76
i KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DALAM POKOK BAHASAN BANGUN SEGIEMPAT PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 2 DI SMP MUHAMMADIYAH MARGASARI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Linda Puji Lestari NIM : 4101904032 Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006 ii PENGESAHAN SKRIPSI Keefektifan Pembelajaran dengan Penggunaan Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Hasil Belajar Matematika dalam Pokok Bahasan Bangun Segiempat pada Siswa Kelas VII Semester 2 di SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada: Hari : Selasa Tanggal : 15 Agustus 2006 Panitia Ujian, Ketua, Sekretaris, Drs. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Supriyono, M.Si. NIP. 130781011 NIP. 130815345 Pembimbing Utama, Penguji Utama, Drs. H. Sugiarto Dr. St. Budi Waluya, M.Si

Skripsi matematika dari pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi matematika dari pdf

iKEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGADAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJARMATEMATIKA DALAM POKOK BAHASAN BANGUN SEGIEMPAT PADASISWA KELAS VII SEMESTER 2 DI SMP MUHAMMADIYAH MARGASARIKABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006SKRIPSIDiajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1untuk Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanOleh:Nama : Linda Puji LestariNIM : 4101904032Program Studi : Pendidikan MatematikaJurusan : MatematikaFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2006iiPENGESAHANSKRIPSIKeefektifan Pembelajaran dengan Penggunaan Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa(LKS) terhadap Hasil Belajar Matematika dalam Pokok Bahasan Bangun Segiempatpada Siswa Kelas VII Semester 2 di SMP Muhammadiyah MargasariKabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006.Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam pada:Hari : SelasaTanggal : 15 Agustus 2006Panitia Ujian,Ketua, Sekretaris,Drs. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Supriyono, M.Si.NIP. 130781011 NIP. 130815345Pembimbing Utama, Penguji Utama,Drs. H. Sugiarto Dr. St. Budi Waluya, M.SiNIP. 130686732 NIP. 132046848Pembimbing Pendamping Anggota Penguji,Drs. Zaenuri Mastur, SE.M.Si.Akt Drs. H. SugiartoNIP. 131785185 NIP. 130686732Anggota PengujiDrs. Zaenuri Mastur, SE.M.Si.Akt

Page 2: Skripsi matematika dari pdf

NIP. 131785185iiiABSTRAKSaat ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaranmatematika sukar dipahami, bersifat abstrak dan menjenuhkan, sehingga hasil belajarsiswa kurang memuaskan. Oleh karena itu beberapa guru perlu mengusahakanpembelajaran yang lebih menarik. Di lain pihak, penggunaan alat peraga dan LKSdalam pembelajaran masih jarang digunakan sehingga siswa sulit membayangkan halyang sifatnya abstrak, dan siswa hanya menghafal materi yang ada tanpa memahamiproses penemuan konsepnya.Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran denganpenggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkandengan pembelajaran yang hanya menggunakan alat peraga pada pokok bahasanbangun segiempat pada siswa kelas VII semester 2 di SMP MuhammadiyahMargasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006?. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan penggunaan alat peragadan Lembar Kerja Siswa (LKS) dibandingkan dengan pembelajaran yang hanyamenggunakan alat peraga dalam pokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelasVII semester 2 di SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran2005/2006.Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII semester 2 SMPMuhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006. Sampelsebanyak 2 kelas, yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen, dan kelas VII Dsebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling.Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini diujicobakan, yaitu berupa 20 butirsoal objektif dengan 4 pilihan dan 1 jawaban benar. Eksperimen dilakukan denganmenerapkan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan LKS, dan sebagaipembanding pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran hanya menggunakan alatperaga.Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah78,57 yang berarti telah mencapai nilai rata-rata lebih dari 65 yang menandakanbahwa pembelajaran pada kelas eksperimen sudah dikatakan efektif. Dari hasil uji-t,diperoleh thitung sebesar 2,06 > ttabel sebesar 1,996 dengan α =0,05 yang berarti H0ditolak. Diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

Page 3: Skripsi matematika dari pdf

dengan menggunakan alat peraga dan LKS sebesar 78,57, sedangkan siswa yangpembelajarannya hanya menggunakan alat peraga sebesar 72,70. Hasil penelitiantersebut menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen lebih efektif dibandingkandengan hasil belajar pada kelas kontrol. Dengan kata lain pembelajaran denganmenggunakan alat peraga dan LKS lebih efektif dibandingkan pembelajaran yanghanya menggunakan alat peraga.Disarankan bagi guru, penggunaan alat peraga dan LKS dalam pembelajaranmatematika perlu ditingkatkan agar siswa lebih mudah membayangkan konsep yangsifatnya masih abstrak, dan siswa menemukan sehingga konsep melalui pertanyaanpertanyaanyang ada di LKS.ivMOTTO DAN PERSEMBAHANMotto1. Dan cukuplah Allah SWT menjadi pemberi petunjuk dan penolong.(QS. Al Furqaan: 31)2. Bersabarlah atas keburukan jika itu harus engkau terima, karena bisa jadikeburukan itu membuatmu gembira. Di bawah buih susu itu masih ada susu yangputih bersih.(Wada’ah As-Shami)3. Jika kita terhempas karena kritikan, kita akan kehilangan semangat. Jika kitaterlena akan pujian, kita akan kehilangan arah hidup, sebaliknya kitamenjadikan kritik dan cambuk untuk mengadakan perbaikan-perbaikan danpujian sebagai bara untuk mengadakan peningkatan-peningkatan.(Agus M. Harjana).PersembahanSkripsi ini diperuntukkan kepada:1. Bapak dan ibu tercinta yang senatiasa menanamkanakhlak dan keimanan dalam hidupku, menyayangiku,serta mengiringi langkahku dengan do’a.2. Mba Erna, dan Dhe Hendra yang kucintai.3. Immawan dan Immawati IMM, khususnya IMMHAMKA yang kusayangi.4. Mas Nur yang telah memotivasiku dan membuatkusemangat.5. Saudara-saudaraku di Wisma Laras, terimakasih ataskebaikan kalian.6. Saudara-saudaraku di Matematika, khususnyaPendidikan Matematika Transfer angkatan 2004.vKATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telahmemberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi yang berjudul ” Keefektifan pembelajaran dengan penggunaan

Page 4: Skripsi matematika dari pdf

alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar matematika dalampokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelas VII semester 2 di SMPMuhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006 ” ini denganbaik.Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikanpada Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas NegeriSemarang.Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasihkepada semua pihak yang telah membantu, baik dlam penelitian maupun penyusunanskripsi ini. Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:1. Prof. Dr. H. AT Soegito, SH, M.M, Rektor Universitas Negeri Semarang,2. Drs. Kasmadi. Imam. S, M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang,3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang,4. Drs. H. Sugiarto, Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan danpengarahan kepada penulis,5. Drs. Zaenuri Mastur, SE.M.Si.Akt, Pembimbing Pendamping yang telahmemberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.vi6. Ali Ma’muri BA, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Margasari KabupatenTegal yang dengan seijin beliau penulis dapat melaksanakan penelitian ini.7. Tri Eka Pujiastuti S.Si, Guru mata pelajaran matematika SMP MuhammadiyahMargasari Kabupaten Tegal yang telah banyak membantu penulis dalampelaksanaan penelitian ini,8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang,sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segalakerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semuapihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya.Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.Semarang, Agustus 2006PenulisviiDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL ........................................................................................... iPENGESAHAN ................................................................................................... iiABSTRAK ........................................................................................................... iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................ ivKATA PENGANTAR ......................................................................................... vDAFTAR ISI ........................................................................................................ viiDAFTAR TABEL ................................................................................................ xDAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

Page 5: Skripsi matematika dari pdf

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiiBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5D. Penegasan Istilah ...................................................................................... 5E. Tujuan ...................................................................................................... 7F. Manfaat .................................................................................................... 7G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 8BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori ......................................................................................... 101. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ................................................. 10viii2. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 143. Tinjauan Tentang Alat Peraga Pembelajaran Matematika ................. 154. Tinjauan Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................. 185. Tinjauan tentang Jajargenjang, Belahketupat, Layang-layang, Trapesium,dan Hubungan Antar Bangun .......................................... 206. Kerangka Berfikir ............................................................................... 37B. Hipotesis ................................................................................................... 38METODE PENELITIANA Objek Penelitian1. Populasi .............................................................................................. 392. Sampel ................................................................................................ 393. Variabel .............................................................................................. 39B Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 401. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 402. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................. 413. Alat Pengumpul Data (Instrumen) ...................................................... 44a. Tahap Persiapan Uji Coba Soal .................................................... 44b. Tahap Uji Coba Soal .................................................................... 45c. Tahap Analisis Uji Coba Soal ...................................................... 45C Metode Analisis Data ............................................................................... 501. Analisis Tahap Awal .......................................................................... 502. Analisis Tahap Akhir ......................................................................... 53ixHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA Hasil Penelitian ........................................................................................ 57B Pembahasan .............................................................................................. 61SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ................................................................................................... 64B. Saran ......................................................................................................... 64DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................ 67xDAFTAR TABEL

Page 6: Skripsi matematika dari pdf

Halaman1. Klasifikasi Indeks Kesukaran ....................................................................... 492. Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................... 503. Deskripstif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 574. Data Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 585. Uji Hipotesis ................................................................................................ 59xiDAFTAR GAMBARHalaman1. Terbentuknya Jajargenjang .......................................................................... 202. Sifat-sifat Jajargenjang ................................................................................. 213. Sifat-sifat Jajargenjang ................................................................................. 224. Luas Daerah Jajargenjang ............................................................................ 235. Terbentuknya Belahketupat ......................................................................... 246. Sifat-sifat Belahketupat................................................................................. 257. Sifat-sifat Belahketupat ................................................................................ 268. Sifat-sifat Belahketupat ................................................................................ 269. Luas Daerah Belahketupat ........................................................................... 2710. Terbentuknya Layang-layang ....................................................................... 2811. Sifat-sifat Layang-layang.............................................................................. 2912. Sifat-sifat Layang-layang ............................................................................. 3013. Sifat-sifat Layang-layang ............................................................................. 3014. Sifat-sifat Layang-layang ............................................................................. 3115. Luas Daerah Layang-layang ........................................................................ 3116. Terbentuknya Trapesium ............................................................................. 3317. Bentuk-bentuk Trapesium ........................................................................... 3318. Luas Daerah Trapesium ............................................................................... 35xiiDAFTAR LAMPIRANHalaman1. Daftar Nama Kelas VII B ............................................................................. 672. Daftar Nama Kelas VII C ............................................................................. 683. Daftar Nama Kelas VII D ............................................................................ 694. Daftar Nilai Akhir Semester 1 Siswa Kelas VII .......................................... 705. Uji Normalitas Data Nilai Akhir Semester 1 Kelas VII B ........................... 716. Uji Normalitas Data Nilai Akhir Semester 1 Kelas VII C ........................... 727. Uji Normalitas Data Nilai Akhir Semester 1 Kelas VII D ........................... 738. Uji Homogenitas .......................................................................................... 749. Uji Kesamaan Dua Varian Data Nilai Akhir Semester 2 ............................. 7510. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Nilai Akhir Semester 2 ......................... 7611. Tabel Analisis Butir Soal ............................................................................ 7812. Hasil Analisis Daya Pembeda, Validitas, dan Taraf Kesukaran .................. 8113. Daftar Nama Kelompok ............................................................................... 8214. Daftar Hasil Belajar ...................................................................................... 8315. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas Kontrol......................................... 8416. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ................................. 85

