46
PEMBANGUNAN MODAL SOSIAL Oleh : Dr. Ir. Doddy Hermiyono, DEA

pembangunan modal sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pembangunan modal sosial

PEMBANGUNAN MODAL SOSIAL

Oleh :Dr. Ir. Doddy Hermiyono, DEA

Page 2: pembangunan modal sosial

LATAR BELAKANG: PEMBANGUNAN & MODAL SOSIAL

1.Pola pembangunan sporadis & tidak konsisten krn tekanan politik, memicu ketidakpuasaan masy thd perkembangan pembangunan, berdampak lemahnya kebijakan publik yg tdk berpihak kpd masy.

2.Pemerintah dianggap terlalu mengejar Pertumbuhan Ekonomi sehingga melupakan aspek2 pertumbuhan sosial.

3.Pendidikan politik tdk sehat (pilkada) berpotensi merusak tatanan sosial masy bahkan ke hubungan kekerabatan/kekeluargaan.

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

2

Page 3: pembangunan modal sosial

LATAR BELAKANG: PEMBANGUNAN & MODAL SOSIAL

4. Aspek Sosial perlu dilakukan dlm setiap tahap proses pelaksanaan pembang, krn pembang merupakan suatu aktifitas menyeluruh, dari, oleh & utk masy dlm mewujudkan kehidupan yg layak, berkeadilan dan sejahtera.

5. Hayami dlm Rustiadi et.al (2011): “Pembangunan wilayah tdk dpt direalisasikan tanpa perubahan2 organisasi Sosial & sistim nilai, krn produksitivitas sistim ekonomi & pengelolaan sumberdaya dikondisikan oleh budaya & kelembagaan yg ada di masy”.

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

3

Page 4: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

4

LATAR BELAKANG: PEMBANGUNAN & MODAL SOSIAL

6. Analisis Sosial perlu utk mengetahui dampak perubahan Sosial dr kebijakan public, guna membantu memperkecil resiko Sosial, al : hilangnya tanah, rumah, mata pencarian hidup, relokasi dll

7. Suharto & Yuliani (Maulana, 2009): Modal sosial dipandang sebagai faktor yg dapat meningkatkan & mampu memperkuat efektivitas pembangunan.

8. Tjondronegoro (Maulana, 2009): modal sosial dapat menjadi unsur pendukung keberhasilan pembangunan, termasuk dinamika pembangunan pedesaan & pertanian. Sehingga dalam menjalankan program pembangunan, khususnya pertanian dan pedesaan bentuk2 modal sosial tsb sebaiknya di perhatikan dan dimanfaatkan”.

4

Page 5: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

5

DEFINISI MODAL SOSIAL

Robert Putnam (1993) Pierre Bourdieu (1970) James Coleman Hasil konferensi yang dilakukan oleh

Michigan State University Amerika Serikat Bardhan (1995), North (1990) dan Olson (1982)

Page 6: pembangunan modal sosial

1. Nilai & norma yg dipercayai, dijalankan sebagian besar anggota masy dlm kehidupan sehari-hari, secara langsung/tdk langsung mempengaruhi kualitas hidup individu & keberlangsungan komunitas masy.

2. FRANCIS FUKUYAMA, 2002: serangkaian nilai & norma informal yg dimilki bersama diantara para anggota suatu kelompok masy yg memungkinkan terjadinya kerjasama diantara mereka.

3. PUTMAN DALAM RUSTIADI ET.ALL (2011): Gambaran kehidupan Sosial yg memungkinkan para partisipan bertindak bersama secara lebih efektif utk mencapai tujuan bersama

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

6

DEFINISI MODAL SOSIAL

Page 7: pembangunan modal sosial

4. COLLEMAN (1999): Kemampuan masy utk bekerjasama, demi mencapai tujuan bersama, di dalam berbagai kelompok dan organisasi

5. BURT (1992): Kemampuan masy melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain & menjadi kekuatan yg sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiap aspek eksistensi Sosial lain

6. PUTMAN (dalam RUSTIADI ET.ALL): Upaya Komponen2 kunci dari modal Sosial merupakan prakondisi untuk (1) pembangunan ekonomi dan, (2) sistem pemerintahan efektif.

