Upload
indra-yosef-simbolon
View
778
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PERANCANGAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGANDALAM PENGEMBANGAN
TB. SILALAHI CENTER DI BALIGEOLEH:
INDRA Y.M.
03071006041
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. SETYO NUGROHO, M.Arch
LATAR BELAKANG
TB. Silalahi Center merupakan buah kesadaran dari seorang Letjen (Purn) TB.
Silalahi akan pentingnya kelestarian nilai-nilai dan hasil-hasil kebudayaan dari
masa lalu, khususnya budaya Batak. Kepeduliannya terhadap budaya
Batak, mendorong diriya untuk menginspirasi kaum muda, khususnya kaum muda
Batak, agar dengan kesadaran yang tinggi melestarikan dan mengembangkan
budaya Batak itu sendiri.
Pengembangan TB. Silalahi itu sendiri merupakan sebuah upaya lanjut, yang
mendukung niat TB. Silalahi untuk melestarikan dan mengembangkan budaya
Batak. Pengembangan dilakukan untuk lebih menumbuhkembangkan animo
masyarakat dalam program pelestarian budaya tersebut.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas maka perumusan masalah
dalam penulisan ini adalah:
1. Bagaimana merencanakan dan merancang ulang kawasan TB.
Silalahi Center dimana massa-massa museum yang sudah terdapat di
kawasan tersebut didesain dan ditata ulang dan melakukan
penambahan fungsi baru untuk mengkaji budaya Batak.
2. Bagaimana penataan yang dilakukan agar TB. Silalahi terlihat
menarik untuk dikunjungi.
TUJUAN
Adapun tujuan dari Perencanaan dan Pengembangan Kawasan TB.
Silalahi Center di Balige ini adalah:
1. Mengembangkan sebuah sarana berupa museum yang menyimpan
segala hasil budaya Batak di masa silam, dan sarana bagi masyarakat
Batak dan pemerhati budaya Batak untuk mengkaji, meneliti, dan
mendalami budaya Batak.
2. Menata kembali kawasan museum TB. Silalahi Center yang sudah eksis
dengan konsep yang ditawarkan penulis.
3. Menambah sarana pokok pada kawasan TB. Silalahi Center yang
merupakan bentuk realisasi dari usaha untuk menjaga dan melestarikan
budaya Batak.
TRANSFORMASI KONSEP
fungsional
1. Museum budaya batak
Dikonsep dengan fungsi kurasi/ konservasi
2. Gedung kajian budaya
Dikonsep dengan fungsi edukasi
3. Gedung pengelola
Dikonsep dengan fungsi administrasi
4. Gedung fasilitas penunjang
Dikonsep dengan fungsi rekreasi
5. Huta Batak
Dikonsep dengan fungsi konservasi
Konsep kegiatan
1. kurasi/ konservasi : melindungi dan melestarikan segala hasil
kebudayaan Batak di masa lalu
2. Edukasi : pembelajaran tentang seluk beluk budaya Batak. Dari
proses edukasi ini akan muncul reaksi berupa proses implementasi
(penerapan), yang berlanjut pada proses elaborasi (penggarapan
lebih dalam dan cermat), yang berujung pada proses improvisasi
(mengembangkan ke arah yang lebih baik) untuk menyesuaikan
kebudayaan Batak pada masa kini.
3. Administrasi : kegiatan yang dilakukan pengelola untuk
menyelenggarakan, mengelola, dan menata TB. Silalahi Center.
4. Rekreasi: kegiatan yang bersifat non-formal, menjadikan TB. Silalahi
Center sebagai lokasi pilihan untuk berlibur/ piknik.
Konsep dasar perancangan
Kesadaran akan pentingnya kelestarian budaya Batak
menggerakkan hati Letjen (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi untuk
menciptakan TB. Silalahi Center, sebuah wadah pelestarian dan
pengembangan budaya Batak bagi generasi muda, dan juga untuk
menginspirasi kaum muda untuk lebih mencintai budaya dan negara.
Berdasarkan latar belakang itu, tema yang diangkat adalah "Sadar
Budaya"
ZONA
KURASI/
KONSERV
ASI
Museum
ZONA
EDUKASI
Gedung
Kajian
budaya ZONA
KONSERVASI
Huta/ kampung
Batak
ZONA
ADMINISTR
ASI
Gedung
Pengelola
ZONA
REKREASI
Fasilitas
penunjang
Zoning tapak
KONSEP TAPAK
Zoning tapak
Main Entrance
Parkir pengunjung
Huta batak diletakkan di dekat MainEntrance Site, dan merupakan satu-satunyaakses pedestrian yang dilalui pengunjunguntuk mencapai bagian dalam site. Peletakanhuta batak ini bertujuan agar pengunjungyang memasuki site merasakan nuansaperkampungan tradisional khasBatak, karena di huta batak ini ditampilkantarian dengan iringan musik tradisional Batakuntuk menyambut pengunjung.