Page 7: Skripsi matematika dari pdf

17. Uji Kesamaan Dua Varian Data Hasil Belajar.............................................. 8618. Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar ................................................................ 8720. Lembar Observasi I Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ............................ 8921. Lembar Observasi II Aktivitas Guru dalam Pembelajaran .......................... 90xiii22. Lembar Observasi III Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ......................... 9123. Lembar Observasi VI Aktivitas Guru dalam Pembelajaran ......................... 9224. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran I .......................... 9325. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran II ......................... 9426. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran III......................... 9527. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IV ....................... 9628. Rencana Pembelajaran I Kelas Kontrol ....................................................... 9729. Rencana Pembelajaran II Kelas Kontrol ....................................................... 10230. Rencana Pembelajaran III Kelas Kontrol..................................................... 10731. Rencana Pembelajaran IV Kelas Kontrol ..................................................... 11232. Rencana Pembelajaran I Kelas Eksperimen ................................................. 11733. Rencana Pembelajaran II Kelas Eksperimen ............................................... 12734. Rencana Pembelajaran III Kelas Eksperimen .............................................. 13835. Rencana Pembelajaran IV Kelas Eksperimen .............................................. 14836. Lembar Kerja Siswa I ................................................................................... 15937. Lembar Kerja Siswa II ................................................................................. 16438. Lembar Kerja Siswa III ................................................................................ 17039. Lembar Kerja Siswa IV ................................................................................ 17540. Kisi-kisi soal ................................................................................................. 18041. Soal Tes Uji Coba ........................................................................................ 18242. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ............................................................... 19043. Lembar Jawaban ........................................................................................... 19544. Soal Tes Instrumen ....................................................................................... 196xiv45. Kunci Jawaban Soal Tes Instrumen ............................................................. 20146. Surat Usulan Pembimbing ............................................................................ 20447. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................. 20548. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 20649. Daftar Nilai Chi Kuadrat............................................................................... 20750. Daftar Kritik Uji F ........................................................................................ 20851. Daftar Kritik Uji t ......................................................................................... 20952. Daftar Kritik Nilai Z dari 0 ke Z .................................................................. 21053. Daftar Kritik r Product Moment.................................................................... 2111BAB IPENDAHULUANA Latar Belakang MasalahKurikulum 2004 yang didasarkan pada sejumlah kompetensi yangharus dimiliki oleh peserta didik merupakan penyempurnaan dari kurikulum

Page 8: Skripsi matematika dari pdf

1994. Penyempurnaan ini diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikannasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Tujuan tersebut termaktub dalam Bab IIPasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (PusatData dan Informasi Pendidikan: 2006)Kurikulum 2004 memfokuskan pada perolehan kompetensikompetensitertentu oleh peserta didik. Karenanya kegiatan pembelajarandiarahkan untuk membantu peserta didik menguasai sekurang-kurangnyatingkat kompetensi minimal agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yangtelah ditetapkan.Matematika dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini berkembang amatpesat kegunaannya. Kegunaan matematika dalam sehari-hari telahmenunjukkan hasil yang nyata, misalnya di bidang ekonomi.2Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untukdimengerti. Indikasi ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang kurangmemuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihat khususnya dalam pokokbahasan yang bersifat abstrak sehingga memerlukan visualisasi.Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajarsiswa. Yang paling utama adalah rendahnya minat siswa untuk mengikutipelajaran dengan baik dan bersungguh-sungguh (Tatik, 1997: 73). Faktor lainyang berpengaruh adalah cara mengajar guru yang tidak tepat. Beberapa guruhanya mengajar dengan satu metode yang kebetulan tidak cocok dan sulitdimengerti oleh siswa. Selain itu sarana dan prasarana pendukung juga ikutberpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.Penelitian Hidayah dan Sugiman (1998: 32) dan Sugiarto dan Hidayahmengemukakan bahwa untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa disekolah dapat dilakukan dengan beberapa hal. Dalam kesimpulanpenelitiannya dikemukakan bahwa pendayagunaan alat peraga sebagai alatbantu ajar dalam pembelajaran matematika membuat pembelajaran lebihbermaknan dan siswa aktif. Dengan bantuan ini harapannya rendahnya hasilbelajar siswa dapat diatasi secara perlahan dan siswa dapat menjadi aktif(Prabowo, 2004: 2).Dari kenyataan di lapangan, khususnya kelas VII , hasil belajar pokokbahasan bangun segiempat masih rendah. Ini dilihat dari hasil belajar siswatentang bangun segiempat. Hal ini mungkin dikarenakan oleh penggunaanmedia pembelajaran masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran.3Upaya meningkatkan kualitas hasil pendidikan senantiasa dicari danditeliti melalui kajian berbagai komponen pendidikan. Perbaikan danpenyempurnaan proses pembelajaran dilakukan untuk memajukan danmeningkatkan kualitas hasil pendidikan. Teknologi pengajaran adalah salahsatu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.Konsep teknologi pengajaran merupakan suatu sistem dari teknologi

Page 9: Skripsi matematika dari pdf

pendidikan yang memberikan alternatif terhadap rancangan programpengajaran. Pendayagunaan media pembelajaran dapat memperbaikiefektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.Pembelajaran dengan metode ceramah membuat siswa kurang tertarikpada materi yang disampaikan guru, siswa cenderung pasif dan kurang seriusdalam proses pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan oleh gurutidak tertanam dalam benak siswa (Suyitno, 2004: 2)Proses belajar siswa dan proses mengajar guru merupakan keterpaduanyang memerlukan pengaturan dan perencanaan yang seksama sehinggamenimbulkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa akan dapat tumbuh danterpelihara apabila proses mengajar guru dilaksanakan secara bervariasi,antara lain dengan bantuan media pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS)merupakan salah satu media pembelajaran matematika dengan metodepenemuan terbimbing sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa.SMP Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa sekolahswasta yang ada di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Penggunaan alat4peraga dan LKS dalam pembelajaran matematika masih jarang dilakukan,sehingga siswa sulit membayangkan hal yang sifatnya abstrak danmemerlukan visualisasi. Penggunaan LKS yang merupakan salah satu mediapembelajaran dengan metode penemuan terbimbing masih jarang dilakukansehingga siswa hanya menghafal materi yang ada, tanpa memahami prosespenemuan konsep yang ada.Berdasarkan uraian di atas, maka diambil judul penelitian ”Keefektifanpembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan bangun segiempatpada siswa kelas VII semester 2 di SMP Muhammadiyah MargasariKabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006”B Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah apakahpembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakanalat peraga dalam pokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelas VIIsemester 2 di SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahunpelajaran 2005/2006?.5C Pembatasan MasalahDalam penulisan skripsi ini, pokok bahasan bangun segiempat dibatasipada terbentuknya jajargenjang, sifat-sifat jajargenjang, luas daerahjajargenjang, terbentuknya belahketupat, sifat-sifat belahketupat, luas daerahbelahketupat, terbentuknya layang-layang, sifat-sifat layang-layang, luasdaerah layang-layang, terbentuknya trapesium, sifat-sifat trapesium, dan luasdaerah trapesium.D Penegasan IstilahUntuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul,

Page 10: Skripsi matematika dari pdf

maka perlu dijelaskan istilah dalam judul yang dianggap penting.1. Keefektifana. Keadaan berpengaruh,b. Keberhasilan tentang suatu usaha, tindakan (KBBI, 1997: 250).Efektif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jika:a. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen ≥ 65,b. Melalui uji-t, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelaseksperimen lebih besar daripada rata-rata hasil belajar pada kelaskontrol.2. PembelajaranPembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberinuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal.6Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diriindividu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yangsengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku (Suherman, 2003: 7).3. Alat PeragaAlat peraga adalah alat untuk menerangkan/mewujudkan konsepmatematika (Russefendi, 1994: 132).4. Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisiinformasi soal/pertanyaan yang harus dijawab siswa (Suyitno, 1997: 7).5. Hasil Belajar MatematikaHasil belajar matematika adalah penguasaan pengetahuan/ketrampilanyang dikembangkan oleh mata pelajaran matematika yang biasanyaditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.6. Pokok Bahasan Bangun SegiempatDalam penelitian ini yang dibahas adalah pokok bahasan bangunsegiempat, yang meliputi terbentuknya jajargenjang, sifat-sifatjajargenjang, luas daerah jajargenjang, terbentuknya belahketupat, sifatsifatbelahketupat, luas daerah belahketupat, terbentuknya layang-layang,sifat-sifat layang-layang, luas daerah layang-layang, terbentuknyatrapesium, sifat-sifat trapesium, dan luas daerah trapesium.77. Penelitian tersebut dilaksanakan pada siswa kelas VII semester 2 di SMPMuhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal Jawa Tengah TahunPelajaran 2005/2006.E TujuanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifanpembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan alat peragapada pokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelas VII semester 2 diSMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006.F Manfaat1. Bagi GuruGuru dapat ikut menerapkan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa

Page 11: Skripsi matematika dari pdf

(LKS) dalam proses pembelajaran matematika. Kreatifitas guru yangtinggi dapat menciptakan alat peraga dan LKS untuk pembelajaran matapelajaran matematika yang dianggap masih sukar.2. Bagi SiswaPembelajaran dilakukan dengan alat peraga dan LKS dapatmeningkatkan daya tarik siswa, sehingga adanya perasaan senang untukbelajar matematika dan lebih interaktif.83. Bagi PenelitiPeneliti akan memiliki dasar-dasar kemampuan mengajar dankemampuan mengembangkan media pembelajaran, dalam hal inipembelajaran dengan menggunakan alat paraga dan LKS.G Sistematika Penulisan SkripsiUntuk memberikan gambaran secara global tentang penulisanskripsi ini, akan dikemukakan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut.1. Bagian Awal SkripsiPada bagian awal skripsi ini berisi judul, halaman pengesahan, abstrak,motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftarlampiran.2. Bagian IsiBagian isi skripsi berisi:Bab I : PendahuluanBagian awal berisi tentang latar belakang masalah,rumusan masalah, pembatasan masalah, penegasanistilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dansistematika penulisan skripsi.Bab II : Landasan Teori dan HipotesisBerisi tentang pengertian belajar dan pembelajaran,pengertian hasil belajar, tinjauan tentang alat peraga9dalam pembelajaran matematika, tinjauan tentang LKS,tinjauan tentang jajargenjang, belahketupat, layanglayang,trapesium, dan hubungan antar bangun, sertahipotesis penelitian.Bab III : Metode Penelitian dan PembahasanBerisi tentang cara melakukan penelitian, metodepengumpulan data, dan metode analisis hasil penelitian.Bab IV : Hasil PenelitianBerisi tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,hasil analisis data, dan pembahasan.Bab V : PenutupBerisi simpulan dan saran3. Bagian AkhirBagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran.10BAB II

Page 12: Skripsi matematika dari pdf

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori1. Pengertian Belajar dan PembelajaranBelajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidakterpisahkan dari kehidupan manusia. Secara umum pengertian belajarmerupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahantingkah laku (Darsono, 2000: 24).Pengertian balajar menurut Fortana (Suherman: 2003, 7-8) adalahsuatu proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagaihasil dari pengalaman.Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif sebagai skemata(schemas), yaitu kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapatmengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulusdisebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secarakronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.Dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki strukturkognitif yang lebih lengkap daripada ketika ia masih kecil.11Berdasarkan penelitiannya, Piaget mengemukakan ada empat tahapperkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secarakronologis, yaitu:a. Tahap Sensor-motorTahap ini dicapai anak umur 2 tahun. Karakteristiknya merupakangerakan-gerakan sebagai akibat reaksi langsung. Anak belummempunyai kesadaran adanya konsep objek yang tetap. Bila objektersebut disembunyikan, maka anak itu tidak akan mencarinya. Karenaanak secara kontinu bertambah pengalaman terhadap lingkungannya,pada akhir periode sensori-motor, anak menyadari bahwa objek yangdisembunyikan masih ada dan ia berusaha mencarinya.b. Tahap Pra-OperasionalTahap ini dicapai anak umur 2-7 tahun. Operasi adalah suatu prosesberfikir logis, dan merupakan aktivitas mental bukan aktivitas sensorimotor.Pada tahap pra-operasional siswa dalam berfikirnya tidakdidasarkan kepada keputusan yang logis, melainkan didasarkan kepadakeputusan yang dapat dilihat seketika. Tahap ini adalah tahappersiapan untuk pengorganisasian operasi konkret.c. Tahap Operasi KonkretTahap ini kira-kira dicapai pada usia 7-11 tahun atau 12 tahun. Tahapini ditandai dengan permulaan berfikir matematik logis. Siswa dalamperiode ini, di dalam berfikirnya dikatakan menjadi operasional. Tahapini disebut operasi konkret sebab berfikir logisnya didasarkan atas12manipulasi fisik dari objek-objek. Dengan perkataan lain, pengerjaanpengerjaanlogis dapat dilakukan dengan berorientasi ke objek-objekatau peristiwa-peristiwa yang langsung dialami. Secara singkatdapatlah dikatakan bahwa operasi pada periode ini terikat kepada

Page 13: Skripsi matematika dari pdf

pengalaman pribadi. Siswa masih belum mampu menguasai materiabstrak.d. Tahap Operasi FormalPeriode terakhir adalah tahap berfikir formal atau disebut juga periodeoperasi hipotetik deduktif. Dengan perkataan lain, tahap ini adalahtahap tertinggi dari perkembangan intelektual siswa. Biasanya tahap inibelum tercapai pada usia 11-12 tahun. Anak pada tahap ini sudahmampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yangabstrak. Penggunaan benda-benda konkret tidak diperlukan lagi.Berdasarkan usia yang berhubungan erat dengan pengajaranmatematika di sekolah, baik SMP maupun SMA, anak berada pada tahapoperasi konkret dan tahap operasi formal. Namun pada kenyataannya, anakmasih banyak yang mempunyai kesukaran untuk menangkap abstraksiverbal. Piaget mengatakan bahwa tahap operasi formal akan tercapaiantara anak berusia 15-20 tahun. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwapenelitian pada kultur Barat dan kultur di luar Barat hasil tidak selalu samaseperti pada teori Piaget. Nampak objek penelitian Piaget yangmenghasilkan toerinya adalah untuk anak-anak Barat yang tingkatsosialnya cukup tinggi, bahkan mungkin anak-anak pilihan. Oleh karena13itu kita tidak boleh gegabah untuk menganggap bahwa anak-anak SMP diIndonesia sebagian besar sudah sampai pada tahap operasi formal karenaternyata masih banyak anak SMP yang masih berada pada tahap operasikonkret. Oleh karena itu menurut Hardi Suyitno, pengajaran matematikamasih memerlukan bantuan benda-benda konkret atau alat peraga.Menurut Bell, bagi siswa sekolah, topik baru dalam mata pelajaranmatematika sebaiknya dikenalkan melalui contoh-contoh benda konkret.Dikatakan selanjutnya bahwa intuisi dan eksperimentasi memegangperanan penting untuk menentukan strategi mengajarkan konsep baru.Geometri pada siswa SMP sebaiknya disajikan secara informal danintuitif, sedangkan geometri formal diberikan pada tahap operasi formal.Beberapa siswa mungkin dapat mencapai pada tahap operasi formalsetelah mereka duduk di Perguruan Tinggi (Haditono, 1984: 197).Seorang psikologi terkenal, Brunner mengatakan bahwa : “Bagianak berumur antara 7 sampai dengan 17 tahun, untuk mendapat dayaserap dan daya tangkap yang meliputi ingatan, pemahaman, dan penerapanmasih memerlukan mata dan tangan”. Mata berfungsi untuk mengamati,sedang tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalampendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkret yangmerupakan model dari ide-ide matematika. Benda-benda konkret itu biasadisebut dengan media. Sejalan dengan pendapat Brunner, ada pepatahlama dari negeri Cina yang berbunyi : “Saya mendengar saya lupa, saya14melihat saya ingat, dan saya melakukan saya mengerti” (Tim IstrukturPKG Matematika SMU, 1987: 1).Piaget menerangkan bahwa seorang anak itu berfikir sepanjang ia

Page 14: Skripsi matematika dari pdf

berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. Oleh karena ituagar anak berfikir sendiri, maka harus diberi kesempatan untuk berbuatsendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak ituberfikir pada taraf berbuat (Sardiman, 2001: 35)Sedangkan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkunganyang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembangsecara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unikdalam diri individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifateksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku(Suherman, 2003: 7).2. Pengertian Hasil BelajarHasil belajar adalah penguasaan pengetahuan/ketrampilan yangdikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengannilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikansebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh manasistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu prosesbelajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yangdiinginkan tercapai.15Untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi tersebut, gurumengadakan tes setelah selesai menyajikan pokok bahasan kepada siswa.Dari hasil tes ini diketahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar.Hasil belajar dalam periode tertentu dapat dinilai dari nilai raport, yangsecara nyata dapat dilihat dalam bentuk angka-angka. Siswa yang belajardengan baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik dibanding siswa yangcara belajarnya asal-asalan atau tidak secara teratur.3. Tinjauan Tentang Alat Peraga Pembelajaran MatematikaPada dasarnya anak belajar melalui benda/objek konkret. Untukmemahami konsep abstrak, anak-anak memerlukan benda-bendakonkret(riil) sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itudicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan orangdewasa pun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak,pada keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi.Belajar anak akan dapat meningkat bila ada motivasi. Karena itudalam pengajaran diperlukan faktor-faktor yang dapat memotivasi anakbelajar, bahkan untuk pengajar. Misalnya : pengajaran supaya menarik,dapat menimbulkan minat, sikap guru dan penilaian baik, suasana sekolahmenyenangkan, ada imbalan bagi guru yang baik, dan lain-lain.Selanjutnya konsep abstrak yang baru dipahami siswa itu akan melekatdan tahan lama bila siswa belajar melalui perbuatan dan dapat dimengerti,bukan hanya mengingat fakta. Karena itulah dalam pembelajaran16matematika kita sering menggunakan alat peraga. Dengan menggunakanalat peraga maka:1) Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan

