38
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

Tata usaha keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tata usaha keuangan

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

Page 2: Tata usaha keuangan

POKOK

BAHASAN 4

:

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

SUB POKOK

BAHASAN 4.4

: PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

TUJUAN : Setelah pembahasan sub pokok bahasan

ini, peserta dapat:

1.menjelaskan pengertian dan

cakupan kegiatan penatausahaan

keuangan desa dengan benar;

2. terampil dalam pencatatan buku kas

umum dengan benar;

3. terampil dalam pencatatan buku kas

pembantu pajak dengan benar;

4. terampil dalam pencatatan buku

bank dengan benar.

WAKTU : 5 Jam Pelajaran @ 45 menit = 225 menit.

Page 3: Tata usaha keuangan
Page 4: Tata usaha keuangan

Company name CURAH PENDAPAT

Apa yang anda ketahui tentang

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

Page 5: Tata usaha keuangan

Company name

Apa yang anda ketahui tentang

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik

penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran

Page 6: Tata usaha keuangan

www.bpkp.go.id

KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN

Transaksi/

Kegiatan

Ketentuan Pokok

Rekening

Desa

1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa di bank

Pemerintah atau bank Pemerintah Daerah atas nama

Pemerintah Desa.

2. Spesimen (nama, ttd & Paraf) atas nama Kepala Desa dan

Bendahara Desa dengan jumlah rekening sesuai kebutuhan.

Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan cara:

1. Disetorkan oleh bendahara desa

2. Disetor langsung oleh Pihak III kepada Bank yang sudah

ditunjuk

3. Dipungut oleh petugas yang selanjutnya dapat diserahkan

kepada Bendahara Desa atau disetor langsung ke Bank.

Penerimaan oleh bendahara desa harus disetor ke kas desa

paling lambat tujuh hari kerja dibuktikan dengan surat tanda

setoran

Page 7: Tata usaha keuangan

www.bpkp.go.id

KETENTUAN POKOK PENATAUSAHAAN

Transaksi/

Kegiatan

Ketentuan Pokok

Pungutan Pungutan dapat dibuktikan dengan:

1. Karcis pungutan yang disahkan oleh Kepala Desa

2. Surat tanda bukti pembayaran oleh Pihak III

3. Bukti pembayaran lainnya yang sah

Pengeluaran 1. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus

disesuaikan dengan peraturan desa tentang APBDesa

atau Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa

2. Pengeluaran dilakukan melalui pengajuan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP)

Page 8: Tata usaha keuangan

CURAH PENDAPAT

Apa saja cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

Page 9: Tata usaha keuangan

cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN

A. PROSEDUR PENERIMAAN

MELALUI BENDAHARA

1. Pihak ketiga/penyetor mengisi

Surat Tanda Setoran (STS)/tanda

bukti lain.

2. Bendahara Desa menerima uang

dan mencocokan dengan STS

dan tanda bukti lainya.

3. Bendahara Desa mencatat

semua penerimaan

4. Bendahara Desa menyetor

penerimaan ke rekening kas

desa

5. Bukti setoran dan bukti

penerimaan lainnya harus

diarsipkan secara tertib.

B. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI

BANK

1. Penunjukan Bank yang ditetapkan

sebagai rekening kas desa.

2. Pihak ketiga/penyetor mengisi

STS/tanda bukti lain.

3. Dokumen yg digunakan oleh bank

meliputi: a. STS/Slip setoran. b.

Bukti penerimaan lain yg syah

4. Pihak ketiga/penyetor

menyampaikan bukti

penyetoran/slip setoran bank

kepada bendahara ds.

5. Bendahara desa mencatat di Buku

Kas Umum dan Buku Pembantu

bank berdasarkan bukti

penyetoran/slip setoran bank

Page 10: Tata usaha keuangan

cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN

C. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI

PETUGAS PEMUNGUT

a. Kepala Desa menetapkan Petugas

Pemungut;

b. penyetor mengisi STS/tanda bukti

lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Petugas Pemungut menerima uang

sesuai yang tercantum dalam STS/tanda

bukti lainnya;

d. Petugas Pemungut dapat menyetorkan

penerimaan melalui Bendahara Desa

atau bank;

e. Petugas Pemungut menyampaikan

pemberitahuan penyetoran kepada

Kepala Desa; dan

f. Bendahara Desa mencatat semua

penerimaan yang disetor melalui bank.

