Upload
deep-of-teen
View
324
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Traveller dengan fotografi adalah seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Para Traveller dalam membuat sebuah karya foto, tidak hanya sekedar untuk kenang-kenangan semata, akan tetapi beberapa traveller juga menjalaninya secara profesional. Dalam menghasilkan foto perjalanannya dengan cara yang unik, terkesan mendalam sarat dengan penuh makna bagi siapa saja yang melihatnya, untuk itu dalam menghasilkan karya foto perjalanan yang baik dan memuaskan itu susah-susah gampang, dengan tentunya menggunakan perlengkapan fotografi yang tidak membebani liburan perjalananmu. Traveller Photography Anti Teler akan membantu kamu untuk memahami beragam teknik-teknik dan peralatan fotografi yang cocok serta praktis untuk travelling kamu. Mulai dari pemahaman lokasi travel, pemilihan setting camera yang tepat, angle yang baik, menangkap dibalik moment yang tepat, aksesoris yang tepat, sampai dengan tips dan trick editing foto agar menjadi lebih indah, elegan dan siap dipamerkan ke khalayak ramai ataupun konsumsi pribadi. Penjelasan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, dengan berbagai inspirasi yang dapat kamu ambil dari foto-foto perjalanan yang disertakan. Dengan terus berpetualang dengan menciptakan cerita penuh makna melalui foto unik sarat penuh cerita yang mendalam tanpa teler dengan ide-ide kreatif. Dengan spirit Traveller Anti Teler!!!
Citation preview
2
MUSA RUSTAM
Traveller Photography
Anti Teler
Penerbit
Nulisbuku.com
3
Traveller Photography Anti Teler
Oleh : Musa Rustam
Copyright © 2014 by Musa Rustam
Penerbit
Nulisbuku.com
Diterbitkan melalui:
Nulisbuku.com
4
Traveller Photography
Anti Teler
5
Doa Emak untuk Asa
Pantai Cipatujah, Tasikmalaya Jawa Barat AS. ISO 200, Shutter Speed 1/30 detik, Aperture f/5.6
6
KATA PENGANTAR
Fotografi bisa merupakan salah satu hobi yang
membuat penggemarnya kecanduan. Hasrat untuk
menghasilkan karya foto yang menarik tidak hanya
untuk di lihat mata, tapi juga sampai berbekas kehati.
Fotografi dengan para traveller sudah seperti sisi dua
mata uang yang tidak dapat dipisahkan, teman-teman
yang ingin belajar fotografi memiliki hasrat untuk dapat
memotret yang bagus dan indah pada saat perjalanan ke
luar kota atau ke luar negeri. Sebagian dari mereka ingin
membuat foto untuk kenang-kenangan mereka, tetapi
tidak sedikit yang ingin bekerja atau menjual hasil karya
fotografinya untuk kantor ataupun dalam karya
jurnalistik di tempat mereka bekerja.
Dalam beberapa tahun ini, travelling menjadi
lebih mudah di karenakan beberapa promo dari
maskapai penerbangan atau airline yang di dapatkan
dengan mudah dari media online atau media cetak.
Aktivitas travelling menjadi sebuah kebutuhan, dengan
7
sejenak melupakan aktivitas harian ataupun mencari
pengalaman baru dan tantangan di daerah yang di
kunjungi. Dalam membuat karya foto yang bagus di
setiap objek wisata memiliki tantangan tersendiri.
Meskipun kamera digital profesional sudah cukup
terjangkau saat ini, setiap camera memiliki tingkat
kerumitan yang berbeda. Kita harus lebih mengenal dan
belajar agar kita dapat mengoptimalkan hasil jepretan
kita pada setiap momen. Di dalam buku ini, saya akan
mengulas pengenalan peralatan fotografi dari mulai
kamera, lensa, aksesoris, dan juga teknik dasar fotografi.
