Upload
sulistia-rini
View
1.374
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
SKENARIO ROLE PLAY
“METODE PENUGASAN FUNGSIONAL”
Dosen Pengampu : Ns. Rusana, M.Kep.,Sp.Kep.An.
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Marfenda Dila A (108113054)2. Erni Yunia N (108114002)3. Widian Listanti (108114006)4. Tuminah (108114016)5. Laelatul Mahmudah (108114031)6. Siti Karina (108114012)7. Desi Ika P (108114041)8. Nilam Marwati (108114021)9. Mukharom (108114010)10. Iqbal Aziz (108114025)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Metode Penugasan Fungsional Page 1
SKENARIO ROLE PLAY
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan, akan selalu menggunakan salah satu
metode pendekatan di bawah ini :
1. Metode fungsional.
Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian
tersebut secara umum, sbb :
a. Kepala Ruangan, tugasnya :Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan
perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi
dokter.
b. Perawat staf :- Melakukan askep langsung pada pasien
- Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan
c. Perawat Pelaksana :.
Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam
masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu
tindakan sederhana (ADL).
d. Pembantu Perawat :
Membantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi,
menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih.
e. Tenaga Admionistrasi ruangan
Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan
pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat
duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk
obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan.
Metode Penugasan Fungsional Page 2
v Kerugian metode fungsional:
- Pasien mendapat banyak perawat.
- Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan
- Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan.
- Pelayanan terputus-putus
- Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai
v Kelebihan dari metode fungsional :- Sederhana
- Efisien.
- Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.
- Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas.
- Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
- Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang
praktek untuk ketrampilan tertentu.
v Contoh metode fungsional
-Perawat A tugas menyutik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien.
Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien
yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian
tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab semua
pertanyaan tentang klien
2. Metode penugasaa pasien/metode kasus
Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau
beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama
periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab
dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan
keperawatan klien.
Metode Penugasan Fungsional Page 3
v Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi
asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan
ICU.
v Kekurangan metode kasus :
- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga
tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh
- Membutuhkan banyak tenaga.
- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang
sederhana terlewatkan.
- Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab
klien bertugas.
v Kelebihan metode kasus:- Kebutuhan pasien terpenuhi.
- Pasien merasa puas.
- Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
3. Metode penugasan tim
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok, selain
itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota
tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien
serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami
kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan
tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien.
Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan askep terhadap sekelompok pasien.
Metode Penugasan Fungsional Page 4
v Ketenagaan dari tim ini terdiri dari :- Ketua tim
- Pelakaana perawatan
- Pembantu perawatan
Adapun tujuan dari perawatan tim adalah : memberikan asuhan yang lebih baik
dengan menggunakan tenaga yang tersedia.
v Kelebihan metode tim:
- Saling memberi pengalaman antar sesama tim.
- Pasien dilayani secara komfrehesif
- Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
- Tercipta kerja sama yang baik .
- Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
- Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan
efektif.
v Kekurangan metode tim:
-Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung
jawabnya.
- Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan
atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar
anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas terhambat.
-Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
- Akontabilitas dalam tim kabur.
4. Metode Perawatan Primer
Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus
antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.
Metode Penugasan Fungsional Page 5
v Tugas perawat primer adalah :
- Menerima pasien
- Mengkaji kebutuhan
- Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.
- Mengkoordinasi pelayanan
- Menerima dan menyesuaikan rencana
- menyiapkan penyuluhan pulang
v Konsep dasar :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
v Ketenagaan :1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4. Perawat profesional sebagai primer d.an perawat non profesional sebagai
asisten.
v Kepala bangsal :
1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer
2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten.
v Kelebihan dari metode perawat primer:
- Mendorong kemandirian perawat.
- Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
- Berkomunikasi langsung dengan Dokter
- Perawatan adalah perawatan komfrehensif
- Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
- Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
Metode Penugasan Fungsional Page 6
- Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.
v Kelemahan dari metode perawat primer:- Perlu kualitas dan
- kuantitas tenaga perawat,
- Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
- Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.