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

7

DEFINISI MODAL SOSIAL

Page 8: pembangunan modal sosial

7. ROBERT PUTNAM (1993): Suatu nilai mutual trust (kepercayaan) antara anggota masy dan masy thd pemimpinnya.

8. PIERRE BOURDIEU: “Sumber daya aktual dan potensial yg dimiliki seseorang dari jaringan sosial yg terlembagakan, berlangsung terus menerus dlm bentuk pengakuan & perkenalan timbal balik, atau keanggotaan dlm kelompok sosial yg memberikan kpd anggotanya berbagai bentuk dukungan kolektif”. Modal sosial menekankan pentingnya transformasi hubungan sosial yg sesaat rapuh, seperti pertentangan, pertemanan atau kekeluargaan, menjadi hubungan jangka panjang, diwarnai perasaan kewajiban thd orang lain. 05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

8

DEFINISI MODAL SOSIAL

Page 9: pembangunan modal sosial

ARTIKEL AGUS SUPRONO ET.AL TTG MODAL SOSIAL: DEFENISI, DIMENSI DAN TIPOLOGI: 1.Investasi human capital konvensional berbentuk: pendidikan universitas, pelatihan menjadi seorang mekanik, atau programmer computer, atau menyelenggarakan pendidikan yg tepat lainnya. 2.Modal Sosial adalah kapabilitas yg muncul dari kepercayaan umum didalam sebuah masy atau bagian2 tertentu darinya. 3.Modal Sosial dpt dilembagakan dlm bentuk sosial paling kecil/mendasar, juga kelompok2 masy paling besar (negara/bangsa).

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

9

MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) & MODAL MANUSIA (HUMAN CAPITAL)

Page 10: pembangunan modal sosial

ARTIKEL AGUS SUPRONO ET.AL TTG MODAL SOSIAL: DEFENISI, DIMENSI DAN TIPOLOGI: 4.Modal Sosial ditransmisikan melalui mekanisme2 cultural (agama, tradisi, atau kebiasaan sejarah). 5.Modal Sosial dibutuhkan utk menciptakan jenis komunitas moral yg tidak bisa diperoleh seperti dalam kasus bentuk2 human capital. 6.Akuisisi modal sosial perlu pembiasaan norma2 moral sebuah komunitas sekaligus mengadopsi kebajikan2 seperti kesetiaan, kejujuran. 7.Modal Sosial lebih didasarkan pd kebijakan Sosial umum.

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

10

MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) & MODAL MANUSIA (HUMAN CAPITAL)

Page 11: pembangunan modal sosial

MORGAN (2000) dlm RUSTIADI et.al (2011): 1.Dlm teori ekonomi, barang modal adlh factor produksi yg dpt diperbanyak, dpt mengurangi biaya2 produksi dr barang akhir (final goods) & dpt digunakan sebagai factor produksi pd sistim produksi masa mendatang. 2.Sumberdaya modal finansial (financial capital resources) tdk terkait langsung dlm proses produksi meski dpt dikonversi dalam uang cash & digunakan membeli barang2 modal atau produk barang akhir (final goods) di pasar. 3.Sumberdaya modal financial: sekelompok bentuk aset yg secara konseptual terpisah dari barang modal sistim produksi

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

11

MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) & BARANG MODAL (CAPITAL GOODS)

Page 12: pembangunan modal sosial

MORGAN (2000) dlm RUSTIADI et.al (2011): 4.Sumberdaya modal Sosial pada dasarnya merupakan suatu stok sumberdaya yg bersifat non-spesifik tetapi produktif, terakumulasi sebagai (1) keterkaitan seasal (cognate) diantara anggota masy & individu di luar masy atau (2) keterkaitan tdk seasal (noncognate). 5.Modal Sosial dlm keterkaitan seasal secara sederhana dpt ditemukan di masing2 komunitas dg melihat jaringan dari keeratan Sosial. 6.Modal Sosial utk keterkaitan tak seasal dpt dilihat pd keeratan keseluruhan (aggregate Connectedness) individual dg individu2 diluar komunitas.

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

12

MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) & BARANG MODAL (CAPITAL GOODS)

Page 13: pembangunan modal sosial

1. Todaro : multidimensional process involving the reorganization and reorientation of entire economic and social system

2. Emmanuel subangun : proses perubahan yang bisa menjamin adanya konsolidasi sistem dan membuka peluang baru

3. Saul m. Katz : pergeseran dari suatu kondisi nasional tertentu menuju kondisi nasional lain yang dianggap lebih baik dan menyejahterakan

4. Gunawan sumodiningrat (2001): proses natural mewujudkan cita-cita bernegara, yaitu terwujudnya masyarakat makmur sejahtera secara adil dan merata

DEFINISI PEMBANGUNAN

Page 14: pembangunan modal sosial

5. Todaro (1994) : kenyataan fisik dan keadaan jiwa yang diupayakan oleh masyarakat, melalui kombinasi berbagai proses sosial, ekonomi, dan kelembagaan, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik

6. Ginanjar k. : Perubahan ke arah kondisi yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Perubahan yang dilakukan harus melalui jalan yang tidak merusak, tetapi justru mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan mengembangkan potensi yang ada.