Dalam buku ini, karya foto-foto dan tulisan
merupakan hasil dari perjalanan saya dalam beberapa
tahun belakangan ini. Walaupun foto-foto di buku ini
sebagian besar menggunakan dengan camera DSLR,
tapi selama kamera digital menggunakan mode manual,
maka andapun dapat mempraktikkan teknik-teknik
fotografi yang ada di sini. Dalam fotografi, teknik
fotografi dan kualitas fotografi itu sangat penting, tapi
teknik fotografi hanya menyumbang 50 % saja untuk
menghasilkan sebuah kesuksesan dalam karya sebuah
8
foto. Yang tidak kalah penting juga unsur non teknis
yang sangat mempengaruhi kita, dalam menghasilkan
foto yang terbaik. Banyak sekali hal penting yang harus
kita perhatikan untuk mendapatkan hasil foto travel
yang bagus. Misalnya dalam kepekaan kita dalam
melihat kondisi terhadap cahaya, suasana, waktu
memotret, olah foto digital, dan banyak hal lagi yang
lainnya.
Buku Traveller Photography Anti Teler ini
merupakan aspek pendukung untuk menyukseskan
travel photography dari faktor teknis dan juga faktor
non teknis dalam menghasilkan foto perjalanan anda,
dengan alur kerja olah digital yang cocok dan banyak
diterapkan dalam foto perjalanan anda. Besar harapan
saya, buku ini memberikan kontribusi ide, menggali
kreativitas teman-teman dalam berkarya dan
bermanfaat serta menginspirasi teman-teman pembaca
menghasikan foto yang berkesan dan menarik nantinya.
Jakarta, 31 Maret 2014
Musa Rustam
9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................6
Bagian 1 Traveller Photography Anti Teler..................10
Bagian 2 Prepare and Riset Traveller Anti Teler..........26
Bagian 3 Perlengkapan Fotografi Traveller Anti Teler...
.............................................................................43
Bagian 4 Dasar-dasar Fotografi Traveller Anti Teler...53
Bagian 5 Momen dan Waktu Fotography Traveller Anti
Teler....................................................................77
Bagian 6 Human Interest, Potrait and Culture Traveller
Anti Teler............................................................91
Bagian 7 Lanscape Traveller Anti Teler.......................113
Bagian 8 Editing Fotografi Traveller Anti Teler.........133
Tentang Musa Rustam...................................................158
10
Bagian 1 Traveller Photography Anti Teler
Para traveller dan backpacker sejati atau siapa saja yang
hobi dunia travelling, sering mengabadikan perjalanannya
melalui foto maupun video. Traveller photography atau
fotografi perjalanan adalah jenis fotografi yang meliputi
setiap kegiatan dokumentasi suatu lokasi/daerah,
meliputi pemandangan, budaya, sejarah sampai
masyarakatnya. Dalam fotografi perjalanan cakupannya
cukup luas, dan fotografer yang menekuninya butuh
keterlampilan serta peralatan yang beragam
tingkatannya.
Di dalam perjalanan para traveller untuk
mengabadikan setiap moment perjalanannya memiliki
berbagai macam tantangan dan rintangan untuk itu
setiap traveller harus memiliki trik yang jitu, untuk
mencoba hunting diberbagai tempat yang di kunjungi
agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Para traveller mengenal dua jenis fotografer
perjalanan yaitu ; profesional dan amatir. Para
fotografer profesional, biasanya mereka bekerja untuk
kantor berita, media liputan surat kabar maupun
elektronik maupun fotografer freelance yang menjual
hasil karya foto-foto mereka kepada media, seperti
majalah ataupun dalam berbagai event kompetisi skala
11
nasional maupun international. Para fotografer
profesional terbiasa dengan konsep yang jelas sebelum
melakukan perjalanan memotretnya. Mereka terbiasa di
tuntut berbagai rangkaian foto bercerita yang
berkonsep atau lebih dikenal dengan history in picture
atau istilahnya esai foto.
