10
Etika Profesi Kependidikan Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling Oleh: Kelompok 7 Elza Apriani NiaYuniarti Novia Anggreini Silpani Oktarina Veronica R.

Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Etika Profesi KependidikanProfesionalisasi Guru Bimbingan dan

Konseling

Oleh: Kelompok 7

Elza AprianiNiaYuniarti

Novia AnggreiniSilpani Oktarina

Veronica R.

Page 2: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

• Latar belakang

Profesionalisasi adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus karena dapat menjadi alat untuk mengembangkan dan meningkatkan diri bagi tenaga yang menjalankan suatu profesi. Hal ini berarti pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan kriteria profesi yang terus-menerus berkembang sehingga tingkat keahlian, tingkat tanggungjawab serta perlindungan terhadap profesi menjadi lebih sempurna.Guru bimbingan dan konseling adalah tenaga profesional yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Melalui proses profesionalisasi akan dihasilkan produktivitas kerja guru bimbingan dan konseling yang tinggi serta kualitas profesi bimbingan dan konseling yang semakin lama semakin baik.

Etika Profesi Kependidikan

Page 3: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

• Tujuan

Untuk mengetahui urgensi layanan guru bimbingan konseling,

Untuk mengetahui pengawas bimbingan konseling,

Untuk mengetahui penyusunan program dan pelaksanaan program guru bimbingan konseling, dan

Untuk mengetahui bimbingan dan pelatihan guru bimbingan konseling.

Etika Profesi Kependidikan

Page 4: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan untuk

siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka bisa

mandiri dan berkembang secara optimal. Kegiatannya dapat

berbentuk bimbingan pribadi, sosial, belajar, maupun karir melalui

berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan

norma-norma yang berlaku.

Bagi guru BK sikap proaktif dan sistematik untuk memfasilitasi

siswa mencapai tingkat yang optimal adalah keharusan mereka,

juga memfasilitasi siswa dalam rangka perkembangan prilaku,

berdaya sesuai dengan lingkungan, dan meniti karir masa depan

secara baik.

Urgensi layanan Guru Bimbingan dan Konseling

Etika Profesi Kependidikan

Page 5: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Fungsi pemahaman;fungsi preventif;

fungsi pengembangan;

fungsi penyembuhan; fungsi penyaluran;

fungsi adaptasi;fungsi penyusuaian;fungsi perbaikan; fungsi fasilitasi;

fungsi pemeliharaan;

fungsi bimbingan

konseling di sekolah

(Akhmad Sudarajat:2

008)

Etika Profesi Kependidikan

Page 6: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Pada PP no. 74 tahun 2008 tentang guru, berarti pengawas BK

adalah guru BK yang di beri jabatan pengawas.

Pengawas

Dengan demikian, satuan pendidikan anak usia dini formal (TK) dan

SD dapat dikatakan belum ada yang secara khusus di angkat sebagai

guru BK, berarti pengawas TK/SD harus memiliki kompetensi sebagai

pengawas guru kelas, sekaligus sebagai “pengawas” yang akan

membekali dimensi bimbingan dan konseling kepada guru yang

dibinanya. Berkaitan dengan pengawas BK, Depdiknas (2009) telah

mengembangkan pedoman pelaksanaan tugas pengawas termasuk

pengawas BK.

Pengawas Guru Bimbingan dan Konseling

Etika Profesi Kependidikan

Page 7: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan Program

Program kerja merupakan awal tindakan. Pengawas BK, seperti halnya pengawas guru kelas dan guru bidang studi perlu menyusun program sebagai panduan dasarnya dalam bekerja. Dalam kerangka ini, beberapa hal perlu mendapatkan perhatian dari guru BK.

Setiap pengawas BK,wajib menyusun rencana program

pengawasan.

Program pengawasan terdiri atas substansi dan periode waktu.

Program pengawasan tahunan pengawas disusun oleh kelompok

pengawas di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram.

Rencana kepengawasan BK (RKBK) merupakan penjabaran dari

program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai fokus

prioritas yang harus segera dilakukan selama kegiatan suprevisi BK.

Penyusunan Program dan Pelaksanaan

program

Etika Profesi Kependidikan

Page 8: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan Program

Kegiatan suprevisi BK meliputi pembinaan dan oemantauan pelaksanaan BK

di sekolah. Kegiatan ini berbentuk interaksi langsung antara pengawas

dengan guru binaannya.

Pelaksanaan penilaian pengawasn BK dimaksudkan untuk menilai kinerja guru

dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses pembimbingan.

Kegiatan ini dilakukan disekolah binaan, sesuai dengan uraian kegiatan dan

jadwal yang tercantum dalam RKBK yang telah disusun.

Semua kegiatan tercatat rapid an didokumentasikan dengan baik.

Pengawas BK dan guru binaannya diharuskan memiliki catatan pelaksanaan,

baik yang berupa hasil yang dicapai, keunggulan yang menonjol, kendala

yang muncul dan program yang tertunda.

Etika Profesi Kependidikan

Page 9: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan pelatihan guru bimbingan dan konseling sebagai berikut :

Kegiatan pembimbingan atau pelatihan bagi guru BK harus beranjak dari

kebutuhan nyata guru BK itu sendiri atau adanya tawaran inovatif yang layak

diimplementasikan oleh guru BK tersebut.

Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK dilaksanakan

idealnya paling sedikit 3 (tiga) kali dalam satu semester secara berkelompok

di musyawarah guru pembimbing (MGP).

Kegiatan dilaksanakan terjadwal, baik waktu maupun jumlah jam yang

diperlukan untuk setiap kegiatan, sesuai dengan tema atau jenis

keterampilan dan kompetensi yang akan ditingkatkan.

Selama pelatihan dikenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih sesuai

dalam melaksanakan suatu proses pembimbingan.

Setiap pelatihan disertai dengan rencana tindak lanjut.

Bimbingan dan Pelatihan

Etika Profesi Kependidikan

Page 10: Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling

Etika Profesi Kependidikan

TERIMA KASIH