22
Teknik Pembenihan Ikan Patin

Teknik Pembenihan Ikan Patin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembenihan adalah suatu kegiatan usaha memproduksi benih ikan yang dilakukan secara terbatas sampai ukuran benih siap tebar.

Citation preview

Page 1: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Teknik Pembenihan Ikan Patin

Page 2: Teknik Pembenihan Ikan Patin

KLASIFIKASI

Ordo : Ostarioplaysi.Subordo : Siluriodea.Famili : Pangasidae.Genus : Pangasius.Spesies : Pangasius pangasius Ham. Buch.

Kerabat patin di Indonesia terdapat cukup banyak,diantaranya:a) Pangasius polyuranodo (ikan juaro)b) Pangasius macronema (ikan rius, riu, lancang), c) Pangasius micronemus (wakal, riu scaring) d) Pangasius nasutus (pedado) e) Pangasius nieuwenhuisii (lawang)

Page 3: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Asal : ThailandPenyebaran : Thailand, Burma,

IndiaTaiwan, Malaysia, Semenanjung Indocina, Sumatra dan Kalimantan

Panjang maks : 35-40 cm (pd waktu 6 bln)

Musim mijah : November-AprilTempat hidup : sungai, danau,

waduk dan kolam Pakan : larva (karnivor)

dewasa (omnivor)

Page 4: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Pembenihan adalah suatu kegiatan usaha memproduksi benih ikan yang dilakukan secara terbatas sampai ukuran benih siap tebar.

Pembenihan

Kegiatan pembenihan ikan Patina. Pemilihan calon induk siap pijah.b. Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari

ikan donor,yaitu ikan mas dan ovaprimc. Kawin suntik (induce breeding).d. Pengurutan (striping).e. Penetasan telur.f. Perawatan larva.g. Pendederan.h. Pemanenan.

Page 5: Teknik Pembenihan Ikan Patin

A. Pemeliharaan induk

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan induk, Yaitu padat tebar induk, jenis dan jumlah pakan yang diberikannya serta lingkungan atau kondisi kolam.a. Wadah Pemeliharaan. induk

- Kolam tembok atau kolam tanah

- KJA atau Karamba - Kedalaman minimal 80

cm b. Kepadatan induk 4-5 kg/m2 c. Pakan tambahan - Pelet dengan kadar protein 25-35 %

Dosis pemberian 3 - 4 % per hari diberikan 3 kali- Keong mas atau Kijing 10 % diberika 2 kali/minggu

Page 6: Teknik Pembenihan Ikan Patin

B. SELEKSI INDUKKriteria Induk Matang Gonad

A. Induk Betina• Umur ≤ 2,5 tahun• Berat minimal 3 kg• Perut membesar kearah anus• Perut terasa empuk dan halus

saat diraba• Kloaka membengkak dan

berwarna merah• Kulit dibagian perut lembek dan

tipis

B. Induk Jantan• Umur minimum di atas

1,5 tahun• Berat minimal 2 kg• Kulit dibagian perut

lembek dan tipis• Kelamin membengkak

dan berwarna merah• Keluar sperma jika perut

diurut kearah anus

Page 7: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Induk jantan Induk betina

a. Saat berumur 3 tahun memiliki berat minimal 2 kg.

b.Mulai mengandung sperma pada umur 2,5 bulan.

c. Bentuk tubuhnya normal, atau tidak cacat

d. Bertubuh gemuk, atau tidak kurus

e. Kepala relatif kecil

f. Tidak luka, dan sehat

g. Bila diraba, kulitnya halus, atau tidak kasar

h. Respon terhadap pakan tambahan

a. Saat berumur 3 tahun memiliki berat minimal 2 kg.

b.Mulai bertelur pada umur 3 tahun, tidak bertelur muda.

c. Bentuk tubuhnya normal, atau tidak cacat

d. Bertubuh gemuk, atau tidak kurus

e. Kepala relatif kecil

f. Tidak luka, dan sehat

g. Bila diraba, kulitnya halus, atau tidak kasar

h. Respon terhadap pakan tambahan

Cara membedakan induk jantan dan betina

Page 8: Teknik Pembenihan Ikan Patin

C. Pemberokan• Adalah menyimpan induk-induk yang berasal dari kolam pemeliharaan induk

di bak pemberokan.