Para fotografer profesional dalam melakukan
perjalanan fotografinya, tidak pernah bosan ataupun
tergesa-gesa dalam menunggu momen ataupun
pencahayaan yang terbaik dan tepat, guna menghasilkan
foto terbaiknya. Itu sangatlah berbeda dengan
fotografer amatir. Fotografer amatir ini terbiasa dengan
memotret seadanya, dan tidak memiliki konsep ataupun
tema yang kuat untuk ditampilkan dengan perencanaan
yang matang serta terstruktur. Dalam buku ini penulis
mencoba membantu fotografer pemula/amatir untuk
meningkatkan kualitas fotografi para traveller ataupun
backpacker pada saat menjalankan perjalanannya agar
lebih berkesan dan mendalam.
Para traveller dan backpacker sering sekali
melakukan perjalanan. Banyak sekali kesempatan untuk
setiap orang melakukan perjalanan pada zaman
sekarang. Travelling di zaman sekarang dapat dilakukan
siapa saja karena dengan adanya internet dan berbagai
macam promo yang dilakukan para agen perjalanan dan
wisata menjadikan hal itu lebih mudah di akses.
Travelling kini sudah bisa di bilang menjadi sebuah
12
kebutuhan bagi para pegawai, mahasiswa maupun ibu
rumah tangga sekalipun. Para traveller dan backpacker
lahir dari berbagai macam kalangan, dengan berbagai
alasan mereka melakukan travelling. Ketika mereka
merasa bosan dan penat dengan pekerjaan dan rutinitas
mereka, ataupun sekedar berkunjung mengisi liburan
dengan jalan-jalan ke daerah yang nyaman ataupun
dimana mereka belum pernah kunjungi sebelumnya.
Para traveller dan backpacker ketika sering
melakukan travelling ke berbagai macam tempat yang
dikunjungi, akan banyak pula dengan pengalaman dan
history yang dihasilkan dalam berbagai fotografi dan
moment. Dengan begitu kita akan mengalami berbagai
macam kebudayaan dan pola pikir yang berbeda dalam
setiap perjalanan yang dihasilkan. Pengalaman yang
mendalam dengan berbagai kebudayaan dan tanpa
batasan wilayah dapat menghilangkan berbagai macam
pemikiran yang sempit terhadap berbagai budaya yang
sangat berbeda dengan keseharian kita. Memberikan
kita lebih dewasa dalam menyikapi budaya lain yang
universal, dengan berbagai macam perbedaan, keunikan
dan kekhasan berbagai khasanah budaya yang ada,
membuat kita lebih mensyukuri dengan apa yang
dimiliki serta kepada sang penciptaNya.
Di dalam setiap perjalanan, dalam menghasilkan
foto-foto yang berkesan, kita harus selalu memiliki
mindset dan interesting point yang tinggi, agar dapat setiap
13
obyek yang kita foto, akan menghasilkan passion dan
soul-nya dari mulai setiap sisi, misalnya ; budayanya,
arsitektur bangunanya, panoramanya, maupun
makanannya yang membuat daya tarik tersendiri di
setiap perjalanan yang kita lakukan. Darwis Triadi beserta Istri
AS. ISO 100, Shutter Speed 1/11 detik, Aperture f/11/5.6
“Membuat foto yang baik tidak terlepas dari metode pencahayaan. Dengan tata letak cahaya yang baik, meski dengan satu sumber cahaya, sebuah foto
bisa memberikan nuansa dan rasa yang baik serta bermakna” -Darwis Triadi-
14
Ketika kita berada dalam suatu tempat dalam
kurun waktu yang lumayan panjang, kita akan dapat
merasakan daya tarik tempat tersebut dengan baik. Jika
kita sudah dapat menyatu dengan alam dan lingkungan
tersebut, anda yakinlah secara otomatis feel itu akan
