16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP- 6) KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : : SMA Negeri 1 Giri Kelas/Seri : X / 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Topik : Sumber Hukum Islam Materi Pokok : Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad Alokasi Waktu : 4x3 Jam pelajaran Jumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 68

RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum islam http://yasirmaster.wordpress.com

Citation preview

Page 1: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP- 6)

KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan: : SMA Negeri 1 Giri Kelas/Seri : X / 1Mata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamTopik : Sumber Hukum IslamMateri Pokok : Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad

Alokasi Waktu : 4x3 Jam pelajaranJumlah Pertemuan : 4 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.8 Memahami kedudukan Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.

4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu Memahami makna Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.2. Mampu menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad3. Mampu menyebutkan tokoh-tokoh PenulisAl-Quran, PerowiHadits, dan Ijtihad 4. Menjelaskan fungsi dan manfaat Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad5. Menyebutkan macam-macam sumber hukum Islam.

68

Page 2: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

D. Tujuan PembelajaranSetelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:1. Memahami makna Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad.2. Menjelaskan pengertian Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad3. Menyebutkan tokoh-tokoh PenulisAl-Quran, PerowiHadits, dan Ijtihad 4. Menjelaskan fungsi dan manfaat Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad5. Menyebutkan macam-macam sumber hukum Islam.

E. Materi AjarSumber Hukum Islam

F. Metode PembelajaranSaintifikkooperatif

rool play,diskusi, ceramah

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan DeskripsiAlokasiwaktu

Pendahuluan Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan

kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi sebelumnya Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power

point.

10 menit

Inti Mengamati- Mencermati bacaan teks tentang kedudukan al-Quran, al-

Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam- Meyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui

tayangan vidio atau media lainnya. Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) - Mengapa Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber

hukum Islam ?- Apa yang anda pahami tenang Al-Quran, Hadits, dan

Ijtihad ? Mengumpulkan data/eksplorasi- Peserta didik mendiskusikan makna Al-Quran, Hadits, dan

70 menit

69

Page 3: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

Kegiatan DeskripsiAlokasiwaktu

Ijtihad sebagai sumber hukum Islam- Guru mengamati perilaku berpegang teguh kepada Al-

Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati

perilaku berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad di rumah.

Mengasosiasi- Membuat kesimpulan tentang sumber hukum Islam. Mengkomunikasikan:Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang sumber hukum Islam.

Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran

Mengucapkan salam

10 menit

V. Alat (Bahan) / Sumber Belajar:

a. Alat / Bahan : Al Qur’an

Power point, Video, LCD, Laptop, IT

b. Sumber Belajar : • Buku PAI Kls X Kemdikbud

• Buku lain yang menunjang

• Multimedia interaktif dan Internet

VI. Penilaian

1. Prosedur :

70

Page 4: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru

b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)

2. Alat Penilaian (Soal terlampir)

Banyuwangi 27 Juli 2013

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kepala SMA Pendidkan Agama Islam

Drs. MUJIONO , M. PdNIP: 196206101989031017

Drs. ABDUL CHOLIQNIP:195702061985031010

Lampiran 1 : MATERI PELAJARAN

Sumber-sumber hukum Islam

71

Page 5: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

a. Q.S. Al Maidah : 8

b. Q.S. Al A’raf : 1 - 4

c. Q.S. Al Isra’ : 9

MATERI POKOKA. SUMBER HUKUM ISLAM

1. Al-Qur'anMenurut bahasa Al-Qur'an berarti "bacaan" (dari asal kata" Menurut istilah Al-Qur'an .( ”قرأ ialah "kumpulan wahyu Allah SWT, yang yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril yang dihimpun dalam sebuah kitab suci untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia dan membacanya termasuk ibadah". Al-Qur'an merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Sebagaimana firman Allah SWT, :

Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasulNya serta ulil amri diantaramu ". ( An-Nisa:59 )

Sebagai sumber hukum Islam Al-Qur'an mengandung 3 pokok pengetahuan hukum yang

mengatur tentang kehidupan umat manusia yaitu :a. Hukum yang berkaitan dengan aqidah, yakni ketetapan tentang wajib beriman kepada Allah

SWT, Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari akhir dan takdir.b. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlaq (budi pekerti), yaitu ajaran agar seorang muslim

memiliki sifat mulia dan menjauhi sifat tercela.c. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang terdiri dari ucapan, perbuatan,

perjanjian dan lain-lain. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan ini terbagi menjadi dua yaitu :

Yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT, yang disebut ibadah. Seperti sholat, puasa, haji, nadzar, sumpah dan lain-lain.

