35
Created by: Carolina Fuad N. A. Prima A. R. (PKT β-2) SIMBOL BAHAYA BAHAN KIMIA MENURUT EEC (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY)

Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Created by:Carolina

Fuad N. A.Prima A. R.(PKT β-2)

SIMBOL BAHAYA BAHAN KIMIA MENURUT EEC (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY)

Page 2: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Simbol Bahaya Bahan Kimia Menurut European Economic

Community(EEC)

Simbol bahaya adalah simbol yang dikenali dan dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar.

Page 3: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Sejarah

Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015 dan digantikan oleh simbol Internasional.

Page 4: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Simbol – simbol Bahan Kimia Menurut EEC

Page 5: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Harmful (Xn)

Page 6: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Harmful (Berbahaya)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dan jika dihirup atau ditelan.

Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:

• LD50 dermal (tikus atau kelinci) : 400-2000 mg/kg berat badan

• LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu : 1 – 5 mg/L• Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22

Page 7: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Harmfull

Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika ada bahan berikut :

Ethylene GlycolGas Khlor

Page 8: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Irritant (Xi)

Page 9: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Irritant (Menyebabkan Iritasi)

Bahan dan formulasi dengan notasi IRRITANT adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi/iritasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.• Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41

Page 10: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Irritant

Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata jika ada bahan kimia berikut :

Semua jenis Asam Dan Basa Encer

Page 11: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Extremely Flammable (F+)

Page 12: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Extremely Flammable (Amat sangat mudah terbakar)

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya EXTREMELY FLAMMABLE merupakan liquid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC).• Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan

udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

• Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12

Page 13: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Extremely Flammable

Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api jika ada bahan kimia berikut :

Gas Propana Cairan Dietil Eter

Page 14: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Highly Flammable (F)

Page 15: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Highly Flammable (Sangat mudah terbakar)

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC).• Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas

yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban.

• Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable.

• Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11

Page 16: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Highly Flammable

Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu jika ada bahan kimia berikut :

Ethanol

Page 17: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Corrosive (C)

Page 18: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Corrosive (Korosif)

Bahan dan formulasi dengan notasi CORROSIVE adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.• Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.

Page 19: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategory Corrosive

Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata jika ada bahan kimia berikut :

Page 20: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Dangerous For the Environment (N)

Page 21: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Dangerous For the Environment (Berbahaya Bagi Lingkungan)

Bahan dan formulasi dengan notasi DANGEROUS FOR THE ENVIRONMENT adalah dapat menyebabkan bahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan gangguan ekologi.• Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50,

R51, R52 dan R53.

Page 22: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Dangerous For Environment

Hindari kontak atau bercambur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup, limbah dijauhkan dari lingkungan jika ada bahan kimia berikut :

Page 24: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

TOXIC (BERACUN)

Bahan Kimia Beracun (Toxic) adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit. Walaupun dalam jumlah kecil bisa menimbulkan keracunan pada manusia atau makhluk hidup lainnya.

Zat-zat tersebut dapat langsung menggangu organ-organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain, tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal, atau cairan limfa dan menghasilkan efek kesehatan dalam jangka panjang.

Page 25: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategory Toxic

Hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan, jika ada bahan kimia berikut:

Page 26: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

VERY TOXIC (T+)

Page 27: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

VERY TOXIC (SANGAT BERACUN)

Page 28: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategory Very Toxic

Page 29: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

OXIDIZING (O)

Page 30: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

OXIDIZING (PENGOKSIDASI)

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.

Page 31: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor, jika ada bahan kimia berikut:

Contoh Bahan Kimia Kategori Oxidizing

Page 32: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

EXPLOSIVE (E)

Page 33: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Explosive (Mudah Meledak)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll.

Page 34: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

Contoh Bahan Kimia Kategori Explosive

Hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas jika ada bahan kimia berikut:

Page 35: Pengolahan Bahan - 12.4 - kel.beta 2 (SMAKBO)

THANK YOU