7. Misra (1981) : …a conscious and institutionalized attempt at societal development

8. Tujuan pembangunan (misra, 1981) : …an increasing attainment of one’s cultural values

DEFINISI PEMBANGUNAN

Page 15: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

15

PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI DIMENSIDIMENSI

1.1.PEMBANGUNAN ADALAH PROSES JANGKA PEMBANGUNAN ADALAH PROSES JANGKA PANJANG. PANJANG.

a. proses jangka panjang, menyangkut keterkaitan timbal balik faktor2 ekonomi & non ekonomi utk meningkatkan pendapatan nasional secara berkelanjutan.

b. Pengertian proses1) Proses diartikan adanya hubungan

kausal antara berbagai aspek ekonomi & non ekonomi

2) Proses ini lbh ditekankan pada aspek ekonomi. Termasuk aspek non ekonomi al: a) Aspek institusional: pola prilaku para

pelaku ekonomi;b) Aspek Sosbud, Hukum & Politik,

menyangkut norma2 yg mengatur prilaku manusia tsb.

Page 16: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

16

PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI DIMENSIDIMENSI

2.2.PEMBANGUNAN UPEMBANGUNAN UTTK MENGHILANGKAN K MENGHILANGKAN KETDKSEMPURNAAN PASAR.KETDKSEMPURNAAN PASAR.a.Ketidaksempurnaan pasar adlh segala hambatan yg mengakibatkan pasar tdk dpt mengalokasikan sumber2 ekonomi secara efisien:

1) Para pelaku pasar tdk memiliki informasi yg akurat.

2) faktor2 ekonomi tdk dpt bergerak secara bebas & cepat (tenaga kerja, gaji, mesin, dll).

3) Terjadi praktek monopolistik.4) Penentuan harga oleh pemerintah.

b.Dalam hal ini pembangunan diartikan sebagai upaya menghilangkan setidaknya mengurangi ketidaksempurnaan pasar dari suatu perekonomian.

Page 17: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

17

PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI DIMENSIDIMENSI

3.3.PEMBANGUNAN ADALAH INDUSTRIALISASI.PEMBANGUNAN ADALAH INDUSTRIALISASI.a.Upaya mengatasi ciri2 pokok perekonomian terkebelakang, khususnya ketergantungan thd bahan primer termasuk pertanian. Pembangunan identik dg industrialisasi.b.Pengertian ini menimbulkan tanggapan keliru, dg alasan:

1) Produksi bahan primer bkn penyebab terkebelakangnya negara. Penyebab lebih mendasar krn rendahnya produktivitas bahan primer dan pertanian tsb.

2) Sebagai faktor asosiatif keterbelakangan, produksi bahan primer lbh dianggap sebagai akibat keterbelakangan.

3) Pembangunan menjadi terlalu sempit bila disamakan dg pembangunan beberapa jenis industri saja. Selain industri, pembangunan juga meliputi sektor2 ekonomi & faktor ekonomi lainnya.

Page 18: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

18

PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI PENGERTIAN PEMBANGUNAN: BERBAGAI DIMENSIDIMENSI

4.4.KEKE-3-3 ARTI PEMBANGUNAN ARTI PEMBANGUNAN & MODAL SOSIAL& MODAL SOSIAL::Definisi 1 & 2 lbh maju dari definisi 3 krn

menunjukkan hub kausalitatif daripada sekedar asosiatif. Definisi 1 lbh maju dari definisi 2 dalam hal hubungan kausal di definisi 1 krn menekankan aspek non ekonomi dibanding definisi 2 yg hanya menekankan aspek ekonomi. a.Definisi 2 lbh banyak mennyangkut hubungan marijinal utk menghilangkan ketidaksempurnaan pasar, sedangkan definisi 1 lbh banyak memperhatikan perubahan struktural.b.Definisi 1 mencakup proses pembangunan secara keseluruhan dImana pertumbuhan menjadi bagian daripadanya, sedangkan definisi 2 lbh banyak mementingkan pertumbuhan.c.KESIMPULAN: DEFINISI 1 LBH MEMBERI TEMPAT/ PERAN PADA MODAL SOSIAL

