3
PENGAUDITAN LANJUTAN DOSEN : DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK,M.SI,CA,CSRA,CPAI TENTANG ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK - KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - PENGENDALIAN MUTU OLEH : SANDY SETIAWAN 55516120017 MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS MERCUBUANA TAHUN 2017

Pengauditan lanjutan,sandy setiawan,etika dan tanggung jawab hukum akuntan publik, universitas mercu buana, 2017

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengauditan lanjutan,sandy setiawan,etika dan tanggung jawab hukum akuntan publik, universitas mercu buana, 2017

PENGAUDITAN LANJUTAN

DOSEN : DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK,M.SI,CA,CSRA,CPAI

TENTANG

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK -

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK - PENGENDALIAN MUTU

OLEH :

SANDY SETIAWAN

55516120017

MAGISTER AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA (S2)

UNIVERSITAS MERCUBUANA

TAHUN 2017

Page 2: Pengauditan lanjutan,sandy setiawan,etika dan tanggung jawab hukum akuntan publik, universitas mercu buana, 2017

Pertanyaan :

Sebutkan dan jelaskan etika profesi akuntan publik, benarkah mematuhi etika

profesi berarti memenuhi pengendalian mutu akuntan publik dalam penugasan

yang diterimanya?

JAWAB :

Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat

yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan

penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,

salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi

profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang

profesi tersebut.

Sedangkan Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin

untuk memberikan jasa asurans sebagaimana diatur dalam undang-undang,

yang meliputi jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa review atas

informasi keuangan historis , dan jasa asurans lainnya seperti evaluasi atas

efektifitas pengendalian internal.

Prinsip dasar etika profesi yang harus dimiliki oleh seorang Akuntan

Publik, sebagai berikut :

Prinsip Integritas

Seorang akuntan harus manjaga kepercayaan publik, memenuhi

tanggungjawab dan meningkatkan integritas setinggi mungkin.

Prinsip Objektivitas

Seorang akuntan dalam memenuhi tanggungjawabnya harus menjaga

obyektifitas dan menjaga benturan dari kepentingan atau pengaruh yang

tidak layak (undue influence) dari pihak-pihak lain memengaruhi

pertimbangan profesional.

Prinsip Kompetensi dan Kehati-hatian

Seorang akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan

penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai

kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan

profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa

Page 3: Pengauditan lanjutan,sandy setiawan,etika dan tanggung jawab hukum akuntan publik, universitas mercu buana, 2017

klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang

kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang

paling mutakhir.

Prinsip Kerahasiaan

Seorang akuntan harus menjaga kerahasiaan kepentingan kliennya dan

tidak boleh mengungkapkan informasi tanpa persetujuan kecuali ada hak

profesional dan hukum untuk mengungkapkannya.

Prinsip Perilaku Professional

Seorang akuntan profesional dituntut konsisten dan selaras dengan reputasi

profesi yang baik dan menjauhkan perilaku yang dapat menjatuhkan

profesionalisme.

Menurut pendapat saya, mematuhi etika profesi akuntan publik berarti

memenuhi pengendalian mutu akuntan publik dalam penugasan audit yang

diterimanya. Karena pengendalian mutu berkaitan dengan pemberian jasa

audit dan review atas laporan keuangan, jasa terkait dengan jasa assurans dan

jasa assurans lainnya. Pengendalian mutu yang baik tidak terlepas dari prinsip

dasar etika profesi akuntan publik. IAASB menerbitkan suatu kerangka

mengenai suatu mutu audit (kualias audit) yang terdiri dari unsur-unsur utama

yang menciptakan lingkungan untuk mutu audit yang baik, sebagai berikut :

1. Masukan (Input) meliputi nilai-nilai, etika, sikap auditor yang dipengaruhi

budaya kantor akuntan publik, pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman auditor serta waktu yang tersedia untuk auditor melaksanakan

tugas auditnya.

2. Proses (Process) meliputi pelaksanaan audit berdasarkan kriteria tertentu,

contohnya audit terhadap laporan keuangan yang mengharuskan klien

menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang berlaku dan tidak bertentangan dengan undang-undang yang

ada.

3. Keluaran (Output) meliputi semua laporan dan informasi yang secara

formal dibuat dan disajikan oleh satu pihak kepada pihak lain, contohnya

auditor menerbitkan opini terhadap laporan keuangan atas hasil temuan

auditnya. Selain itu, keluaran juga bisa tidak berwujud berupa hasil/akibat

yang timbul dari proses audit seperti temuan dan rekomendasi audit.