24
“Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia” Kelompok 1. Yachinta Primastuti Bunga 1152000254 2. Wina Puspitasari 1152000256 3. Sari Kartika Dewi 1152000261 4. Rahmad Wijanarko 1152000265 5. Agung Dwi Saputro 1152000289

Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

“Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia”

Kelompok

1. Yachinta Primastuti Bunga 1152000254

2. Wina Puspitasari 1152000256

3. Sari Kartika Dewi 1152000261

4. Rahmad Wijanarko 1152000265

5. Agung Dwi Saputro 1152000289

Page 2: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

PENDAHULUANPerjuangan bangsa Indonesia selama

bertahun – tahun akhirnya mencapai kemerdekaaan. Sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia sudah menjadi negara yang merdeka, dimana telah terlepas dari belenggu penjajahan.

Kemerdekaan yang telah diraih melalui perjuangan yang berat, tentunya harus dipertahankan. Perjuangan yang dilakukan meliputi perjuangan secara fisik dan secara diplomasi.

Page 3: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

A. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Perjuangan secara FisikPada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Ketika negara kita memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang masih ada di Indonesia.

Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana

Page 4: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

a. Pertempuran SurabayaTanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di

Tanjung Perak, Surabaya. Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby. Kedatangan tentara tersebut diikuti oleh NICA.

Tanggal 28 Oktober hingga 31 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat. Ketika terdesak, tentara Sekutu mengusulkan perdamaian. Tentara Sekutu mendatangkan pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya. Tentara Sekutu tidak menghormati gencatan senjata. Dalam insiden antara rakyat Surabaya dan tentara Sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan Jendral Christison Panglima Sekutu di Indonesia, meminta kepada pemerintah Indonesia menyerahkan orang-orang yang dicurigai membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti ultimatum dari Mayor Jendral Mansergh.

Page 5: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Penyerahan paling lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00 WIB. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Kota Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara

Tanggal 10 November 1945 pukul 06.00, tentara Sekutu menggempur Surabaya dari darat, laut maupun udara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo) rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara Sekutu. Dengan pekik Allahu Akbar, Bung Tomo membakar semangat rakyat. Dalam pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur beribu-ribu pejuang Indonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan untuk memperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyat Surabaya mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

Page 6: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

b. Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15

Oktober 1945. Kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota Semarang sampai sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut maka pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.

Page 7: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

c. Pertempuran Ambarawa Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara

Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945. Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri

Page 8: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

d. Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu

yang diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.

Page 9: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

e. Bandung Lautan Api Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan

Oktober 1945. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut diulang tanggal 23 Maret 1946. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebut Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.

Page 10: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

2. Perjuangan secara Diplomasia. Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin oleh Lord Killearn. Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati :

Page 11: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.

2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.

3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Page 12: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

b. Perundingan RenvillePerundingan Renville dilaksanakan di atas Geladak Kapal

Renville milik Amerika Serikat pada tanggal 17 Januari 1948. Dalam perundingan tersebut, pemerintah Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Widjojoatmodjo.

Hasil perundingan tersebut adalah:1. wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis

van Mook),2. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia

sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk,3. kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-

Belanda,4. RI merupakan bagian dari RIS, dan5. pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke

daerah RI.

Page 13: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

c. Perundingan Roem – RoyenPerjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April

1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagai wakil dari PBB adalah Merle Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh van Royen. Dalam perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement.

Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah Republik Indonesia untuk:

1. menghentikan perang gerilya,2. bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan

menjaga ketertiban dan keamanan, dan3. ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag

untuk mempercepat pengakuan kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan tanpa syarat.

Page 14: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Pernyataan dari delegasi Belanda, yaitu:1. menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta,2. menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua

tahanan politik,3. tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di

daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19 Desember 19484. menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari RIS,

dan5. berusaha agar KMB segera diadakan sesudah RI kembali ke

Yogyakarta.

Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tanggal 7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:

6. Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan.

7. Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Yogyakarta, dan

8. kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda

Page 15: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

d. Konferensi Meja Bundar (KMB)Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak

lanjut dari Perundingan Roem-Royen. KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk

mencari penyelesaian sengketa Indonesia – Belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI. Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB :

1. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.

2. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.3. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.4. UNCI diwakili oleh Chritchley..

Page 16: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang, akhirnya KMB menghasilkan beberapa keputusan berikut:1. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan

berdaulat.2. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30

Desember 1949.3. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1

tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.4. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni

Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.5. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan

catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.6. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang

Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Page 17: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Berikut ini dampak dan pengaruh KMB bagi rakyat Indonesia.

• Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.• Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan

pembangunan segera dapat dimulai.• Irian Barat belum bisa diserahkan kepada

Republik Indonesia Serikat.• Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan

cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Page 18: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

B. Masa Demokrasi Liberal.

a) Kurun Waktu (1945 – 1949)Dalam kurun waktu ini daya upaya Bangsa Indonesia masih ditujukan bagi Mempertahankan Negara Proklamasi Indonesia dari segala bentuk rongrongan baik yang berasal dari pihak Belanda melalui Nica maupun dari dalam negeri, sehingga UUD 1945 tidak berhasil dijalankan sebagaimana mestinya.

b) Kurun Waktu ( 1950 – 1959) Berdasarkan persetujuan konferensi meja bundar, bahwa

agar kedaulatannya diakui Belanda maka Indonesia harus dalam bentuk RIS. Yang terdiri atas Negara proklamasi Indonesia, Negara Indonesia Timur, Sumatera Timur dll. Dengan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Pada mas ini berlaku UUDS 1950.

Page 19: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

c) Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada tanggal 5 Juli 1959. Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden, yang berisi:

1. Pembubaran Konstituante.2. Kembali ke UUD 19453. Pembentukan MPRS yang terdiri dari anggota

DPR ditambah tusan daerah/ golongan. Serta pembentukan DPAS.

Page 20: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

C. Masa Orde Lama

Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 keadaan tata negara Indonsia sudah mulai membaik, namun keadaan demikian dimanfaatkan oleh komunis dalam menanamkan pengaruhnya dalam NKRI. Buah dari perbuatan pihak komunis tersebut adalah munculnya ideologi Manipol Usdek serta konsep nasakom. Puncak dari kegiatan ntesebut adala peristiwa G-30-S/PKI, pada tanggal 30 September 1965 yang bditandai dengan pembunuhan terhadap Para jendral AD. Namun Pemberontakan ini dapat ditumpas pada tanggal 1 Oktober 1965, sehingga dikenang sebagi hari “Kesaktian Pancasila”.

Page 21: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

D. Masa Ore Baru.Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa

dan negara Ri yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Dillihat dari prosesnya merupakan suatu reaksi dan koreksi terhadap praktek-praktek penyelewengan yang terjadi pada masa Orde Lama. Orde Baru diharapkan mampu untuk memiliki sikap ndan tekat mental yang baik dan mendalam dalam mengabdi kepada masyarakat.

Orde Baru dimulai dengan keluarnya Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret ) pada tanggal 11 Maret 1966 oleh Presiden Soekarno yang memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letjen Soeharto untuk memulihkan keamanan dengan jalan menindak pengacau keamanan yang dilakukan oleh PKI beserta ormas-ormasnya.

Namun dalam perjalannya seperti masa-masa sebelumnya juga terjadi penyelewengan oleh beberapa oknum, sehingga memunculkan Orde Reformasi.

Page 22: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

E. Masa Reformasi

Reformasi dapat diartikan kembali melakukan usaha-usaha dalam menyusun suatu sistem agar dapat kembali kepada cita-cita awal, yaitu Pancasila dan UUD 1945 serta menjalankannya secara murni dan konsekuen. Agar tercapai tujuan negara sebagaimana yang termaktub dalam UUD 1945.

Page 23: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

KESIMPULANDari makalah di atas dapat kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk mempertahankan kemerdekaan dengan berjuang mengusir bangsa asing yang ingin kembali menjajah Indonesia. Proklamasi kemerdekaan bukanlah akhir bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia masih harus melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan banyak terjadi pertempuran fisik, seperti pertempuran Lima Hari di Semarang, pertempuran Ambarawa, Pertempuran 10 November di Surabaya, pertempuran Medan Area di Medan, peristiwa Bandung Lautan Api. Selajutnya perjuangan diplomasi, Indonesia telah beberapa kali mengadakan perundingan dengan belanda. Namun, perjanjian itu selalu dilanggar oleh Belanda. Selanjutnya, komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI ( United Nations Comission for Indonesia) mempertemukan kembali Belanda dengan Indonesia di meja perundingan. Perundingan yang ditempuh antara lain perundingan Roem-Royen, KMB, Perjanjian Linggarjati.Kemerdekaan yang telah dipertahankan hendaknya kita manfaatkan dengan hal-hal positif yang membawa dampak baik bagi bangsa kita dan seluruh warga Negara Indonesia

Page 24: Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia

Sekian presentasi dari kelompok 5, jika ada salah kata kami mohon maaf,

terima kasih..