40
NAMA : Atalya Taqwa Setyo Nurani Dewi SEKOLAH : SMP Negeri 18 Semarang

bahasa indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

  1. 1. NAMA : Atalya Taqwa Setyo Nurani DewiSEKOLAH : SMP Negeri 18 Semarang
  2. 2. PENGERTIAN EJAAN :Pengertian Ejaan ialah keseluruhan system dan peraturanpenulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Ejaan YangDisempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaanatas ejaan-ejaan sebelumnya.
  3. 3. Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :1. PemakaianHuruf8. PedomanUmumPembentukanIstilah9. Gaya Bahasa2. PemakaianHuruf Kapital danHuruf Miring3. Penulisan Kata5. Angka danLambang Bilangan6. PenulisanUnsur Serapan,4. Singkatan danAkronim7. PemakaianTanda Baca
  4. 4. 1. Pemakaian Hurufa. Huruf AbjadHuruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.b. Huruf VokalHuruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan oc. Huruf KonsonanHuruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z.d. Huruf DiftongDidalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,au dan oi.e. Gabungan Huruf KonsonanDi dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yangmelambangkan konsonan, yaitu:kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
  5. 5. f. Pemenggalan KataPemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara:Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan,pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.Contoh: aula menjadi au-la bukan a-u-l-aJika di tengah kata ada konsonan termasuk gabunganhuruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan sebelumhuruf konsonan. Contoh: bapak menjadi ba-pakJika di tengah kata ada dua huruf konsonan yangberurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara keduahuruf itu. Contoh : mandi menjadi man-diJika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan,pemenggalan itu dilakukan diantara huruf konsonan yangpertama dan kedua. Contoh : ultra menjadi ul-tra.
  6. 6. 2. Pemakaian Huruf Kapital dan HurufMiringa. Huruf Kapital atau Huruf BesarHuruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikanlangsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelarkehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun,bulan, nama geografi, dll.b. Huruf MiringHuruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atauungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, ataukelompok kata.
  7. 7. 3. PenulisanKataa. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuanb. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulisserangkaie. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan katayang mengikutinyaf. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisahg. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yangmengikutinyah. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah
  8. 8. 4. Singkatan dan AkronimSingkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiridari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkapmenurut lisannya, Contoh : NKRI, cm, lab.Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, sukukata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal (peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )
  9. 9. 5. Angka dan Lambang BilanganPenulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :a. berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrikdituliskan A = ampereb. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05
  10. 10. 6. Penulisan Unsur SerapanPenulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi ataumengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalambahasa Indonesia.Contoh : president menjadi presiden
  11. 11. 7. Pemakaian Tanda BacaPemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;),(:), ()
  12. 12. A. Tanda Titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Contoh: Saya suka makan nasi.Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.Contoh:Irwan S. GatotGeorge W. BushApabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.Contoh: Dwiki Halla
  13. 13. 3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.Contoh:Dr. (doktor)S.E. (sarjana ekonomi)Kol. (kolonel)Bpk. (bapak)4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Padasingkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.Contoh:dll. (dan lain-lain)dsb. (dan sebagainya)tgl. (tanggal)hlm. (halaman)5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkanwaktu atau jangka waktu.Contoh:Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
  14. 14. 6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan ataukelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Contoh:Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintahdan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupundi dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.Contoh:DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)SMA (Sekolah Menengah Atas)PT (Perseroan Terbatas)WHO (World Health Organization)UUD (Undang-Undang Dasar)SIM (Surat Izin Mengemudi)Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)rapim (rapat pimpinan)
  15. 15. 9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran,takaran, timbangan, dan mata uang.contoh:Cu (tembaga)52 cml (liter)Rp350,0010. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.contoh:Latar Belakang PembentukanSistem AcaraLihat Pula
  16. 16. B. Tanda Koma (,)1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian ataupembilangan.Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum"dan"]Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.[Catatan: tanpa koma sebelum "dan"]2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimatsetara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatapabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.Contoh:Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari indukkalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
  17. 17. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarakalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu,jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.Contoh:Oleh karena itu, kamu harus datang.Jadi, saya tidak jadi datang.5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan,yang terdapat pada awal kalimat.contoh:O, begitu.Wah, bukan main.6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian laindalam kalimat.Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
  18. 18. 7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat,(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yangditulis berurutan.Contoh:Medan, 18 Juni 1984Medan, Indonesia.8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibaliksusunannya dalam daftar pustaka.Contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PTWikipedia Indonesia.9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia,1990), hlm. 22.10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yangmengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, ataumarga.contoh: Rinto Jiang, S.E.
