31
Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Sos.II.02 Judul PENGENDALIAN SOSIAL Penulis : Drs. Arief Herdiyanto C. Penyunting Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media : Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd.

Pengendalian sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengendalian sosial

Mata Pelajaran : SosiologiKelas : II (Dua)

Nomor Modul : Sos.II.02

Judul

PENGENDALIAN SOSIAL

Penulis : Drs. Arief Herdiyanto C.Penyunting Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd.Penyunting Media : Dra. Indrayanti Christanto, M.Pd.

Page 2: Pengendalian sosial

DAFTAR ISI

IDENTITAS

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

Kegiatan Belajar 1: PENGENDALIAN SOSIAL ............................................ 5Petunjuk .......................................................................... 5Uraian Materi .................................................................. 5I. Pengertian Pengendalian Sosial ............................... 5II. Cakupan Pengendalian Sosial .................................. 6III. Sifat Pengendalian Sosial ......................................... 7IV. Tujuan Pengendalian Sosial ..................................... 8TUGAS KEGIATAN 1 ....................................................... 10

Kegiatan Belajar 2: TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN SOSIAL ............... 13Petunjuk .......................................................................... 13Uraian Materi .................................................................. 13I. Cara-cara Pengendalian Sosial ................................. 13II. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial ......................... 15TUGAS KEGIATAN 2 ....................................................... 18

Kegiatan Belajar 3: KONSEKUENSI PENGENDALIAN SOSIAL .................. 21Petunjuk .......................................................................... 21Uraian Materi .................................................................. 21I. Fungsi Pengendalian Sosial ..................................... 21II. Peranan Pranata Sosial atau Lembaga Sosial Dalam

Pengendalian Sosial ................................................ 21III. Konsekuensi Penggunaan Teknik-teknik

Pengendalian Sosial ................................................. 23TUGAS KEGIATAN 3 ....................................................... 25

PENUTUP ........................................................................................................ 27

KUNCI KEGIATAN ........................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31

Page 3: Pengendalian sosial

PENDAHULUAN

Salam jumpa, mudah-mudahan Anda dalam keadaan sehat dan suasana hati yangbaik saat membaca modul ini, sehingga Anda dapat membaca modul ini dengancermat dan teliti.

Pernahkah Anda melihat polisi mengendalikan aksi unjuk rasa para buruh pabrik ?Atau pernahkah Anda berusaha melerai teman Anda yang sedang berkelahi ? Itulahyang dimaksud dengan pengendalian sosial ! Pengendalian sosial itulah yang akankita pelajari dalam modul ini.

Kemampuan Anda mengklasifikasi jenis-jenis pengendalian sosial, sertamengungkapkan teknik-teknik pengendalian sosial, kemudian mampu mengatasikonsekuensi penggunaan teknik-teknik pengendalian sosial dalam masyarakat,merupakan tujuan pencapaian hasil belajar Anda setelah mempelajari modul ini.Modul ini terbagi menjadi tiga kegiatan.Kegiatan Belajar 1: Pengertian Pengendalian Sosial.Kegiatan Belajar 2: Teknik-teknik Pengendalian Sosial.Kegiatan Belajar 3: Konsekuensi Pengendalian Sosial.Untuk mempelajari modul ini diperlukan waktu 6 jam pelajaran atau 6 kali 45 menit.

Pada akhir setiap kegiatan belajar disediakan soal-soal latihan atau tugas yang harusAnda kerjakan. Di bagian belakang modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakankunci jawaban tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan/tugas Anda.Dengan demikian Anda dapat mengukur atau menilai kemajuan belajar Anda sendiri.Pelajari modul ini kegiatan demi kegiatan, sehingga seluruh kegiatan belajar dapatAnda kuasai dengan baik dan benar. Apabila Anda masih belum paham benar,bacalah berulang-ulang dengan lebih cermat, diskusikanlah dengan teman dan guruAnda, atau tanyalah kepada orang yang menguasai benar masalah itu, bisa puladengan banyak membaca koran, majalah, dsb.

Selamat belajar, semoga Anda berhasil.

Page 4: Pengendalian sosial

4

Page 5: Pengendalian sosial

5

PENGENDALIAN SOSIAL

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat:1. menyimpulkan pengertian pengendalian sosial dari berbagai macam

pendapat;2. mengemukakan empat cakupan pengendalian sosial;3. membedakan sifat pengendalian sosial; dan4. menyimpulkan tujuan pengendalian social.

I. Pengertian Pengendalian Sosial

Manusia dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi denganmanusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut adakalanya timbulmasalah, misalnya terjadi salah paham lalu berkelahi. Benar tidak ?

Bagaimana kalau timbul masalah ? Tentunya kita semua berharap masalahtersebut dapat diselesaikan dengan baik dan akan kembali pada situasi dankondisi semula, sehingga akan terwujud suatu keseimbangan sosial (social equi-librium). Untuk menciptakan keseimbangan sosial tersebut diperlukan upaya-upaya menghilangkan penyimpangan-penyimpangan sosial seperti yang pernahAnda pelajari dari modul terdahulu.

Agar Anda mudah mengerti, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 1. Pengendalian Sosial

Kegiatan Belajar 1

Page 6: Pengendalian sosial

6

Dari gambar di atas seseorang yang melerai perkelahian tersebut melakukanpengendalian sosial demi terciptanya kembali keadaan keseimbangan sosial,yang terwujud melalui perdamaian kembali kedua orang yang berkelahi.

Berikut ini beberapa definisi tentang pengendalian sosial.

Menurut Berger (1978) Pengendalian Sosial adalah: berbagai cara yangdigunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.

Roucek (1965) mengemukakan bahwa Pengendalian Sosial adalah suatu istilahkolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk,ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatukelompok.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisiseimbang didalam masyarakat disebut pengendalian sosial (Social Control).

Bagaimana, Anda sudah paham? Bagus, bila Anda sudah paham. Untuk lebihmemahami marilah kita lanjutkan belajar tentang pengendalian sosial denganpenjelasan mengenai cakupan pengendalian sosial.