Page 15: Skripsi matematika dari pdf

terutama siswa, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang,tertarik dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaranmatematika.2) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret dankarena itu dapat dipahami dan dimengerti, dapat ditanamkan padatingkat-tingkat yang lebih rendah.3) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda dialam sekitar akan lebih dapat dipahami.4) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitudalam bentuk model matematik yang dapat dipakai sebagai objekpenelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasibaru bertambah banyak.(Suherman, 2003: 7)Russefendi (1994: 132) memberikan definisi alat peraga, yaitu alatuntuk menerangkan/mewujudkan konsep matematika. Menurut Anderson,alat peraga sebagai media atau perlengkapan yang digunakan untukmembantu para pengajar.Piaget (Suherman, 2003: 40) berpendapat bahwa siswa yang tahapberfikirnya masih pada tahap konkret mengalami kesulitan untukmemahami operasi logis dan konsep matematika tanpa alat bantu dengan17alat peraga. Menurut Brunner (Suherman, 2003: 43) dalam proses belajaranak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alatperaga). Penggunaan alat peraga dalam matematika oleh Brunnerdijelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa diberi kesempatanuntuk memanipulasi benda-benda konkret/alat peraga, sehingga siswalangsung dapat berfikir bagaimana, serta pola apa yang terdapat dalambenda-benda yang sedang diperhatikannya.Dari beberapa uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa alatperaga mempunyai peranan yang sangat dominan dalam pembelajaranmatematika guna mewujudkan konsep, menguasai teori dan definisi,sehingga siswa akan memiliki penguatan yang tahan lama, juga denganalat peraga siswa dilibatkan sebagai subjek dalam pembelajaranmatematika.Menurut Sugiarto dan Hidayah (2004: 5), penggunaan mediadalam pembelajaran mempunyai arti penting, yaitu:a. mampu mengatasi keterbatasan perbedaan pengalaman pribadi siswa,b. mampu mengatasi keterbatasan ruang kelas,c. mampu mengatasi keterbatasan ukuran benda,d. mampu mengatasi keterbatasan kecepatan gerak benda,e. mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa,f. mampu mempengaruhi abstraksi siswa, dang. memungkinkan pembelajaran yang lebih bervariasi.18Adapun persyaratan umum memanfaatkan media atau alat peragadalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

Page 16: Skripsi matematika dari pdf

a. tahan lama,b. bentuk dan warna menarik,c. dapat menyajikan dan memperjelas konsep,d. ukuran sesuai dengan kondisi fisik anak/siswa,e. fisibel,f. tidak membahayakan siswa, dang. mudah disimpan saat digunakanAgar pemanfaatan media/alat peraga dalam pembelajaran efektif,maka strategi pendayagunaannya harus memperhatikan kesesuaianmedia/alat peraga dengan:a. tujuan pembelajaran,b. materi,c. strategi pembelajaran,d. kondisi ; ruang kelas, waktu, banyak siswa, dane. kebutuhan siswa.4. Tinjauan Lembar Kerja Siswa (LKS)a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yangberisi informasi soal/pertanyaan yang harus dijawab siswa. LKS inisangat baik dipakai untuk menggalakkan keterlibatan siswa dalambelajar, baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun strategi19ekspositorik. Dalam strategi heuristik, LKS dipakai dalam penerapanmetode penemuan terbimbing, sedang strategi ekspositorik LKSdipakai untuk memberikan latihan pengembangan. LKS ini sebaiknyadirancang oleh guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan dan tujuanpembelajarannya (Suyitno, 1997: 7).LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan padatahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau padatahap pemahaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep)karena LKS dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajaritopik. Pada tahap pemahaman konsep, LKS dimanfaatkan untukmempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuantentang topik yang telah dipelajari sebelumnya yaitu penanamankonsep.b. Kriteria Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)LKS yang digunakan siswa harus dirancang sedemikian rupasehingga dapat dikerjakan siswa dengan baik dan dapat memotivasibelajar siswa. Menurut Tim Penatar Propinsi Dati I Jawa Tengah, halhalyang diperlukan dalam penyususnan LKS diantaranya adalah.1) berdasarkan GBPP yang berlaku, AMP, buku pegangan siswa(buku paket),2) mengutamakan bahan-bahan yang penting,3) menyesuaiakan tingkat kematangan berfikir siswa20c. Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 17: Skripsi matematika dari pdf

1) Kelebihan Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)Kelebihan dari penggunaan LKS (Pandoyo, 1983) adalah:a) meningkatkan aktivitas belajar,b) mendorong siswa mampu bekerja sendiri, danc) membimbing siswa secara baik ke arah pengembangan konsep.2) Kekurangan Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)Kekurangan dari penggunaan LKS adalah.a) Bisa disalahgunakan guru.Sewaktu siswa mengerjakan LKS, guru yang seharusnyamengamati bisa meninggalkannya. Hal tersebut terjadi bilaguru tidak bertanggungjawab atas proses belajar mengajar yangdipimpinnya.b) Memerlukan biaya yang belum tentu dianggap murah5. Tinjauan tentang Jajargenjang, Belahketupat, Layang-layang, Trapesium,dan Hubungan Antar Banguna. Jajargenjang1) Terbentuknya JajargenjangAC C C DO B O C OA B B B A B(a) (b) (c)Gambar 121Pada gambar 1 (a) dan (b), segitiga ABC diputar sejauh180o (setengah putaran) dengan pusat titik O. Titik O terletak ditengah-tengah sisi BC. Segitiga ABC dan bayangannya (hasilperputaran segitiga ABC) membentuk jajargenjang. Jadijajargenjang dibentuk dari suatu segitiga dan bayangannya padasetengah putaran yang berpusat di titik tengah salah satu sisinya.(Junaedi, 2004: 260)2) Sifat-sifat Jajargenjanga) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajarA DBCOADB CGambar 2Model Jajargenjang ABCD diputar setengah putaran pada O,maka:AB CDJadi, AB = CD dan AB // CDBC DA

Page 18: Skripsi matematika dari pdf

Jadi, BC = DA dan BC // DAJadi AB # CD dan BC # DA( : menempati, # : sama panjang dan sejajar )(Adinawan, 2004: 73)22b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besarA DBCOADB CGambar 3Model jajargenjang ABCD diputar pada O (Gambar 3), maka:∠ ABC ∠ CDA, jadi ∠ABC = ∠ CDA∠ BAD ∠ CDD, jadi ∠ BAD = ∠DCBJadi ∠ ABC = ∠ CDA dan ∠ BAD = ∠ DCBc) Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 180o∠ ABC + ∠ BCA + ∠ BAC= 1800dan ∠ BCA = ∠ CAD∠ ABC + ∠ CAD + ∠ BAC= 1800∠ ABC + ∠BAD = 1800(Budi, 2004: 224)d) Mempunyai dua diagonal yang saling membagi dua samapanjang.Model Jajargenjang (gambar 3) diputar setengah putaranberpusat di O, OB OD.Maka B, O, dan D segaris dan OB = OD.Demikian juga OA = OC233) Luas Daerah Jajargenjangt(a) (b) (c)Gambar 4Gambar 4 (a) dan (b) adalah model daerah jajargenjang yangkongruen. Sehingga kedua bangun mempunyai luas daerah yangsama. Model jajargenjang pada gambar (a), alasnya a, dantingginya t sehingga bangun pada gambar (b), alasnya = a dantingginya = t. Model pada gambar (b) dipotong menurut garistingginya. Model pada gambar (b) diubah menjadi seperti modelbangun pada gambar (c), sehingga bangun yang terjadi adalahpersegi panjang, yang panjangnya = a, dan lebarnya = t.Model jajargenjang pada gambar (a) dan gambar (c) mempunyailuas daerah yang sama.Sehingga

Page 19: Skripsi matematika dari pdf

Ld.jg = luas daerah persegipanjangLd.jg = panjang x lebarLd.jg = a x t(keterangan Ld.jg : luas daerah jajargenjang)Jadi, jika jajargenjang alas dan tingginya berturut-turut a dan t,serta luas daerahnya L, maka L = a x t24Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa,Luas daerah jajargenjang = alas x tinggi(Sugiarto dan Hidayah, 2004: 22)b. Belahketupat1) Terbentuknya BelahketupatA C AB D B D B DC(a) (b) (c)Gambar 5Gambar 8 (a) dan (b) adalah dua bangun segitiga samakaki yaituΔABD dan Δ CDB yang kongruen dengan alasnya adalah BD danDB. Jika kedua bangun segitiga samakaki tersebut digabungdengan alasnya berimpit, maka terbentuk segiempat ABCD sepertigambar (c). Segiempat ABCD tersebut disebut belahketupat. Jadibelahketupat dibentuk dari gabungan dua segitiga samakaki yangkongkruen dan alasnya berimpit.(Sastrosudirjo, 1979:107)25AB DCGambar 62) Sifat-sifat Belahketupata) Semua sisinya sama panjangBelahketupat ABCD dibentuk dari dua buah segitiga sama kakiyang kongruen, yaitu ΔABD dan Δ CDB, sehingga :(1) Karena kedua segitiga adalah kongruen, maka AB =BC,dan AD = CD(2) Karena kedua segitiga adalah samakaki, maka AB = AD,dan BC =CD , maka AB = BC = CD = AD(Sukirno, 2004: 337)b) Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetriSegitiga samakaki ABD dapat dibentuk dari dua segitiga sikusikuyang kongruen, yaitu ΔAOB dan ΔAOD, maka OAadalah sumbu simetri ΔABD. Demikian juga OC merupakansumbu simetri ΔCDB. AC Merupakan garis lurus yangmerupakan sumbu simetri. Karena ΔABD dan ΔBCDkongruen dan samakaki, maka AC merupakan sumbu simetri.

Page 20: Skripsi matematika dari pdf

(Sastrosudirjo, 1979: 108)26AB JJDJ DCc) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua samabesar oleh diagonal-diagonalnya.A A AA C CB B D D B B D D B D B DC A CC C C(a) (b) (c)Gambar 7Pada gambar (b), belahketupat ABCD di balik menurut sumbusimetri BD, Maka ∠ A ∠ C , sehingga ∠ A = ∠ C. Padagambar (c), belahketupat ABCD di balik menurut sumbusimetri AC, Maka ∠ B ∠D, sehingga ∠ B = ∠ D.Jadi ∠ A=∠ C, ∠ B = D , dan kedua diagonal belahketupatmerupakan sumbu simetri.( = menempati )(Adinawan, 2004: 80)d) Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang dansaling berpotongan tegak lurus.Gambar 827Model belahketupat ABCD di atas, diputar pada O, maka:(1) OA OC, sehingga OA = OC(2) OB OD, sehigga OB = OD, dan(3) ∠AOB = ∠AOD = 90oJadi OA = OC, OB = OD, dan ∠AOB = 90o,(Adinawan, 2004: 81)3) Luas Daerah Belahketupat21(a) (b) (c)Gambar 9Gambar 12 (a) dan (b) adalah model daerah belahketupat yangkongruen, sehingga kedua bangun tersebut mempunyai luas daerahyang sama. Model belahketupat (a) ini panjang diagonal mendatarp dan yang tegak q. model (b), diagonal mendatar = p dan diagonaltegak = q. Model (b) dipotong menurut diagonal datar dan21 daridiagonal tegak. Sehingga model (g), panjang diagonal datar = p,dan diagonal tegak =