Page 19: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

19

05/01/23 19

UNSUR-UNSUR PEMBANGUNANUNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN

1. Capital / Modal2. Resources / SDA3. Labor / Tenaga Kerja4. Technology / Teknologi5. Entrepreneurship / Kewiraushaan

Page 20: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

20

01/05/23 20

PERGESERAN PENGERTIAN «  TRADISIONAL» PEMBANGANGUNAN (1):1.Latar belakang:

a. Kehancuran negara maju & kota-kota pasca pd iib. Kemerdekaan negara2 asia, afrika & amerika latin

2.Eorucentrisme & dekade 1950-an di negara berkembang:a. Kapitalisme negarab. Aliran keynesian: kapitalisme mll intervensi

pemerintahc. Liberalisme : mekanisme pasar, industrialisme

bertahap & perkembangan teknologi

PENGERTIAN « TRADISIONAL » PENGERTIAN « TRADISIONAL » PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN 

Page 21: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

21

01/05/23 cree par Dr. Ir. Doddy., DEA 21

PERGESERAN PENGERTIAN «  TRADISIONAL» PEMBANGUNAN (2):3.Strategi pembangunan : akselerasi pertumbuhan melalui investasi modal asing dan industrialisasi4.Kata kunci : pembentukan modal5.Pembangunan ekonomi = pertumbuhan ekonomi6.Strategi pertumbuhan ekonomi = upaya peningkatan pendapatan perkapita (indikator pembangunan: PDB)7.Era 1960-an : peran non ekonomi (investasi pada budaya, SDM/pendidikan) -> MODAL SOSIAL

PENGERTIAN « TRADISIONAL » PENGERTIAN « TRADISIONAL » PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN 

Page 22: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

22

01/05/23 cree par Dr. Ir. Doddy., DEA 22

1. Akhir dasawarsa 1960-an2. Pembangunan bukan hanya pertumbuhan (growth)3. Latar belakang: dampak tingginya pertumbuhan

tinggi : pengangguran, kemiskinan desa, ketimpangan dalam distribusi pendapatan, ketidakseimbangan struktural

4. Pembangunan (myrdal, 1968) : « pergerakan keatas » seluruh sistem sosial

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN (« TANDINGAN »)(« TANDINGAN »)

TODARO, 2000:TODARO, 2000:

Pembangunan: Pembangunan: Multidimensional process involving the Multidimensional process involving the reorganization and reorientation of entire economic and reorganization and reorientation of entire economic and

social systemsocial system

Page 23: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

23

01/05/23 23

5. Sasaran pembangunan -> tujuan sosial (Seers, 1973) : mengatasi kemiskinan, pengangguran, kesenjangan

6. Pembangunan ekonomi (Meier, 1995): proses peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu tertentu, dalam kondisi angka kemiskinan tidak meningkat, dan distribusi pendapatan tidak memburuk

7. Kata kunci pembangunan ekonomi (Meier): proses & jangka waktu panjang:1. Proses: mobilisasi sejumlah faktor ekonomi yg

saling terkait2. Jangka waktu panjang: peningkatan pendapatan

masy terjadi secara terus menerus dlm waktu panjang

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN (« TANDINGAN »)(« TANDINGAN »)

Page 24: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

24

UNSUR UTAMA MODAL SOSIAL: TRUST (KEPERCAYAAN), RECIPROCAL (TIMBAL BALIK), INTERAKSI SOSIAL. 1.ASPEK HUBUNGAN SALING PERCAYA (TRUST) (1):

a. Trust mendorong seseorang bekerjasama dg orang lain utk memunculkan aktivitas ataupun tindakan bersama yg produktif. Trust merupakan produk norma2 sosial cooperation yg sangat penting yg kemudian menunculkan modal sosial.

b. Fukuyama (2002): trust sebagai harapan2 thd keteraturan, kejujuran, perilaku kooperatif yg muncul dlm sebuah komunitas yg didasarkan pada norma2 yg dianut bersama anggota komunitas2 itu.

