Upload
timur-ahadi-santoso
View
501
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
NEOLIBERALISME MENCENGKRAM
INDONESIA
KELOMPOK 5
• Ade Cahyati Surya Sandi
• Eko Fendika Putra
• Kristian Labih
• Martius
• Muchacha Rasyidia Bestari
• Syaiful Ali
DAFTAR ISI• Pendahuluan Kondisi Faktual dan Permasalahnnya
• Pokok masalah yang dihadapi Indonesia mulaiTahun 1998 sampai sekarang
• Perubahan Amandeman
• Pelanggaran dan Kejahatan yang ada di Indonesia
• Rumusan masalah
• Ulasan
• Tujuan Penulisan Buku
• Batasan Masalah Penulisan Buku
• Kesimpulan
• Penutup
PENDAHULUAN
KONDISI FAKTUAL DAN PERMASALAHANNYA
Pancasila sebagai solusi kreatif untuk
menjawab tantangan zaman setelah Indonesia
merdeka, telah dituangkan dan dirumuskan di dalam
alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 18
Agustus 1945.
Meskipun secara verbal rumusan alinea ke empat
pada Pembukaan UUD 18 Agustus 1945 tidak secara
eksplisit menyebut kata Pancasila, dengan keputusan
Bersama Pancasila dijadikan ideologi negara Indonesia.
Dua hal yang menjadi fokus perhatian kita
khususnya alinea ke empat :
Pertama, tujuan negara adalah :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kedua, Indonesia merdeka didirikan dengan
fundanmen:
1. KeTuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
POKOK MASALAH YANG DIHADAPI INDONESIA MULAI TAHUN 1998 SAMPAI
SEKARANG
Pertama, bahwa penyelenggara negara tidak
memahami makna dan tujuan bernegara seperti
tercantum pada alinea ke-empat Pembukaan
UUD 1945 tersebut, bahkan cenderung
mengingkari atau mengkhianatinya.
Kedua, pemerintah rezim penguasa dalam
menetapkan kebijakan di bidang
politik,pertahanan keamanan,sosial,budaya dan
khususnya bidamg ekonomi, sama sekali tidak
berdasarkan atau tidak dijiwai oleh
ideologiPancasila.
PERUBAHAN AMANDEMEN
Menurut Prof. Dr. H. Sri Soemantri S.H dari
amandemen 1-4 terjadi pelanggaran pada
saat pengkajian yakni substansi yang tercantum
dalam pembukaan UUD 18 Agustus 1945 tidak
digunakan sebagai acuan atau pedoman.
Materi muatan yang ada pada pasal-pasal
UUD tidak memiliki “grand design” seperti yang
diharapkan pada alinea ke-4.
PELANGGARAN dan KEJAHATAN YANG ADA DI INDONESIA
Disengaja atau tidak telah dilakukan oleh
Amin Rais dan kawan-kawan pada waktu
memimpin MPR-RI periode 1999-2004, yakni
dengan mengubah atau mengganti UUD 18
Agustus 1945 menjadi UUD 2002 atas pesanan
Neolib Internasioal. Dari dikeluarkannya UUD 2002
kebijakan-kebijakan yang ada hanyalah kebijakan
yang menguntungkan pihak asing sementara tidak
ada yang pro rakyat.
RUMUSAN MASALAH
Bradley R. Simpson, seorang peneliti masalah
pembangunan Indonesia dalam bukunya
Economist With Guns, Amerika Serikat, CIA dan
munculnya Pembangunan Otoriter Rezim Orde
Baru, Bradley membayangkan pembangunan Indonesi
pasca Perang Dunia II oleh generasi pembuat kebijakan
Amerika Serikat dan Eropa untuk mengusahakan proses
dekolonisasi yang tidak bisa dielakkan, agar supaya tetap
sesuai dengan garis-garis kepentingan Barat dan
melakukan intervensi secara terselubung.
MENU
ULASANDimulai pada tahun 1960-an Amerika Serikat sangat memberikan
perhatian lebih kepada Indonesia terutama dalam hal beasiswa kepada
siswa-siswa Indonesia sebagai contoh Ford Foundation misalnya, telah
melakukan hubungan kerjasama dengan Universitas Indonesia dengan
Universitas of California at Berkeley dalam bidang kemitraan
(Fellowship Ford Foundation dengan menyediakan satu angkatan
ekonom Indonesia yang kelak akan menjadi kelompok “ Mafia
Berkeley” pada rezim orde baru.
Krisis moneter yang dihadapi oleh Indonesia pada tahun 1997/1998
diserbabkan oleh lembaga-lembaga dunia seperti IMF-World Bank dan
perusahaan-perusahaan raksasa Multi National Corporation agar
Indonesia dapat lebih banyak lagi menghasilkan kebutuhan finansial untuk
luar negeri, kondisi ini sendiri di dukung oleh rezim-rezim dalam negeri.
MENU
TUJUAN PENULISAN BUKU
Tidak ada maksud untuk menyalahkan siapapun walau
diatas kami menyebutkan nama-nama tokoh itu semua hanya
bermaksud untuk memberikan kesadaran kepada anak-anak bangsa.
Generasi muda yang sangat diharapkan kehadiran dan pemikirannya
untuk melanjutkan dan memperbaiki kecelakaan yang telah menimpa
Indonesia agar dapat mengatasi kebodohan terutama kebodohan elit
politik dan rezim penguasa, ketidakadilan dan kemiskinan akibat
penjajahan panjang bangsa asing.
Generasi muda juga diharapkan agar mampu menyeleksi mana yang
sesuai dengan jati diri bangsa dan roh kebangsaan itulah yang dapat
diterapkan ke dalam Indonesia.
BATASAN MASALAH PENULISAN BUKU
Buku ini hanya membatasi permasalahan
pokok paparannya pada kondisi dan situasi nasional
akibat penjajahan panjang sejak zaman
kolonialisme Belanda, Jepang hingga hegemoni luas
Amerika Serikat melalui lembaga-lembaga
internasional seperti IMF-World Bank WTO maupun
peran Multi National Corporation dalam melakukan
penjajahan gaya baru melalui penguasaan politik
dan ekonomi di negeri ini.
KESIMPULAN
Meingatkan kepada para penentu pembuat
kebijakan publik khususnya di bidang ekonomi
baik di tingkat nasional maupun di tingkat
daerah agar tidak mudah tunduk kepada
kemauan asing dengan mengorbankan
kepentingan nasional bangsa sendiri.
SEKIAN
TERIMAKASIH