II. Cakupan Pengendalian Sosial

Siapa saja yang terlibat dalam pengendalian sosial? Yang terlibat dalampengendalian sosial bisa seorang individu atau kelompok individu/manusia.Contohnya sebagai berikut:1. Pengawasan antar individu.

Contoh: – Amir menyuruh adiknya agar berhenti berteriak-teriak.– Tono mengawasi adiknya agar tidak berkelahi.– Polisi memerintahkan memakai helm pada seorang

pengendara sepeda motor.Dari contoh di atas Amir, Tono dan Polisi sebagai individu (manusia seorangdiri) pengendali sosial, yang mengendalikan individu lain.

2. Pengawasan individu dengan kelompok.Contoh: – Guru mengawasi ujian di kelas.

– Polisi mengatur lalu lintas.– Bapak memerintah anak-anaknya untuk segera belajar

daripada ribut terus.Dari contoh di atas guru, polisi, dan bapak sebagai individu yang melakukanpengendalian sosial terhadap kelompok individu, yaitu murid, pengguna jalandan anak-anak.

Page 7: Pengendalian sosial

7

3. Pengawasan kelompok dengan individu.Contoh: – Bapak dan Ibu Pranoto selalu mengontrol perilaku anak

tunggalnya.– Sekelompok orang menyuruh turun pada seorang anak yang

memanjat tiang listrik.– Kawanan massa menghajar seorang pencopet.

Dari contoh di atas Bapak dan Ibu, sekelompok orang dan kawanan massamerupakan kelompok pengendali sosial terhadap seorang individu, yaitu anaktunggal, seorang anak dan seorang pencopet.

4. Pengawasan antar kelompok.Contoh: – Dua perusahaan yang melakukan joint venture (patungan)

selalu melakukan saling pengawasan.– Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas).– Dua atau lebih negara berkembang bergabung dalam

pengawasan peredaran obat-obatan terlarang.Dari contoh di atas, ada kelompok orang dalam perusahaan, BPK dan Negarayang mengawasi atau sebagai pengendali sosial kelompok lain yaituperusahaan, Depdiknas dan negara berkembang.

Demikianlah, Anda kini telah mengetahui 4 hal cakupan pengendalian sosial.Cobalah cari contoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya. Diskusikandengan teman atau guru Anda. Setelah Anda mengetahui 4 cakupanpengendalian sosial, selanjutnya akan kita bahas mengenai sifat-sifatpengendalian sosial.

III. Sifat Pengendalian Sosial

Bagaimana masyarakat melakukan pengendalian sosial terhadap perilakuanggotanya? Ada 2 sifat yang dipakai dalam pengendalian sosial. Dua sifat dalampengendalian sosial tersebut yaitu :1. Preventif: yaitu pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi

pelanggaran, artinya mementingkan pada pencegahan agar tidak terjadipelanggaran.Contoh:– Untuk mencegah anaknya berkelahi Ibu Amir menyuruh anak-anaknya

tidak bermain di luar rumah.– Tidak bosan-bosannya guru menasehati murid-muridnya untuk segera

pulang dan tidak nongkrong-nongkrong dulu di jalanan; untuk menghindariterjadinya tawuran pelajar, merokok atau terlibat narkoba.

2. Represif: adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah orangmelakukan suatu tindakan penyimpangan (deviasi).

Page 8: Pengendalian sosial

8

Pengendalian sosial ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelumterjadinya tindakan penyimpangan.Contoh:– Berulangkali Ibu Tono menasehati agar Tono tidak berkelahi, namun suatu

hari kemudian Tono berkelahi juga. Betulkah itu contoh pengendalian socialrepresif? Jelas itu salah! Mengapa? Karena nasehat kepada Tonodilakukan sebelum Tono berkelahi.Contoh pengendalian represif yang betul, misalnya :– Hakim menjatuhkan hukuman kepada terpidana.– Pak Rudi di PHK karena korupsi.Dari contoh tersebut, terpidana dan Pak Rudi mendapat hukuman danPHK setelah melakukan tindakan penyimpangan.

Nah, Anda kini telah mengerti dua sifat pengendalian sosial. Cobalah Anda caricontoh-contoh lain agar Anda lebih memahaminya. Diskusikan dengan temanatau guru Anda. Selamat untuk usaha Anda. Marilah sekarang kita lanjutkanbelajarnya. Tahukah Anda mengapa perlu pengendalian sosial? Apa tujuannya?Nah, untuk itu marilah kita bahas tujuan pengendalian sosial.

IV. Tujuan Pengendalian Sosial

Tahukah Anda apa tujuan masyarakat melakukan pengawasan terhadap perilakudan tindakan para anggotanya? Tulislah jawaban Anda pada kertas tersendiridan jangan melihat jawabannya dahulu untuk menguji kemampuan Anda sendiri.Nah, sekarang cocokkan jawaban Anda dengan jawaban berikut:

Tujuan pengendalian sosial adalah terciptanya suatu keadaan yang serasiantara stabilitas dan perubahan di dalam masyarakat. Sebelum terjadiperubahan, dalam masyarakat sudah terkondisi suatu keadaan yang stabil,selaras, seimbang dan sebagainya. Dengan adanya perubahan,menyebabkan terjadi keadaan yang tidak stabil. Tujuan pengendalian sosialuntuk memulihkan keadaan yang serasi seperti sebelum terjadinyaperubahan.

Apakah jawaban Anda betul atau mendekati pengertian di atas? Bagus bilademikian. Alangkah damai, tentram dan amannya kehidupan kita seandainyasemua anggota masyarakat menyadari sepenuhnya untuk melaksanakanketeraturan, keserasian dan ketertiban social. Dengan demikian kita tidak perluterlalu banyak melakukan pengendalian sosial. Setuju! Sekarang, coba amatikeadaan masyarakat di lingkungan Anda. Catat kejadian-kejadian yang termasukdalam wujud cakupan pengendalian sosial, serta kejadian-kejadian yangtermasuk sifat-sifat pengendalian sosial.

Kalau sudah Anda temukan dan catat, saya salut pada Anda !Namun, apakah contoh wujud cakupan pengendalian sosial yang Anda catatbeserta sifat pengendalian sosialnya sudah benar? Mari kita cocokkan.

