13
ETIKA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Adi Sulystio Uly Nuha (154010045) Suyatno (154010046) Lusi Widian Sari (154010050) Agus Setiawan (154010051) Haniatur Rohmah (154010052) FAPERTA B

Pai

Embed Size (px)

Citation preview

ETIKA KEHIDUPAN DALAM

BERMASYARAKAT

• Disusun Oleh:

Adi Sulystio Uly Nuha (154010045) Suyatno (154010046) Lusi Widian Sari (154010050) Agus Setiawan (154010051) Haniatur Rohmah (154010052)

• FAPERTA B

Islam Dan Nilai-Nilai Universal Islam merupakan agama universal, ajarannya

mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia yang berlaku di setiap tempat dan masa. Dan Islam adalah agama yang memiliki keseimbangan orientasi hidup, yaitu kehidupan dunia dan akhirat.

Universalisme Islam merupakan hukum atau undang-undang (syariah) yang mengatur tata cara manusia dalam berhubungan dengan Allah (vertikal) dan hubungan antar sesama manusia (horizontal). 

Akhlaq Merupakan Manifestasi Kesolehan

Sosial

Dalam ajaran Islam, seorang muslim dikatakan saleh bukan hanya karena ibadah ritual (hablum minallah) saja, akan tetapi

kesalehan seorang muslim juga ditentukan oleh hubungan yang baik dengan sesama

manusia (hablum minannas).

Kesalehan Sosial

Perbuatan-perbuatan manusia dapat dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila dipenuhi dua syarat, yaitu :

Perbuatan-perbuatan itu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama,sehingga menjadi kebiasaan.

Perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena dorongan emosi-emosi jiwanya, bukan karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari luar seperti paksaan.

Pandangan IslamTerhadap Kehidupan Majemuk

suatu masyarakat yang terdiri dari berbagai kepentingan dan kebudayaan yang berbeba-beda yang melebur membentuk satu

kesatuan yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama disebut sebagai masyarakat majemuk.

Pengertian Pluralisme dan Multikulturalisme

Islam memberi pengertian bahwa pluralisme merupakan paham kemajemukan yang melihatnya sebagai suatu kenyataan yang bersifat positif dan sebagai keharusan bagi keselamatan umat manusia.

Lain halnya dengan multikulturalisme yang mengandung pengertian keadaan dari sebuah masyarakat yang ditandai dengan menggunakan lebih dari satu kebiasaan.

Pandangan Islam Terhadap Pluralisme dan Multikulturalisme

Diakui sebagai kekayaaan yang unik, sehingga bisa menjadi sesuatu yang ikut lebur dalam tempat percampuran (melting pot) budaya. yang diakui sebagai milik bersama.

Akhlaq Seorang Pemimpin dan Warga Negara

Akhlaq Seorang Pemimpin

Niat Yang Tulus Akhlak atau Budi Pekerti

Yang Luhur Usaha Yang Halal Menunaikan hak orang lain Menghindari menggunakan

harta orang lain dengan cara batil

Loyal kepada orang-orang beriman

Tidak membahayakan orang lain

Akhlak Warga Negara

Bertamu dan Menerima Tamu

Hubungan Baik Dengan

Tetangga

ADAB PERGAULAN

DENGAN LAWAN JENIS

UKHUWAH ISLAMIYAH

Kriteria Pemimpin Dalam Islam

Beriman kepada Allah SWT Mendirikan Shalat

Membayarkan Zakat Selalu Tunduk, Patuh kepada

Allah SWT

Konsep Leader is a Ladder Konsep ini merupakan konsep Hubungan Pemimpin dan yang dipimpin

dimana seorang pemimpin merupakan sebuah tangga yang akan menjadi perantara atau jembatan bagi calon pemimpin selanjutnya.

Pemimpin yang baik disini adalah pemimpin yang mencetak sebanyak mungkin calon Pemimpin , yang nantinya dapat melanjutkan kepemimpinan selanjutnya dengan lebih baik dan lebih matang .

Adapun Hambatan Yang Di Hadapi ketika Menggunakan Konsep Di Atas :

Egois

Sombong

Iri dan Dengki

kenapa Egois , karena kebanyakan para pemimpin hanya mau dia sajalah merasakan bangku kepemimpinan tersebut ,

karena merasa sudah diatas sehingga melupakan bawahannya .

walaupun sudah menjadi pemimpin , penyakit iri dan dengki masih saja menjangkiti para pemimpin . Sebagian kecil dari pemimpin tersebut masih saja iri melihat bawahannya yang mendapatkan jatah lebih banyak dari dirinya

Persaudaraan Antara Pemimpin dan yang Dipimpin

Sekalipun dalam struktur bernegara ada hirarki kepemimpinan yang mengharuskan umat atau takyat patuh kepada pemimpinnya, tetapi dalam pergaulan sehari – hari hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin tetaplah dilandaskan kepada prinsip – prinsip ukhuwah islamiyah, bukan prinsip – prinsip atasan dengan bawahan.