22
PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd 1 Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi. PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama. Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.

1.plc dasar1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd1

Dasar-Dasar PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat

mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat

diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam

mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu

diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang

diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output

apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi.

PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya

bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini

mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama

banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol

sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama.

Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan

kecepatan tinggi.

Page 2: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd2

Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer untuk segala

jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan

komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin

mudah untuk dimengerti oleh banyak orang.

Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan

komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin CNC

telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk

sistem otomatisasi building dan juga security control system.

Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol total

dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor terpusat. Saat ini

PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC

modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan menyimpannya.

PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat

mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial,

operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika.

PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit

kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu :

• PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas,

guncangan, dan sebagainya.

• PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik.

• PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port

yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program.

Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :

1. Relay Logic

2. Penguncian ( Locking )

3. Pencacahan ( Counting )

4. Penambahan

Page 3: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd3

5. Pengurangan

6. Pewaktuan ( Timing )

7. Kendali PID

8. Operasi BCD

9. Manipulasi Data

10. Pembandingan

11. Pergeseran

Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller)

- Flexibility

Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik memerlukan masing-

masing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan

satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin

dikendalikan dengan masing-masing program sendiri.

- Perubahan implementasi dan koreksi error

Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan

memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan

menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama

yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka

kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung.

Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya.

- Harga yang rendah

PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya, sehingga

harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan input analog dalam

satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan

bermacam-macam merk dan tipe.

Page 4: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd4

- Jumlah kontak yang banyak

PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel yang

menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara pada perubahan

desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini

berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya

diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari

satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan.

- Memonitor hasil

Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau

laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus

diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU

PLC atau dilihat pada software pendukungnya.

- Observasi visual

Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung melalui layar

CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur

logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui

observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.

- Kecepatan operasi

Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat bekerja yaitu

dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang

digunakan.

- Metode bolean atau ladder

Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga menggunakan

sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah dan dapat disimulasikan

pada software pendukungnya.

- Reliability

Page 5: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd5

Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer mekanik. PLC

mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang

tinggi, dan sebagainya.

- Penyederhanaan pemesanan komponen

PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka semua relay,

counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka

diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan

satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.

- Dokumentasi

Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau keseluruhan

rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu

memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.

-Keamanan

Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat dibuatkan password.

Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.

- Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.

PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk mencampur proses

produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan.

Disamping beberapa kehandalan di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa PLC juga mempunyai

beberapa kelemahan antara lain :

- Teknologi baru

Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama menggunakan konsep relay

untuk berubah kekonsep PLC komputer.

Page 6: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd6

- Aplikasi program yang tetap

Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak akan berubah selamanya

sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah program menjadi tidak berguna.

- Kondisi lingkungan

Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran ,interferensi dengan peralatan

listrik lain membuat keterbatasan pemakaian PLC.

- Pengoperasian yang aman

Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung mematikan seluruh

rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses

yang di program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat.

- Operasi pada rangkaian yang tetap

Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum mekanik , lebih murah

jika tetap menggunakan konsep relay dari pada menggunakan PLC.

Keunggulan PLC dibanding Sistem Konvensional

Salah satu keunggulan PLC dibanding sistem konvensional kontrol panel adalah sebagai berikut :

• Pada Progammable Logic Controller :

1. Pengawatan lebih sedikit.

2. Perawatan relatif mudah .

3. Pelacakan sistem lebih sedarhana.

4. Konsumsi daya relatif rendah.

5. Dokumentasi gambar lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti.

6. Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat.