Pada Plasa terdapat patung TB. Silalahidan bekas kendaraan militer yang perrnahdipakai TB. Silalahi ketika masih aktifsebagai perwira.Patung TB. Silalahidiletakkan di tengah plasa dan menghadapke Huta Batak, tempat masuknyapengunjung ke area dalam TB. SilalahiCenter, sebagai "patung selamat datang"dan untuk menegaskan nama tempat ituadalah TB. Silalahi Center. Plasa inimenjadi media informasi singkatmengenai profil Letjen (Purn) TB. Silalahi.
Parkir pengunjung ditempatkan di dualokasi, untuk memenuhikebutuhan parkirkendaraan pengunjung.Dari parkiran di sebelahtimurlaut site initerdapat jalurpedestrian di sampingbangunan fasilitaspenunjang, yangmengarah langsung keplasa
Jalur pedestrian
Museum, Gedung Kajian Budaya, gedung pengelola, danfasilitas penunjang ditempatkan di sekitar plasa untukmemudahkan akses pengunjung ke semua fasilitas TB.Silalahi Center dari plasa setelah masuk dari Huta /kampung Batak.
vegetasi tapak
Pada zona huta
Batak, vegetasi yang
digunakan adalah bambu.
Bambu digunakan untuk
lebih menguatkan kesan
perkampungan Batak
yang memang pada masa
lalu menggunakan pohon
bambu sebagai pagar
kampung.
Pada plaza, vegetasi pohon berkulit keras ditempatkan di
beberapa titik untuk menciptakan kesan rindang dan plaza
dapat dimanfaatkan pengunjung semaksimal mungkin, mis:
berteduh.
Pada parkiran dan pinggir site
yang bersebelahan dengan
jalan, vegetasi yang digunakan
adalah pohon palem.
Sirkulasi tapak
Langgam arsitektur
KONSEP ARSITEKTURAL
Langgam arsitektur yang digunakan adalah
Arsitektur Vernakular. Arsitektur vernakular
dipilih untuk menyesuailkan gaya arsitektur
dengan fungsi TB. Silalahi Center sebagai
tempat pelestarian dan pengembangan
kebudayaan Batak, dan menyesuaikan
gaya arsitektur dengan daerah Batak Toba
yang menjadi lokasi perencanaan dan
perancangan.
MassaMaterial dinding
Material penutup
atapMaterial Lantai
Pengelola Bata, beton Zincalum, Beton keramik
Museum dan
Pusat Kajian
Budaya
Beton, bata ekspos Zincalum, beton keramik
Pusat Kajian
BudayaBata, Beton Zincalum, beton keramik
Fasilitas
PenunjangBeton, bata ekspos Zincalum, Beton keramik
Material bangunan
Struktur bangunan
Massa Sub
Structure
Middle structure Upper Structure
pengelola Pondasi Batu
Kali, pondasi
setempat
Balok & kolom
beton
(rangka kaku)
Atap dak dan
rangka baja WF
Museum dan pusat
kajian budaya
Pondasi Batu
Kali, pondasi
setempat
Balok & kolom
beton
(rangka kaku)
Atap dak,
rangka baja WF
pusat kajian budaya Pondasi batu kali,
pondasi setempat
Balok & kolom
beton
(rangka kaku)
Atap dak,
rangka baja WF
Fasilitas penunjang Pondasi Batu
Kali, pondasi
setempat
Balok & kolom
beton
(rangka kaku)
Atap dak,
rangka baja
KONSEP UTILITAS
Pencahayaan buatan dan
alami
Pada bagian depan dan
belakang atap, dipasang
material kaca untuk
pencahayaan alami di siang
hari.
R. gallery, R.
display, etc
Kantor,
perpustakaan, ruang
edukasi,etc
kafetaria,
PENGHAWAAN ALAMI PENGHAWAAN BUATAN
Menggunakan bukaan-bukaan
(jendela atau ventilasi pada
bagian depan dan belakang
atap). Selain itu juga dapat
meninggikan plafond atau atap
bangunan.
Penghawaan buatan dengan
menggunakan AC Split dan
bantuan kipas angin.
PENERAPAN
Penerapan penghawaan alami
digunakan pada semua massa
dengan penggunaan ventilasi
pada bagian depan dan
belakang atap
Penerapan penghawaan
buatan AC split digunakan
pada Museum , Gedung
Kajian Budaya dan Gedung
Pengelola
Untuk massa fasilitas
penunjang terdapat banyak
bukaan-bukaan yang
memungkinkan penggunaan
penghawaan buatan tidak
diperlukan
Penghawaan buatan dan alami
Distribusi air bersih
PDAM Tirta Uli Kota Balige
GT1
Pompa
GT2
Pompa
GT3
Pompa
GT4
Pompa
GEDUNG KAJIAN BUDAYA
MUSEUM
PENGELOLA
FASILITAS PENUNJANG
GT1
GT2
GT3GT4
PDAM TirtaUli
Distribusi air kotor
Parit sebagai jalurpembuangan air hujan dan air kotor / limbah cair dari KM/ WC
Limbah
Padat
Closet
Plastik, kayu
, kertas
Septic tank
sortir
Sumur resapan
recycle
Filterisasi
Kerajinan
tangan
komposting pupuk
HASIL PERANCANGAN
TERIMA KASIH