anda rasakan. Ketika saya berkunjung ke Belitung dan
bertanya kepada teman saya seorang fotografer
wedding setempat. Banyak tempat dan pemandangan
pantai yang bagus di Belitung, dengan pemandangan
pasir pantainya yang sangat indah, tetapi mengapa dia
tidak tertarik memotretnya ? teman saya itu, lalu dia
bercerita bahwa dari sejak kecil sampai sekarang, dia
selalu disuguhkan dengan pemandangan pantai Tanjung
Kelayang dengan pasir putih yang menghampar di
tambah panorama bebatuan yang unik serta di
percantik dengan menara mercusuar di antara bebatuan
ketika kita lihat dari kejauhan, sehingga dia merasa
pemandangan pantai seperti itu menjadi biasa, sehingga
dia kurang tertarik lagi untuk memotretnya. Akan tetapi
sebaliknya, pemandangan tersebut luar biasa sangat
menakjubkan jauh dari kebiasaan di mata saya, karena
saya tidak mendapatkan pemandangan tersebut di
lingkungan sehari-hari di Jakarta. Menara Mercusuar
Di pulau Lengkoas
Tanjung Kelayang
Belitung Barat.
AS. ISO 250, f/2.8
1/40 detik, 35 mm
15
Begitu juga saat aku berkunjung ke Jogyakarta.
Pemandangan asri kampus Universitas Gajah Mada dan
arsitektur keraton Jogyakarta yang klasik dan memukau
hati tidak begitu menarik bagi teman-teman saya yang
asli Jogya karena setiap hari mereka melihat dan
melewatinya.
Gedung Grha Sabha Pramana
di Kampus Universitas Gajah Mada Jogyakarta.
16
Banyaknya kerabat famili, ataupun teman
Para mahasiswa berdemo di depan
Kampus Universitas Gajah Mada Jogyakarta.
Teman kantor ataupun teman kampus yang
mengatakan bahwa travelling itu sesuatu yang mahal.
Lalu, setelah mereka melihat hasil foto-foto saya, selalu
ada saja yang mengatakan kamu beruntung, masih
dapat menikmati jalan-jalan tersebut, sementara mereka
hanya disibukkan oleh rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Memang tidak dapat dipungkiri, travelling memang
membutuhkan waktu dan uang yang tidak sedikit.
Namun, ketika kita sudah mengetahui cara dan triknya
itu bukan lagi sebuah persoalan, apalagi dengan biaya
transportasi udara untuk saat ini, tidak semahal sepuluh
tahun yang lalu. Justru sekarang banyak sekali
kesempatan untuk mendapatkan tiket gratis dari
berbagai macam promosi dan kompetisi untuk
berkunjung ke berbagai tempat di nusantara maupun
mancanegara.
17
Memang travelling merupakan sebuah pilihan,
ketika semua orang suka jalan-jalan dan travelling, akan
tetapi ada orang-orang yang memiliki banyak waktu dan
uang yang cukup, tetapi mereka lebih memilih untuk
menghabiskan waktu dan uang untuk kebutuhan lain.
Seperti dalam hal membeli gadget terbaru, ataupun ada
beberapa orang menganggap travelling hanya kerjaan
membuang-buang waktu ataupun uang.
Masjid Agung Cirebon, Jawa Tengah
Untuk para traveller dan backpacker, tidak ada
alasan untuk menjalankan hobi travelling-nya. Ketika kita
tidak memiliki waktu di hari kerja untuk travelling, kita
dapat memanfaatkan hari libur untuk menikmati
travelling, bisa secara perorangan maupun berkelompok
18
dengan berbagai komunitas traveller ataupun backpacker
maupun ikut agen wisata ataupun biro
perjalanan/travel. Kita dapat menyesuaikan dan
memilih objek wisata ataupun lokasi wisata yang ingin
kita datangi sesuai dengan budget kantong yang kita
miliki.
