11
Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 1 Profil Kepemimpinan Dalam Organisasi Belajar (Konsep dan Implementasi pada Program Studi “PTN”) Oleh: T h a m r i n Nim. 7117130031 Dosen : Prof.Dr.B.Sitepu,MA. PASCASARJANA S3 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIMED-UNJ 2014

Tugas artikel an.thamrin 0k

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 1

Profil Kepemimpinan Dalam Organisasi Belajar

(Konsep dan Implementasi pada Program Studi “PTN”)

Oleh:

T h a m r i n Nim. 7117130031

Dosen :

Prof.Dr.B.Sitepu,MA.

PASCASARJANA S3 TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIMED-UNJ

2014

Page 2: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 2

Profil Kepemimpinan Dalam Organisasi Belajar

(Konsep dan Implementasi pada Program Studi “PTN”)

Oleh :

Thamrin (Mahasiswa S3 TP UNJ-Unimed)

e-mail: [email protected]

Alamat tugas: Fakultas Ekonomi Unimed

Abstrak

Tidak ada sesuatu yang tidak berubah didunia ini tanpa kecuali Program studi

“PTN”. Organisasi ini berubah sesuai dengan phase nya dimulai dari lahir, tumbuh,

berkembang dewasa dan mati. Oleh karena itu program studi ini harus melakukan

learning organization. Tulisan ini mengungkap profil kepemimpinan dalam organisasi

belajar. Analisis dilakukan berdasarkan instrumen learning organization profile yang

dikembangkan Marquard dalam bukunya Building the learning organization. Data

dianalisis secara deskriptif dan kesimpulan yang diambil bahwa program studi “PTN”

telah menerapkan beberapa building block penting untuk menjadi learning organization.

Namun beberapa hal masih perlu perhatian dan menjadi rekomendasi tulisan ini yaitu

agar prodi “PTN” dapat bertindak dengan pendekatan sistem yang komprehensif,

memberikan penghargaan bagi orang yang mau belajar, berbagi informasi untuk

mendapatkan ide-ide dan masukan untuk belajar. Mempunyai sistem akses untuk

mengumpulkan informasi internal dan eksternal dan adanya sistem yang menjamin

bahwa pengetahuan penting tersebut tersimpan dan mudah diakses bagi yang

membutuhkan.

Kata Kunci : Profil, Kepemimpinan, organisasi belajar, Prodi “PTN”

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Organisasi merupakan wadah tempat lebih dari satu orang berkumpul dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien serta patut.

Tujuan orang memasuki organisasi agar tujuan yang diinginkannya dapat tercapai secara

efektif dan efisien.

Keberadaan organisasi analog dengan kehidupan manusia yang diawali dari lahir

kemudian tumbuh menjadi remaja, dewasa, tua dan kemudian meninggal dunia. Hal ini

sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Marquardt (1996) bahwa transformasi

organisasi seperti ulat yang mengalami perubahan bentuk melalui proses metamorfosis.

Page 3: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 3

Penggunaan istilah prilaku organisasi (organizational behavior) dalam teori organisasi

menunjukkan, organisasi itu dianggap sebagai suatu mahluk hidup, bergerak, dan

bertindak secara terpola. Kehidupan organisasi analog dengan kehidupan makhluk hidup

yang diawali dari phase kelahiran (birth), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity),

kebangkitan (revival), dan penurunan (decline). Setiap organisasi pasti mengalami phase

ini, oleh karena itu sebelum sampai pada masa penurunan (decline) yang pada gilirannya

akan mati perlulah organisasi itu melakukan inovasi melalui organisasi belajar (learning

organization). Marquardt ( 1996:229) mendefinisikan organisasi belajar adalah ”… an

organization which learns powerfully and collectively and is continually transforming

itself to better collect, manage, and use knowledge for corporate success.” Dalam

pengertian ini organisasi belajar merupakan organisasi yang belajar secara bersama-

sama dengan sekuat tenaga dan terus menerus mentransformasikan diri untuk

mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan pengetahuan dengan lebih baik untuk

keberhasilan organisasi. Organisasi memberdayakan orang di dalam dan di luar

organisasi untuk belajar ketika mereka bekerja dan memanfaatkan teknologi untuk

memaksimalkan belajar dan berproduksi. Program Studi “PTN” merupakan sebuah

organisasi yang merupakan wadah tempat berkumpulnya civitas akademika dalam

mencapai tujuan, perlu belajar jika ingin hidup bertahan dan berkembang. Sehubungan

dengan itu penulis akan mencoba menganalisis bagaimana profil organisasi belajar pada

prodi “PTN” berdasarkan konsep profil Marquardt (1996:224).

