21
1 PROTOTYPE ALAT IDENTIFIKASI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8 Maret 2013

Presentation1 Proyek Elektronika

  • Upload
    youssf

  • View
    826

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentation1 Proyek Elektronika

1

PROTOTYPE ALAT IDENTIFIKASI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA EMISI GAS BUANG

KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

Maret 2013

Page 2: Presentation1 Proyek Elektronika

2

Kelompok 3Elektronika 2-B

Anggota:1. Mochammad Rifai Syambera (NIM 3.32.11.1.14)2. Nining Diana Ria (NIM 3.32.11.1.17)3. Tito Anggara Jati (NIM 3.32.11.1.23)4. Yusuf Irkham (NIM 3.32.11.1.24)

PROTOTYPE ALAT IDENTIFIKASI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

Page 3: Presentation1 Proyek Elektronika

3

Servlets & JSPsAgenda

• Latar Belakang• Perumusan Masalah• Keaslian • Faedah• Tujuan• Pembatasan Masalah• Metode Penyusunan• Diagram Blok • Cara Kerja Rangkaian• Gambar Rangkaian• Jadwal Kegiatan• Rincian Biaya

PROTOTYPE ALAT IDENTIFIKASI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

Page 4: Presentation1 Proyek Elektronika

4

Servlets & JSPs

Berkembangnya peradaban manusia menuntut manusia untuk memiliki mobilitas yang cukup tinggi, dengan demikian, manusia selalu mengembangkan alat transportasi. Berkembangnya kualitas alat transportasi selalu diikuti dengan kuantitas alat transportasi tersebut, sehingga masalah-masalah transportasi kini mulai timbul. Masalah seperti kemacetan hingga polusi yang dapat memicu naiknya panas bumi.

Latar Belakang

Page 5: Presentation1 Proyek Elektronika

5

Servlets & JSPsUntuk menangani masalah ini,

dibutuhkan batasan-batasan yang tepat agar masyarakat tidak merasa dirugikan. Pada Negara-negara di EROPA, menggunakan aturan standar EURO 5, sedangkan di Indonesia menggunakan keputusan menteri lingkungan hidup sebagai syarat sebuah kendaraan dapat beroperasi. Diantara syarat-syarat yang ditentukan, salah satunya adalah pembatasan jumlah emisi yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut. Pembatasan emisi ini dilakukan agar kendaraan, baik motor maupun mobil dapat beroperasi dengan efisien tanpa harus merusak alam.

Latar Belakang

Page 6: Presentation1 Proyek Elektronika

6

Servlets & JSPs

Setelah dikeluarkannya peraturan tersebut, kini muncul masalah baru, yaitu alat uji emisi yang ada di pasaran harganya mahal dan bentuknya besar sehingga tidak praktis. Proyek elektronika ini akan menjadi salah satu solusi yang akan menjawab permasalahan tersebut, alat ini dibuat dengan sederhana agar biaya yang dikeluarkan lebih rendah.

Latar Belakang

Page 7: Presentation1 Proyek Elektronika

7

Servlets & JSPs1. Sensor apa yang digunakan dalam mengidentifikasi gas Karbon Monoksida (CO) dalam gas buang kendaraan bermotor?

2. Bagaimanakah cara kerja pada prototype alat identifikasi gas Karbon Monoksida (CO) pada emisi gas buang kendaraan bermotor?

3. Jenis kendaraan apa saja yang dapat diidentifikasi kadar gas CO dengan menggunakan alat ini?

4. Berapakah rentang kadar gas karbon monoksida (CO) yang diperbolehkan pada kendaraan bermotor?

Perumusan Masalah

Page 8: Presentation1 Proyek Elektronika

8

Servlets & JSPs

Proyek Elektronika ini dikutip dari Tugas Akhir Teknik Elektronika tahun 2010 dengan judul “Alat Ukur Karbon Monoksida (CO) dan Hidro Karbon (HC) pada Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroller ATMega 16”. Namun, pada Proyek Elektronika kami, kami melakukan penyederhanaan dalam rangkaian dimana objek yang diukur hanya Karbon Monoksida dan penambahan sensor suhu LM35 untuk mengetahui kadar panas gas buang kendaraan. Kami juga melakukan perubahan pada komponen Mikrokontroller, dimana kami menggunakan Mikrokontroller ATMega 8 karena penggunaan yang lebih sederhana.

Keaslian

Page 9: Presentation1 Proyek Elektronika

9

Servlets & JSPs

Proyek Elektronika ini sangat bermanfaat guna mengetahui kadar gas buang Karbon Monoksida (CO) yang dikeluarkan melalui knalpot kendaraan bermotor. Gas Karbon Monoksida merupakan gas beracun, dan sangat berbahaya apabila kita menghirup gas ini. Selain itu, gas tersebut juga turut mempengaruhi kadar polusi udara yang pada akhirnya berdampak pada pemanasan global (global warming) di bumi. Untuk itu, alat ini kami buat guna mengetahui kadar gas CO pada kendaraan bermotor yang digunakan agar kami dapat mengetahui kadar gas buang Karbon Monoksida (CO) yang diperbolehkan dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006 tentang “Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor”

Faedah

Page 10: Presentation1 Proyek Elektronika

10

Servlets & JSPs

a) Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Semarang.

b) Membuat prototype alat ukur kadar gas Carbon Monoksida (CO) yang lebih efisien.

c) Mengaplikasikan sensor gas TGS 2442 sebagai sensor alat ukur kadar gas carbon monoksida.