Page 9: Pengendalian sosial

9

– Ada 4 cakupan pengendalian sosial yaitu:1. pengendalian sosial antar individu;2. pengendalian sosial individu terhadap kelompok;3. pengendalian sosial kelompok terhadap individu;4. pengendalian sosial antar kelompok.Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan tersebut menunjukkan ke 4hal di atas ?

– Ada dua sifat pengendalian social:1. Preventif: sebelum terjadi pelanggaran.2. Represif: setelah terjadi pelanggaran.Apakah kejadian-kejadian yang Anda temukan menunjukkan ke 2 sifat itu?Kalau belum benar dan komplit, cari dan catat kembali kejadian-kejadian disekitar Anda! Selamat untuk usaha Anda!

Kini Anda telah selesai mempelajari kegiatan 1 modul ini. Sebelum Andamelangkah mengerjakan Tugas Kegiatan 1, bacalah sekali lagi dan diskusikandengan teman atau guru bila ada hal yang perlu lebih diperjelas lagi. Setelah itu,coba Anda kerjakan tugas di bawah ini.

Page 10: Pengendalian sosial

10

KEGIATAN 1

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar !1. Pengendalian sosial adalah ....

A. upaya untuk melerai perselisihan antar dua kelompokB. usaha untuk menciptakan perdamaian duniaC. upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang dalam masyarakatD. keadaan suatu masyarakat yang aman terkendaliE. terdapatnya keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat.

2. Pengendalian sosial menurut Berger adalah ....A. berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya

yang membangkangB. upaya bersama untuk saling menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai

hidupC. kondisi dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya ketertiban dan

keteraturanD. wujud suatu kemapanan pola hidup masyarakat majuE. seluruh anggota masyarakat berupaya menciptakan perilaku terkendali.

3. Pengendalian sosial adalah suatu istilah relatif yang mengacu pada prosesterencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, ataupun dipaksa untukmenyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu kelompok, adalahpendapat:A. BergerB. FromanC. LapiereD. LemertE. Roucek.

4. Perhatikan contoh berikut:1. Toni mengawasi adiknya agar tidak berkelahi lagi.2. Polisi lalu lintas mengatur para pengendara di perempatan jalan.3. Andi menangisi adiknya yang meninggal akibat tawuran pelajar.4. Sebagai anak tunggal Tomi selalu dikontrol orang tuanya.5. Sekelompok masyarakat berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya

serangan balasan kelompok lain, karena kemarin terlibat tawuran.Dari contoh di atas, 4 contoh yang termasuk dalam cakupan pengendaliansosial, yaitu ....A. 1, 2, 3 dan 4B. 1, 2, 3 dan 5C. 1, 2, 4 dan 5D. 1, 3, 4 dan 5E. 2, 3, 4 dan 5

Page 11: Pengendalian sosial

11

5. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:1. Rudi mendapat peringatan keras dari Kepala Sekolah karena sering bolos.2. Perampas motor dikeroyok massa.3. Anto sering dinasehati ibunya sejak kecil, agar tidak merokok.4. Himbauan Wali Kelas kepada muridnya agar rajin belajar pada awal tahun

ajaran.Dari pernyataan-pernyataan di atas yang termasuk Pengendalian SosialRepresif adalah:A. 1B. 2C. 3D. 1 dan 2E. 3 dan 4.

6. Terciptanya suatu keadaan dimana anggota masyarakat bertindak sesuaidengan harapan kelompok atau masyarakat yang bersangkutan, merupakanperwujudan ....A. proses pengendalian sosialB. cakupan pengendalian sosialC. sifat pengendalian sosialD. tujuan pengendalian sosialE. manfaat pengendalian sosial.

B. Kerjakan tugas ini dengan baik.1. Dari berbagai macam definisi pengendalian sosial yang Anda sudah pahami,

cobalah Anda merumuskan sendiri pengertian pengendalian sosial.2. Coba Anda bandingkan definisi pengendalian sosial menurut Berger dengan

Roucek! Definisi mana yang sesuai dengan keadaan yang sering terjadi dilingkunganmu?

3. Apa tujuan tata tertib yang ada di sekolah tempat Anda belajar?

Page 12: Pengendalian sosial

12

Page 13: Pengendalian sosial

13

TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN SOSIAL

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini Anda diharapkan dapat:1. menguraikan cara-cara pengendalian sosial;2. mengkategorikan bentuk-bentuk pengendalian sosial.

I. Cara-cara Pengendalian Sosial

Belakangan ini kalau kita membaca koran sering mendapat beritaterjadinya tawuran antara kelompok masyarakat yang kadang-kadangberbau SARA (Suku, Agama, Ras, antar golongan). Cara pengendalian

sosial apakah yang sebaiknya dilakukan kelompok masyarakat tersebut?Bagaimana cara Anda mengatasinya bila itu terjadi di lingkungan Anda? Berikandua cara yang dapat Anda lakukan.

Sekarang cocokkan jawaban Anda, apakah sesuai dengan cara-cara berikut.

A. Cara PersuasifCara persuasif lebih menekankan pada usaha untuk mengajak ataumembimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturanatau norma yang berlaku dimasyarakat. Terkesan halus dan menghimbau.Aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap) sangat ditekankan. Contoh:1. Para tokoh masyarakat membina warganya dengan memberi nasehat

kepada warga yang bertikai agar selalu hidup rukun, menghargai sesama,mentaati peraturan, menjaga etika pergaulan, dan sebagainya.

2. Seorang ibu dengan penuh kasih sayang menasehati anaknya yangketahuan mencuri. Ibu itu berusaha memberi pengertian pada anaknyabahwa mencuri itu perbuatan yang tercela dosa dan sangat merugikanorang lain. Mencuri itu akan berakibat buruk pada kehidupannya kelak. Iaakan menjadi orang terkucil dan tersingkir dari masyarakat.

3. Seorang guru membimbing dan membina muridnya yang ketahuanmerokok di sekolah. Guru tersebut dengan penuh kewibawaan dankesabaran menanamkan pengertian bahwa merokok itu merusakkesehatan dan juga merugikan orang lain, selain itu juga merupakanpemborosan.