B. Permasalahan

Organisasi tidak ubahnya seperti makhluk hidup yang terus berubah baik itu

perubahan kearah kemajuan dan perubahan kearah kemunduruan, oleh karena itu setiap

organisasi perlu belajar (Learning organization). Dengan demikian permasalahan yang

diungkap dalam tulisan ini adalah bagaimana profil organisasi belajar di prodi “PTN”?,

subsistem mana yang menjadi masalah dalam Prodi “PTN” ini ?.

C. Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tentang penerapan learning

organization (LO) dengan menggunakan instrumen Profile LO oleh Marquardt dengan

menganalisis lima subsistem indikator yaitu: dinamika belajar (individual, group/team,

organizaational), transformasi organisasi (vision, culture,strategy and structure),

pemberdayaan manusia (employ, manager, custumer, alliances, partners and

community). pengelolaan pengetahuan (acquisition,creation, stroge and

Page 4: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 4

transfer/utilization) dan aplikasi teknologi (information systems, technology based

learning and electronic performance support systems). Mengungkap kelemahan yang

ada dalam implementasi Learning organization di Prodi PTN.

II. DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data

Berdasarkan instrument profil LO pada Prodi “PTN” yang disusun oleh

Marquard diperoleh data tentang profil organisasi belajar prodi PTN sesuai pada

Tabel. 1.

Tabel.1. Tabulasi Angket Profil Organisasi Belajar Prodi “PTN”

No Learning

Dynamics

Organization

Transfor-

mations

People

Empowerment

Knowledge

Management

Technology

Application

1 3,00 3.00 3,00 3,00 3,00

2 4,00 4,00 2,00 2,00 3,00

3 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00

4 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

5 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

6 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00

7 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00

8 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00

9 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00

10 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

Jlh.

30.00 31.00 29.00 27.00 29

Total Skor 146

Rata-rata

29,20

Skor minimal dari subsitem adalah 10 dan skor maksimal adalah 40. Jumlah

subsistem adalah 5, sehingga skor total minimal subsistem adalah 50 dan skor

maksimal total adalah 200. Selanjutnya skor dikonversikan mejadi 4 kelas interval

seperti Tabel 2 dan Tabel 3.

Page 5: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 5

Tabel 2. Konversi Penilaian Standar untuk Masing-masing

Komponen Subsistem:

No. Interval skor Nilai Akhir

Kualifikasi subsistem Huruf Angka

1. 31-40 A 4 Sangat baik

2. 21-30 B 3 Baik

3. 11-20 C 2 Cukup Baik

4. 0-10 E 0 Tidak Baik

Tabel 3. Konversi Penilaian Standar untuk Seluruh Komponen Subsistem:

No. Interval skor Nilai Akhir

Kualifikasi subsistem Huruf Angka

1. 151-200 A 4 Sangat baik

2. 101-150 B 3 Baik

3. 51-100 C 2 Cukup Baik

4. 0-50 E 0 Tidak Baik

B. Pembahasan

1. Profil organisasi belajar Program Studi “PTN”

Berdasarkan data pada Tabel 1. Tersebut tampak bahwa rara-rata skor sub-

sistem learning organization adalah 29,20, yaitu berada pada rentang 21-30

(kualifikasi baik), dan skor total sub-sistem learning organization di atas 100, yaitu

berada pada rentang 101-150 yaitu 146 dengan kualifikasi (baik). Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan penulis, bahwa Program studi “PTN” dikategorikan

sebagai organisasi yang sudah mempunyai landasan kokoh untuk disebut organisasi

belajar. Ini menunjukkan bahwa Program studi “PTN” telah menerapkan beberapa

building block penting untuk menjadi learning organization untuk mencapai tujuan

sehingga mampu bertahan hidup serta melakukan pengembangan secara

berkelanjutan. Selanjutnya penulis memaparkan sub sistem dari indikator profil

organisasi belajar antara lain:

Pertama, adalah Subsistem Dinamika Belajar Pada sub sistem dinamika

belajar ini learning organization terdiri dari individu, kelompok, dan organisasi.

