7
TATANAN MATERI BERWUJUD PADAT 1. PUSPITA EKA ROHMAH (41614010028) 2. AMANIA KARTINI (41614010042) Teknik Industri 2014 Universitas Mercubuana

Tatanan materi berwujud padat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tatanan materi berwujud padat

TATANAN MATERI BERWUJUD PADAT

1. PUSPITA EKA ROHMAH (41614010028)

2. AMANIA KARTINI (41614010042)

Teknik Industri 2014

Universitas Mercubuana

Page 2: Tatanan materi berwujud padat

ZAT PADAT

Zat padat di golongkan ke dalam tiga katagori yaitu kristalin, amorf, dan polikristalin:Kristalin memiliki susunan partikel teratur dengan pola berulang dalam arah tiga dimensi Amorf seperti kaca dan plastik memiliki susunan partikel yang tidak berpola atau acak sehingga tidak mempunyai bentuk yang teraturPolikristalin adalah agregat dari sejumlah besar kristal – kristal kecil membentuk struktur teratur

Page 3: Tatanan materi berwujud padat

CIRI – CIRI ZAT PADAT

Bentuk zat tidak mudah berubah-ubah

Gaya antar partikel sangat kuat

Susunan partikel teratur

Partikel tidak dapat bergerak bebas

bentuk benda padat tidak dipengaruhi wadahnya

Posisi partikel yang relaif tetap menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan

volume tetap. Gerakan partikel yang hanya bergetar menyebabkan zat padat

tidak dapat mengalir.

Contoh zat padat diantaranya adalah batu, kayu,gelas, dan sebagainya.

Page 4: Tatanan materi berwujud padat

TABEL SIFAT ZAT

Page 5: Tatanan materi berwujud padat

PERUBAHAN WUJUD ZAT PADAT

Mencair

Mencair adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Contohnya, es dan lilin yang dipanaskan. Peristiwa sehari-hari yang memanfaatkan perubahan wujud mencair , antara lain sebagai berikut.

2) Menyublim

Menyublim adalah perubahan dari zat padat menjadi zat gas.

Contohnya kapur barus mengecil dan habis jika dibiarkan di udara terbuka.

Page 6: Tatanan materi berwujud padat

SUSUNAN ZAT PADAT

Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang

teratur dan mempunyai jarak antarpartikel yang

sangat rapat. Gaya tarik- menarik antarpartikel

zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan

partikel tidak dapat bergerak secara bebas

untuk berpindah tempat. Keadaan ini

menyebabkan zat padat dapat mempertahankan

bentuk dan volumenya sehingga zat padat selalu

mempunyai bentuk dan volume yang tetap.