Kegiatan Belajar 2

Page 14: Pengendalian sosial

14

B. Cara KoersifCara koersif lebih menekankan pada tindakan atau ancaman yangmenggunakan kekerasan fisik. Tujuan tindakan ini agar si pelaku jera dantidak melakukan perbuatan buruknya lagi. Jadi terkesan kasar dan keras.Cara ini hendaknya merupakan upaya terakhir sesudah melakukan carapersuasif, contoh:1. Agar para perampas sepeda motor jera akan perbuatannya, maka ketika

tertangkap masyarakat langsung mengeroyoknya. Tindakan tersebutsebenarnya dilarang secara hukum, karena telah main hakim sendiri.Namun cara tersebut dilakukan masyarakat dengan maksud agar paraperampas sepeda motor lainnya takut untuk berbuat serupa.

2. Peraturan hukum dari negara tertentu yang memberlakukan hukumancambuk, rajam, bahkan hukuman mati bagi pelaku kejahatan, agar parapelaku kejahatan atau orang yang akan berniat jahat jera dan takutmelakukan tindak kejahatan.

Bagaimana, apakah Anda sudah paham? Bagus! Kami harap Anda sudahpaham dan mengerti betul dua cara pengendalian sosial tersebut. Supayatertanam kuat pada benak Anda tentang kedua cara pengendalian sosialyang telah kita pelajari tadi, perhatikan dan amati gambar berikut. Gambarmanakah cara persuasif dan mana yang cara koersif ?

Gambar. 2 Cara-cara pengendalian sosial

Bila Anda menjawab gambar 1 adalah cara pengendalian sosial persuasifdan gambar 2 adalah cara pengendalian sosial koersif, Anda benar. Selamat!

Page 15: Pengendalian sosial

15

C. Cara Pengendalian Sosial Melalui SosialisasiCara pengendalian sosial melalui sosialisasi dikemukakan oleh Froman padatahun 1944 sebagai berikut:“Jika suatu masyarakat ingin berfungsi secara efisien, maka mereka harusmelakukan perannya sebagai anggota masyarakat”.

Melalui sosialisasi mereka dapat menjalankan peran sesuai dengan yangdiharapkan masyarakat. Misalnya, sejak kecil seseorang dididik melakukankewajiban yang ada di lingkungan keluarga seperti membersihkan rumahdan merapikan kamar, lambat laun akan timbul rasa senang dalam diri anaktersebut jika sudah melakukan kewajibannya. Apabila si anak tersebut sudahbesar dan hidup di lingkungan yang lebih luas, ia akan terbiasa berperansesuai dengan status yang ia sandang.

Melalui sosialisasi seseorang diharapkan dapat menghayati(menginternalisasikan) norma-norma, nilai di masyarakat dan menerapkandalam perilakunya sehari-hari.

D. Cara Pengendalian Sosial Melalui Tekanan SosialCara pengendalian sosial melalui tekanan sosial dikemukakan oleh Lapierepada tahun 1954. Lapiere berpendapat bahwa pengendalian sosialmerupakan suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaankelompok. Kelompok akan sangat berpengaruh jika anggotanya sedikit danakrab. Keinginan kelompok dapat digunakan untuk menerapkan norma-normayang ada agar para anggotanya dapat merealisasikannya. Misalnya,pandangan masyarakat konservatif yang masih menganggap perludiadakannya upacara adat secara seremonial. Mereka cenderung tetapmelaksanakannya daripada melanggarnya.

Bagaimana, apakah uraian di atas dapat Anda pahami? Bagus kalau Anda sudahpaham tentang cara-cara pengendalian sosial seperti yang telah diuraikantersebut. Mari kita lanjutkan belajarnya!

II. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial

Bentuk-bentuk pengendalian sosial antara lain:1. Desas-desus (Gosip)

Merupakan “kabar burung” atau “kabar angin” yang kebenarannya sulitdipercaya. Namun dalam masyarakat pengendalian sosial ini sering terjadi.Gosip sebagai bentuk pengendalian sosial yang diyakini masyarakat mampuuntuk membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembalipada perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Gosipkadang dipakai sebagai alat untuk mendongkrak popularitas seseorang,misalnya artis, pejabat, dsb.

Page 16: Pengendalian sosial

16

2. TeguranMerupakan peringatan yang ditujukan pada pelaku pelanggaran. Bisa dalamwujud lisan maupun tulisan. Tujuan teguran adalah membuat si pelakusesegera mungkin menyadari kesalahannya. Misalnya, seorang guru menegurmuridnya yang sering ngobrol pada waktu belajar di kelas. Adakalanya jugamemberikan surat pemanggilan orang tuanya untuk ke sekolah.

3. Hukuman (Punishment)Adalah sanksi negatif yang diberikan kepada pelaku pelanggaran tertulismaupun tidak tertulis. Pada lembaga formal diberikan oleh Pengadilan, padalembaga non formal oleh Lembaga Adat.

4. PendidikanPengendalian sosial yang telah melembaga baik di lingkungan keluargamaupun lingkungan masyarakat. Pendidikan membimbing seseorang agarmenjadi manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi agama, nusadan bangsanya. Seseorang yang berhasil di dunia pendidikan akan merasakurang enak dan takut apabila melakukan perbuatan yang tidak pantas ataumenyimpang bahkan melanggar peraturan. Contoh: setelah Tono terpilihmenjadi pelajar teladan ia sangat menjaga perilakunya dengan baik, untuktidak melanggar tata tertib, bertutur kata baik, mengerjakan tugas dankewajibannya sebagai pelajar dengan penuh tanggung jawab.

5. AgamaMerupakan pedoman hidup untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.Sebagai pemeluk agama seseorang harus menjalankan kewajiban danmenjauhi larangan. Contoh: jika seseorang meyakini dan patuh padaagamanya, maka dengan sendirinya perilakunya terkendali jauh dari perilakumenyimpang atau melanggar peraturan. Misalnya, tidak akan memfitnah,korupsi, berjudi, mencuri, dsb.