Dari hasil penilaian dan observasi penulis selama ini bahwa Prodi “PTN”

mendorong secara penuh semua komponen untuk belajar agar dapat

mengembangkan kemampuannya sendiri. Seluruh komponen didorong dan

difasilitasi oleh Prodi “PTN” agar mampu mengelola dan mengembangkan diri.

Organisasi berusaha menghindari distorsi informasi dan penyumbatan komunikasi

Page 6: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 6

melalui banyak mendengar dan aktif menciptakan komunikasi dua arah dan

memberikan umpan balik secara efektif. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa

selama ini jika ada masukan dan saran yang sifatnya membangun dan keluhan dari

anggota organisasi yang ada di prodi segera ditanggapi dan dicarikan jalan keluar.

Masing-masing individu dilatih dan dibimbing untuk belajar bagaimana

belajar dengan berbagai metode sehingga terjadi percepatan dalam belajar. Tim dan

individu menggunakan proses action learning yaitu belajar dari refleksi diri pada

problem atau situasi yang pernah dialami sebagai pembelajaran untuk menatap masa

depan yang lebih baik.

Kedua, adalah sub sistim transformasi organisasi terdiri dari visi, budaya,

strategi, dan struktur organisasi. Dalam upaya memahami pentingnya organisasi

belajar diperlukan pemahaman seluruh organisasi. Top-level manager secara terus

menerus mendukung visi organisasi belajar dan menerapkannya. Sebagai contoh

bahwa pimpinan prodi memberi kebebasan kepada para dosen, staf administrasi

untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan formal (S1,S2 dan S3) seminar,

workshop dan tidak jarang memberikan beasiswa dalam rangka meningkatkan

kemampuan dosen.

Seluruh komponen yang ada di prodi mempunyai komitmen untuk terus

belajar demi perbaikan dan menjadikan kegagalan maupun keberhasilan sebagai

pembelajaran. Selanjutnya kesempatan belajar ini telah tertuang dalam program

kegiatan (Renstra/Renop) program studi. Disamping itu anggota dalam prodi

berupaya berbagi pengetahuan dan meningkatkan belajar di seluruh organisasi

sehingga organisasi berjalan lancar dan efisien dalam memaksimumkan komunikasi

dan belajar lintas tingkatan untuk mencapai tujuan program studi.

Ketiga, adalah subsistem Pemberdayaan Orang. Dalam sub sistem

pemberdayaan orang ini meliputi dosen, pegawai, pelanggan/mahasiswa, dan

masyarakat. Program studi PTN telah berusaha keras dan memiliki komitment untuk

mengembangkan dan memberdayakan seluruh komponen organisasi program studi

PTN. Ada otoritas desentralisasi dan delegasi untuk meningkatkan tanggung jawab

dan kapabilitas belajar. Hal ini dapat dibuktikan dari kebijakan pimpinan bahwa

dosen, pegawai diberi kebebasan untuk melanjutkan studi kejenjang yang lebih

Page 7: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 7

tinggi, mengikuti workshop, seminar dan pelatihan lainnya. Memberikan

kesempatan pada stake holders untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan

pelatihan baik melalui suppliers, kelompok-kelompok di masyarakat, asosiasi profesi

dan lembaga akademis.

Keempat, adalah pengelolaan pengetahuan meliputi kegiatan perolehan,

penciptaan, penyimpanan dan retrieval serta transfer dan penggunaan pengetahuan.

Seluruh komponen organisasi prodi PTN diberi kesempatan untuk mengetahui

perkembangan informasi baik internal maupun eksternal, misalnya melalui studi

banding terhadap prodi yang telah lebih dahulu maju, menghadiri seminar nasional

maupun internasional. Organisasi memberikan pelatihan kepada seluruh elemen

organisasi untuk berpikir kreatif dan eksprimentasi. Elemen-elemen organisasi di

prodi PTN diberikan peluang yang lebar untuk terus belajar.

Kelima, adalah subsistem aplikasi teknologi yang meliputi sistem informasi,

belajar berbasis teknologi, dan EPS (Electronic Performance Support System/Sistem

Elektronik Pendukung Kinerja). Pemanfaatan sistem informasi berbantuan

komputer dalam proses pembelajaran pada organisasi telah diaplikasikan pada

prodi PTN. Seluruh elemen bebas menggunakan komputer dan akses internet sesuai

dengan kebutuhan mereka. Fasilitas belajar seperti ruang workshop, aula, dan

konferensi yang didukung dengan multimedia electronic telah tersedia. Seluruh

elemen juga diberi kesempatan untuk dapat mengadaptasikan sistem software yang

ada untuk kemajuan Prodi PTN.