24

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 25: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

25

1. ASPEK HUBUNGAN SALING PERCAYA (TRUST) (2): c. Trust bermanfaat bagi pencipta ekonomi tunggal krn

bisa diandalkan engurangi biaya (cost), dg adanya trust tercipta kesediaan seseorang utk menempatkan kepentingan kelompok diatas kepentingan individu.

d. High-trust melahirkan solidaritas kuat yg mampu membuat masing2 individu bersedia mengikuti aturan, sehingga memperkuat rasa kebersamaan.

e. Low-trust dianggap lebih inferior dlm perilaku ekonomi kolektifnya. Jika low-trust terjadi dalam suatu masy, campur tangan negara perlu dilakukan guna memberikan bimbingan (Francis Fukuyama, 2002: xiii).

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 26: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

26

1. ASPEK HUBUNGAN SALING PERCAYA (TRUST) (3): f. Badaruddin dlm Maulana (2009): Menguraikan Sub2

Aspek Trust: Unsur Kejujuran (Honesty), Kewajaran (Fairness), Sikap Egaliter (Egali-tariansm), Toleransi (Toleransi) & Kemurahan Hati (Generosity)1) Kejujuran (honesty): sebuah unsur kepercayaan

yg berhubungan dg ketulusan & keadaan yg sebenarnya (Robbins dalam Mauluna : 2007)

2) Sikap Egaliter merupakan salah satu ciri mencolok pemimpin massa karismatik, populer adlh sikap yg egaliter atau merakyat & accesible atau mudah dihubungi (Mario Gagho 2004

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 27: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

27

1. ASPEK HUBUNGAN SALING PERCAYA (TRUST) (4): f. Badaruddin dlm Maulana (2009) (2):

3) Toleransi: sikap saling menghormati, saling menerima, & saling menghargai ditengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi, & karakter manuasia (Unesco dlm Maulana : 2007)

4) Kewajaran: sesuatu yg tdk menyimpang dari seharusnya (www.wikipedia.com)

5) Kemurahan Hati: sikap yg ditandai perilaku suka memberi; tdk pelit; penyayang & pengasih; suka menolong; baik hati; (www.kamusonline.com) .

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 28: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

28

2. ASPEK TIMBAL BALIK (RECIPROCAL) a. Unsur penting kedua dari modal sosial, reciprocal

(timbal balik), dapat dijumpai dlm bentuk memberi, saling menerima & saling membantu yg dapat muncul dari interaksi sosial (Soetomo, 2006)

3. ASPEK INTERAKSI SOSIAL (1): a. Unsur selanjutnya yakni interaksi sosial. Interaksi

yg semakin meluas akan menjadi semacam jaringan sosial yg lebih memungkinkan semakin meluasnya lingkup kepercayaan & lingkup hubungan timbal balik.

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 29: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

29

3. ASPEK INTERAKSI SOSIAL (2): b. Jaringan Sosial (1):

1) Merupakan bentuk dari modal sosial. 2) Jaringan sosial: sekelompok orang yg

dihubungkan perasaan simpati, kewajiban, norma pertukaran & civic engagement.

3) Jaringan bisa dibentuk krn berasal dr daerah yg sama, kesamaan kepercayaan politik/agama, hubungan genealogis, dll.

4) Jaringan sosial diorganisasikan menjadi sebuah institusi yg memberi perlakuan khusus thd mereka yg dibentuk jaringan utk mendapatkan modal sosial dari jaringan tsb (Pratikno dkk: 8).

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 30: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

303. ASPEK INTERAKSI SOSIAL (3): b. Jaringan Sosial (2):

5) Dilihat dari tindakan ekonomi, jaringan adalah sekelompok agen individual yg berbagi nilai2 & norma2 informal melampaui nilai2 & norma2 yg penting utk transaksi pasar biasa.

6) Melalui pemahaman ini dapat dijelaskan bahwa modal sosial dapat bermanfaat bukan hanya dalam aspek sosial melainkan juga ekonomi (Pratikno dkk: 88).

7) Badaruddin dlm Maulana (2007) sub-sub aspek jaringan (networks) meliputi unsur partisipasi (participations), pertukaran timbal balik (reciprocity), solidaritas (solidarity), kerjasama (cooperation), dan keadilan (equity).