Page 21: Skripsi matematika dari pdf

21 q . Model (b) diubah menjadi sepertibangun pada model (h), bangun yang terjadi adalah persegipanjangdengan panjangnya = p, dan lebarnya =21qModel (a) dan (c) mempuyai luas daerah yang sama,sehingga28L d.bk = luas daerah persegipanjangL d.bk= panjang x lebarL d.bk= p x21q(keterangan L d.bk : luas daerah belahketupat)Jadi, jika belahketupat dengan panjang diagonalnya berturut-turut pdan q, serta luas daerahnya L, maka L = p x21qDari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa,Luas daerah belahketupat =21 x panjang diagonal x panjangdiagonal lainnya..(Sugiarto dan Hidayah, 2004: 25)c. Layang-layang1) Terbentuknya Layang-layangA ACB D D B B DCA AC CB D D B B D(a) (b) (c)Gambar 1029Gambar (a) dan (b) adalah dua model segitiga samakaki,yaitu ΔABD dan ΔCDB yang mempunyai alas yang samapanjang. Gabungkan segitiga samakaki (a dan b) denganmenghimpitkan alasnya, maka terbentuk segiempat ABCD sepertigambar (c). segiempat tersebut disebut layang-layang. Jadi layanglayangdibentuk dari gabungan dua segitiga samakaki yang alasnyasama panjang dan berimpit.(Sastrosudirjo, 1979: 113)2) Sifat-sifat Layang-layang

Page 22: Skripsi matematika dari pdf

a) Sepasang sisinya sama panjang.Layang-layang ABCD dibentuk dari dua segitiga samakakiABD dan CDB.(a) ΔABD samakaki, maka AB = AD(b) Δ CDB samakaki, maka BC = CD(c) AB = AD dan BC = CDMaka AB = AD dan BC = CD(Adinawan, 2004: 84)AB DCGambar 1130AB DCGambar 12b) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.(1). ΔABD samakaki, maka ∠ ABD = ∠ADB(2) ΔCDB samakaki, maka ∠ CDB = ∠ CBD(3) ∠ABD + ∠CDB = ∠ADB+ ∠ CBD,Jadi ∠ ABC = ∠ADC(Adinawan, 2004: 84)c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri(1) ΔABD samakaki, AB=AD, maka OA merupakan sumbusimetri.(2) ΔCDB samakaki, BC=CD, maka OC merupakan sumbusimetri(3) Karena ∠AOD dan ∠ DOC saling berpelurus, maka ACadalah garis lurus yang merupakan sumbu simetri layanglayangABCD.(Adinawan, 2004: 84)AB DCGambar 1331d) Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonallain dan tegak lurus dengan diagonal itu.Layang-layang ABCD dibalik menurut sumbu simetri AC,maka(1) OB OD(2) ∠AOB = ∠AOD = 90o(3) OB = OD dan ∠ AOB = 90o(Adinawan, 2004: 85)3) Luas Daerah Layang-layang

Page 23: Skripsi matematika dari pdf

(a) (b) (c)Gambar 15Gambar 18 (a) dan (b) adalah model daerah layang-layang yangkongruen, sehingga kedua bangun tersebut mempunyai luas daerahyang sama. Pada Model (a), layang-layang tersebut mempunyaipanjang diagonal mendatar = p, dan diagonal tegak = q, sehinggaAB DDCGambar 1432bangun pada model (b), panjang diagonal mendatar = p, dandiagonal tegak = q. Model (b) dipotong menurut diagonal datar dan21 dari diagonal tegak. Model (b) diubah seperti model (c) sehinggamodel bangun yang terjadi adalah daerah persegipanjang, denganpanjangnya = p, dan lebarnya =21 q.sehingga L d ll = Luas daerah persegipanjangL d ll = panjang x lebarL d ll = p x21 qL d ll =21 x p x q(keterangan L d.ll : luas daerah layang-layang)Jadi, jika layang-layang dengan panjang diagonalnya berturut-turutp dan q, dan luas daerahnya L, maka L =21 x p x q.Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa,Luas daerah layang-layang =21 x panjang diagonal x panjangdiagonal lainnya.(Sugiarto dan Hidayah, 2004: 27)33d. Trapesium1) Terbentuknya TrapesiumGambar 16Pada model di atas, trapesium dibentuk dari dua garissejajar yang dipotong oleh dua garis yang tidak sejajar. Sehinggadapat disimpulkan bahwa trapesium adalah segiempat yang

Page 24: Skripsi matematika dari pdf

memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.2) Bentuk-bentuk trapesiumC MRE D O N T SA F B K L P Q(a) (b) (c)Gambar 17a. Model (a) adalah trapesium samakaki ABDE, dibentuk darisebuah segitiga samakaki ABC yang dipotong oleh sebuahgaris yang sejajar dengan sisi AB.34b. Model (b) adalah trapesium siku-siku KLNO, dibentuk darisebuah segitiga siku-siku KLM yang dipotong oleh sebuahgaris yang sejajar dengan sisi KL.c. Model (c) adalah trapesium sembarang PQST, dibentuk darisebuah segitiga sembarang PQR yang dipotong oleh sebuahgaris yang sejajar dengan sisi PQ.Dari tiga model bentuk trapesium di atas dapat diperoleh ciri-cirisebagai berikut.a) Trapesium samakaki memiliki :(1) sepasang sisi yang berhadapan sama panjang, makapanjang AE = BD(2) Terdapat dua pasang sudut yang berdekatan sama besar,∠ A = ∠ B, dan ∠ D = ∠E(3) Jika ditarik garis sumbu CF, sehingga AF = FB, makatrapesium samakaki memiliki satu simetri lipat. Jikatrapesium ABDE dilipat sepanjang garis CF, maka titik Dakan menempati E dan titik B akan menempati A.(4) Dua diagonal sama panjang, maka panjang AD = EBb) Trapesium Siku-siku memiliki:Dua sudut siku-siku, maka ∠K dan ∠ O = 90o.c) Trapesium SembarangTidak memiliki kekhususan.(Junaidi, 2004: 275)353) Luas Daerah Trapesiumb bt21t t21a a a b(a) (b) (c)

Page 25: Skripsi matematika dari pdf

Gambar 18Gambar 21 (a) dan (b) adalah model daerah trapezium yangkongruen, sehingga kedua bangun tersebut mempunyai luas daerahyang sama. Model (a), daerah trapesium ini panjang sisi mendatarbawah = a, dan panjang sisi mendatar atas = b, serta tingginya = t,sehingga pada bangun pada model (b), panjang sisi mendatarbawah = a, panjang sisi mendatar atas = b, serta tinggi = t. Bangunpada Model (b) dipotong menurut garis yang dibuat melaluipertengahan tinggi dan sejajar alas. Maka panjang (21 tinggi yangdipotong). Dengan mengubah bangun model (b) seperti padamodel (c), maka bangun yang terjadi adalah daerah persegipanjangdengan panjang = p dan lebarnya = t21sehingga L d t = Luas daerah persegipanjangL d t = panjang x lebarL d t = ( a + b ) x t21L d t = t21 x (a + b)36(keterangan L d.t : luas daerah trapesium)Jadi, jika trapesium dengan panjang sisi-sisi sejajarnya berturutturutadalah a dan b, tingginya t, dan luas daerahnya L ,maka L = t21 x (a + b).Jadi Luas daerah trapesium =21 x jumlah sisi yang sejajar x tinggi(Sugiarto dan Hidayah, 2004: 29)e. Hubungan Antar Bangun1. Jajargenjang dan TrapesiumJajargenjang merupakan segiempat yang memiliki duapasang sisi yang berhadapan yang sama panjang dan sejajar.Trapesium merupakan segiempat yang memiliki satu pasang sisiyang berhadapan dan saling sejajar. Hal ini menunjukkan bahwajajargenjang adalah bentuk khusus dari trapesium, tetapi tidakberlaku sebaliknya.2. Jajargenjang dan BelahketupatBelahketupat merupakan segiempat yang keempat sisinyasama panjang dan terdapat dua pasang sisi yang saling sejajar. Hal

Page 26: Skripsi matematika dari pdf

ini menunjukkan bahwa belahketupat adalah bentuk khusus darijajargenjang.3. Layang-layang dan BelahketupatLayang-layang adalah segiempat yang memiliki dua pasangsisi yang berdekatan sama panjang. Hal ini menunjukkan bahwa37belahketupat adalah bentuk khusus dari layang-layang yang keduadiagonalnya sama panjang dan saling berpotongan.(Sukirno, 2004: 351)6. Kerangka BerfikirPembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yangmemberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secaraoptimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalamdiri individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yangsengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Pembelajaran inisudah dapat dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat dari hasil belajar.Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal perlu diperhatikanbeberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor dari dalam dan faktordari luar siswa tersebut. Faktor dari dalam diantaranya minat siswa untukmengikuti pelajaran. Faktor luar yang berpengaruh adalah cara mengajarguru yang tidak tepat. Beberapa guru hanya mengajar dengan satu metodesulit dimengerti oleh siswa. Selain itu penggunaan media pembelajaranmasih jarang digunakan dalam proses pembelajaran.Seorang psikologi terkenal, Brunner mengatakan bahwa : “Bagianak berumur antara 7 sampai dengan 17 tahun, untuk mendapat dayaserap dan daya tangkap yang meliputi ingatan, pemahaman, dan penerapanmasih memerlukan mata dan tangan”. Mata berfungsi untuk mengamati,sedang tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalampendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkret yang38merupakan model dari ide-ide matematika. Benda-benda konkret itu biasadisebut dengan media. Sejalan dengan pendapat Brunner, ada pepatahlama dari negeri Cina yang berbunyi : “Saya mendengar saya lupa, sayamelihat saya ingat, dan saya melakukan saya mengerti”.Alat peraga dan LKS merupakan jenis media yang digunakandalam proses pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dapatdimanfaatkan pada tahap penanaman konsep sebagai usaha untukmeningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan alat peraga danLKS, diharapkan proses belajar mengajar yang berlangsung tidakdidominasi oleh guru sehingga minat, keaktifan, dan motivasi belajarsiswa dapat meningkat.B. HipotesisHipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran denganpenggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektifdibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan alat peragapada pokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelas VII semester 2 di