72

Page 6: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

Yang mengatur tindakan manusia baik individu atau kelompok yang disebut dengan muamalah (amal kemasyarakatan). Seperti perjanjian, hukuman (pidana), ekonomi, pendidikan, pernikahan dan semacamnya.

Fungsi dan Kedudukan Al-Qur'an. a. Sebagai mu'jizat Nabi Muhammad saw.b. Sebagai dasar dan sumber hukum Islam yang pertama.c. Sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia.d. Sebagai pembawa berita gembira dan kebenaran yang mutlak.e. Sebagai obat penawar hati bagi orang-orang yang beriman.f. Membenarkan dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu.

2. Al-Hadits

Hadits menurut bahasa artinya "perkataan". Menurut istilah hadits ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan (taqrir) Nabi. Bersadarkan definisi tersebut, maka hadits dibagi menjadi 3 bagian yaitu hadits qouliyah (perkataan Nabi saw;), hadits fi'liyah (perbuatan Nabi saw;) dan hadits taqriri (katetapan Nabi saw;). Sedangkan menurut kwalitasnya hadits di bagi menjadi 2 bagian :

a. Hadits maqbul (dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits shoheh dan hadits hasan.

b. Hadits mardud (tidak dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits dhaif (lemah) dan hadits maudlu' (palsu).

Usaha seleksi diarahkan kepada 3 unsur hadits yaitu :a. Matan (isi hadits). Suatu isi hadits dapat dinilai baik apabila tidak bertentangan dengan Al-

Qur'an, hadits lain yang lebih kuat, fakta sejarah dan prinsip-prinsip ajaran Islam.b. Sanad (persambungan antara pembawa dan penerima hadits).Sanad dapat dinilai baik apabila

antara pembawa dan penerima benar-benar bertemu bahkan berguru.c. Rowi (orang yang meriwatkan hadits). Seorang dapat diterima haditsnya apabila memenuhi

syarat-syarat : 1) Adil yaitu orang Islam yang baligh dan jujur, tidak pernah berdusta dan membiasakan

berbuat dosa.2) Afidh yaitu kuat hafalannya atau mempunyai catatan pribadi yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya : "Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah". (Al-Hasyr : 7)

Kedudukan dan Fungsi Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.a. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur'an.

Misalnya : Allah SWT, berfirman yang artinya : "Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta ". (al-Hajj:30). Kemudian firman Allah SWT, tadi dikuatkan oleh hadits yang artinya : "Awas! jauhilah perkataan dusta". (HR. Bukhori Muslim).

b. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang masih bersifat umum.

73

Page 7: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

Contoh: Allah SWT, berfirman yang artinya: "Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah dan daging babi". (Al-Maidah:3). Kemudian Rasulullah saw, menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan yaitu ikan dan belalang. Seperti sabda Nabi saw, yang artinya : "Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah, adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, sedang dua macam darah adalah hati dan limpha". (HR. Ibnu Majah).

c. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al-Qur'an. Misalnya cara menyucikan bejana yang dijilat anjing. Rasulullah saw, bersabda yang artinya : "Sucikanlah bejanamu yang dijilat anjing, dengan menyucikan sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah". (HR. Muslim).

3. Ijtihad

Ijtihad ialah berusaha keras atau bersungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya baik dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang telah ditentukan. Ijtihad dapat dijadikan sebagai sumber hukum Islam yang ketiga. Landasannya berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Shahabat Nabi Saw Muadz ibn Jabal ketika diutus ke Yaman sebagai berikut :“Dari Muadz ibn Jabal ra bahwa Nabi Saw ketika mengutusnya ke Yaman, Nabi bertanya: “Bagaimana kamu jika dihadapkan permasalahan hukum? Ia berkata: “Saya berhukum dengan kitab Allah”. Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam kitab Allah” ?, ia berkata: “Saya berhukum dengan sunnah Rasulullah Saw”. Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam sunnah Rasul Saw” ? ia berkata: “Saya akan berijtihad dan tidak berlebih (dalam ijtihad)”. Maka Rasul Saw memukul ke dada Muadz dan berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah sepakat dengan utusannya (Muadz) dengan apa yang diridhai Rasulullah Saw”. (HR.Tirmidzi)

Hal yang demikian dilakukan pula oleh Abu Bakar ra apabila terjadi kepada dirinya perselisihan, pertama ia merujuk kepada kitab Allah, jika ia temui hukumnya maka ia berhukum padanya. Jika tidak ditemui dalam kitab Allah dan ia mengetahui masalah itu dari Rasulullah Saw,, ia pun berhukum dengan sunnah Rasul. Jika ia ragu mendapati dalam sunnah Rasul Saw, ia kumpulkan para shahabat dan ia lakukan musyawarah. Kemudian ia sepakat dengan pendapat mereka lalu ia berhukum memutus permasalahan.