Tujuan

Page 11: Presentation1 Proyek Elektronika

11

Servlets & JSPs

1. Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATMega 8.

2. Gas yang diukur adalah gas CO.

3. Batasan pengukuran menggunakan acuan datasheet sensor.

4. Tempat pengukuran dilakukan ditempat yang jauh dari jalan

raya, datar dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

5. Alat ini digunakan untuk mengukur emisi mesin 4-tak.

6. Untuk menampilkan hasil pengukuran digunakan LCD.

7. Sumber tenaga didapat dari baterei.

8. Input yang digunakan adalah tombol push button.

9. Pemrogaman mikrokontroler menggunakan CV AVR.

Pembatasan Masalah

Page 12: Presentation1 Proyek Elektronika

12

Servlets & JSPs

1. Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan cara pendekatan terhadap bahan-bahan pustaka untuk mendapatkan informasi dan data-data yang diperlukan sebagai acuan pada saat melakukan percobaan dan penyusunan laporan yang mencakup dasar teori yang digunakan, penjelasan alat, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan alat serta pengaplikasiannya.

Metode Penyusunan

Page 13: Presentation1 Proyek Elektronika

13

Servlets & JSPs

2. Metode Perencanaan

Metode ini mengikuti semua perencanaan yang dilakukan untuk memperoleh suatu rangkaian yang dapat dioperasikan dengan baik. Perencanaan dimulai dengan pemilihan komponen dan perencanaan pemakaian komponen, perencanaan rangkaian pendukung baik rangkaian analog maupun digital, perencanaan pemakaian mikrokontroller dan perencanaan perangkat lunak menggunakan program bahasa C.

Metode Penyusunan

Page 14: Presentation1 Proyek Elektronika

14

Servlets & JSPs

3. Metode Pembuatan

Metode ini meliputi pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak yang dimulai dengan penyediaan komponen, perakitan komponen, sampai pembuatan program untuk menjadi benda jadi secara keseluruhan. Pembuatan program menggunakan pendekatan terhadap perangkat lunak dengan bahasa C, dimulai dari perencanaan pembuatan diagram alir, pembuatan program dan pengujian program.

Metode Penyusunan

Page 15: Presentation1 Proyek Elektronika

15

Servlets & JSPs

4. Metode Pengujian

Metode ini dimaksudkan untuk mencoba dan menguji alat serta memperoleh data hasil pengukuran sehingga didapatkan karakteristik dari alat tersebut. Pengujian alat mencakup pengujian komponen, pengujian tiap bagian dan pengujian system secara keseluruhan.

Metode Penyusunan

Page 16: Presentation1 Proyek Elektronika

16

Servlets & JSPsDiagram Blok

Page 17: Presentation1 Proyek Elektronika

17

Servlets & JSPs

Pertama sensor dimasukkan pada knalpot kendaraan bermotor, pada kendaraan tersebut dalam keadaan hidup. Sensor akan mendeteksi emisi dari gas buang kendaraan tersebut. Hasil pendeteksian sensor tersebut akan berupa perubahan harga resistansi sensor tersebut. Harga resistansi sensor tersebut akan dikonversi dengan rangkaian pembagi tegangan sehingga akan diperoleh tegangan analog yang linier, perubahan resistansi akan berbanding lurus dengan perubahan resistansi sensor. Kemudian tegangan tersebut akan diolah oleh mikrokontroler melalui port ADC yang akan mengubah tegangan analog tersebut menjadi tegangan digital. Kemudian data diolah sehingga data yang diukur dapat dikonversi dalam satuan yang diinginkan. Selanjutnya data yang telah diolah tersebut akan ditampilkan dengan menggunakan LCD.

Cara Kerja Rangkaian

Page 18: Presentation1 Proyek Elektronika

18

Servlets & JSPsGambar Rangkaian

Sistem Minimum ATMega 8

PB0/ICP114

PB1/OC1A15

PB2/SS/OC1B16

PB3/MOSI/OC217

PB4/MISO18

PB5/SCK19

PB6/TOSC1/XTAL19

PB7/TOSC2/XTAL210

PC6/RESET1

PD0/RXD2

PD1/TXD3

PD2/INT04

PD3/INT15

PD4/T0/XCK6

PD5/T111

PD6/AIN012

PD7/AIN113

PC0/ADC023

PC1/ADC124

PC2/ADC225

PC3/ADC326

PC4/ADC4/SDA27

PC5/ADC5/SCL28

AREF21

AVCC20

U1

ATMEGA8

5V

X1CRYSTAL

C1

1nF

C2

1nF

R110k

C31uF

5V

Page 19: Presentation1 Proyek Elektronika

19

Servlets & JSPsGambar Rangkaian

Rangkaian Driver LCD 2x16

D7

14D

613

D5

12D

411

D3

10D

29

D1

8D

07

E6

RW

5R

S4

VS

S1

VD

D2

VE

E3

LCD1LM016L

50%

RV1

5V

D1LED

R2

PD

0P

D1

PD

2

PB

3P

B0

PB

1P

B2

Page 20: Presentation1 Proyek Elektronika

20

Servlets & JSPsGambar Rangkaian

Rangkaian Sensor

3 4

1 2

R3VI

1VO

3

GN

D2

U27805

R4

12V

PC3

23

1PC4

Sensor TGS 2442

Page 21: Presentation1 Proyek Elektronika

21

Servlets & JSPs

Terima Kasih