6. Kekerasan FisikKekerasan fisik akan dijalankan sebagai alternatif terakhir dari pengendaliansosial, apabila alternatif lain sudah tidak dapat dilakukan. Namun banyakkejadian, perlakuan ini terjadi tanpa melakukan bentuk pengendalian sosiallain terlebih dahulu.Contoh:– Pencuri dihajar massa dan tidak diserahkan pada polisi.– Rumah dukun santet dibakar.– Petugas keamanan menembak perusuh tanpa tembakan peringatan

terlebih dahulu.

Page 17: Pengendalian sosial

17

Sekarang, coba amati gambar di bawah ini:

Gambar. 3 Aksi Demonstrasi

Apakah gambar tersebut termasuk dalam salah satu cara pengendalian sosialyang Anda telah pelajari? Kalau termasuk, cara yang mana? Termasuk dalambentuk pengendalian sosial apa? Berikan alasan Anda!Bagus! Anda telah berpikir serius.

Kalau sudah Anda ketahui jawabannya, mari kita coba cocokkan jawabanAnda! Ada dua jawaban yang benar, yaitu:– Demonstrasi termasuk dalam cara pengendalian sosial persuasif!

Alasannya: aksi demonstrasi merupakan cara yang lebih menekankan,mengajak atau menghimbau tanpa tindak kekerasan ataukasar.

– Demonstrasi termasuk jenis pengendalian sosial teguran!Alasannya: merupakan peringatan yang ditujukan ke Pemerintah/pejabat

yang dianggap melakukan pelanggaran dalam wujud tulisan-tulisan atau spanduk.

Sudahkah cocok jawaban Anda? Kalau belum, coba Anda berpikir lebihmendalam lagi. Carilah pula contoh-contoh lain tentang cara pengendaliansosial beserta bentuk pengendaliannya di masyarakat sekitar Anda!Diskusikan dengan teman dan guru pamong atau guru bina Anda!

Selamat ! Materi kegiatan belajar 2 telah selesai. Untuk memperdalam peguasaanmateri Anda, coba kerjakan tugas kegiatan 2. Jawaban dapat Anda cocokkan dibelakang modul. Bila masih banyak yang salah, berarti Anda belum menguasaibenar. Belajarlah sekali lagi!

Page 18: Pengendalian sosial

18

KEGIATAN 2

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar.1. Yang bukan termasuk cara pengendalian sosial yaitu ....

B. persuasifC. sosialisasiD. tekanan sosialE. hukuman dan teguram.

2. Sejak kecil seorang anak dididik untuk melakukan kewajibannya, sehinggasetelah dewasa ia akan terbiasa berperan sesuai dengan statusnya,merupakan cara pengendalian sosial melalui ....A. persuasifB. koersifC. preventifD. sosialisasiE. tekanan sosial.

3. Pengendalian sosial merupakan suatu proses yang lahir dari kebutuhanindividu akan penerimaan kelompok. Keinginan kelompok dapat digunakanuntuk menerapkan norma-norma, adalah pendapat:A. FromanB. RoucekC. LapiereD. BergerE. Soerjono Soekanto.

4. Perhatikan contoh-contoh berikut:1. Artis Ayu dikabarkan bercerai dengan suaminya, padahal suaminya

sedang belajar di luar negeri.2. Pak Badu mendapat penghargaan sebagai karyawan teladan.3. Soleh sangat kuat imannya sehingga tidak berani dan takut dosa kalau

berbohong.4. Sepulang sekolah Bodri dicambuki ayahnya karena pakaiannya compang-

camping akibat berkelahi.5. Andi berpendidikan tinggi, sebab dia telah meraih gelar Doktor sehingga

berperilaku intelek.Dari contoh-contoh tersebut yang dikategorikan dalam jenis pengendaliansosial gosip, agama dan kekerasan fisik adalah:A. 1, 2 dan 3B. 1, 2 dan 4C. 1, 2 dan 5D. 1, 3 dan 4E. 1, 3 dan 5.

Page 19: Pengendalian sosial

19

B. Kerjakan tugas ini dengan baik.1. Dari berbagai cara pengendalian sosial yang telah Anda pelajari mana yang

cocok bagi Anda dalam mengatasi perkelahian antar warga di lingkunganAnda? Berikan alasan Anda!

2. Nasehat dan teguran orang tua termasuk dalam jenis pengendalian sosialapa? Lengkapi jawaban Anda dengan alasan Anda!

C. Remaja yang terlibat narkoba setujukah kalau dimasukkan dalampenyimpangan yang harus diatasi dengan cara koersif? Diskusikan denganteman Anda!

Page 20: Pengendalian sosial

20

Page 21: Pengendalian sosial

21

KONSEKUENSI PENGENDALIANSOSIAL

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini Anda diharapkan dapat:1. menguraikan fungsi pengendalian sosial;2. menjelaskan peranan pranata sosial atau lembaga sosial dalam

pengendalian sosial;3. menguraikan konsekuensi penggunaan teknik-teknik pengendalian

sosial; dan4. menyimpulkan konsekuensi penggunaan cara pengendalian sosial.

I. Fungsi Pengendalian Sosial

Setelah Anda memahami uraian materi pada kegiatan 1 dan 2terdahulu, ternyata fungsi pengendalian sosial itu pada hakekatnyaterdiri atas dua hal. Betulkah? Coba sekarang Anda perhatikan bahwafungsi pengendalian sosial ada 2 hal pokok, yaitu:

1. Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini ditempuh melaluipendidikan baik formal maupun non formal. Melalui pendidikan formalditanamkan kepada peserta didik kesadaran untuk patuh aturan, sadar hukumdan sebagainya melalui mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Melaluipendidikan non formal, mass media dan alat-alat komunikasi menyadarkanwarga masyarakat untuk beretika baik, tertib lalu lintas, dan sebagainya.

2. Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara mempengaruhialam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat-hikayat, cerita-cerita rakyatmaupun cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, contohnya ceritaMalin Kundang, cerita Nabi Sulaiman, dan sebagainya.