• Pada Sistem Konvensional Kontrol Panel:

1. Pengawatan lebih kompleks.

2. Perawatan membutuhkan waktu yang lama.

3. Pelacakan kesalahan membutuhkan waktu yang lama.

Page 7: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd7

4. Konsumsi daya yang relatif tinggi.

5. Dokumentasi gambar lebih banyak.

6. Modifikasi sistem membutuhkan waktu yang lama.

Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC

Sebagai kontrol urutan mempunyai fungsi:

1. Pengganti relay kontrol logika konvensional.

2. Pewaktu/pencacah (Timer / counter).

3. Pengganti pengontrol PCB card.

4. Mesin kontrol ( auto / semi auto/manual ).

Sebagai kontrol yang canggih mempunyai fungsi:

1. Operasi aritmatika.

2. Penanganan informasi.

3. Kontrol analog ( suhu, tekanan, dan lain-lain ).

4. PID ( Proporsional-Integral-Diferensial).

5. Kontrol motor servo.

6. Kontrol motor stepper.

Sebagai kontrol pengawasan mempunyai fungsi:

1. Proses monitor dan alarm.

2. Monitor dan diagnosa kesalahan.

3. Antarmuka dengan komputer (RS- 23C/ RS-422).

4. Antarmuka printer / ASCII.

5. Jaringan kerja otomatisasi pabrik.

6. Local Area Network.

7. Wibe Area Network.

8. FMS (Flexible Manufacturing System), CIM ( Computer Integrated Manufacturing ), FA (

factory automation ).

Konfigurasi Programmable Logic Controller

Page 8: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd8

PLC mempunyai konfigurasi yang terdiri dari 6 bagian utama yaitu:

- Unit Power Supply

Unit ini berfungsi untuk memberikan tegangan pada blok CPU PLC, biasanya berupa switching

power supply.

- CPU (Central Processing Unit) PLC

Unit merupakan otak dari PLC, disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol yang telah

kita desain bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC sangat bervariasi macamnya tergantung

pada masing-masing merk dan tipe PLC-nya.

- Memori unit

RAM : Random Acces Memory

EPROM : Eraseable Progammable Read Only Memory

EEPROM : Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory.

- Input unit ( sebagai contoh PLC Omron )

Input digital: Input Point Digital

o DC 24 V input

o DC 5 V input / TTL (Transistor Transistor Logic)

o AC/DC 24 V input

o AC 110 V input

o AC 220 V input

Input analog : Input Point Linear

• 0 – 10 V DC

• -10 V DC – 10 V DC

• 4 – 20 mA DC

- Output unit

Output digital : Output Point Digital 1.

Page 9: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd9

o Relay Output

o AC 110 V output

o AC 220 V output

o DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN.

Output analog : Output Point Linier

• 0 – 1 V DC

• -10 V DC – 10 V DC

• 4 – 20 mA DC

- Peripheral

Yang termasuk dalam peripheral adalah :

1. SSS (Sysmac Support Software)

2. PROM writer

3. GPC (Graphic Programming Console)

4. FIT (Factory Intelegent Terminal)

Perangkat Keras Programmable Logic Controller

Programmable Logic Controller dapat berarti sebagai alat pengendali logika yang dapat

diprogram. PLC ini merupakan perangkat kontrol yang menerima data input dari luar yang

ditransfer dalam bentuk keputusan yang bersifat logika dan disimpan dalam memori. PLC

mempunyai perangkat keras yang berupa CPU (Central Processing Unit), modul input dan

output, memori serta piranti program.

Ketika PLC bekerja , saat itu juga PLC mengakses data input dan output, menjalankan program

instruksi, serta menjalankan peralatan eksternal.

Central Processing Unit

Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh

sistem kerja PLC. Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua

operasi, mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara input-

output, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan dan mengolah

Page 10: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd10

fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan.

Memori

Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan suatu program untuk menjalankannya.

Program tersebut harus disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat mengakses perintah-

perintah sesuai yang diinstruksikan. Disamping itu juga diperlukan untuk menyimpan data

sementara selama pelaksanaan program.

Model Input Output

Model input output merupakan piranti yang menghubungkan antara PLC dengan peralatan yang

dikendalikannya. Sebagai contoh pada PLC OMRON rata-rata mempunyai 16 built-in input yang

terpasang pada unit 0 CH ( zero channel ). Namun demikian jumlah ini dapat ditambah dengan

memasang unit ekspansi I/O. Model input atau output tambahan ini dapat dipasang secara bebas

sesuai dengan kebutuhan.