Itupun berlaku juga untuk kita dalam
menghasilkan fotografi perjalanan kita. Para traveller
maupun backpacker tidak harus membutuhkan kamera
yang sangat canggih. Saya sendiri pun tidak
menggunakan kamera maupun lensa yang bagus. Semua
di lakukan yang terpenting adalah penguasaan alat yang
kita miliki beserta pengusaan teknik dan momen yang
tepat dalam pengambilan foto di setiap perjalanan kita.
Para biksu selesai sembahyang di kuil Bromo, Jawa Timur
19
Destination ?
Negara kita banyak sekali tempat wisata dengan
alamnya yang indah, belum terlalu banyak yang
mengenalnya. Indonesia beberapa tahun belakangan ini
melakukan pembangunan baik jalan, infrastruktur
maupun dari segi manajemen pariwisatanya agar tidak
menghambat kunjungan wisata karena aksesnya yang
sukar ataupun mahal. Seperti contohnya antara lain ;
Bali, Yogyakarta ataupun Bromo.
Sebagai awal permulaan pembelajaran, saya
merekomendasikan objek wisata lokal yang terdekat
dengan lingkungan anda, seperti contoh di Jakarta, ada
kurang lebih totalnya 86 tempat wisata, baik itu wisata
sejarah dan wisata kuliner/berbelanja. Untuk wisata
bersejarah ada sekitar 13 objek wisata yang kita pun
selain berwisata juga mempelajari sejarah tempat-
tempat tersebut. Antara lain ; Monumen Nasional,
Museum Gajah, Museum Fatahillah, Museum Wayang,
Museum Adam Malik, Museum Tekstil, Museum Satria
Mandala, Museum Seni Rupa dan keramik, Gedung
Joang 45, Museum Bank Mandiri, Museum Bank
Indonesia, Museum Gedung Mohammad Husni
Thamrin dan Wisata Kawasan Kota Tua yang memiliki
nilai sejarah.
Kota tua atau anak-anak muda menyebutkan dengan
Kotu, selain tempat untuk dijadikan tempat bersantai-
santai ria, juga biasa dijadikan tempat objek pemotretan
20
model atau sepasang kekasih yang melangsungkan
prewedding. Disana kita dapat mengabadikan momen-
momen yang menimbulkan efek klasik yang mewakili
secara lisan menjelaskan betapa momen yang terekam
adalah eksotis beberapa puluh tahun silam.
Selanjutnya kota terdekat seperti Bogor dan Bandung,
baru kemudian ke tempat yang lebih terpencil seperti
Ujung Genteng atau pantai Sawarna Lebak Banten.
Dan perjalanan ke arah timur yaitu Jogyakarta, Dataran
Tinggi Dieng, Borobudur, Prambanan, Solo, Surabaya,
Bromo, Malang, Kawah Ijen dan seterusnya. Setelah
puas kita menjelajah Pulau Jawa, menyebranglah ke
pulau-pulau lainnya, seperti Bali, sumatra, Bangka-
Belitung, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Karena begitu luas diperlukan waktu bertahun-tahun
untuk menjelajahi Indonesia.
21
Apabila ingin ke luar negeri, pergilah ke negara-
negara ASEAN yang kondisi keamanan di kawasan ini
cukup kondusif karena keadaan politik yang stabil. Dan
biayanya pun relatif terjangkau, seringkali lebih murah
daripada jalan-jalan ke Indonesia bagian timur. Karena
cukup murah, sehingga kita dapat mengunjungi
beberapa negara sekaligus. Serta biaya penginapan dan
makanan juga tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.
Dan trip yang selanjutnya, kita dapat
mengunjungi negara-negara di Asia Timur, seperti Cina,
Jepang, Korea, dilanjutkan dengan Asia Tengah dan
Asia Selatan, serta Amerika Tengah dan Amerika
Selatan juga merupakan tujuan perjalanan yang sangat
menarik, sama halnya dengan negara-negara ASEAN,
dengan biaya hidup di negara-negara dikawasan
tersebut tidak terlalu mahal.
