tugas belajar dan resitasi atau biasanya disingkat metode

resitasi merupakan suatu metode mengajar dimana guru membenkan suatu tugas, kemudian

siswa harus mempertanggung jawabkan hasil tugas tersebut.

Resitasi sering disamakan dengan "home work" (pekerjaan rumah), padahal

sebenarnya berbeda. Pekerjaan rumah (PR) mempunyai pengertian yang lebih khusus, ialah

tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dikerjakan siswa di rumah. Sedangkan resitasi, tugas

yang dibenikan oleh guru tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat dikerjakan

di perpustakaan, laboratonium, atau ditempat-tempat lain yang ada hubungannya dengan

tugas/pelajaran yang diberikan. Jadi resitasi lebih luas daripada home-work.

Akan tetapi keduanya mempunyai kesamaan ialah:

o Mempunyai unsur tugas.

o Dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan hasilnya.

o Mempunyai unsur didaktis pedagogis.

Pemberian tugas belajar dan resitasi dikatakan wajar bila bertujuan:

o Memperdalam pengertian siswa terhadap pelajaran yang telah diterima.

o Melatih siswa ke arah belajar mandiri.

o Siswa dapat membagi waktu secara teratur.

o Agar siswa dapat memanfaatkan waktu terluang untuk menyelesaikan tugas.

o Melatih siswa untuk menemukan sendiri cara-cara yang tepat untuk menyelesaikan

tugas.

o Memperkaya pengalaman-pengalaman di sekolah melalui kegiatan-kegiatan di luar

kelas.

Kelebihan :

1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak.

2. Memupuk rasa tanggung jawab.

3. Memperkuat motivasi belajar.

4. Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga.

5. Mengembangkan keberanian berinisiatif.

Kelemahan : 1. Memerlukan pengawasan yang ketat, baik oleh guru maupun orang tua.

2. Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas bantuan

orang lain.

3. Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.

Page 7: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

4. Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang kurang

teratur.

5. Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.

2.4 METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN

Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenarnya berbeda, akan tetapi dalam

praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi. Metode demonstrasi

merupakan suatu metode mengajar di mana seorang guru, orang luar atau manusia sumber

yang sengaja diminta atau siswa menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan

(wakil dari benda asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana cara membuat peta timbul,

bagaimana cara menggunakan kamera dengan hasil yang baik, dan sebagainya. Sedangkan

metode eksperimen ialah suatu metode mengajar di mana guru bersama siswa mencoba

mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu. Misalnya, karena ingin

memperoleh jawaban tentang kebenaran sesuatu, mencari cara-cara yang lebih baik,

mengetahui elemen/unsur-unsur apakah yang ada pada suatu benda, ingin mengetahui apakah

yang akan terjadi, dan sebagainya.

Dari kedua batasan tersebut dapat diketahui bahwa sebuah eksperimen dapat juga

dijadikan demonstrasi. Misalnya guru dengan beberapa orang siswa mengadakan eksperimen

mengenai pengaruh tekanan udara terhadap sebuab kaleng minyak tanah yang kosong, yang

sudab dipanasi lebib dulu, kemudian ditutup rapat-rapat dan segera disiram air dingin. Para

siswa melihat peristiwa itu sebagai demonstrasi.

Dalarn hal ini eksperimen dapat dirangkaikan dengan demonstrasi. Metode ini sering

juga disebut metode ilmiah, sebab metode inilah yang dipakai untuk menguji hipotesis.

Penggunaan metode demontrasi dan eksperimen adalah :

a. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana cara mengatur sesuatu”

b. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana membuatnya"

c. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana bekerjanya”

d. Untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana mengerjakannya”

e. Untuk menjawab pertanyaan “Cara manakah yang lebih baik”

f. Untuk menjawab pertanyaan “Terdiri dari apa”

g. Untuk mengetahui “kebenaran dari sesuatu”

Kelebihan: 1. Perhatian siswa dapat dipusatkan, dan pokok bahasan yang dianggap penting oleh

guru dapat diartikan seperlunya.

2. Siswa ikut serta aktif bila dernonstrasi sekaligus dilanjutkan dengan eksperimen.

3. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya siswa hendak

mencoba menpelajari suatu proses dari buku bacaan.

4. Siswa dapat membuktikan teori-teori yang pernah diterirna.

5. Mendapatkan kesempatan melakukan langkah-langkah berpikir iImiah.

6. Beberapa persoalan yang belum dirnengerti ditanyakan langsung saat proses itu

ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas.

Kelemahan:

Page 8: Metode Mengajar Driill, Diskusi, Demonstrasi dan Penemuan

1. Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua siswa dapat ikut serta, misalnya

alat terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.

2. Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan siswa. menjadi lupa, dan

pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman bagi siswa.

3. Akan kurang berhasil apabila alat-alat yang tersedia tidak mencukupi kebutuhan

siswa.

4. Kemungkinan tidak membawa hasil yang diharapkan bila siswa belum cukup

pengalarnan.

5. Kadang-kadang ada eksperimen yang memerlukan waktu panjang sehingga tidak

praktis dilaksanakan di sekolah, lebih merugikan lagi bila untuk dapat melanjutkan

pelajaran