Page 11: Tata usaha keuangan

cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan

kegiatan harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana

Anggaran Biaya.

2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di

sahkan oleh Kepala Desa.

3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan

pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja

kegiatan dengan mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.

4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala

Desa.

5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan

sebelum barang dan atau jasa diterima.

Page 12: Tata usaha keuangan

cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

6. Pengajuan SPP, terdiri atas:

a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);

b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan

c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.

7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban

untuk:

a) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana

kegiatan;

b) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang

tercantum dalam permintaan pembayaran;

c) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan

d) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh

pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa

dapat menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara

Desa untuk melakukan pembayaran.

Page 13: Tata usaha keuangan

cakupan kegiatan/prosedur

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (SPJ).

Terhadap pembayaran yang telah dilakukan, Bendahara

Desa wajib melakukan pengadministrasian/pencatatan

pengeluaran.

Page 14: Tata usaha keuangan

www.bpkp.go.id 14

BUKU

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

Permendagri 37/2007

– Buku kas umum;

– Buku kas pembantu

perincian obyek

penerimaan;

– Buku kas pembantu

perincian obyek

pengeluaran;

– Buku kas harian

pembantu;

– Buku Bank

– Buku Bantu Pajak

Permendagri

113/2014

– Buku kas umum;

– Buku Bank

– Buku Kas Pembantu

Pajak

Page 15: Tata usaha keuangan

No. Tgl. KODE

REKENING URAIAN

PENERIMAAN

(Rp.)

PENGELUARAN

(Rp.) NO BUKTI

JUMLAH

PENGELUARAN

KOMULATIF

SALDO

1 2 3 4 5 6

7 8 9

100 100

50 50 50

10 60 40

10 50

JUMLAH Rp. Rp.

BUKU KAS UMUM

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN .......................

……………., tanggal ………………… BENDAHARA DESA,

………………………..

MENGETAHUI

KEPALA DESA,

………………………………

Page 16: Tata usaha keuangan

BUKU KAS PEMBANTU PAJAK

DESA …………………… KECAMATAN …………………………….

TAHUN ANGGARAN ..............

No.

URUT TANGGAL URAIAN

PEMOTONGAN

(Rp.)

PENYETORAN

(Rp.)

SALDO

(Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH

MENGETAHUI

KEPALA DESA,

………………………………

……………., tanggal …………………

BENDAHARA DESA,

………………………..

Page 17: Tata usaha keuangan

BUKU BANK DESA………………. Desa : Bulan :

Kecamatan : Bank Cab. :

Rek. No. :

NO

Tanggal Keterangan Bukti PEMASUKAN PENGELUARAN SALDO

Transaksi Transaksi Transaksi Setoran Bunga Bank Penarikan Pajak Biaya Adm

Saldo awal/transksi sampai dg bl lalu

Total Transaksi bulan ini

Total Transaksi kumulatif

Tanggal, …………………….......………

diketahui oleh: Dibuat oleh:

(Kepala Desa) (Bendahara)

Page 18: Tata usaha keuangan

BUKTI TRANSAKSI

NO : 05/v/PD/2015

KODE REK : 2 X X X X

Sudah Terima Dari : Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK) Desa : Langsep Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa

Jumlah Uang : Rp. 150.000,-

Terbilang : SERATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH

Untuk Pembayaran : Pembelian konsumsi rapat Aparat Desa. 27 bungkus nasi goreng x Rp. 5.000,- = Rp. 135.000,- 1 Kardus Air mineral Rp. 15.000,-

Klengkeng, 5 Maret 20.... Penerima

ttd (nama terang)

Lunas dibayar : 06 April 20....

Page 19: Tata usaha keuangan

PERPAJAKAN

Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak. Jadi wajib pajak terdiri dari dua golongan besar yaitu orang pribadi atau badan dan pemotong atau pemungut pajak.

Page 20: Tata usaha keuangan

PERPAJAKAN

Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan

pemungut pajak penghasilan (PPh) atas pengeluaran

yang sudah jelas /pasti sebagai penghasilan oleh

penerimanya. Misal pengeluaran untuk gaji, upah,

honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa, bunga,

dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas

modal). Bendahara diwajibkan untuk memotong PPh

atas pembayaran terhadap penerima. Jenis-jenis PPh,

ada PPh perorangan (PPh 21) dan PPh badan (PPh 23).