• Kegiatan ini dilakukan semalam, hingga menjelang induk tersebut dipijahkan.• Tujuan :

membuang kotoran karena kotoran dapat menggangu saat pengurutan telur, dan bisa mengotori telur.

mengurangi kandungan lemak dalam gonad. Kandungan lemak yang terlalu tinggi dapat menghambat proses pemijahan, atau streefing, sehingga telur susah keluar.

memudahkan dalam membedakan induk yang gendut karena matang telur dengan gendut karena makanan.

Page 9: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Pemijahan

Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang sulit dipijahkan secara alami, karena sulit menciptakan atau memanipulasi lingkungan yang sesuai dengan habitatnya di alam. Karena itu, pemijahan ikan patin hanya dapat dilakukan secara buatan ( induce breeding ) yaitu dengan cara menyuntikan hormon perangsang kedalam tubuh ikan.

Page 10: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Induce breeding ikan patin dapat dilakukan dengan menggunakan kelenjar hypopisa ikan mas atau hormon buatan (ovaprim) yang mengandung hormon Gonadotropin.

Page 11: Teknik Pembenihan Ikan Patin

a. Sediakan wadah penampung telurb. Siapkan sperma induk jantan dalam larutan NaClc. Perut induk betina diurut secara perlahan, lalu telur di tampung dalam wadahd. Masukan sperma dan lakukan pengadukan

dengan menggunakan bulu ayam selama 0.5 menit

e. Tebar telur dalam akuarium

Page 12: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Penetasan telur

• Penetasan telur dilakukan dalam akuarium berukuran panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm. Akuarium-akuarium itu diletakan dalam rak-rak besi yang disimpan dalam sebuah ruangan.

• Akuarium diisi air bersih setinggi 25 – 30 cm. Caranya dengan mengalirkan air itu dari bak penampungan dengan selang berdiameter ¾ inchi. Setelah penuh, pada setiap akuarium dipasang masing-masing dua buah titik aerasi sebagai pensuplay oksigen. Aerasi dihidupkan selama penetasan.

• Penetasan telur ikan patin perlu suhu tinggi, antara 28 – 30 O C. Pada suhu ini telur menetas cepat. Agar bisa mencapai suhu tersebut, maka setiap akuarium dipasang pemanas air (heater). Heater dihidupkan selama penetasan. Alat itu dipasang pada suhu 28 O C.

• Pada suhu 28 – 30 O C, telur-telur akuarium akan menetas dalam waktu 18 – 28 jam. Tentu saja tidak semua telur menetas. Telur-telur yang tidak menetas dapat mengotori dan menurunkan kualitas air dalam akuarium. Karena itu 10 jam kemudian, sebagian atau 50 persen air harus dibuang dengan cara disipon, kemudian diganti dengan air baru.

Page 13: Teknik Pembenihan Ikan Patin

• Setelah telur menetas seluruhnya, larva dipindah ke akuarium lain yang bersih airnya atau dilakukan penyiponan untuk membuang telur yang tidak menetas dan penggantian air.

• Larva umur 2 hari mulai diberi pakan Artemia secukupnya sampai umur 9 hari.

• Larva umur 10-13 hari diberi cacing sutra yang telah dicincang, setelah umur 14 hari diberi cacing utuh sampai umur 21 hari (ukuran 1 inch).

• Untuk menjaga kualitas air dilakukan penyiponan setiap hari dan penggantian air setiap 2 hari sekali.

Pemeliharaan larva

Page 14: Teknik Pembenihan Ikan Patin

KOLAM PEMIJAHAN

Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok.Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.

Page 15: Teknik Pembenihan Ikan Patin

KOLAM PEMELIHARAAN INDUK

Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.

Page 16: Teknik Pembenihan Ikan Patin

Kolam PendederanBentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatanpendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu• Pendederan Pertama luas 25-500 m2 • Pendederan Kedua (lanjutan) 500-1000 m2

per petak.

Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

Page 17: Teknik Pembenihan Ikan Patin

KOLAM PEMBESARAN

Pembesaran di KolamDilakukan di kolam air mengalir, kolam tadah hujan, dan kolam resapan.Kontruksi kolam pembesaran patin super bias berupa kolam tanah, kolam tembok, atau kolam tembok dengan dasar tanah. Luas kolam pembesaran patin super 200-1.500 m2.Langkah-langkah :1.Persiapan Kolam, 2.Pengapuran dan pemupukan,3.Pengisian air4.Penebaran benih5.Pemberian pakan

• Pembesaran di Kolam• Pembesaran di Kolam• Pembesaran di Kolam• Pembesaran di Karamba

Page 18: Teknik Pembenihan Ikan Patin
Page 19: Teknik Pembenihan Ikan Patin

A. Menggunakan Kelenjar hypopisa ikan

Teknis pelaksanaan pemijahan buatan dengan menggunakan kelenjar hypopisa adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui jumlah donor yang akan diambil hypopisanya, terlebih dahulu induk yang akan di pijahkan ditimbang beratnya.

2. Dosis Penyuntikan sebanyak 3 dosis, yaitu 3 kg donor/kg induk Penyuntikan ke1=1/3 dosis. Penyuntikan ke 2 = 2/3 dosisinterval penyuntikan 6 jam – 12 jam

3. Ikan donor yang akan diambil kelenjar hypopisanya dipotongtegak lurus atau vertikal dibelakang tutup insang.

Page 20: Teknik Pembenihan Ikan Patin

4. Potongan kepala diletakan dengan posisi mulut menghadap keatas, kemudian dipotong vertikal dari permukaan sedikit diatas mulut sehingga akan terlihat organ otak yangdilingkupi lendir atau lemak.

5. Otak ikan ikan diangkat dan lendir dibuang atau dibersihkan dengan menggunakan kapas atau tisue. Setelah bersih akan tampak butiran putih seperti beras dalam lekukan tulang, itulah kelenjar hypopisa.

6. Kelenjar hypopisa diambil dengan menggunkan pinset, kemudian disimpan pada alu penggerus. Demikian selanjutnya hypopisa diambil satu persatu dari setiap ikan yang dijadikan donor. Setelah semuanya dikerjakan, selanjutnya hypopisa dihancurkan dalam gelas penggerus sampai halus.

Page 21: Teknik Pembenihan Ikan Patin

7. Kelenjar hypopisa diambil dengan menggunkan pinset, kemudian disimpan pada alu penggerus.

Demikian selanjutnya hypopisa diambil satu persatu dari setiap ikan yang dijadikan donor.

Setelah semuanya dikerjakan, selanjutnya hypopisa dihancurkan dalam gelas penggerus sampai halus.

8. Untuk memudahkan dalam penyuntikan, kelenjar hypopisa yang sudah halus tadi dilarutkan kedalam

aquabides sebanyak 1.5 – 2 ml. Agar larutan tersebut benar-benar tercampur gunakan sentrifugal

atau pemusing.9. Larutan hypopisa yang telah tercampur menjadi ekstrak,

selanjutnya diambil atau disedot dengan menggunakan alat suntik.10. Penyuntikan dilakukan dua kali secara intramuscular( didalam

daging ) yaitu pada bagian punggung ikan dengan menggunakan jarum suntik berukuran

0,12 ml sedalam 2 cm dengan kemiringan jarum 45 derajat.

Page 22: Teknik Pembenihan Ikan Patin

A. Menggunakan Ovaprim

Urutan pekerjaan pemijahan buatan dengan menggunakan ovaprim sebagi hormon perangsangnya adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui berapa banyak ovaprim yang aka digunakan maka terlebih dahulu timbang induk yang akan dipijahkan

b. Dosis penyuntikannya 0.6 ml/kg indukc. Penyuntikan dilakukan dua kali secara intra muscular yaitu pada

bagian punggung ikan dengan menggunakan jarum suntik berukuran 0.12 ml sedalam 2 cm dengan kemiringan jarum 45 derajatPenyuntikan ke I = 1/3 dosis dan penyuntikan ke II = 2/3 dosisInterval penyuntikan 6 atau 12 jam

d. Induk yang telah disuntik selanjutnya disimpan dalam bak pemijahan/ bak inkubasi