5. Metode Modul (Distrik)
Yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan Metode perawatan
primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang
sampai pulang.
v Keuntungan dan Kerugian
Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat primer.
Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan.
Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas
pembicaraan yang sebelumnya.
http://romanto-nice.blogspot.co.id/2012/05/macam-metode-penugasan-dalam.html
Metode Penugasan Fungsional Page 7
Triger Case Role Play Grup III
KASUS :
Ny. T (42 thn) (5870049) dengan diagnose medis Ca.Mammae post mastektomi,
Keadaan umum : baik, composmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt,
S: 37 C. Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7.
Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit.
Intervensi yg direncanakan : monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut dan
kaji tanda-tanda infeksi, Injeksi Tramadol 1 ampul (30 mg), Injeksi Cefotaxime
1000 gram. Persiapan lain tidak ada.
PERTANYAAN :
Deskripsikan dan demonstrasikan asuhan keperawatan pada Ny. T dengan metode
asuhan keperawatan fungsional (persiapan dan prosedur pelaksanaan serta
skenario harus dipersiapkan sebelum role play).
PERAN :
Narator : Mukharom
Kepala Ruangan : Tuminah
Perawat TIM 1 : 1. Widian Listanti
2. Nilam Marwati
Perawat TIM 2 : 1. Erni Yunia Nugroho
2. Laelatul Mahmudah
Tenaga Administrasi Ruangan : Desi Ika Putri
Pembantu Perawat : Iqbal Aziz Dermawan
Pasien 1 : Siti Karina Hardiyanti
Pasien 2 : Marfenda Dila
NASKAH :
Metode Penugasan Fungsional Page 8
Di salah satu Rumah Sakit di ruang penyakit dalam oleh kepala ruangan
dikumpilkannya semua anggota tim untuk melakukan operan pada pagi hari di
ruang perawat.
Kepala Rg : Assalamu’alaikum...
Selamat pagi untuk kita semua, pada kesempatan pagi ini
tujuan saya selaku kepala ruangan mengumpulkan kalian
semua diruangan ini guna untuk mendapatkan laporan dari
masing-masing Kepala Tim. Silahakan dimulai dari TIM
1.
Ka. TIM 1 : Selamat pagi semuanya, saya Widian Listanti selaku
Ka. Tim 1 akan meloprkan bahwa perawat associate di tim
1 hadir semua. Disini ada saya sendiri dan perawat Nilam
Marwati.
Kepala RG : Baik, dilanjutkan untuk ka. Tim 2. Silahkan
Ka. TIM 2 : Selamat Pagi, saya Erni Yunia Nugroho selaku Ka. Tim 2
melaporkan bahwa perawat associate di tim 2 hadir semua.
Disini saya sendiri dan rekan saya perawat Laelatul
Mahmudah.
Kepala Rg :Baik terima kasih atas laporan dari kedua Tim.
Selanjutnya dapat kita mulai untuk pembahasan masalah
yang akan dibicarakan sekarang, dapat dimulai dari
Widian Listanti selaku Ka. TIM 1 silahkan.
Ka. TIM 1 : Sebelumnya terima kasih bu atas waktunya. Saya akan
melaporkan dari TIM 1 bahwa jumlah pasien ada 2,
diantaranya ada Ny. T dengan mengeluh nyeri dibagian
lengan atas direncanakan akan diberi tindakan relaksasi
dan distraksi.
Metode Penugasan Fungsional Page 9
Ka. TIM 2 : Baik saya akan melaporkan dari TIM 2 bahwa jumlah
pasien ada 4, salah satunya ada Ny. M dengan mengeluh
nyeri dan susah tidur pada malam hari.
Kepala Rg : Baik terima kasih atas laporan dari masing-masing TIM,
selanjutnya mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-
masing untuk keancaran dalam beraktifitas pada hari ini.