Tujuan trip yang paling mahal adalah negara-
negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Namun,
jika kita jeli ketika membeli tiket serta bijak dalam
menghemat biaya penginapan serta makanan, kita bisa
mengunjungi kawasan tersebut tanpa anggaran yang
terlalu besar.
Kekhasan dan Keunikan lewat Festival Budaya.
Para traveller dan backpacker anti teler dengan segala ide
dan kesiapan konsep serta teknik dalam melakukan
perjalanan, ada beberapa traveller yang melakukan trip
22
untuk tujuan wisata dalam rangka bersantai dan
menikmati fasilitas hotel dan resort mewah serta
kemegahannya, dalam traveller photography biasanya lebih
tertarik akan adanya budaya dan gaya hidup masyarakat
lokal yang khas. Tapi sayangnya, dalam hal ini agak sulit
untuk menemukan festival budaya karena sudah banyak
yang tergantikan dengan adanya arus gaya hidup
modern. Sekalipun ada festival budaya yang diadakan
merupakan hanya sifatnya peragaan dan ceremonial
saja, sehingga mengurangi nilai-nilai keasliannya karena
dilakukan secara sengaja untuk menarik minat para
traveller, backpacker dan pelancong.
Kita masih beruntung di Indonesia. Kenapa
saya bisa bilang demikian ?, karena masih banyak
festival ataupun ritual budaya asli di Indonesia yang
dipertahankan oleh masyarakat aslinya. Misalnya,
kehidupan masyarakat budaya Baduy, masyarakat
Kampung Naga, Upacara Kasada di Bromo, serta
upacara Ngaben, Melasti dan Odalan di Bali. Namun,
demikian hal ini tidak dapat menjamin kelangsungannya
bisa tetap lestari, untuk itu peran para fotografer untuk
membantu mendokumentasikan sejarah sekaligus
mengupayakan kepedulian publik agar keberadaannya
dapat terus lestari serta akan membantu masyarakat
tradisional yang membutuhkan bantuan dan
23
peningkatan kesejahteraan terhadap masyarakat
tersebut.
Strategi setiap moment : Lebih awal, paling akhir
Dalam mendapatkan foto terbaik dan lokasi spot yang
terbaik pula, tipsnya untuk para traveller dan backpacker
anti teler dengan karya serta ide, adalah datang lebih
awal dan pulang paling akhir dari yang lain. Dengan kita
datang lebih awal kita dapat mensurvei lokasi dan
memilih lokasi terbaik untuk memotret, ketika
membawa tripod pun, akan mempermudah
penempatannya.
Saat saya nge-trip Dataran Tinggi Dieng atau
Dieng Plateu, dengan menggunakan bus, akhirnya saya
tiba di Wonosobo, sesampainya di sana, saya melihat
ada hamparan kebun dan ladang yang menghijau di
antara rumah penduduk yang berdiri disekitarnya.
Sesampainya disana dengan berjalan di setapak tanah
yang dipenuhi oleh beragam pohon, saya langsung di
hadapkan dengan telaga yang membentang luas
didepan mata,,,amazing! Keren abis!,,,Telaga warna
memiliki keistimewaan dengan berbagai warna yang
terlihat dipermukaan danau hal ini disebabkan oleh
adanya kandungan belerang yang terdapat dibawah
danau. Disini banyak sekali hotspot keren yang bisa
24
dieksplor, taman bunga yang tertata rapi dan
pepohonan Dieng yang khas.
