14
GINJAL GINJAL Organ ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh kita. a. Struktur Ginjal Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri atas jaringan fibrus. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5– 6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat diperkirakan 0,5% dari berat badan yaitu sekitar 140 gram. Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal. b. Letak Ginjal

TUGAS ( Ginjal )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS ( Ginjal )

GINJAL

GINJAL

Organ ginjal merupakan alat ekskresi utama pada tubuh kita.

a. Struktur Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah. Ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri atas jaringan fibrus. Pada manusia, ginjal berukuran sebesar kepalan tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampai 12 cm, lebar 5– 6 cm, dan tebal 3 – 4 cm dengan berat diperkirakan 0,5% dari berat badan yaitu sekitar 140 gram.

Ginjal terdapat 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung yang mengalir menuju ginjal.

b. Letak Ginjal

Page 2: TUGAS ( Ginjal )

Gambar di atas menunjukkan posisi ginjal di dalam perut kita. 

 Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal. Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin. 

Ginjal terdiri dari 2 buah, atau 1 pasang yang terletak di bagian dorsal dinding tubuh sebelah kiri dan kanan tulang belakang. 

Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus. 

Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung. 

Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2.

 Aorta abdominalis adalah arteri terbesar di cavitas abdominalis atau rongga perut. Sebagai bagian dari aorta, aorta abdominalis adalah kelanjutan dari aorta descendens. 

Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.

 Uterus (bukan merupakan bagian dari ginjal, melainkan merupakan bagian dari sistem reproduksi pada manusia).

 Kandung kemih adalah organ tubuh yang mengumpulkan urine (air kencing) yang dikeluarkan oleh ginjal sebelum dibuang.

 Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh yang berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual.

c. Bagian – Bagian pada Ginjal

Ginjal terdiri dari 3 bagian utama yaitu korteks, medula, dan pelvis. Ketiga bagian itu sangat penting bagi ginjal. Jika salah satu bagian ginjal dibelah, maka kita akan dapat melihat lebih dalam lagi bagian-bagian ginjal.

Page 3: TUGAS ( Ginjal )
Page 4: TUGAS ( Ginjal )

Gambar diatas menunjukan bagian-bagian di dalam ginjal.

1. Korteks (bagian luar), di dalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus (saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Di korteks terjadi penyaringan darah.

2. Medula ( Sumsum ginjal ), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Medula berfungi sebagian tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula bowman dan juga sebagai tempat terjadinya proses reabsorbsi dan augmentasi oleh tubulus proksimal dan tubulus distal.

3. Pelvis (rongga ginjal) adalah tempat bermuaranya tubulus dimana berfungsi sebagai tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

4. Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir dimana berfungsi sebagai tempat berkumpulnya urin sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter.

5. Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang berfungsi untuk menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.

6. Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke jantung.

7. Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus.

Didalam korteks ginjal terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai alat penyaring. Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan tubuh bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel darah dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya lebih besar.

Page 5: TUGAS ( Ginjal )

Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron:

1. Glomerulus adalah anyaman pembuluh – pembuluh darah kapiler yang berupa gumpalan. Gromerulus berfungsi sebagai tempat penyaringan darah. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.

2. Kapsula bowman adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.

3. Tubulus kontortus proksimal merupakan sebagai tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Tubulus kontortus proksimal menghasilkan urin sekunder.

4. Lengkung henle merupakan penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal. Fungsi utamanya adalah untuk membuat konsentrasi garam di medula dalam ginjal.

5. Tubulus kontortus distal berfungsi sebagai tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Tubulus kontortus distal Menghasilkan urin sesungguhnya.

6. Tubulus kolektivus ( Saluran pengumpul ) adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang berfungsi untuk menampung urin dari nefron, yang selanjutnya disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.

Page 6: TUGAS ( Ginjal )

d. Fungsi Ginjal

Sebagai salah satu alat ekskresi, peran ginjal sangat penting dan tak dapat digantikan oleh organ lain. Jika seseorang mengalami disfungsi ginjal, maka ia harus menggunakan alat pengganti untuk menjalankan fungsinya, yaitu dengan melakukan transplantasi (pencangkokan) ginjal yang baru. Jika tidak, maka orang itu harus menjalani cuci darah seumur hidup. Dengan demikian kita harus berusaha menjaga organ ini agar tidak mengalami kerusakan (gangguan). Berikut ini adalah fungsi – fungsi dari ginjal :

1. Menyaring/Membersihkan Darah

Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya sendiri.

2. Mengatur Volume Darah

Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka kemungkinan terburuk dalam tubuh akan terjadi, yaitu tubuh menjadi kering karena kekurangan cairan tubuh atau tubuh tenggelam karena kebanjiran akibat cairan dalam tubuh menumpuk tak terbuang.

3. Mendaur Ulang Air, Mineral, Glukosa, dan Gizi

Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk ke dalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.

4. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia Darah

Salah satu contoh fungsi pengatur ini adalah mengatur kadar garam dalam darah. Garam cenderung mengikat air sehingga jika kadar dalam gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sel antarsel tubuh. Jika demikian, maka anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan kaki akan membengkak. Berdasarkan alasan itu maka ginjal akan mengeluarkan kadar garam yang berlebih dalam darah agar seimbang kembali. 

5. Menjaga Darah agar Tidak Terlalu Asam

Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam.

6. Penghasil Hormon

Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang.

Page 7: TUGAS ( Ginjal )

e.  Proses - Proses di dalam Ginjal

Di dalam ginjal terjadi rangkaian proses  filtrasi,  reabsorpsi, dan augmentasi. Keseluruhan proses tersebut akan membentuk urine.