Dengan demikian dalam pelaksanaan pengendalian sosial diperlukan saranaatau alat yang berupa lembaga atau pranata sosial. Tahukah Anda apa perananpranata sosial atau lembaga sosial dalam pengendalian sosial ? Untuk lebihmendalami hal tersebut marilah kita pelajari uraian berikut.

II. Peranan Pranata Sosial atau Lembaga Sosial Dalam Pengendalian Sosial

Peranan lembaga sosial atau pranata sosial dalam pengendalian sosial yangterjadi di masyarakat adalah sangat besar dan dibutuhkan, khususnya terhadapperilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial.

Kegiatan Belajar 3

Page 22: Pengendalian sosial

22

Terlebih dahulu marilah kita perjelas pengertian lembaga sosial atau pranatasosial. Lembaga sosial merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus,wujudnya berupa organisasi atau asosiasi. Contohnya KUA, mesjid, sekolah,partai, CV, dan sebagainya. Sedangkan pranata sosial adalah suatu sistem tatakelakuan yang mengatur perilaku dan hubungan antara anggota masyarakatagar hidup aman, tenteram dan harmonis. Dengan bahasa sehari-hari kita sebut“aturan main/cara main”. Jadi peranan pranata sosial sebagai pedoman kitaberperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakankesepakatan tidak tertulis namun diakui sebagai aturan tata perilaku dan sopansantun pergaulan. Contoh: kalau makan tidak berbunyi, di Indonesia penggunajalan ada di kiri badan jalan, tidak boleh melanggar hak orang lain, dansebagainya.

Jadi lembaga sosial bersifat konkret, sedangkan pranata sosial bersifat abstrak,namun keduanya saling berkaitan.

Pranata sosial atau lembaga sosial apa yang terdapat dalam masyarakat yangdipakai sebagai pengendalian sosial?

Pengendalian sosial itu dapat dilakukan oleh:1. Polisi

Polisi sebagai aparat negara, bertugas memelihara keamanan dan ketertiban,mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang. Peran Polisi bukan hanyamenangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku pelanggaran ke instansi lainseperti Kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhanterhadap orang yang berperilaku menyimpang dari hukum.

2. PengadilanPengadilan merupakan alat pengendalian sosial untuk menentukan hukumanbagi orang yang melanggar peraturan. Tujuannya agar orang tersebut jeradan sadar atas kesalahan yang diperbuatnya, serta agar orang lain tidakmeniru berbuat hal yang melanggar hukum atau merugikan orang lain. Sanksiyang tegas akan diberikan bagi mereka yang melanggar hukum, berupadenda, kurungan atau penjara. Ringan beratnya hukuman tergantungkesalahan pelaku menurut hukum yang berlaku.

3. AdatAdat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada masyarakattradisional. Dalam hukum adat terdapat aturan untuk mengatur tata tertibtingkah laku anggota masyarakatnya. Adat yang sudah melembaga disebuttradisi. Pelanggaran terhadap hukum adat dan tradisi akan dikucilkan ataudiusir dari lingkungan masyarakatnya tergantung tingkat kesalahannya beratatau ringan.

Page 23: Pengendalian sosial

23

4. Tokoh MasyarakatAdalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa (kharisma) sehingga iadihormati dan disegani masyarakat. Tokoh masyarakat diharapkan menjaditeladan, pembimbing, penasehat dan petunjuk.

Ada dua macam tokoh masyarakat:a. tokoh masyarakat formal, misalnya Presiden, Ketua DPR/MPR, Dirjen,

Bupati, Lurah, dsb;b. tokoh masyarakat informal, misalnya pimpinan agama, ketua adat,

pimpinan masyarakat.

Nah, kini Anda telah mempelajari tentang peranan pranata sosial di dalammasyarakat. Apakah Anda sudah paham? Bagus. Andaikan belum, coba sekalilagi ulangi mempelajarinya. Bila sudah paham, jawab pertanyaan berikut:adakah peran pranata sosial dalam pengendalian sosial di lingkunganmu?Tulislah jawabanmu dalam kertas tersendiri. Lalu, peran lembaga/pranatasosial apa saja yang ada di lingkunganmu, berikan contoh-contohnya.Jawaban Anda dapat didiskusikan dengan teman atau guru bina Anda agarAnda dapat mengetahui apakah jawaban Anda sudah benar.

Mari kita lanjutkan belajar Anda dengan bahasan berikut.

III. Konsekuensi Penggunaan Teknik-teknik Pengendalian Sosial

Apa itu konsekuensi? Konsekuensi adalah akibat yang harus ditanggung darihasil perbuatan, pemecahan masalah, rencana atau langkah yang sudah diambil.Penggunaan teknik-teknik atau cara-cara pengendalian sosial telah kita pelajaripada kegiatan 2. Masih ingat? Mari kita ingat kembali. Teknik-teknik atau cara-cara pengendalian sosial adalah persuasif, koersif, melalui sosialisasi, melaluitekanan.

Ternyata cara-cara atau teknik-teknik dalam pengendalian sosial tersebut tidaksemuanya cocok kita terapkan dalam kondisi, situasi, waktu dan tempat yangsama. Oleh karena itu kita perlu hati-hati dalam penerapan cara pengendaliansosial tersebut:

Konsekuensi yang harus kita tanggung dalam teknik-teknik pengendalian sosialadalah diperlukannya hukum, pendidikan, agama dan kedisiplinan individu yangbetul-betul menunjang terciptanya keseimbangan sosial. Mari kita bahas satupersatu:1. Hukum

Hukum adalah aturan yang tertulis yang mengatur hak dan kewajiban danhubungan hukum antar manusia. Hukuman adalah penderitaan yangdijatuhkan secara resmi oleh lembaga yang berwenang terhadap pihak yangmelakukan pelanggaran atau kejahatan.

Page 24: Pengendalian sosial

24

Hukuman adalah sanksi yang negatif. Sedangkan sanksi positif disebut Re-wards, yang berupa pujian, hadiah, bagi orang yang mematuhi aturansehingga dapat dijadikan teladan. Tujuan hukuman ialah agar si pelakumenjadi jera atas perbuatannya dan menjadi baik lagi seperti keadaansebelum ia menjadi jahat.