2. Subsistem yang menjadi masalah dalam prodi “PTN”.

Dari lima puluh item indikator profil learning organization ada delapan item

indikator yang memperoleh nilai yang rendah. Item tersebut antara lain : 1).

Kurangnya pendekatan sistem yang komprehensif dalam berfikir dan bertindak.

Selama ini pragram studi kurang melibatkan elemen sistem yang ada dalam

mengambil kebijakan sehingga terkadang kebijakan yang diambil oleh pimpinan

tidak diterima oleh anggota organisasi. 2). Kurangnya pemberian penghargaan pada

orang dan tim yang belajar dan menolong untuk belajar. Hal ini terlihat bahwa

dosen, pegawai dan mahasiswa tidak pernah diberikan penghargaan. Misalnya di

prodi PTN ini telah dibentuk task force yang bekerja mensukseskan seluruh aktifitas

Page 8: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 8

prodi. Namun individu dan kelompok ini nyaris tidak pernah diberikan penghargaan.

Sebaiknya tim task force ini diberikan prioritas jika ada kesempatan tertentu. Hal ini

sejalan dengan pendapat Peter Senge (1994) dalam “The Fifth Discipline”

menyebutkan ada 5 komponen yang harus ada dalam sebuah Learning

Organization yakni:

1. System Thinking – adanya keterkaitan dan saling tergantung diantara seluruh

fungsi-fungsi organisasi. Semuanya bekerja dalam satu kesatuan dalam satu sistem.

2. Shared Vision – visi yang dimiliki oleh semua orang dalam organisasi. Visi ini

bukanlah sesuatu yang dipaksakan oleh pimpinan organiasasi melainkan sebuah

visi yang bisa diterjemahkan di setiap level sehingga dapat diakui sebagai visi

bersama. Visi ini akan menciptakan fokus dan energi dalam proses pembelajaran.

3. Personal Mastery – setiap orang memiliki kemampuan khusus yang khas.

Keahlian individual ini akan menjadi nyata ketika setiap individu di organisasi

memberikan komitmen tinggi dalam proses pembelajaran dirinya sendiri sehingga

menjadi pakar di bidangnya yang nantinya akan membawa manfaat besar dalam

organisasi.

4. Mental Models – yakni sebuah proses mental yang dimiliki bersama oleh seluruh

anggota organisasi dengan belajar nilai-nilai yang sejalan dengan kebutuhan dan

perkembangan organisasi dan membuang nilai-nilai yang tidak relevan serta

menghambat.

5. Team Learning – akumulasi pengetahuan dari pembelajaran setiap individu yang

kemudian dibagi kepada anggota organisasi lainnya sehingga menjadi pengetahuan

tim.

Kelima disiplin yang merupakan syarat dari organisasi belajar sangat penting

dan setiap disiplin saling terintegrasi satu sama lainnya. Tetapi disiplin yg kelima

(system thinking) yg menjadi pondasi organisasi pembelajar.

3). Kurang aktifnya prodi berbagi informasi dengan pelanggan untuk

mendapatkan ide-ide dan masukan dalam rangka untuk belajar dan meningkatkan

layanan/produk. Prodi selama ini kurang melibatkan stake holders dalam

mengembangkan program stud 4). Kurang aktifnya prodi mencari partners di

antara pelanggan, vendors dan suppler. Hal ini menyebabkan kurangnya kerjasama

yang dapat dilakukan dengan beberapa instansi. Hal ini mengakibatkan penelitan,

pengabdian masyarakat selama ini kurang menggembirakan jika dibandingkan

dengan prodi lain di Universitas lain. 5). Kurangnya sistem akses untuk

mengumpulkan informasi internal dan eksternal. Selama ini fasilitas internet

kurang lancar dan belum semua space yang ada di prodi dapat mengakses internet.

Hal ini mengakibatkan dosen dan pegawai harus mencari tempat tertentu untuk

mengakses informasi.