Programming Console

Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat RAM (Random Access

Memory) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program

yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang dituliskan ke dalam console harus dalam

bentuk mnemonic. Perangkat ini dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan

kabel ekstention yang dapat dipasang dan dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program

telah melewati satu putaran maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan

dipindahkan ke CPU lain, sedangkan CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan

programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITOR

Instruksi Dasar PLC Omron

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus dirancang

untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi

lainnya. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay. tetapi bukan

berarti di dalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil melainkan di dalam

PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO dan contact

Page 11: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd11

NC relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (NO/NC) dapat digunakan

berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi OUTPUT. Jadi dapat dikatakan bahwa

dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan contact yang sama.

Untuk membuat rancangan/modifikasi suatu sistem langkah-langkah yang harus diperhatikan

adalah :

Identifikasi permasalahan

Membuat peta alir

Membuat program dalam bentuk diagram ladder

Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :

1. Kehandalan

2. Kebutuhan ruang yang lebih kecil

3. Dapat diprogram untuk aplikasi baru

4. Dapat melakukan lebih banyak fungsi

5. Lebih mudah diperbaiki

6. Relatif murah.

INTRUKSI – INTRUKSI DASAR PLC

Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC :

1. LOAD (LD)

Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan

logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO.

Simbol :

2. LOAD NOT

Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika.

Logika ini mirip dengan kontak relay NC.

Simbol :

Page 12: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd12

3. AND

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang

harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay

NO.

Simbol :

4. AND NOT

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang

harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay

NC.

Simbol :

5. OR

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika

yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak

relay NO.

Simbol :

6. OR NOT

Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika

yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak

relay NC.

Simbol :

7. OUT

Page 13: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd13

Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini

mirip dengan kontak relay NO

Simbol :

8. OUT NOT

Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini

mirip dengan kontak relay NC

Simbol :

9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)

Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor

TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada

nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur

dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO

timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk

BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan

mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.

Simbol TIMER : Keterangan :

Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV

dalam orde 0,1 detik.

Simbol COUNTER Keterangan :

Page 14: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd14

COMPARE –CMP(20)

Kegunaan :

Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR

Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

COMPARE-CMP (20)

DIFU(13)-diferentiate UP

DIFD (14)-Diferentiate Down

ADD (30)-BCD Add

Page 15: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd15

SUB (31)-BCD Substract

III. ALAT PERCOBAAN

1. PLC 1 UNIT

2. Komputer dan Program PLC

3. Kabel penghubung

4. Power supply

5. Lampu simulasi 24 volt

IV.LANGKAH PERCOBAAN

Contoh-1 Program sederhana

Berdasarkan gambar 7. jika diinginkan saklar (S1) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L1)

sedangkan saklar (S2) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L2), maka bentuk diagram

laddernya seperti gambar 8.

Pengujian Program

Untuk menguji apakah ladder yang dibuat sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian sebagai

berikut :

1. Pada menu Online, pilih DownLoad program, dan muncul kotak dialog konfirmasi download

tersebut, dan pilih Yes.

2. Proses download program akan dilakukan sampai selesai, kemudian pilih tombol Yes jika

sudah selesai.

3. Klik menu Online, pilih mode dan akan muncul kotak dialog mode operasi, pilih Run untuk

Page 16: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd16

menjalankan hasil program yang di download.

4. Berikan masukan dan amati keluarannya, apakah sesuai dengan keinginan.

5. Ulangi langkah 3 jika ingin merubah, membuat program baru.. saklar (S1) dilepas maka lampu

(L1) akan mati, demikian juga dengan saklar (S1) jika saklar dilepas maka lampu (L2) mati.

Bagaimana jika diinginkan agar lampu (L1) atau (L2) tetap menyala walau saklar (S1) atau

saklar (S2) dilepas.

Gambar 9. ladder dengan latch

Contoh aplikasi fungsi Counter

Diagram di atas menunjukkan bahwa counter-000 mencacah sebanyak 5X jika diberi masukan

(saklar S2 ditekan) yang terhubung dengan input 000.02 maka lampu akan menyala, jika saklar

(S1) ditekan maka lampu akan mati (direset).

Contoh aplikasi fungsi Timer

Page 17: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd17

V.DATA PERCOBAAN

V. PEMBAHASAN

PLC merupakan sistem elektronika digital yang dirancang dapat mengendalikan mesin dan

proses dengan mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktu (timer),

pencacahan (counter), dan aritmatika.