Page 27: Skripsi matematika dari pdf

SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006.39BAB IIIMETODE PENELITIANA. Objek Penelitian1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII semester 2 diSMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran2005/2006, yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas VII A, kelas VII B, kelasVII C, dan kelas VII D.2. SampelPengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel acak(random sampling). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara diundi.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Csebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII B sebagai kelas kontrol.3. VariabelVariabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :a. Variabel bebasDalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaanalat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS).b. Variabel terikatDalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajarsiswa.40B. Teknik Pengumpulan Data1. Metode Pengumpulan DataUntuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,digunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu:a. Metode DokumentasiMetode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untukmendaftar nama siswa, jumlah siswa, dan semua data yang diperlukandalam penelitian. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan ujinormalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata kelassampel.b. Metode EksperimenMetode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalahmemberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu memberikanpembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa(LKS), kemudian mengadakan tes akhir untuk melihat hasilpembelajarannya. Pada kelas kontrol yaitu memberikan pembelajarandengan hanya menggunakan alat peraga., kemudian mengadakan tesakhir untuk melihat hasil pembelajarannya.c. Metode TesMetode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajarpada pokok bahasan bangun segiempat. Tes ini diberikan pada siswasiswakelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan

Page 28: Skripsi matematika dari pdf

menggunakan alat peraga dan LKS dan pada kelas kontrol yang diberi41pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Tes yang diberikanpada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki bentuk yang sama.Dari data tes inilah yang dijadikan acuan untuk menarik simpulan padaakhir penelitian.2. Pelaksanaan PembelajaranPenelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan penelitian inidilaksanakan pada tanggal 27 Maret sampai 8 April 2006 pada siswa kelasVII A dan siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Margasari KabupatenTegal. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti menentukanmateri pelajaran dan pokok bahasannya, serta menyusun rencanapembelajaran, lembar observasi/pengamatan untuk mengetahui aktivitassiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pokok bahasan yangdipilih adalah bangun segiempat. Pembelajaran yang digunakan pada kelaseksperimen yaitu dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa(LKS), dan pada kelas kontrol yaitu hanya penggunaan alat peraga saja.a. Proses Pembelajaran Pada Kelas EksperimenSebelum proses pembelajaran dimulai, guru menyampaikantujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan motivasi denganmenjelaskan manfaat dalam kehidupan sehari-hari setelah mempelajaribangun segiempat, sehingga diharapkan siswa menjadi lebih tertarikuntuk mengikuti proses pembelajaran. Kemudian siswa diingatkan42kembali tentang berbagai hal yang berhubungan dengan bangunsegiempat dengan serangkaian pertanyaan-pertanyaan.Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 7 kelompok denganmasing-masing kelompok terdiri dari dari 5 siswa (daftar namakelompok bisa dilihat pada lampiran 13 halaman 82). Setelah terbentukkelompok, guru membagikan alat peraga dan LKS pada masingmasingkelompok serta memberikan petunjuk kerjanya. Kemudiandengan kerja kelas siswa mengerjakan soal yang sesuai denganpetunjuk yang ada di LKS dan sesuai dengan waktu yang telahditentukan, serta guru membimbing siswa apabila dalam kerjakelompok mengalami kesulitan. Setelah waktu yang telah ditentukanhabis, guru mengkondisikan siswa supaya memperhatikan peragaanyang akan dilakukan oleh guru. Dengan bantuan seorang siswa, gurumelakukan peragaan seperti apa yang dilakukan siswa sebelumnyasesuai dengan yang ada di LKS. Setelah guru selesai memperagakan,guru memberikan soal-soal yang sesuai dengan subpokok bahasanyang bersangkutan dan membahas soal-soal tersebut dengan menunjukbeberapa siswa untuk mengerjakan soal tersebut.Sebelum proses pembelajaran ditutup, guru bersama siswamenyimpulkan materi yang telah dipelajari, memberikan pekerjaanrumah (PR), dan menyampaikan materi untuk pertemuan mendatang,

Page 29: Skripsi matematika dari pdf

serta melakukan evaluasi pembelajaran.43b. Proses Pembelajaran Pada Kelas KontrolSeperti pada kelas eksperimen, sebelum proses pembelajarandimulai, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas,menumbuhkan motivasi dengan menjelaskan manfaat dalamkehidupan sehari-hari setelah mempelajari bangun segiempat, sehinggadiharapkan siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti prosespembelajaran. Kemudian siswa diingatkan kembali tentang berbagaihal yang berhubungan dengan bangun segiempat dengan serangkaianpertanyaan-pertanyaan.Pada kegiatan inti, guru dengan dibantu seorang siswamemperagakan terbentuknya bangun segiempat, menjelaskan sifatsifatbangun segiempat, dan menemukan luas daerah bangun segiempatsesuai dengan sub pokok bahasan pada pertemuan tersebut. Setelahperagaan selesai, guru memberikan soal-soal yang sesuai dengan subpokok bahasan yang bersangkutan dan membahas soal-soal tersebutdengan menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal tersebut.Sebelum proses pembelajaran ditutup, guru bersama siswamenyimpulkan materi yang telah dipelajari, memberikan pekerjaanrumah (PR), dan menyampaikan materi untuk pertemuan mendatang,serta melakukan evaluasi pembelajaran.443. Alat Pengumpul Data (Instrumen)a. Tahap Persiapan Uji Coba Soal1) Materi dan Bentuk TesMateri tes yang digunakan adalah materi pada pelajaranmatematika kelas VII semester 2 pada pokok bahasan bangunsegiempat. Perangkat tes yang digunakan pada penelitian ini adalahtes bentuk objektif, yaitu tes dengan bentuk soal pilihan gandayang masing-masing butirnya terdiri dari empat jawaban dan hanyasatu jawaban yang benar.2) Metode Penyusunan Perangkat TesLangkah-langkah dalam penyusunan perangkat tes adalah sebagaiberikut.a) menentukan materi,b) menentukan alokasi waktu yang disediakan untuk mengerjakansoal selama 80 menit,c) menentukan bentuk tes,d) menentukan kisi-kisi soal,e) membuat perangkat tes, yaitu dengan membuat butir soal, danmembuat kunci jawaban,f) mengujicobakan instrument, dang) menganalisis hasil uji coba, dalam hal validitas, reliabelitas,tingkat kesukaran dan daya beda.45

Page 30: Skripsi matematika dari pdf

b. Tahap Uji Coba SoalUntuk mengetahui mutu perangkat tes, soal-soal yang telah dibuatdiujicobakan terlebih dahulu kepada siswa di luar kelas eksperimenmaupun siswa kelas kontrol. Uji coba soal dalam penelitian inidilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 7 April 2006, dan yang terpilihadalah kelas VII D sebanyak 34 siswa.c. Tahap Analisis Uji Coba SoalHasil uji coba kemudian dianalisis dan siap digunakan untukmengukur hasil belajar siswa dari kelas penelitian. Suatu tes dapatdikatakan baik sebagai alat ukur hasil belajar harus memenuhipersyaratan tes, yaitu validitas, reliabelitas, tingkat kesukaran, dandaya beda. Berdasarkan data hasil tes uji coba perangkat tes, dihitungvaliditas, reliabelitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal sebagaiberikut.1) ValiditasSebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukurapa yang hendak diukur (Arikunto, 1987: 65). Untuk menghitungvaliditas digunakan rumus korelasi biserial, yaitu:qpSM Mrtp tpbis−=keterangan:pbi r = koefisien korelasi biserial46Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi butir yangdicari validitasnya.Mt = rerata skor soalSt = standar deviasi dari skor totalP = proporsi siswa yang menjawab benar( )jumlah seluruh siswap = banyaknya siswa yang menjawab benarq = proporsi siswa yang menjawab salah( q = 1 – p )(Arikunto, 1987: 79)Setelah didapat harga pbis r , kemudian dikonsultasikandengan harga tabel r product moment. Dengan harga α = 5 %,maka butir soal dikatakan valid jika pbis r > rtabel..Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan pada

Page 31: Skripsi matematika dari pdf

hari Jum’at tanggal 7 April 2006, dengan N = 35 dan harga α = 5%, di dapat rtabel.= 0,334. Jadi butir soal dikatakan valid jika pbis r >0,334. Hasil uji coba dari 30 soal, diperoleh 24 soal yang valid,yaitu soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19,20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Perhitungan selengkapnyadapat dilihat pada lampiran 11 halaman 78.472) ReliabelitasSebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikanhasil yang tetap. Jika tes tersebut diberikan pada kesempatan yanglain akan memberikan hasil yang relatif sama. Untuk mencarireliabelitas soal bentuk objektif dan soal jawaban singkat/uraiandigunakan rumus Kuder dan Richardson, yaitu KR-20. ⎥ ⎥⎦⎤ ⎢ ⎢⎣ −⎡⎥⎦⎤⎢⎣⎡−= Σ2211 1 ss pqkr k(Arikunto, 1987: 100)keterangan:k = banyaknya butir soals2 = varian totalp = proporsi siswa yang menjawab soal dengan benarq = proporsi siswa yang menjawab soal dengan salahq = 1 – pΣ pq = jumlah hasil perkalian p dan qTolak ukur untuk mengintepretasikan derajar reliabelitassuatu instrumen dapat digunakan tolak ukur yang digunakan olehJ.P Guilford, yaitu sebagai berikut:11 r ≤ 0,20 = derajat reliabelitas sangat rendah,0,20 < 11 r ≤ 0,40 = derajat reliabelitas rendah,0,40 < 11 r ≤ 0,60 = derajat reliabelitas sedang,0,60 < 11 r ≤ 0,80 = derajat reliabelitas tinggi, dan480,80 < 11 r ≤ 1,00 = derajat reliabelitas sangat tinggi.(Suherman, 1990: 177)

Page 32: Skripsi matematika dari pdf

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 = 0,71,sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam penelitian inimempunyai derajat reliabelitas yang tinggi. Perhitunganselengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 80.3) Tingkat KesukaranSoal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atautidak terlalu sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soaldigunakan rumus:A BA BJS JSIK JB JB++=(Suherman, 1990: 213)keterangan:IK = indeks kesukaranJBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelas atasJBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelas bawahJSA = banyak siswa pada kelas atasJSB= banyak siswa pada kelas bawahDengan interpretasi nilai tingkat kesukaran butirnya menggunakantolak ukur sebagai berikut:49Tabel 1. Klasifikasi Indeks KesukaranInterval KriteriaIK = 0,000,00 < IK ≤ 0,300,30 < IK ≤ 0,700,70 < IK < 1,00IK = 1,00Terlalu sukarSukarSedangMudahTerlalu MudahBerdasarkan hasil uji coba dari 30 soal diperoleh soaldengan kategori, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Sedangkan soaldengan kategori terlalu sukar dan terlalu mudah tidak ada. Soaldengan kategori mudah ada 3 soal, yaitu soal nomor 4, 9, dan 26.Soal dengan kategori sedang ada 21 soal, yaitu soal nomor 1, 2, 3,6, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, dan30. Soal dengan kategori sukar ada 6 soal, yaitu soal nomor 5, 8,13, 17, 22, dan 29. hal ini dapat dilihat pada lampiran 11 halaman78.