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 31: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

31

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

3. ASPEK INTERAKSI SOSIAL (4): b. Jaringan Sosial (3):

7) Badaruddin dlm Maulana (2007) (1):a) Keadilan: situasi sosial dimana ketika norma2

ttg hak & kelayakan terpenuhi (Faturrocman dalam Maulana : 2007)

b) Solidaritas sosial: keadaan hubungan antara individu & atau kelompok yg didasarkan pada perasaan moral & kepercayaan yg dianut bersama, diperkuat pengalaman emosisonal bersama (Durkeim dalam Maulana : 2007)

Page 32: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

32

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

3. ASPEK INTERAKSI SOSIAL (5): b. Jaringan Sosial (4):

7) Badaruddin dlm Maulana (2007) (2):c) Hubungan Timbal Balik atau interaksi sosial:

hubungan antara individu-individu, individu-kelompok, hubungan kelompok-kelompok. Interkasi tsb merupakan proses komunikasi diantara orang2 utk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.

d) Partisipasi: keterlibatan masy mulai tahap pembuatan keputusan, penerapan keputusan, & penikmatan hasil evaluasi (cohen & uphoff dalam Maulana : 2007)

e) Kerjasama,

Page 33: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

33

RUSTIADI,Et.all (2011): ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL:1.Hubungan saling Percaya (trust)

Dlm transaksi non-ekonomi, nilai tdk bs dikalkulasi & tdk ada angka2 (juga dlm transaksi ekonomi), kontrak yg berlaku tdk bisa digunakan dg mudah, diperlukan kesepakatan sosial lain, dg memasukan risiko dlm keputusan utk terlibat/tdk terlibat dlm tindakan. Risiko dlm keputusan membutuhkan “kepercayaan”

2.Norma (Norm) (1)a.Norma (Colleman dlm Ernand Rustiadi): “concerning a specific action exists when the Sosially defined right to control the action is held by another”.

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 34: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

34

RUSTIADI,Et.all (2011): ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL:2.Norma (Norm) (2):

b. Norma: Hak Sosial mengontrol tindakan org/ seseorg olh org lain. Hak ini disertai adanya bentuk sanksi2 yg dpt membentuk perilaku yg patut

c. Sinaga 2011: utk menganalisis aspek norma, perlu dilihat: nilai2 yg dimiliki bersama (shared value), sanksi2 & aturan2 (1)1) Nilai2 yg dimiliki Bersama: Persepsi manusia

berdasar rasionalitas & hati nuraninya ttg sesuatu objek yg disepakati bersama oleh masy & menjadi acuan bersama dlm kehidupan sehari2 (Sudiran, 2011)

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 35: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

35

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

RUSTIADI,Et.all (2011): ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL:2.Norma (Norm) (3):

b. Sinaga 2011: aspek norma (2):2) Sanksi – sanksi

a) Coleman (2010): “jika berpegang pada norma berarti penerimaan hak utk mengontrol sebagian tindakan utama & pengakuan atas hak yg sama pemegang norma lain, maka sanksi merupakan pelaksanaan hak tsb”.

b) Coleman: sanksi bisa negatif, menghentikan tindakan utama yg dilarang norma, atau bisa positif utk mendorong tindakan utama yg diperbolehkan oleh norma.

Page 36: pembangunan modal sosial

RUSTIADI,Et.all (2011): ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL:2.Norma (Norm) (4):

b. Sinaga 2011: aspek norma (3):3) Aturan-Aturan (Moral)

a) Berfungsi mengatur tingkah laku manusia dlm kehidupan, kesusilaan yg mengandung makna tata tertib bathin/hati nurani yg menjadi pembimbing tingkah laku batin dlm hidup.

b) Nilai moral berkaitan dg perilaku manusia (human) ttg hal baik buruk (Sudiran, 2011)

4) Jaringan (network) & Keterkaitan (linkage) (1)a) Ciri modal Sosial tkt komunitas: otonomi &

keterkaitan (woolclock Ernad Rustiadi ,et.all (2009).

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

Page 37: pembangunan modal sosial

ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL)

RUSTIADI,Et.all (2011): ELEMEN POKOK MODAL SOSIAL:2.Norma (Norm) (5):

b. Sinaga 2011: aspek norma (4):4) Jaringan (network) & Keterkaitan (linkage) (2)

b) Aspek keterkaitan (linkage) termasuk didalamnya ikatan vertical thd kekuatan luar & ikatan horizontal antara pelaku2 local.

c) Keterkaitan dpt bersifat cukup kuat seperti di dlm jaringan keluarga atau jaringan kerja, atau juga bersifat lemah, sebagaimana keterkaitan bridging (menjembatani) didalam sisitim jaringan (network).