Ketika malam hari, siap-siap dengan peralatan
menangkal cuaca karena dataran tinggi Dieng mencapai
2,093 mdpl yang konon katanya tertinggi kedua di
dunia setelah Dataran tinggi Nepal. Dimusim kemarau
suhunya bisa mencapai nol derajat dari suhu biasanya
15 derajat celcius. Usai makan malam, saya bergegas
berjalan menyusuri jalan setapak rapi dipenuhi oleh
Cemara di sekitarnya memberikan aura-aura spiritual di
kawasan candi. Dengan sorotan 6 lampu taman di
depan matanya, sesaat saya terpukau, diam, tertegun
dan terpana, begitu megah, bernilai historis dan artistik
25
yang tinggi. Candi Bima, Arjuna, Nakula-Sadewa,
Puntadewa, Semar, Srikandi, Sembadra dan Dwarawati.
Dengan Berbagai macam objek yang menarik seperti ;
goa-goa yang sangat eksotis, Kawah Sikidang dengan
berbagai daya tariknya, Dieng plateu theater, Komplek
candi arjuna, Museum Kaliasa dan melihat sunrise di
Bukit sikunir serta beberapa anak kecil yang lewat di
depannya terlihat unik dengan rambut gimbalnya
seperti Bob Marley wannabe is here.
Dan pulang paling akhir seringkali kesempatan
menciptakan yang lebih baik. Setelah matahari
tenggelam, warna langit akan berubah menjadi biru,
ungu, kuning, jingga, dan akhirnya gelap total semakin
larut, langit akan menjadi semakin dramatis. Sehingga
foto-foto yang kita hasilkan menjadi maksimal.
26
Bagian 2 Prepare and Riset Traveller Anti Teler
Untuk travelling fotography saya sarankan untuk para
traveller dan backpacker akan lebih menyenangkan bila
kita lakukan dengan persiapan yang matang terlebih
dahulu karena tanpa persiapan yang matang backpacking
pun akan jauh dari harapan. Berikut tips-tips dalam
melakukan fotografi perjalanan agar efektivitas waktu
dan kemampuan menghasilkan fotografi yang berkesan
yang akan membuat perjalanan berwisata dan
berpetualangan anda lebih menarik yaitu ;
1. Salah satu caranya mencari informasi sejelas-jelasnya
tentang lokasi dan wisata yang kita kunjungi. Bisa
secara online melalui Mr. Google, kita mencari
referensi tentang informasi dan berbagai testimonial
yang lebih mendukung dalam informatif yang
terupdate.
2. Pakailah ransel. Selain agar absah disebut backpacker,
juga karena ransel praktis diajak kemana pun.
Dengan ransel, kedua tangan anda bebas melakukan
tugas lainnya, termasuk bergelayutan di biskota.
3. Banyak punya teman. Menginap di rumah teman
bisa menjadi salah satu cara menghemat
biaya akomodasi. Juga, memudahkan anda untuk
27
mengumpulkan informasi yang diperlukan, yang
kadang-kadang tidak ada di Tourist Guide
4. Rajin berkenalan di jalan. Sesama backpacker biasanya
saling mengerti dan bisa diajak berbagi kamar dan
ongkos perjalanan, lumayan untuk menghemat
biaya.
5. Latih perut agar tidak manja. Anda bisa makan apa
saja, kapan saja, dan dimana saja. Jangan pernah
berpikir untuk menikmati makanan lezat di restoran
mewah bila anda seorang backpacker.
6. Berpeganglah pada prinsip : Backpacking itu
menyenangkan. Karena tidak terpatok pada jadwal
dan keterbatasan waktu untuk berada di satu objek,
tidak terikat pada tata tertib bila pergi berombongan,
dan bila pergi dengan sesama backpackers pun karena
sudah sejiwa, anda akan merasa senang.
7. Kuasai peta. Pelajari peta atau petunjuk untuk
mengetahui daerah yang akan anda jelajahi dan
perkirakan waktu yang akan ditempuh untuk
di lokasi tujuan. Berikan ekstra waktu untuk
kemungkinan penundaan-penundaan.
