Upload
tyassyarfa
View
118
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERUNDANG-UNDANGAN
Oleh:Ayu carissa hapsari(4)Baiq erzy alvia d (6)
Evandy (12)I made adi suarya dharma
(16)Lalu mahendra utama
putra (22)Rifki safrian nugroho(33)
Rima widyasti (34)Tyas dwi syarfa(38)
Tata Urutan Perundang-undangan Indonesia
TAP MPR No. III/MPR/2000Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia adalah:
1. Undang-Undang Dasar 19452. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara.2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP MPR-RI) merupakan putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pengemban kedaulatan rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang MPR.3. Undang-Undang (UU) dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Presiden untuk melaksanakan UUD 1945 serta TAP MPR-RI.
4. Perpu dibuat oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, dengan ketentuan sebagai berikut:a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut.b. DPR dapat menerima atau menolak Perpu dengan tidak mengadakan perubahan.c. Jika ditolak DPR, Perpu tersebut harus dicabut.5. Peraturan Pemerintah (PP) dibuat oleh Pemerintah untuk melaksanakan perintah undang-undang. 6. Keputusan Presiden (Keppres) yang bersifat mengatur dibuat oleh Presiden untuk menjalankan fungsi dan tugasnya berupa pengaturan.
Hak dan Kewajiban warga negara diatur dalam undang -undang sbb:
Pasal 27 ayat 1-3Pasal 28 A-JPasal 29 ayat 2Pasal 30 ayat 1-5Pasal 31 ayat 1-5Pasal 33 ayat 1-5Pasal 34 ayat 1-4
Bentuk Pelanggaran Hak Warga NegaraYang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut UU yaitu:a. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum.b. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan.
c. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.d. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.e. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.