1. Penyaringan ( Filtrasi)

Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsula Bowman.  Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa

metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Proses filtrasi ini  menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer. Caranya adalah mula-mula darah masuk ke glomerulus melalui arteriol afferent

dan terjadi filtrasi sehingga menghasilkan urin primer,  Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring,

sedangkan molekul-molekul yang berukuran lebih kecil seperti: garam, asam amino dan gula dapat disaring sehingga menjadi bagian dari filtrat glomerulus atau urin primer. 

Filtrat glomerulus atau urine primer komposisinya adalah  glukosa, urea,  asam amino, ion anorganik dan air .

Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh. kemudian urin primer akan memasuki kapsula Bowman. Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 liter filtrat

glomerulus.

2. Penyerapan kembali ( Reabsorpsi)

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin sekunder.

Caranya adalah  Urin primer yang berkumpul dalam kapsula Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi proses reabsorpsi.

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali zat yang berguna oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.

Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino dan ion-ion anorganik (Na+, K+, Ca++, Cl-, HCO3-, HPO4-3, SO4-3).

Proses ini terjadi karena transpor aktif. Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang mengandung sisa

limbah nitrogen dan urea. Jadi komposisi urin sekunder adalah  air, garam, urea dan pigmen empedu Urine sekunder akan masuk ke lengkung Henle menuju tubulus kontortus distal. Pada saat melewati lengkung Henle desenden, air berosmosis keluar sehingga

volume urin sekunder menurun dan menjadi pekat. Saat melewati lengkung Henle asenden, garam (Na+) dipompa keluar, sehingga

kepekatan urin berkurang tetapi volume urin tetap, dan konsentrasi garam  di luar tubulus meningkat.

3. Augmentasi

Page 8: TUGAS ( Ginjal )

Augmentasi merupakan proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.

Dari lengkung Henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi yaitu proses

penambahan zat –zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal

Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran (H+) ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Jika Ph dalam darah mulai turun, maka sekresi ion hidrogen akan meningkat sampai berada pada keadaan pH normal (7,3-7,4).

Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air (H2O) sehingga konsentrasi urin semakin pekat dan akan dihasilkan urin sesungguhnya, dengan kisaran pH 4,5-8,5

Urin sesungguhnya atau urin normal  mengandung air, urea,amonia, garam mineral, zat warna empedu, hormon,vitamin, dan obat-obatan, dan tidak mengandung glukosa dan protein lagi

Setelah itu urin memasuki pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu.

Urine ditampung di dalam kantong kemih (Vesica Urinaria) hingga mencapai kurang lebih 300 cc.

Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran urine ini diatur oleh otot sfinkter.

Perhatikan gambar di bawah ini , jalannya  Urin adalah urin  sesungguhnya memasuki  pelvis renalis, melalui ureter menuju  vesika urinaria, dan melalui uretra urin akan dikeluarkan dari tubuh

Urutan pembuangan urine :

Page 9: TUGAS ( Ginjal )

Glomerulus Simpai Bowman Sel pengumpul kecil ( tubulus proksimal dan tubulus distal ) Saluran pengumpul besar ( Ductus Colektivus ) Rongga ginjal Saluran ginjal ( Ureter ) Kandung kemih ( Vesika Urinaria ) Saluran Kandung Kemih ( Uretra ).

Urutan perjalanan urine dari ginjal sampai luar tubuh.1)      Rongga ginjal  ureter  kandung kemih  urethra  keluar2)      Urine primerDarah  glumerulus  kapsula bowman  tubulus proksimal  urine primer3)      Urine sekunderUrine primer  augmentasi  urine skundair (urine sesungguhnya)

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Urin

Urin terbentuk di dalam tubuh untuk membuang sisa-sisa zat metabolisme yang tidak berguna. Namun demikian, pembentukan urin sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik bagian eksternal maupun internal, antara lain seperti berikut.

1. Jumlah air yang diminum

Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak. Hal ini dapat diamati pada tubuh kita sendiri.

Coba lakukan aktivitas banyak minum dan sebaliknya sedikit minum. Amatilah pengaruhnya terhadap jumlah dan warna air kencing!

Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning.

2. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah

Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka pengeluaran urin semakin banyak.

3. Banyak sedikitnya hormon insulin

Jika konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urine.

4. Hormon antidiuretik (ADH)

Page 10: TUGAS ( Ginjal )

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika darah sedikit mengandung air, maka ADH akan banyak disekresikan ke dalam ginjal, akibatnya penyerapan air meningkat sehingga urin yang terjadi pekat dan jumlahnya sedikit. Sebaliknya, apabila darah banyak mengandung air, maka ADH yang disekresikan ke dalam ginjal berkurang, akibatnya penyerapan air berkurang pula, sehingga urin yang terjadi akan encer dan jumlahnya banyak.

5. Suhu lingkungan

Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, di antaranya ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak, maka pengeluaran air kencing pun banyak.

6. Gejolak emosi dan stress

Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada saat orang berada dalam kondisi emosi, maka kandung kemih akan berkontraksi. Dengan demikian, maka timbullah hasrat ingin buang air kecil.

7. Minuman alkohol dan kafein

Alkohol dapat menghambat pembentukan hormon antidiuretika. Jadi jika seseorang banyak minum alkohol dan kafein, maka jumlah air kencingnya akan meningkat.

Jakarta, 14 Agustus 2014

Thufailah Mujahdah ( IX – 3 )