Page 21: Tata usaha keuangan

PERPAJAKAN

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan barang kena pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha. Prinsip dasar cara pemungutan PPN adalah penjual atau pengusaha kena pajak (PKP) memungut pajak dari si pembeli. Pembeli pada waktu menjual memungut PPN terhadap pembeli berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya Pajak. Keluaran dan lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak masukan. Tarif PPN pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual selanjutnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah 110% (seratus sepuluh persen).

Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara dalam buku pembantu kas pajak.

Page 22: Tata usaha keuangan

Pemotongan / Pemungutan

Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 23: Tata usaha keuangan

Pemotongan / Pemungutan

Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 24: Tata usaha keuangan

Pemotongan / Pemungutan

Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 25: Tata usaha keuangan

Pemotongan / Pemungutan

Pajak Penghasilan Pasal 21

Page 26: Tata usaha keuangan

PPh.22 harus dipungut oleh bendahara desa terhadap belanja barang diatas 2.000.000 rupiah (DPP+PPn) & bukan bagian yg terpecah-pecah pada saat; Barang/jasa telah diterima; Pada saat pembayaran telah dilakukan oleh

bendahara terlebih dahulu sebelum penyerahan barang/jasa;

Pada saat bendahara telah mencatat sebagai piutang/utang;

Pada saat pembayaran termin;

Page 27: Tata usaha keuangan

Berapa Persen PPh.22 Yg Harus Dipungut? Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No:175/PMK.011/2013 Pasal 2 Ayat (1) huruf b (Untuk Penjual yg

ber-NPWP) PPh 22 dipungut = 1,5 % x Harga Pembelian

tidak termasuk PPN Pasal 2 Ayat (3) (Untuk Penjual yg tidak ber-

NPWP) PPh 22 dipungut = 3% x Harga Pembelian

tidak termasuk PPN

Page 28: Tata usaha keuangan

Pos² Penting Dalam APBDes Yg Berpotensi Wajib Dilakukan Pemungutan PPh.22 Oleh Bendahara Desa Belanja Bahan/Material Kode Rek.21202 Belanja Pakaian Dinas & Atributnya Perangkat Desa & Bpd,

Serta Pakaian Khusus Belanja Modal Pengadaan ◦ Alat² Angkutan Darat, ◦ Alat² Pengolahan Pertanian & Peternakan ◦ Peralatan & Perlengkapan Kantor ◦ Komputer, Alat² Studio, Alat² Komunikasi, Alat² Ukur, Mebeulair,

Peralatan Dapur

Pemungutan PPh.22 Tidak Dilakukan Apabila penjual mampu memberikan fotocopy Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 yg telah dilegalisir oleh KPP Pratama Setempat.

Page 29: Tata usaha keuangan

JASA BOGA ATAU KATERING

merupakan jasa penyediaan makanan dan

minuman yang dilengkapi dengan peralatan

dan perlengkapan untuk proses pembuatan,

penyimpanan, dan penyajian, untuk disajikan

di lokasi yang diinginkan oleh pemesan.

Dapat dilakukan dengan atau tanpa peralatan

dan petugasnya. (PMK-18/PMK.010/2015 TGL

2/2/2015)

Page 30: Tata usaha keuangan

Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jenis Barang Yg Tidak Dikenai PPN • Barang Hasil Pertambangan Atau Hasil Pengeboran

Yang Diambil Dari Sumbernya Contoh : Asbes, Batu Kapur, Marmer, Pasir & Kerikil,

Pasir Kuarsa, Tanah Liat Dll Sebagaimana Contoh Penjelasan Pasal Tsb

• Barang Kebutuhan Pokok Yg Sangat Dibutuhkan Oleh Rakyat Banyak

Contoh : Beras, Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai, Garam, Daging Segar, Telur, Susu, Buah²An Segar Yg Dipetik, Sayur²An Segar Yg Dipetik.

• Makanan & Minuman Yg Disajikan Dihotel, Restoran, Rumah Makan, Warung, Jasa Boga/Katering

• Uang, Emas Batangan, Dan Surat Berharga

Page 31: Tata usaha keuangan

Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jenis Jasa Yg Tidak Dikenai PPN : • Jasa Pelayanan Kesehatan Medis • Jasa Pelayanan Sosial • Jasa Pengiriman Surat Dg Perangko • Jasa Keuangan • Jasa Asuransi Tidak Termasuk Jasa Penunjang (Agen, Penilai, & Konsultan) • Jasa Keagamaan • Jasa Pendidikan • Jasa Kesenian & Hiburan • Jasa Penyiaran Yg Tidak Bersifat Iklan • Jasa Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air (Tidak Termasuk Plat Hitam) • Jasa Angkutan Udara Dalam Negeri Yg Menjadi Bagian Tidak Terpisahkan