Bentuk-bentuk Ijtihad.a. Ijma’, yaitu kesepakatan pendapat para ahli mujtahid dalam segala zaman mengenai hukum

syari'ah. Misalnya: Kesepakatan para ulama dalam membukukan Al-Qur'an pada waktu kholifah Usman bin Affan.

b. Qias, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah yang tidak ada hukumnya dengan kejadian lain yang ada hukumnya karena eduanya terdapat persamaan illat (sebab-sebabnya). Misalnya: Menyamakan hukum minum bir dan wisky adalah haram diqiaskan dengan munum khamr yang sudah jelas hukumnya dalam Al-Qur'an.

c. Istikhsan, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap masalah ijtihadiyah berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan. Misalnya: Dokter laki-laki melihat aurot wanita yang bukan muhrimnya saat wanita tersebut akan melahirkan anaknya.

d. Masholihul Mursalah, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah ijtihadiyah atas dasar kepentingan umum. Misalnya: pengenaan pajak terhadap orang-orang kaya.

A. HUKUM TAQLIFIPengertian.

74

Page 8: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

Hukum taqlifi ialah khitab (titah) Allah SWT atau sabda Nabi Muhammad SAW yang mengandung tuntutan, baik perintah melakukan atau larangan. Hukum taqlifi ada lima bagian yaitu :1. Ijab, artinya mewajibkan atau khitab (firman Allah) yang meminta mengerjakan

dengan tuntutan yang pasti.2. Nadab (anjuran), artinya menganjurkan atau khitab yang mengandung perintah

yang tidak wajib dituruti.3. Karohah (memakruhkan) yaitu titah/ khitab yang mengandung larangan, tetapi

tidak harus dijauhi.4. Ibahah (membolehkan), yaitu titah/khitab yang membolehkan sesuatu untuk

diperbuat atau ditinggalkan.Adapun yang berhubungan dengan hukum taqlifi antara lain :a. Mahkum ‘alaihi (yang dikenai hukum) ialah orang mukallaf yakni orang-orang muslim yang

sudah dewasa dan berakal, dengan syarat ia mengerti apa yang dijadikan beban baginya. Orang gila, orang yang sedang tidur nyenyak, anak yang belum dewasa dan orang-orang yang terlupa tidak dikenai taklif (tuntutan). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

Artinya: “Pena itu telah diangkat (tidak dipergunakan untuk mencatat) amal perbuatan 3 orang : (1) orang yang tidur hingga ia bangun, (2) anak-anak hingga ia dewasa dan (3) orang gila hingga ia sembuh kembali”. (Hr. Ashabus Sunan dan Hakim)

Demikian pula orang yang lupa disamakan dengan orang yang tidur yang tidak mungkin mematuhinya apa yang ditaqlifkan.

b. Hakim (yang menetapkan hukum) ialah Allah SWT dan yang memberitahukan hukum-hukum Allah SWT adalah para rasulNya. Dan sesudah seruan sampai kepada yang di tuju maka syariatnya menjadi hukum.

c. Mahkum bihi (yang dibuat hukum) yaitu perbuatan mukallaf yang berhubungan (bersangkutan) dengan hukum yang lima yang masing-masing adalah :1. Yang berhubungan dengan ijab dinamai wajib.2. Yang berhubungan dengan nadab dinamai mandub/sunah.3. Yang berhubungan dengan tahrim dinamai haram.4. Yang berhubungan dengan karohah dinamai haram.5. Yang berhubungan dengan ibahah dinamai mubah.Dari kelima hukum tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :1) Wajib, ialah suatu yang harus dikerjakan dan pelakunya mendapat pahala, bila

ditinggalkan maka pelakunya mendapat dosa. Adapun macam-macam wajib adalah sebagai berikut : Wajib Syar’i yaitu suatu ketentuan yang apabila dikerjakan mendatangkan pahala dan

bila tidak dikerjakan berdosa. Wajib Aqli yaitu suatu ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk

akal dan rasional. Wajib ‘Aini yaitu suatu ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap muslim seperti :

sholat 5 waktu, puasa bulan ramadhan, sholat jum’at dan lainnya.