Page 33: Skripsi matematika dari pdf

4) Daya PembedaDaya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untukmembedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).Untuk menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus:BA BAA BJSatau DP JB JBJSDP JB JB−=−=(Suherman, 1990: 201)50keterangan :DP = daya pembedaJBA = jumlah siswa kelas atas yang menjawab soal denganbenar.JBB = jumlah siswa kelas bawah yang menjawab soal denganbenar.JSA = jumlah siswa kelas atasJSB = jumlah siswa kelas bawahTabel 2. Klasifikasi daya pembeda :Interval KriteriaDP ≤ 0,000,00 < DP ≤ 0,200,20 < DP ≤ 0,400,40 < DP ≤ 0,700,70 < DP ≤ 1,00Sangat jelekJelekCukupBaikSangat baikBerdasarkan hasil uji coba dari 30 soal diperoleh 1 soal yangmempunyai daya beda baik, yaitu soal nomor 25. Soal dengankaegori cukup ada 15 soal, yaitu soal nomor 1, 7, 10, 11, 12, 14,15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 26, dan 30. Soal dengan kategori jelekada 14 soal, yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 17, 21, 22, 27,28, dan 29. sedangkan soal dengan kriteria sangat jelek dan sangatbaik tidak ada. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 78.

Page 34: Skripsi matematika dari pdf

51C. Metode Analisis DataAnalisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dalamsuatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasilpenelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut.1. Analisis Tahap AwalAnalisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukandalam suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untukmenyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahaptahapsebagai berikut.a. Uji NormalitasSetelah mendapatkan data awal dari nilai semester 1 matapelajaran matematika kelas VII tahun ajaran 2005/2006, data tersebutdiuji kenormalannya apakah data tersebut berdistribusi normal atautidak. Uji statistik yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat, yaitu:ii iki EO E 212 ( − )=Σ=χKeterangan:χ 2 = harga Chi KuadratOi = frekuensi hasil pengamatanEi = frekuensi hasil yag diharapkank = jumlah kelas interval(Sudjana, 1996: 273)52Derajat kebebasan rumus ini adalah dk=k-1. Jika(1 )( 1)2 2χ hitung < χ −α k− dari tabel maka sampel dari populasi berdistribusinormal . Dengan α = 0,05, dan dk = 4 diperoleh 0,95(4)χ 2 = 9,49. Darihasil penelitian tahap awal diperoleh hitungχ 2 = 7,43 untuk data kelasVII B, hitungχ 2 = 5,00 untuk data kelas VII C dan hitungχ 2 = 5,00 untukdata kelas VII D. Dari ketiga kelas tersebut diperolehhitungχ 2 < ) 0,95(4χ 2 , sehingga dapat dikatakan bahwa data ketiga kelas

Page 35: Skripsi matematika dari pdf

berdistribusi normal. Hasil dapat dilihat pada lampiran 5-7 halaman71-73.b. Uji HomogenitasUji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelasmempunyai varian yang sama atau tidak. Jika ketiga kelas mempunyaivarian yang sama, maka kelas tersebut dikatakan homogen. Untukmenguji kehomogenan suatu data digunakan uji Bartlett denganstatistik Chi Kuadrat dengan rumus:= (ln10){ −Σ( −1) log 2}1 1χ 2 B n sdenganΣΣΣ−−== −( 1)( 1)(log ) ( 1)22 1 112i nn ssB s nKeterangan:s2 = varian gabungan dari semua sampelsi2 = varian masing-masing kelas53χ 2 tabel dengan dk=k-1 dan taraf signifikansi 5 %. Dengan kriterian uji,jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka homogen (Sudjana, 1996: 255).Dengan α = 0,05, dan dk = 2 diperoleh χ 2 tabel = 5,99. Darihasil penelitian peroleh χ 2 hitung = 1,44. Karena χ 2 hitung <χ 2 tabel, makadapat dikatakan bahwa varian kedua sampel adalah homogen. Hasildapat dilihat pada lampiran 8 halaman 74.c. Uji Kesamaan Dua Rata-rataSebelum sampel diberi perlakuan, terlebih dahulu dilakukan ujikesamaan dua rata-rata untuk mengetahui bahwa kedua sampelmempunyai kondisi awal hasil belajar yang sama.Hipotesis yang di uji adalah.

Page 36: Skripsi matematika dari pdf

Ho : E K μ = μHa : E K μ ≠ μRumus yang digunakan:1 21 21 1n nst X X−−=dengan1 222 222 ( 1 1) 1 ( 1)n ns n s n s+− + −=keterangan:1 X : nilai rata-rata kelas 12 X : nilai rata-rata kelas 254n1 : banyaknya subjek pada kelas 1n2 : banyaknya subjek pada kelas 2s12 : varian data pada kelas 1s22 : varian data pada kelas 2Kriteria ujinya, terima Ho Jika )( 2) 2)( 2) (1 1 2(1− 1 1+ 2 − − 1+ 2 − − < < n n n n t t t α αBerdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung = 2,16. denganα =0,05 dan dk = 70, diperoleh ttabel = 1,996. karena thitung < ttabel ,maka Ho ditolak, dengan kata lain kedua sampel mempunyai kondisiawal hasil belajar yang sama. Hasil dapat dilihat pada lampiran 10halaman 76.2. Analisis Tahap AkhirSetelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, makadilakukan tes akhir. Hasil tes akhir ini akan digunakan sebagai dasar dalammenguji hipotesis penelitian. Uji yang dilakukan adalah.a. Uji Normalitas Data

Page 37: Skripsi matematika dari pdf

Setelah mendapatkan nilai akhir yang menunjukkan hasilbelajar dari penggunaan alat peraga dan LKS, data tersebut di ujikenormalannya sebelum dianalisis lebih lanjut. Uji statistik yangdigunakan adalah dengan rumums Chi Kuadrat, yaitu.ii iki EO E 212 ( − )=Σ=χKeterangan:X2 = harga Chi Kuadrat55Oi = frekuensi hasil pengamatanEi = frekuensi hasil yag diharapkank = jumlah kelas intervalDerajat kebebasan rumus ini adalah dk=k-1. Jika (1 )( 1)2 2χ hitung < χ −α k−dari tabel maka sampel dari populasi berdistribusi normal (Sudjana,1996: 273).b. Uji Kesamaan Dua Rata-rata : Uji Satu PihakUntuk menguji bahwa hasil belajar siswa dari kelas yang diberipembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan LKS lebih efektifdibandingkan dengan kelas yang diberi pembelajaran hanyamenggunakana alat peraga, diuji dengan menggunakan uji t satu pihakkanan, yaitu:Hipotesis yang diuji adalahHo : E K μ = μHa : E K μ ≥ μRumus yang digunakan:1 21 21 1n nst X X−−=dengan1 22

Page 38: Skripsi matematika dari pdf

2 222 ( 1 1) 1 ( 1)n ns n s n s+− + −=56keterangan:1 X : nilai rata-rata kelas 12 X : nilai rata-rata kelas 2n1 : banyaknya subjek pada kelas 1n2 : banyaknya subjek pada kelas 2s12 : varian data pada kelas 1s22 : varian data pada kelas 2Kriteria ujinya, terima Ho Jika )( 2) 2)( 2) (1 1 2(1− 1 1+ 2 − − 1+ 2 − − < < n n n n t t t α α .57BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil PenelitianHasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studilapangan untuk memperoleh data dengan teknis tes setelah dilakukan suatupembelajaran yang antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabel yangditeliti adalah hasil belajar matematika pada pokok bahasan bangun segiempatpada siswa kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII Bsebagai kelas kontrol di SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal.Setelah gambaran pelaksanaan penelitian dijelaskan, dilanjutkan denganpengujian hipotesis menggunakan uji-t.1. Hasil BelajarRata-rata hasil belajar siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontroldapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3. Deskriptif Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan kelas KontrolKelasJumlahsiswaRata-rataNilaiMaksimumNilaiMinimumEksperimen 35 78,57 100 55

Page 39: Skripsi matematika dari pdf

Kontrol 37 72,70 95 45Berdasarkan tabel tersebut, tampak bahwa rata-rata hasil belajar padakelas eksperimen mencapai 78,57, dengan nilai tertinggi adalah 100 dannilai terendah adalah 55. Dapat dilihat bahwa proses pembelajaran pada58kelas eksperimen sudah dikatakan efektif karena sudah mencapai nilailebih dari 65. Rata hasil belajar pada kelas kontrol mencapai 72,70, dengannilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 45. Dapat dilihat bahwaproses pembelajaran pada kelas kontrol juga sudah dikatakan efektifkarena sudah mencapai nilai lebih dari 65.2. Uji NormalitasSebelum data yang diperoleh dianalisis dengan uji-t, terlebih dahuludilakukan uji normalitas data. Dalam penelitian ini, uji kenormalanmenggunakan chi square, jika diperoleh 2 2hitung tabel χ < χ , maka dapatdisimpulkan bahwa data tersebut normal. Hasil pengujian normalitas datadapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 4. Data Hasil Uji NormalitasKelas 2hitung χ dk 2tabel χ KeteranganEksperimen 7,07 4 9,49 NormalKontrol 2,08 4 9,49 NormalTerlihat dari tabel tersebut bahwa data hasil belajar siswa untuk kelaseksperimen, nilai 2hitung χ = 7,07 < 2tabel χ = 9,49 yang berarti databerdistribusi normal. Demikian juga untuk data hasil belajar siswa untukkelas kontrol , nilai 2hitung χ = 2,08 < 2tabel χ = 9,49 yang berarti databerdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 15dan 16 halaman 84 – 85.593. Perbedaan Hasil Belajar antara Kelas eksperimen dan Kelas KontrolPengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t pihakkanan. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 5 . Uji hipotesisKelas nRataratas2 2gabungan s gabungan s thitung ttabelEksperimen 35 78,57 136,13Kontrol 37 72,70 131,38133,69 11,56 2,16 1,996Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh thitung = 2,16 > ttabel = 1,996