Dalam praktikum ini menggunakan program diagram lader untuk membuat program yang akan

dimasukan kedalam PLC untuk dijalankan.

Diagram Pengkawatan Sistem:

PROGRAM 1

Menghidupkan lampu dengan ketentuan :

S1 = L1 : ON

S2 = L2 : ON Hasil dari program disamping adalah :

Apabila S1 ON maka L1 = OFF

Page 18: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd18

S1 OFF maka L1 = ON

S2 ON maka L2 = ON

S2 OFF maka L2 = OFF

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang

dikendalikan dengan menggunkan saklar.

PROGRAM 2

Program dibawah ini hampir sama dengan program 1

Hasil dari program disamping :

S1 ON maka L1 = ON

S2 ON maka L2 = ON

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang

dikendalikan dengan menggunkan saklar. Dimana setiap Saklar di ONkan maka lampu akan

menyala atau ON.

PROGRAM 3

Program dibawah ini untuk mengendalikan beberapa Lampu dalam satu saklar.

Page 19: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd19

Hasil dari program diatas adalah :

S1 ON maka L1 dan L2 Hidup ON

S2 ON maka L1 dan L2 Mati OFF

Program PLC diatas digunakan untuk mengendalaikan 2 lampu dengan sistem kendali atau

pengontrol satu buah sakalar, yaitu S1 dan S2. Alamat program untuk S1 dan S2 berbeda yaitu

000.01 dan 000.02. sedangkan untuk keluaran juga berbeda. Dalam program terdapat 4 keluaran

dengan alamat [ 010.000; 010.001; 010.002; 010.003 ].

Dalam Program PLC S1 dan S2 disebut dengan masukan, Sedangkan L1 dan L2 disebut dengan

keluaran.

Flowchat program diatas adalah sebagai berikut :

Page 20: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd20

PROGRAM 4

Program PLC berikut menggunakan perintah TIMER untuk digunakan sebagai waktu tunggu.

Hasilnya dari program disamping adalah :

S1 = ON, Timer 100 bcd, maka L1 ON

L2 OFF

S1 = OFF, Timer 000 bcd maka L1 OFF

L2 ON

Program PLC diatas menggunkan Timer yang digunkan sebagai waktu tunggu. Di dalam

program PLC sudah disediakan perintah Timer yang mana kita harus mengisi berapa waktu

tunggu yang diharapkan. Dalam program diatas Timer kita setting dengan #0100 artinya 100 bcd

= digunakan untuk menunggu (delay) : 100 detik. Baru program tersebut akan menjalankan

program selanjutnya.

Bila saklar S1 (00000) diaktifkan TIM000 mulai mencacah turun, selang waktu 10 detik lampu

L1 (01000) menyala.

Flowchat program diatas :

PROGRAM 5

Page 21: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd21

Program PLC berikut menggunakan perintah COUNTER yang digunkan untuk mencacah.

Hasilnya dari program disamping adalah :

S1 apabila diklik sebanyak 10X Maka setelah itu L1 dan L2 menyala

S2 digunakan untuk mereset.

Program PLC diatas menggunkan Counter yang digunakan untuk mencacah. Di dalam program

PLC sudah disediakan perintah Counter yang mana kita harus mengisi berapa banyak cacah yang

diharapkan. Dalam program diatas Counter kita setting dengan #0010 artinya 10 X cacahan.

Dalam hasil program ini apabila S1 diklik sebanyak 10x maka L1 dan L2 akan menyala (ON).

VI. KESIMPULAN

Dari Program PLC ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus pengontrol

berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan

instruksi – instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi – fungsi semisal logika, sequencing,

pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol mesin – mesin

dalam industri.

2. Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :

Page 22: 1.plc dasar1

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd22

• Kehandalan

• Kebutuhan ruang yang lebih kecil

• Dapat diprogram untuk aplikasi baru

• Dapat melakukan lebih banyak fungsi

• Lebih mudah diperbaiki

• Relatif murah.

• dapat mengendalikan sistem kontrol pada mesin-mesin industri secara

otomatis