Page 38: pembangunan modal sosial

38383838

Sumber : dikembangkan dari Ernand Rustiadi (2011)

MODAL SOSIAL

2. JEJARING (NETWORK)

1. HUBUNGAN SALING PERCAYA (TRUST)

3. NORMA (NORM)

1.Kejujuran2.Kewajaran3.Sikap Egaliter4.Toleransi5.Kemurahan Hati

1.Partisipasi2.Pertukaran Timbal Balik3.Solidaritas4.Kerjasama5.Keadilan

1.Nilai-Nilai Bersama2.Sanksi-sanksi3.Aturan-aturan (moral)

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

38

Page 39: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

39

APLIKASI MODAL SOSIAL PADA ISSUE BENCANA

Page 40: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

40

1. Polabonding dari  modal sosial  akan   cenderung  memperkuat  ikatan struktur sosial   ke  dalam

2. Pola bridging dari  modal sosial akan memperkuat ikatan struktur sosial ke luar

3. Kombinasi antara unsur jaringan & kepercayaan akan membentuk pola Bridging Social Capital

4. Kombinasi antara unsur  kepercayaan & norma  akan membentuk  pola Bonding Social Capital

 

APLIKASI MODAL SOSIAL PADA ISSUE BENCANA

Page 41: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

41

APLIKASI MODAL SOSIAL PADA ISSUE BENCANA

1. Rusaknya ikatan sosial akibat bencana, merupakan peluang memperbaiki ikatan struktur sosial (rebonding) dg memanfaatkan bonding social capital

2. Masy lbh mengedepankancommunity self‐survival dari  pada bantuan dari luar

3. Bonding social capital lbh kuat daripada bridging social capital  

4. Bonding social capital positif utk revitalisasi  ikatan sosial  yg rusak akibat bencana

5. Pola ini bersifat negatif krn menghambat daya respons &   kemampuan koordinasi pemerintah dlmmembantu

 masykorban bencana.

Page 42: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

42

APLIKASI MODAL SOSIAL PADA ISSUE BENCANA

PARTISIPASI MASYARAKAT: adalah bentuk tanggungjawab & peran serta masy utk mengambil inisiatif memecahkan persoalan yg dihadapi sejalan dg  kebutuhan & kemampuan yg dimiliki  TIPE PARTISIPASI PASCABENCANA:1.Partisipasi pasif2.Partisipasi melalui penyediaan informasi 3.Partisipasi melalui konsultasi 4.Partisipasi melalui insentif material 5.Partisipasi melalui penyediaan bahan 6.Partisipasi interaktif

Page 43: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

43

TUGAS PERTAMA MODAL SOSIAL

KETERANGAN:1.Merupakan tugas perorangan2.Dikumpulkan pada kuliah minggu depan3.Gunakan tulisan tangan4.Gunakan teori modal sosial & partisipasi yang terkait5.Ambil kasus studi tentang bencana di daerah saudara6.Kemudian jawab pertanyaan2 di bawah ini:

a. Bagaimana Modal Sosial & partisipasimasy dalam  Rehabilitasi & Rekonstruksi di daerah saudara?

b. Apa bentuk partisipasi masyarakat? c. Bagaimana Respon Pemerintah?

Page 44: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

44

Coleman, James (2010), Dasar-Dasar Teori Sosial (Foundation of Social Theory), Bandung, Nusa Media. Moeloeng, Lexy (2006), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Ruddy Agusyanto, (2007). Jaringan Sosial dalam Organisasi, Jakarta, Rajawali Press Salam, Burhanuddin (1997), etika Sosial Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, Jakarta, Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono (2012), Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT. Rajagrafindo Perkasa. Sugiyono (2012) Metode Penelitian kombinasi (Mixed Methods), , Bandung, Alfabeta Sudiran, F, (2011), Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Yogyakarta, Laksbang Pressindo Suharto, E, (2011), Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Bandung, Alfabeta. Sumber Internet. Hanifah,Abu,  (2008), Deskripsi: Toleransi dalam masyarakat plural Memperkuat ketahanan sosial, diakses pada tanggal 4 Agusuts 2013 pukul 15.11 Supriyono, Agus et.al (2013) Modal sosial Defenisi, Dimensi dan Tipologi, http://www.agusblogspot.com, diakses pada tanggal 21 Januari 2013 pukul 02.42 WIB