2. PendidikanPendidikan formal maupun pendidikan informal. Pendidikan formal adalahpendidikan melalui sekolah sedangkan pendidikan non formal melaluipergaulan di masyarakat. Pendidikan sekolah akan mampu membentukperilaku manusia untuk disiplin, mematuhi tata tertib, membina hubunganbaik dengan sesama. Melalui pergaulan masyarakat sangat berpengaruhbagi perkembangan pribadi seseorang. Pemahaman diri, pemahamanmasyarakat dan pemahaman nilai-nilai hidup akan membantu terciptanyamasyarakat yang terkendali. Pelaku pelanggaran akan berkurang kalaumasyarakat cukup berpendidikan.

3. AgamaAgama adalah bentuk hubungan pribadi antara manusia dengan Allah. Orangyang beragama akan mencoba agar semua pikiran, ucapan dan tindakannyasesuai dengan hukum Allah. Tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan.Tidak saling mengganggu, tidak saling menjelekkan, tidak saling memfitnah,tetapi saling menghargai pihak lain, menghargai bahwa ada perbedaan (hakuntuk berbeda) adalah sikap seorang pemeluk agama dalam pengendaliansosialnya. Oleh karena itu kalau terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai dannorma-norma agama seseorang akan sangat merasa berdosa dan mendapatsanksi berat dari kelompok agamanya.

4. Kedisiplinan IndividuMasyarakat terdiri dari individu-individu. Karena itu bila semua individumengusahakan kebenaran, kejujuran dan kedisiplinan, maka seluruhmasyarakat akan menjadi tertib. Orang akan menjadi sedih, menyesal, karenamerasa bersalah, berdosa, merupakan hasil mawas diri atas introspeksi.Orang yang menyesal akan berusaha memperbaiki kesalahannya, dimintaatau tidak diminta. Oleh karena itu dengan mendisiplinkan diri sendiri niscayapelanggaran tidak pernah terjadi.

Nah, bagaimana, apakah Anda sudah paham? Semoga Anda sudah mengertibetul uraian konsekuensi menggunakan teknik-teknik pengendalian sosial.Dengan demikian Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini.

Cobalah baca sekali lagi uraian materinya, kemudian buatlah rangkuman padakertas tersendiri sebelum Anda mengerjakan Tugas Kegiatan 3.

Page 25: Pengendalian sosial

25

KEGIATAN 3

A. Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!1. Uraikan dengan jelas fungsi pengendalian sosial!2. Jelaskan secara singkat peranan pranata sosial dalam pengendalian sosial!3. Salah satu teknik atau cara pengendalian sosial adalah persuasif. Apakah

dampak positif dan negarif teknik persuasif bagi pelaku penyimpangan sosial?4. Tulislah sekurang-kurangnya 2 pelaku pengendalian sosial yang ada di

lingkunganmu!

B. Lengkapilah isi tabel!Perhatikan tabel dengan cermat dan teliti, ada beberapa kolom yang tak terisiatau terdapat tanda titik-titik. Isilah titik-titik tersebut dengan pernyataan yangcocok dan betul.Keterangan tabel:– PENYIMPANGAN SOSIAL (PELANGGAR ATURAN):

Adalah individu atau seseorang yang melakukan tindakan penyimpanganatau yang melanggar aturan/norma/hukum. Misalnya: pengendara sepedamotor, koruptor, pencuri, penyimpangan seksual, dsb.

– PENGENDALIAN SOSIAL (PENGENDALI ATURAN):Adalah lembaga sosial, pranata sosial maupun individu atau kelompok individuyang melakukan pengawasan atau kontrol sosial terhadap perilakupenyimpangan, pelanggar aturan. Misalnya: polisi, pengadilan, adat, tokohmasyarakat, dsb.

Page 26: Pengendalian sosial

26

CA AKIBAT PENYIMPANGAN SOSIAL PENGENDALIAN SOSIALR (PELANGGAR ATURAN) (PENGENDALI ATURAN)A

P P 1. merasa tidak dipermalukan 1. tidak perlu alat/saranaO atau turun gengsi 2. mudah pelaksanaannya

E S 2. muncul kesadaran (a). ......................................I 3. enggan berbuat salah ....................................

R TI

S F

UN 1. merasa kesalahannya 1. merasa kurang diperlukan

A E relatif ringan fungsinyaG 2. mudah berbuat salah lagi 2. mudah dilupakan

S A (b). …………………………… 3. kurang dihargaiT ……………………………

I IF

F

K P (c). ………………………… 1. menegakkan normaO ………………………… (d). ………………………….....

O S 2. sadar betul kesalahannya ………………………….....I 3. tertanamnya norma 3. merasa dihormati,

E T secara kuat disegani, berwibawaI

R F

SN 1. kehilangan harta, nafkah 1. perlu alat/sarana

I E 2. kesengsaraan, kesakitan, 2. dibenciG kematian

F A 3. harga diri jatuh, merasa 3. diteror, diculik, dibunuhT terkucilIF

Page 27: Pengendalian sosial

27

PENUTUP

Nah ……. Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1, 2 dan 3 ini dengan baik.Berarti Anda telah menyelesaikan modul ini. Selamat untuk Anda ! Kami harap Andatelah paham benar bahasan Pengendalian Sosial ini. Kalau Anda merasa belumpaham benar, ulangi lagi membacanya dengan lebih cermat dan penuh konsentrasi.Atau Anda bisa membaca rangkuman di bawah ini, sehingga menjadi benar-benarpaham dan lebih mengerti.

RANGKUMAN

1. Berger (1978) mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yang digunakanmasyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.

2. Roucek (1965) mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu istilahkolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk,ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidupkelompok.

3. Secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya untuk mewujudkan kondisiseimbang didalam masyarakat disebut Pengendalian Sosial (Social Control).

4. Empat cakupan pengendalian sosial: pengawasan antar individu, pengawasanindividu dengan kelompok, pengawasan kelompok dengan individu, pengawasanantar kelompok.