8. Pentingnya izin. Dapatkan izin-izin yang diperlukan
dan pelajari lokasi-lokasi untuk bertenda, cek aturan
lokal untuk menghindari denda.
9. Pahami Destinasi. Pelajari pola cuaca daerah
tersebut untuk setahun dan akomodasi. Selalu
bersiap untuk kemungkinan cuaca terburuk. Ingat,
28
sangat mudah berkeringat, bahkan di musim dingin,
oleh karena itu berpakaianlah yang sesuai. Bersiaplah
untuk kondisi yang berubah-ubah, suhu berubah
ditempat yang tinggi dan pada sore hari. Hindari
menggunakan jins atau pakaian katun.
Gunakan polypropylene, wol atau material yang cepat
kering dan membuang lembab.
10. Kenali peralatan. Kenali peralatan anda sebelum
bepergian. Pelajari cara menggunakan tenda. Pelajari
bagaimana mengoperasikan pemanas atau kompor
sehingga anda tidak terjebak di kegelapan atau hujan
memadamkannya. Pelajari apa yang dapat anda bawa
dan berapa lama anda membawanya tanpa
melelahkan anda. Bawaan anda seharusnya tidak
melebihi 25 persen dari berat anda. Jadi, bawalah
yang anda butuhkan saja.
29
PROFIL PENULIS
MUSA RUSTAM
Saya mengenal fotografi sejak 2010, saat mengikuti berbagai kursus fotografi dan bergabung dalam komunitas fotografi di Jakarta, Saya bekerja sebagai PNS di Balaikota, sambil nyambi membuka usaha DEEP OF TEEN yang bergerak dibidang merchandise dan souvenir,
sehingga saat itu saya mulai menggunakan DSLR untuk
mendukung dan mengabadikan produk-produk saya
untuk promosi.
Memiliki hobi fotografi dan travelling menyebabkan saya
ingin sekali berbagi pengalaman melalui foto. Untuk
mengakomodasi itu, saya mencoba menulis buku
Traveller Photography Anti Teler. Dengan menjadi
kekuatan yang diyakini memperkaya kehidupan kita
dalam beraktivitas dan ini menjadi hobi yang akan
selalu menginspirasi saya berbagi ilmu melalui tulisan !!
Penulis dapat dikontak :
Twitter : @musajkcc
Facebook : Musa Rustam
30
Traveller Photography Anti Teler
Traveller dengan fotografi adalah seperti dua mata
uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Para
Traveller dalam membuat sebuah karya foto, tidak hanya
sekedar untuk kenang-kenangan semata, akan tetapi
beberapa traveller juga menjalaninya secara profesional.
Dalam menghasilkan foto perjalanannya dengan cara yang
unik, terkesan mendalam sarat dengan penuh makna bagi
siapa saja yang melihatnya, untuk itu dalam menghasilkan
karya foto perjalanan yang baik dan memuaskan itu susah-
susah gampang, dengan tentunya menggunakan
perlengkapan fotografi yang tidak membebani liburan
perjalananmu.
Traveller Photography Anti Teler akan membantu kamu
untuk memahami beragam teknik-teknik dan peralatan
fotografi yang cocok serta praktis untuk travelling kamu.
Mulai dari pemahaman lokasi travel, pemilihan setting camera
yang tepat, angle yang baik, menangkap dibalik moment yang
tepat, aksesoris yang tepat, sampai dengan tips dan trick
editing foto agar menjadi lebih indah, elegan dan siap
dipamerkan ke khalayak ramai ataupun konsumsi pribadi.
Penjelasan bahasa yang sederhana dan mudah di
mengerti, dengan berbagai inspirasi yang dapat kamu ambil
dari foto-foto perjalanan yang disertakan. Dengan terus
berpetualang dengan menciptakan cerita penuh makna
melalui foto unik sarat penuh cerita yang mendalam tanpa
teler dengan ide-ide kreatif. Dengan spirit Traveller Anti
Teler!!!
31