Berdo’a mulai. (Serentak menundukan kepala)
Setelah selesai operan para perawat melakukan aktivitas masing-masing sesuai
pekerjaannya kemudian perawat beserta kepala ruangan melakukan pengkajian
pada pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. T (Diagnosis Ca. Mamae),
Disamping itu didalam ruangan yang didatangi oleh kepala ruangan ada pembantu
perawat yang sedang membantu pasien merapikan tempat tidur pasien.
Kepala Rg : Assalamu’alaikum wrb...
Selamat pagi bu, saya perawat Tuminah, benar ini dengan
ibu T? Bagaimana keadaan ibu pada pagi ini?
Pasien T : Masih merasa nyeri sus dibagian payudara.
Kepala Rg : Nyeri yang dikisaran oleh ibu jika dikasih rentang 1-10,
berapa skala yang ibu rasakan?
Pasien T : 7 sus soalnya nyeri banget saat kambuh.
Kepala Rg : Baik ibu, nanti sekitar jam 09.00 ada perawat yang datang
keruangan ini untuk melakukan tindakan keperawatan
pada ibu. Jika ibu membutuhkan bantuan saya bisa panggil
saya diruang perawatan. Baik ibu terima kasih dan selamat
beristirahat. Assalamu’alaikum...
Pasien T : baik sus. Wa’alaikumsalam...
Metode Penugasan Fungsional Page 10
Kepala ruangan berkeliling kembali untuk melakuakan pengkajian pada pasien
satu persatu. Setelah selasai berkeliling ruangan kepala ruangan kembali
keruangannya untuk merencanakan tindakan keperawatan untuk para pasien.
Kepala Rg : Suster widian, tolong berikan asuhan keperawatan
relaksasi pada Ny. T sekitar jam 09:00 pagi
ini, karena beliau mengeluh nyeri pada bagian payudara
dengan skala 7.
Perawat Widian : Baik bu nanti saya akan lakukan dengan perawat TIM 1.
Kepala Rg : Terima kasih, silahkan kembali ke ruangan.
Perawat Widian : Iya bu ( sambil mengangguk)
Perawat Widian langsung menuju ruangan untuk memanggil TIM 1 yaitu bersama
Perawat Nilam untuk melakukan teknik relaksasi kepada Ny. T.
Perawat Widian : Assalamu’alaikum... saya perawat widian dan ini
perawat nilam, benar ini dengan ibu T?
Pasien T : Wa’alaikumsalam... iya benar sus.
Perawat Nilam : Bagaimana keadaan ibu pagi ini?
Pasien T : Nyeri sus dibagian payudara.
Perawat Widian : Baik bu, tujuan kami datang kesini untuk mengajarkan
teknik relaksasi yang tujuannya untuk mengurangi rasa
nyeri ibu. Nanti ibu bisa ikuti saya. Bagaimana apakah
ibu sudah siap?
Pasien T : Siap sus.
Perawat Widian : Pertama ibu tarik napas , tahan 3 detik lalu hembuskan
perlahan-lahan lewat mulut. Silahakan ibu praktikan
sekarang.
Pasien T : (mempraktikan relaksasi).
Perawat Widian : Bagus ibu, ini dilakukan saat nyeri ibu kambuh dan
lakukaan relaksasi ini samapi rasa nyeri ibu sedikit
berkurang.
Pasien T : Baik sus.
Metode Penugasan Fungsional Page 11
Perawat Nilam : Baik ibu saya sudah selesai. Jika ibu membutuhkan
bantuan kembali bisa panggil kami diruang perawat.
Terimakasih bu, Selamat beristirahat.Assalamu’alaikum...
Pasien T : Iya sus. Wa’alaikumsalam...
Setelah selesai memberikan askep relaksasi perawat Widian dan perawat Nilam
segera melapor kepada kepala ruangan.