5. Sifat pengendalian sosial ada dua macam:– Preventif, yaitu pengendalian sosial dilakukan sebelum terjadinya

pelanggaran.– Represif, yaitu pengendalian sosial yang ditujukan untuk memulihkan keadaan

seperti sebelum pelanggaran terjadi.6. Tujuan pengendalian sosial: terciptanya suatu keadaan yang serasi antara

stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.7. Cara/teknik pengendalian sosial terdiri dari:

– Cara persuasif,yaitu cara yang menekankan usaha mengajak atau membimbing anggotamasyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan atau norma yangberlaku di masyarakat.

– Cara represif,yaitu pengendalian sosial dengan menekankan pada tindakan atau ancamanyang menggunakan kekuatan fisik atau kekerasan.

– Cara sosialisasi,yaitu penciptaan kebiasaan dan penanaman norma-norma, nilai-nilaimasyarakat kepada individu.

– Cara tekanan sosial,yaitu individu dalam kelompok masyarakat akan melaksanakan keinginankelompoknya pada norma-norma yang diterapkannya.

Page 28: Pengendalian sosial

28

8. Jenis pengendalian sosial:– desas-desus – pendidikan– teguran – agama– hukuman – kekerasan fisik

9. Fungsi pengendalian sosial:– meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma;– mempertebal kebaikan norma.

10. Peranan pranata sosial/lembaga sosial dalam pengendalian sosial :– sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial

sekaligus pengendali aturan.Peranan itu dilakukan oleh:1. Polisi, 2. Pengadilan, 3. Adat, dan 4. Tokoh Masyarakat

11. Konsekuensi penggunaan cara/teknik pengendalian sosial:Diperlukannya: hukum – pendidikan – agama – kedisiplinan individu yang betul-

betul menunjang terciptanya keseimbangan sosial.

Dalam pemahaman modul ini, adakah hal-hal yang belum Anda pahami denganbaik? Kalau belum, segera diskusikan dengan teman Anda, atau Anda dapat mencarisumber-sumber lain, bias juga Anda tanyakan kepada guru bina Anda. Anda pastisukses!

Page 29: Pengendalian sosial

29

TUGAS

KEGIATAN 1

A. 1. C 4. C2. A 5. A3. E 6. D

B. 1. Pengendalian sosialUsaha untuk menciptakan kondisi seimbang dalam masyarakat.

2. Perbandingan definisi pengendalian sosial menurut Berger dan Roucek:– Berger mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yang digunakan

masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.Sedangkan menurut

– Roucek, pengendalian sosial tidak hanya terbatas pada tindakan terhadapmereka yang membangkang saja, tetapi mencakup pula prosessosialisasinya.

3. Tujuan tata tertib di sekolah:sebagai pengendalian sosial di sekolah, agar siswa tertib dan disiplin, yaitudalam bentuk keteraturan perilaku siswa.

KEGIATAN 2

A. 1. E2. D3. C4. D

B. 1. Yang cocok dalam mengatasi perkelahian antar warga adalah cara persuasif.Sekali-kali cara koersif. Alasannya: kalau hanya cara persuasif saja wargatidak akan jera, maka sesekali perlu cara koersif.

2. Teguran dan nasehat orang tua termasuk dalam jenis pengendalian sosialteguran.

C. Remaja yang terlibat narkotika harus diatasi dengan cara koersif.– Setuju, alasannya supaya jera dan tidak berbuat lagi.– Tidak setuju, alasannya karena perlu pembinaan.

Page 30: Pengendalian sosial

30

KEGIATAN 3

A. 1. Fungsi pengendalian sosial:– Meyakinkan masyarakat tentang kebaikan norma. Usaha ini

ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun nonformal.– Mempertebal kebaikan norma. Hal ini dilakukan dengan cara

mempengaruhi alam pikiran seseorang dengan legenda, hikayat, cerita-cerita rakyat, cerita-cerita agama yang memiliki nilai-nilai terpuji, sepertiMalinkundang, cerita Nabi Sulaeman, dsb.

2. Peranan pranata dalam pengendalian sosial : sangat besar dan dibutuhkankhususnya terhadap perilaku yang menyimpang demi keseimbangan sosial.Pranata sosial merupakan aturan perilaku masyarakat.

3. Dampak positif persuasif bagi pelaku penyimpangan: merasa tidakdipermalukan, muncul kesadaran, enggan berbuat salah lagi.Dampak negatif persuasif bagi pelaku menyimpan: membuat jera/kapok, sadarbetul kesalahannya, tertanamnya norma kuat.Dampak negatif koersif bagi pelaku menyimpang: kehilangan harta/nafkah,kesengsaraan, kesakitan, kematian, harga diri jatuh, merasa terkucil.

4. Pelaku pengendali sosial yang ada di lingkungan (sekurang-kurangnya dua):1. Polisi 3. Lembaga Adat2. Pengadilan 4. Tokoh masyarakat

B. (a). bisa dilakukan kapan saja(b). coba-coba melanggar aturan(c). membuat jera atau kapok(d). kesempatan melampiaskan emosi.

Semoga jawaban Anda tidak jauh dari kunci jawaban di atas. Salut untuk usahaAnda! Semoga Anda sukses!

Social equilibrium: kondisi seimbang dalam masyarakat.Kolektif: kumpulan secara bersama-sama.Seremonial: dilakukan secara besar-besaran, meriah dan resmi.Internalisasi: masuknya unsur-unsur budaya pada seseorang.

Sosialisasi: pembiasaan nilai, norma dan adat pada seseorang atau masyarakat.

Page 31: Pengendalian sosial

31

DAFTAR PUSTAKA

Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati, SPd., Sosiologi jilid 1 untuk SMU Kelas2, Esis, Jakarta, 2001.

Tim Penulis MGMP Sosiologi, Giat Belajar Sosiologi IA, PT Remaja Karya,Bandung, 1999.

M. Sitorus, Berkenalan dengan Sosiologi I, Penerbit Erlangga, Jakarta,2000.

Dra. Juju Suryawati & Dra. Kun Maryati, Modul Sosiologi, MGMP DKI, Ja-karta, 1999.

Dra. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1, PT. PradayaParamita, Jakarta, 1996.