Page 9: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 9

Padahal untuk menciptakan Prodi PTN ini sebagai organisasi belajar, maka

menurut Marquardt ada beberapa cara untuk memulai organisasi belajar, yaitu:

a. Mulai dari “atas” (top down)

b. Mulai dari masalah yang strategis

c. Bentuk Satgas “Task Force”

d. Mulai dengan mendiagnosa organisasi

e. Kaitkan dengan proses yang sedang berlangsung

f. Kaji ulang proses dan sistem yang ada

g. Kembangkan sistem baru

6). Prodi kurang memonitor kecenderungan organisasi lain dengan

mengamati apa yang mereka kerjakan, misalnya mencontoh praktik-praktik

terbaik, menghadiri konfrensi dan mengkaji riset-riset yang terpublis 7).

Kurangnya prodi mendukung pembelajaran tepat waktu, mengintegrasikan sistem

dan teknologi, pelatihan, kerja aktual dalam sebuah proses tunggal 8). Kurangnya

dukungan elektronik untuk mencapai kebutuhan belajar.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan yang telah penulis lakukan diakhir tulisan

ini dipaparkan kesimpulan:

1. Program studi “PTN” dikategorikan sebagai organisasi yang sudah mempunyai

landasan kokoh untuk disebut organisasi belajar. Ini menunjukkan bahwa

Program studi “PTN” telah menerapkan beberapa building block penting untuk

menjadi learning organization untuk mencapai tujuan sehingga mampu bertahan

hidup serta melakukan pengembangan secara berkelanjutan.

2. Beberapa sub-sistem learning organization masih perlu untuk ditingkatkan,

antara lain: Subsistem learning dinamycs yang menyangkut : dapat berfikir dan

bertindak dengan pendekatan sistem yang komprehensifm perlu ditingkatkan.

Organization Transformations menyangkut pemberian penghargaan bagi orang

dan tim mau belajar dan membantu organisasi, People Empowerment

menyangkut: secara aktif berbagi informasi dengan pelanggan kami, untuk

Page 10: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 10

mendapatkan ide-ide mereka dan masukan dalam rangka untuk belajar dan

meningkatkan layanan/produk perlu ditingkatkan, secara aktif mencari partners

di antara pelanggang, vendors dan supplier perlu ditingkatkan. Knowledge

Management menyangkut: Mempunyai sistem akses untuk mengumpulkan

informasi internal dan eksternal, memonitor kecenderungan organisasi lain

dengan mengamati apa yang mereka kerjakan, misalnhya mencontoh prkatik-

praktik terbaik, menghadiri konferensi, dan mengkaji riset-riset yang terpublis

perlu ditingkatkan dan adanya sistem dan struktur yang menjamin bahwa

pengetahuan penting tersebut tersimpan dan mudah diakses bagi yang

membutuhkan perlu ditingkatkan, Technology Application menyangkut:

mendukung pembelajaran tepat waktu, mengintegrasikan sistem teknologi,

pelatihan, kerja aktaul dalam sebuah proses tunggal, dan dukungan elektronik

untuk mencapai kebutuhan belajar perlu dilengkapi.

3. Jika prodi PTN ini ingin tetap bertahan hidup dan maju maka seluruh elemen

(dosen, pegawai, mahasiswa dan pimpinan) harus melakukuan learning

organization secara cepat dan kontiniu.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan maka penulis memberikan

saran sebagai berikut :

1. Mengingat learning organization belajar sangat menentukan bagi

kelangsungan dalam suatu organisasi oleh karena itu prodi PTN ini disarankan

untuk terus belajar.

2. Meskipun prodi PTN ini profilenya pada kondisi baik namun ada 8 item

indikator yang perlu dibenahi dengan segera, dan ada 36 item yang belum

maksimum. Oleh karena itu disarankan agar ini dapat segera ditingkatkan dan

bagi indakator yang telah maksimum dapat dipertahankan.

Referensi

Ancok, Dj (2012), Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Jakarta; Erlangga

Farida Mony (2011) Learning Organization dan Kepemimpinan dalam

Organisasi pendekatan konseptual Jurnal Ilmu Ekonomi Adventage, Volume 2, No, 3.

Page 11: Tugas artikel an.thamrin 0k

Thamrin ; Profil kepemimpinan organisasi belajar prodi PTN Page 11

Marquardt, Michael J., (1996) Building The Learning Organization, New York :

McGraw-Hill.

Kasali, Rh (2013), Change , Gramedia Pustaka Utama; Jakarta

Senge, Peter M., (1994) The Fifth Discipline The Art And Practice Of The Learning

Organization, New York : Currency And Doubleday, 1994

Yukl, G, (2005), Kepemimpinan dalam Organisasi, Alih bahasa Indonesia ; Jakarta,

Indeks