Perawat Widian : Assalmu’alaikum... (sambil membuka pintu)
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... iya masuk. Silahkan duduk sus
Perawat Widian : Iya bu, saya mau melapor bahwa kami sudah
mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny. T
Kepala Rg : Baik sus. Bagaimana respon pasien setelah dilakukan
teknik relaksasi?
Perawat Nilam : Pasien sudah merasa sedikit tenang dan tidak mersakan
nyeri lagi.
Kepala Rg : Baik sus. Terima kasih atas laporannya. Silahakan
kembali keruangan untuk melanjutkan pekerjaan.
Perawat Widian : Baik bu. Assalamu’alaikum.. (Serentak kedua perawat)
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam...
Setelah kepala Ruangan mendapatkan laporan dari perawat widian dan perawat
nilam, kepala ruangan langsung mengecek Ny. T untuk melihat kondisinya setelah
deberikan teknik relaksasi.
Kepala Rg : Assalamu’alaikum... bagaimana ibu setelah diberikan
relaksasi oleh perawat widian dan perawat nilam?
Pasien T : Sudah lumayan sus, nyerinya agak berkurang kalau
melakukan relaksasi.
Kepala Rg : Bagus kalau begitu bu, terus lakukan hal itu iya bu. Saya
permisi dulu bu, selamat beristirahat.Assalamu’alaikum...
Pasien T : Wa’alaikumsalam...
Metode Penugasan Fungsional Page 12
Beberapa jam kemudian perawat Erni mendatangi ruangan kepala ruangan untuk
melaporkan suatu hal mengenai salah satu pasien
Perawat Erni : Assalmu’alaikum...
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... masuk ( Perawat Erni masuk
ruangan). Silahkan duduk sus.
Perawat Erni : Terima kasih bu. Bu saya mau melaporkan bahwa Ny. M
tadi saat saya melakukan askep diruangan penyakit
dalam dia kelihatan mengeluh sesak napas.
Kepala Rg : Baik suster Erni terima kasih laporanya, nanti saya akan
rencanakan tindakan askep untuk Ny. M.
Perawat Erni : Iya bu. Saya permisi dulu kembali keruangan.
Assalamu’alaikum...
Kepala Rg : Iya silahkan. Wa’alaikumsalam...
Setelah 15 menit kemudian, Kepala ruangan menelpon bagian tenaga administrasi
ruangan untuk menyampaikan kepada suster Erni untuk segera menghadap ke
ruangannya.
Kepala Rg : Kring... kring...kring (bunyi telepon)
TAR : Selamat siang, saya desi ika putri bagian tenaga
Administrasi di ruang dahlia. Ada yang bisa saya bantu?
Kepala Rg : Ibu desi, saya ibu tuminah kepala ruangan. Tolong
sampaikan kepada suster erni sekarang suruh menghadap
saya di ruangan. Terima kasih.
TAR : Baik bu, akan saya sampaikan segera. (tek- telepon mati)
Setelai selesai menrima telepon dari kepala ruangan, ibu desi langsung memanggil
suster erni untuk memberitahukan bahwa beliau suruh menghadap kepala
ruangan.
TAR : Tok..tok..tok.. Assalmu’alaikum...
Perawat Erni : Wa’alaikumsalam... masuk
TAR : Suster erni saya mendapat amanah dari ibu tuminah
Metode Penugasan Fungsional Page 13
selaku kepala ruangan untuk memerintahkan suster ini
menghadap beliau sekarang juga diruangannya.
Perawat Erni : Baik bu, terima kasih atas informasinya. Saya segera ke
ruangannya sekarang.
TAR : Sama-sama. Saya permisi kembali keruangan saya suster
erni.
Perawat Erni : Iya (sambil mengangguk)
Setelah mendapat informasi dari tenaga administrasi ruangan perawat Erni segera
menuju ruangan kepala Ruangan untuk memenuhi perintahnya.