Dari Jasa Angkutan Udara Luar Negeri • Jasa Tenaga Kerja (Tidak Termasuk Jika Penyedia Ikut Bertanggung Jawab

Atas Hasil Kerja Tenaga Kerja Tersebut) • Jasa Perhotelan • Jasa Yg Disediakan Oleh Pemerintah Dalam Rangka Menjalankan

Pemerintahan Secara Umum • Jasa Penyediaan Tempat Parkir • Jasa Pengiriman Uang Dg Wesel Pos • Jasa Boga Atau Katering

Page 32: Tata usaha keuangan

KAPAN BENDAHARA DESA HARUS MEMUNGUT PPN

Terhadap belanja barang/jasa diatas Rp 1.000.000,- {satu juta rupiah (DPP+PPN)} & bukan bagian yg terpecah-pecah pada saat pembayaran, dengan cara pemotongan secara langsung dari tagihan.

• Berdasarkan Undang Undang No.43 Tahun 2009 Pasal 7 Ayat (1) : PPN dipungut = 10% x DPP

• DPP adalah Dasar Pengenaan Pajak yg meliputi

▫ Harga Jual

▫ Penggantian

▫ Nilai Impor / Ekspor

▫ Nilai Lain

BERAPA PERSEN PPN YG HARUS DIPUNGUT?

Page 33: Tata usaha keuangan

Company name

KERJA KELOMPOK

Bagi peserta dalam beberapa kelompok

berdasarkan asal desa.

Berdasarkan lembar kasus, masing-masing

kelompok mendiskusikan:

1 Penghitungan pajak

2 Pengisian Buku Kas Umum

3 Pengisian Buku Kas Pembantu Pajak

4 Pengisian Buku Bank Desa

Page 34: Tata usaha keuangan

Company name

DISKUSI PLENO

Masing-masing kelompok

menukarkan hasil kerjanya

dengan kelompok lain, dan

cermati serta berikan hasil

koreksi atau catatan anda

Page 35: Tata usaha keuangan

PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:

1. tanda bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran harus

sesuai dengan kode rekening;

2. tanda bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran harus

mendapatkan pengesahan Kepala Desa;

3. tanda bukti-bukti penerimaan/pengeluaran harus di

tanda tangani Bendahara Desa;

4. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran tidak

terdapat cacat, angka dan huruf harus sama dan tidak

ada tanda penghapusan atau di tipex;

5. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran di catat

pada Buku Kas Umum;

6. setiap pengeluaran telah dianggarkan serta tersedia

dana;

Page 36: Tata usaha keuangan

PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:

7. buku yang dipergunakan harus bersih/rapi dan tidak

cacat;

8. pada setiap halaman Buku Kas Umum diberi nomor urut

dan di paraf oleh Bendahara Desa;

9. halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksa;

10. penulisan dalam Buku Kas Umum dilakukan dengan tinta

hitam atau biru dan pada Buku Kas Umum tidak boleh

ada ruangan yang kosong atau tidak terisi;

11. Buku Kas Umum hanya dibuat 1 (satu) buku; dan

12. penutupan Buku Kas Umum dilakukan setiap 1 (satu)

bulan sekali dan pada setiap penutupan Buku Kas Umum

harus ditandatangani oleh Bendahara Desa dan diketahui

oleh Kepala Desa.

Page 37: Tata usaha keuangan

PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau

lembaran yang dibuat per bulan.

(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan

mapun pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu

Bank.

(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku Bantu

Bank dapat dilakukan secara langsung, yaitu:

1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau

sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan

2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang

merubah keadaan uang, maka dibukukan langsung

dalam Buku Kas Umum dan Buku Bantu Bank.

Page 38: Tata usaha keuangan

PENCATATAN PENATAUSAHAAN

E. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan

(PPh) dan pajak lainnya harus mencatat setiap

pemotongan dan penyetoran dalam Buku Kas Pembantu

Pajak.

F. Dalam pencatatan pemotongan dan penyetoran pajak

penghasilan (PPh) dan pajak lainnya pada Buku Kas

Pembantu Pajak harus mencantumkan kode rekening

penerimaan atau pengeluaran yang terkena pajak.