Page 40: Skripsi matematika dari pdf

sehingga Ho ditolak, dengan kata lain pembelajaran pada kelas eksperimenlebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya bisadilihat pada lampiran 18 halaman 87.4. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam PembelajaranBerdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajarandiperoleh data sebagai berikut.a. Pada pembelajaran I (Senin, 27 Maret 2006) persentase aktivitas gurudalam pengelolaan pembelajaran adalah sebesar 71,15 %.b. Pada pembelajaran II (Sabtu, 1 April 2006) persentase aktivitas gurudalam pengelolaan pembelajaran adalah sebesar 76,92 %. Terlihatbahwa pada pembelajaran II terdapat peningkatan sebesar 5,77 %.c. Pada pembelajaran III (Senin, 3 April 2006) persentase aktivitas gurudalam pengelolaan pembelajaran adalah sebesar 82,69 %. Terlihatbahwa pada pembelajaran III terdapat peningkatan sebesar 5,77 %60d. Sedangkan pada pembelajaran IV (Kamis, 6 April 2006) persentaseaktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran adalah sebesar 84,62%.Terlihat bahwa pada pembelajaran IV terdapat peningkatan sebesar1,93 %. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 20 - 23halaman 89 – 92.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranBerdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajandiperoleh data sebagai berikut.a. Pada pembelajaran I (Senin, 27 Maret 2006) persentase aktivitas siswadalam proses pembelajaran adalah sebesar 67,50 %.b. Pada pembelajaran II (Sabtu, 1 April 2006) persentase aktivitas siswadalam proses pembelajaran adalah sebesar 75,20 %. Terlihat bahwapada pembelajaran II terdapat peningkatan sebesar 7,70 %.c. Pada pembelajaran III (Senin, 3 April 2006) persentase aktivitas siswadalam proses pembelajaran adalah sebesar 80,00 %. Terlihat bahwapada pembelajaran III terdapat peningkatan sebesar 4,80 %.d. Sedangkan pada pembelajaran IV (Kamis, 6 April 2006) persentaseaktivitas siswa dalam proses pembelajaran adalah sebesar 82,50%.Terlihat bahwa pada pembelajaran IV terdapat peningkatan sebesar5,50 %. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 24 - 27halaman 93 -96.61B. PembahasanSetelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen, yaitupembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan LKS dan kelas kontroldengan pembelajaran yang hanya menggunakan alat peraga, terlihat bahwarata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 78,57. ini menandakanbahwa pembelajaran pada kelas eksperimen sudah dapat dikatakan afektifkarena rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sudah mencapai lebih dari65. Dari hasil uji-t, diporoleh nilai t sebesar 2,16 > ttabel (1,996), yang berartiH0 ditolak. Dengan kata lain pembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan

Page 41: Skripsi matematika dari pdf

LKS lebih efektif daripada pembelajaran yang hanya menggunakan alatperaga. Terjadinya perbedaan hasil belajar ini salah satunya karena adanyapenggunaan LKS dalam pembelajaran pada kelas ekperimen.Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan LKS inimerupakan salah satu cara agar siswa lebih termotivasi dalam belajar. Denganalat peraga siswa dapat lebih memahami konsep abstrak melalui peragaan danmengerjakan soal-soal yang ada di LKS, sehingga konsep abstrak yang barudipahami itu akan melekat dan tahan lama karena mereka belajar melaluiperbuatan. Penggunaan alat peraga dan LKS ini juga membuat siswa menjadilebih senang, terangsang dan tertarik pada pelajaran matematika, sehinggaanggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang menjenuhkan akanberubah menjadi matematika yang menyenangkan karena siswa terlibat secaralangsung dalam memanipulasi alat peraga.62Dengan penggunaan alat peraga dan LKS melalui metode pengajaransecara penemuan terbimbing, siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsepmatematika, seperti mereka bisa menemukan terbentuknya suatu bangun,sifat-sifat, luas daerahnya. Dalam penggunaan alat peraga, metode penemuanterbimbing ini, para siswa diberi bimbingan melalui LKS, sehingga siswamenemukan sendiri jawabannya. Pembelajaran pada kelas ekperimendilakukan secara kelompok sehingga terjadi kerjasama yang aktif dan terarahdiantara anggota kelompoknya. Dengan belajar kelompok ini mengakibatkanterjadinya hubungan antar siswa yang sehat dan akrab sehingga terjadi diskusiantar siswa.Pelaksanan pembelajaran pada kelas eksperimen pada awalnyamengalami sedikit hambatan. Pembelajaran yang baru bagi guru dan siswamemerlukan waktu untuk penyesuaian. Kegaduhan yang terjadi pada waktupengelompokkan cukup menyita waktu pembelajaran. Hambatan-hambatanyang terjadi perlahan-lahan dapat berkurang karena siswa merasa tertarikdengan penggunaan alat peraga dan LKS. Siswa merasa senang bekerja dalamkelas dan menyelesaikan soal-soal yang ada di LKS. Perpindahan siswa padawaktu pengelompokkan tidak lagi menimbulkan kegaduhan yang berartikarena siswa sudah mulai terbiasa dengan tanggungjawab masing-masing.Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas siswa selamapembelajaran berlangsung dari pembelajaran I sampai dengan pembelajaranIV menunjukkan bahwa persentase aktivitas siswa meningkat pada setiappembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dan LKS,63aktivitas siswa menjadi lebih baik. Pembelajaran yang diterapkan menuntutsiswa untuk melakukan kegiatan, berinteraksi satu sama lain danmengembangkan kemampuan komunikasi.Berdasarkan analisis hasil penelitian kita ketahui bahwa hasil belajarsiswa pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Begitu jugatanggapan siswa terhadap pembelajaran pada kelas eksperimen terusmembaik. Hal itu didukung dengan persentase aktivitas siswa padapembelajaran kelas eksperimen yang terus mengalami peningkatan.

Page 42: Skripsi matematika dari pdf

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajarandengan penggunaan alat peraga dan LKS lebih efektif daripada pembelajaranyang hanya menggunakan alat peraga, dalam pokok bahasan bangunsegiempat pada siswa kelas VII semester 2 di SMP Muhammadiyah MargasariKabupaten Tegal tahun pelajaran 2005/2006.64BAB VPENUTUPA. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan di dalamBAB IV, dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran dengan penggunaanalat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dibandingkan denganpembelajaran yang hanya menggunakan alat peraga pada hasil belajarmatematika dalam pokok bahasan bangun segiempat pada siswa kelas VIIsemester 2 di SMP Muhammadiyah Margasari Kabupaten Tegal tahunpelajaran 2005/2006. Keefektifan ini bisa dilihat dari rata-rata hasil belajarsiswa pada kelas eksperimen yang telah mencapai nilai lebih dari 65, yaitu78,57. Dari hasil uji-t, diporoleh nilai t sebesar 2,16 > ttabel (1,996), yangberarti H0 ditolak. Dengan kata lain pembelajaran dengan penggunaan alatperaga dan LKS lebih efektif daripada pembelajaran yang hanyamenggunakan alat peraga.B. SaranBerdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa penggunaan alatperaga dan LKS dalam proses pembelajaran menyita waktu yang banyak,sehingga diharapkan beberapa hari sebelum proses pembelajaran berlangsung,siswa sudah diberi alat peraga dan LKS untuk di praktikkan dan mengerjakansoal-soal yang ada di LKS, sehingga masalah waktu dapat teratasi.65DAFTAR PUSTAKAAdinawan, M. C. 2004. Matematika untuk SMP Kelas VII Semester 2. Jakarta:Erlangga.Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Budi, W. S. 2004. Matematika SMP untuk Kelas VII Semester 1. Jakarta:Erlangga.Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.Russefendi, E.T. 1979. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua danWali Murid dan SPG. Bandung. Tarsito.Junaedi, S. 2004. Matematika SMP untuk Kelas VII. Jakarta: Ests.Haditomo. 1994. Studi Komparasi antara Pembelajaran Matematika dengan LKSBuatan Guru dan LKS Buatan Penerbit Pokok Bahasan Barisan Bilangandan Deret Kelas 1 Cawu 3 MA Nurussalam Kudus. Skripsi. Semarang:Jurusan Matematika FMIPA UNNES.Pandoyo. 1983. Lembar Kerja. Diktat. Semarang: FMIPA IKIP Semarang.Prabowo, A. 2004. Pengaruh Penggunaan Media Visual Compac Disk (VCD)dalam Pemberian Tugas Terstruktur terhadap Hasil Belajar SiswaSekolah Dasar Negeri Petompon 5, 6, dan 7 pada Pokok Bahasan

Page 43: Skripsi matematika dari pdf

Pengukuran Luas, Keliling, dan Berat, serta Pengukuran Waktu. Skripsi.Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.Pusat Data dan Informasi Pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional.http://www.depdiknas.go.id/inlink.php?to=uusisdiknas (2 Pebruari 2006).Sastrosudirdjo, S. 1979. Matematika 3 untuk SMP. Jakarta: Balai Pustaka.Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.Sukirno. 2004. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.Sugiarto dan Hidayah, I. 2004. Workshop Pendidikan Matematika. Semarang:Jurusan Matematika FMIPA UNNES.66Suherman, E. 2003. Strategi Pengajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.Suherman, E. 1990. Petunjuk Praktis untuk melaksanakan Evaluasi PendidikanMatematika. Bandung: Wijayakusumah 157.Suyitno, A. 1997. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika. Semarang:Jurusan Matematika FMIPA UNNES.Tatik, D.B. 1997. Pengaruh Minat dan Dorongan Menekuni BelajarMatematikaPada Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga. Skripsi. Semarang:Jurusan Pendidikan Kesehatan Keluarga. FPTK IKIP Semarang.Tim Instruktur PKG Matematika SMU. 1987. Alat Peraga/Praktik Matematika.Jakarta: Depdikbud.Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.