Perawat Erni : Assalamu’alaikum... (sambil membuka pintu)
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam.. silahkan masuk (Menyuruh duduk)
Perawat Erni : Ada apa ibu memanggil saya?
Kepala Rg : Iya suster erni, saya memenggil suster erni untuk
memberikan askep pada Ny. M pengecekan tanda-tanda
vital hari ini jam 2 siang.
Perawat Erni : iya bu, nanti saya akan lakukan bersama TIM 2.
Kepala Rg : Baik suster Erni, terima kasih.
Perawat Erni : (mengangguk sambil tersenyum kepada kepala ruangan)
Perawat Erni dan Perawat ela segera mendatangi ruangan perawatan Ny. M untuk
melakuakan pengecekan Tanda-Tanda Vital.
Perawat Erni : Assalamu’alaikum... bu (serempak mengucap salam).
Selamat pagi ibu. Saya suster erni dan ini rekan saya
suster ela. Benar ini dengan Ny. M? Bagaimana keadaan
ibu siang ini?
Pasien M : Iya sus, sedikit pusing sus
Perawat Ela : Baik ibu kami datang kesini tujuannya untuk melakukan
pengecekan tanda-tanda vital kepada ibu,
Bagaimana, apa ibu sudah siap?
Pasien M : Sudah sus
Metode Penugasan Fungsional Page 14
Perawat Ela : Pertama saya akan mengecek tekanan darah ibu terlebih
dahulu iya bu. (melakukan pengecakan)
Perawat Ela : Selanjutnya, saya mengecek denyut nadi ibu. (melakukan
pengecekan) iya bu yang selanjutnya akan dicek oleh
suster ern iya bu.
Pasien M : iya sus (mengangguk)
Perawat Erni : Baik bu selanjutnya, saya akan memeriksa suhu ibu iya
menggunakan termometer (melakuakan pengecekan)
Perawat Erni : Yang terakhir saya memeriksa pernafasan ibu (melakukan
pengecekan)
Perawat Ela : Baik ibu kami sudah selesai melakukan pengecekan tanda
tanda vital, bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan
pengecekan tanda-tanda vital?
Pasien M : Sudah lumayan mendingan sus.
Perawat Erni : Syukurlah... baik ibu kami akan kembali keruang
perawatan. Jika ibu membutuhkan bantuan kami ibu bisa
panggil kami diruang perawaan. Selamat beristirahat dan
terimakasih. Assalamu’alaikum... (serentak)
Pasien M : Iya sus. Wa’alaikumsalam...(tersenyum)
Setelah melakukan tindakan kepada Ny.M perawat Erni dan perawat Ela langsung
menuju ruangan KARU untuk melaporkan hasil.
Perawat Ela+Erni : Assalamu’alaikum... (serentak)
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... iya (silahkan duduk)
Perawat Ela : Terima kasih bu, kami mau melaporkan bahwa kami
sudah melakukan pengecekan tanda-tanda vital kepada
Ny.M.
Kepala Rg : Bagaimana Ttanggapan Ny. M menaggapi setelah
pengecekan tanda-tanda vital?
Perawat Erni : Responya sangat senang bu, bahkan beliau sudah merasa
tenang setelah dilakukan tindaka tersebut.
Metode Penugasan Fungsional Page 15
Kepala Rg : Baik suster erni dan suster ela terima kasih atas
Laporanya. Silahkan bisa kembali ke ruangan untuk
melanjutkan pekerjaanya masing-masing.
Perawat Ela+Erni : Iya bu. Kami permisi dulu. Assalamu’alaikum...
(serentak)
Kepala Rg : Wa’alaikumsalam...
Setelah 1 hari semua melakuakan pekerjaanya baik kepala ruangan,perawat
pelaksana, pembantu perawat dan tenaga administrasi ruangan diharapkan pasien
yang diberikan tindakan asuhan keperawatan pada hari tersebut bisa mengurangi
rasa sakit terhadap penyakit yang dideritanya.
Metode Penugasan Fungsional Page 16