75

Page 9: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

Wajib kifayah yaitu suatu ketetapan apabila telah dikerjakan oleh sebagian muslim maka muslim yang lain terlepas dari kewajiban, seperti mengurus jenazah.

Wajib Mu’ayyanah yaitu suatu keharusan yang telah ditetapkan macam tindakannya seperti wajibnya berdiri dalam sholat bagi yang mampu.

Wajib mutlaq yaitu suatu kewajiban yang tidak ditentukan waktu pelaksanaan-nya, seperti membayar denda sumpah.

Wajib Aqli Nadzari yaitu kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan memahami dalil-dalilnya atau penelitian yang mendalam, seperti mempercayai eksistensi Allah SWT.

Wajib Aqli Dharuri yaitu kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan sendirinya tanpa dibutuhkan dalil-dalil tertentu.

2) Haram, ialah sesuatu yang apabila dilakukan pelakunya mendapat dosa dan bila ditinggalkan pelakunya mendapat pahala. Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bila ditinggalkan perbuatan itu pelakunya akan mendapat pahala dan bila dilaksanakan berdosa. Haram ada dua macam, yaitu:a. Haram li-dzatihi, yaitu perbuatan yang diharamkan oleh Allah, karena bahaya tersebut terdapat pada perbuatan itu sendiri. Sebagai contoh makan bangkai, minum khamr, berzina, dll.b. Haram li-ghairi/aridhi, yaitu perbuatan yang dilarang oleh syariat dimana adanya larangan tersebut bukan terletak pada perbuatan itu sendiri, tetapi perbuatan tersebut dapat menimbulkan haram li-dzatihi. Sebagai contoh jual beli memakai riba, melihat aurat wanita, dll

3) Mubah, ialah sesuatu yang apabila dilakukan dan ditinggalkan tidak berdosa. 4) Sunat atau Mandub, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan pelakunya mendapat pahala

dan bila ditinggalkan tak berdosa. Adapun macam-macam suant adalah sebagai berikut : Sunat Muakkad yaitu sunat yang sangat dianjurkan, seperti sholat Idhul Fitri dan Idhul

Adha. Sunat Ghoiru Muakkad yaitu suant biasa seperti memberi salam. Sunat Hae’at yaitu sunat yang sebaiknya dikerjakan seperti mengangkat tangan ketika

takbir dalam sholat. Sunat Ab’at yaitu perkara-perkara yang kalau terlupakan harus mengganti dengan sujud

syahwi. 5) Makruh, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan pelakunya tidak berdosa tetapi bila

ditinggalkan pelakunya mendapat pahala.

Lampiran 2 : Format Penilaian Proses bealajar

FORMAT PENGAMATAN SIKAP

No Nama SiswaDisiplin

Tanggung jawab

Peduli Kerja keras

a b c a B c a b c A b c

123

76

Page 10: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

456789

10111213141516171819202122232425262728293031323435363739

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1. Disiplina. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok

2. Tanggung jawaba. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh

77

Page 11: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok

3. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di

sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya

4. Kerja kerasa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap pantang menyerahc. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan

PEDOMAN PENILAIAN:

a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.

b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut..

Lampiran 3 : Penilaian

Tugas- Mengumpulkan data (gambar, berita, artikel tentang perilaku berpegang teguh kepada al-

Qur’an, al-Hadits dan Ijtihad). Observasi - Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat isi

diskusi dan sikap saat diskusi.

78

Page 12: RPP PAI XII kurikulum 2013 sumber 2 hukum  islam

- Mengamati perilaku orang-orang yang berpegang teguh kepada al-Qur’an, al-Hadits dan Ijtihad

Portofolio- Membuat paparan tentang kedudukan dan fungsi al-Qur’an, al-Hadits, dan ijtihad sebagai

sumber hukum Islam. Tes tulis- Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang

kedudukan dan fungsi al-Qur’an, al-Hadits, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam. Tes lisan Memaparkan hasil pengamatan perilaku berpegang teguh kepada al-Qur’an, al-Hadits dan

Ijtihad serta menganalisis dan menanggapinya

79