DAFTAR PUSTAKA MODAL SOSIAL

Page 45: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

45

Coleman, James.S, 1988, Social Capital in the Creation of Human Capital , The American Journal of Sociology, Vol. 94 (S195-S120), Supplement: Organizations and Institutions: Sociological and Economic Approaches to the Analysis of Social Structure, JSTOR.Depdikbud, 1985, Sistem Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Proyek Inventarisasi dan Dokument asi Kebudayaan Daerah, Depdikbud, Jakarta.Dhesi, Autar S, 2000, Social Capital and Community Development , Community Development Journal Vol.35 No.3 July 2000, Oxford University Press.Georgi, Barbara Piazza, 2003, The Role of Human and Social Capital: Extending our Understanding, Department of Economic, University of the Witwatersrand (unpublished paper).Iwamoto, Noriaki dan Subejo, 2004, Social Capital and Sustainable Rural Development: Characteristics and Functions of Labor Institutions in Rural Java , Paper is presented in the Workshop JSPS-DGHE Core University Program in Applied Bioscience, Pajajaran University Bandung 6-7th January 2004.Kartodirdjo, Sartono, 1978, Kedudukan dan Peranan Sistem Gotong Royong dalam Perkembangan Masyarakat Indonesia , Seri Kertas Kerja OP 10, Pusat Penelitian dan Studi Pedesaan dan Kawasan--PPSPK, Universitas Gadajah Mada, Yogyakarta.Koentjaraningrat, 1961, Some Social-Anthropological Observations on Gotong Royong Practices in Two Village of Central Java, Cornell University Itacha, New York.Narayan, 1997, Voice of the Poor: Poverty and Social Capital in Tanzania , World Bank, Washington, DC 20433, USA.Ostrom, Elinor and Walker James, 2003, Trust and Reciprocity: Interdiciplinary Lesson from Experimental Research, Russell Sage Foundation, New York Putnam, et.al., 1993, Making Democracy Work: Civic Tr aditions in Modern Italy , Princeton University Press, Princeton, USARahardjo, 1979, Gotong Royong di Desa Kadilaju dan Desa Jambitan: Suatu Perbandingan , Seri Laporan No.R.25, Pusat Penelitian dan Studi Pedesaan dan Kawasan--PPSPK, Universitas Gadajah Mada, Yogyakarta.Sairin, Sjafri et.al, 2001. Pengantar Antropologi Ekonomi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Scott, James C, 1976, The Moral Economy of The Peasant: Rebellion and Subsistence in Southeast Asia, New Heaven and London, Yale University Press.Subejo and Iwamoto, Noriaki, 2003, Labor Institutions in Rural Java: A Case Study in Yogyakarta Province, Working Paper Series No. 03-H-01, Department of Agriculture and Resource Economics, The University of Tokyo.Sullivan, John, 1992, Local Government and Community in Java: An Urban Case Study, Oxford University Press.Uphoff, N, 1999, Understanding Social Capital: Leraning from the Analysis and Experience of Participation, in Dasgupta and I. Sergeldin, eds,pp.215-249.

World Bank, 1998, The Initiative on Defining, Monitoring and Measuring Social Capital: Overview and Program Description, Social Capital Initiative Working Paper No.1, Social Development Department, The World Bank, Washington, DC 20433, USA.

DAFTAR PUSTAKA MODAL SOSIAL

Page 46: pembangunan modal sosial

05/01/23cree par Dr. Ir. Doddy H., DEA

46

Kartodirdjo, Sartono, 1978, Kedudukan dan Peranan Sistem Gotong Royong dalam Perkembangan Masyarakat Indonesia , Seri Kertas Kerja OP 10, Pusat Penelitian dan Studi Pedesaan dan Kawasan--PPSPK, Universitas Gadajah Mada, Yogyakarta.Koentjaraningrat, 1961, Some Social-Anthropological Observations on Gotong Royong Practices in Two Village of Central Java, Cornell University Itacha, New York.Narayan, 1997, Voice of the Poor: Poverty and Social Capital in Tanzania , World Bank, Washington, DC 20433, USA.Ostrom, Elinor and Walker James, 2003, Trust and Reciprocity: Interdiciplinary Lesson from Experimental Research, Russell Sage Foundation, New York Putnam, et.al., 1993, Making Democracy Work: Civic Tr aditions in Modern Italy , Princeton University Press, Princeton, USARahardjo, 1979, Gotong Royong di Desa Kadilaju dan Desa Jambitan: Suatu Sullivan, Uphoff, N, 1999, Understanding Social Capital: Leraning from the Analysis and Experience of Participation, in Dasgupta and I. Sergeldin, eds,pp.215-249.World Bank, 1998, The Initiative on Defining, Monitoring and Measuring Social Capital: Overview and Program Description, Social Capital Initiative Working Paper No.1, Social Development Department, The World Bank, Washington, DC 20433, USA.

DAFTAR PUSTAKA MODAL SOSIAL