  19. 19. 11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dansen yang dinyatakan dengan angka.Contoh:33,5 mRp10,5012. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnyatidak membatasi.Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keteranganyang terdapat pada awal kalimat.Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikapyang bersungguh-sungguh.Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalampembinaan dan pengembangan bahasa.14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagianlain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengantanda tanya atau tanda seru.contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.
  20. 20. C. Tanda Titik Koma (;)1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimatyang sejenis dan setara.Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara didalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adikmenghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkansiaran pilihan pendengar.
  21. 21. D. Tanda Titik Dua (:)1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikutirangkaian atau pemerian.Contoh:Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukanpemerian.Contoh:Ketua : AxelWakil Ketua : PutriSekretaris : HelenaWakil Sekretaris : MichelleBendahara : TioWakil bendahara : Dikel3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkanpelaku dalam percakapan.Contoh:Borgx : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"Rex : "Siap, Boss!"
  22. 22. 4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anakjudul suatu karangan.Contoh:(i) Tempo, I (1971), 34:7(ii) Surah Yasin:9(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.5. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.6. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakanpelengkap yang mengakhiri pernyataan.Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
  23. 23. E. Tanda Hubung (-)1. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahanTanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepatdan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.2. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagiantanggal.Contoh:p-e-n-g-u-r-u-s8-4-19733. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagianungkapan.Bandingkan:ber-evolusi dengan be-revolusidua puluh lima-ribuan (205000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (125000).Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
  24. 24. 4. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnyayang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an,(d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatanrangkap.Contoh:se-Indonesiahadiah ke-2tahun 50-anber-SMAKTP-nya nomor 11111sinar-XMenteri-Sekretaris Negara5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia denganunsur bahasa asing.Contoh:di-charterpen-tackle-an
  25. 25. F. Tanda Pisah (, )1a. Tanda pisah em () membatasi penyisipan kata atau kalimat yangmemberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.Contoh: Wikipedia Indonesiasaya harapkanakan menjadi Wikipedia terbesar.1b. Tanda pisah em () menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lainsehingga kalimat menjadi lebih tegas.Contoh:Rangkaian penemuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahanatomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
  26. 26. 2a. Tanda pisah en () dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berartisampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.Contoh:19191921MedanJakarta1013 Desember 19992b. Tanda pisah en () tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara, ataubersama tanda kurang ().Contoh:dari halaman 45 sampai 65, bukan dari halaman 4565antara tahun 1492 dan 1499, bukan antara tahun 149214994 sampai 6 C, bukan 46 C
  27. 27. G. Tanda Elipsis (...)1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, misalnya untukmenuliskan naskah drama.Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah adabagian yang dihilangkan, misalnya dalam kutipan langsung.Contoh: Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empatbuah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untukmenandai akhir kalimat.Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....
  28. 28. H. Tanda Tanya (?)1. Tanda tanya dipakai pada akhir tanya.Contoh:Kapan ia berangkat?Saudara tahu, bukan?Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimatyang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.Contoh:Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
  29. 29. I. Tanda Seru (!)Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atauperintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasaemosi yang kuat.Contoh:Alangkah mengerikannya peristiwa itu!Bersihkan meja itu sekarang juga!Sampai hati ia membuang anaknya!Merdeka!Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalamtulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam kutipanatau transkripsi drama.
  30. 30. J. Tanda Kurung ((...))1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudiandibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagianintegral pokok pembicaraan.Contoh:Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuksistem satelit domestik di Indonesia.Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanyaperkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teksdapat dihilangkan.Contoh:Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.
  31. 31. 4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutanketerangan.Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c)tempat, dan (c) promosi.Hindari penggunaan dua pasang atau lebih tanda kurung yang berturut-turut.Ganti tanda kurung dengan koma, atau tulis ulang kalimatnya.Contoh:Tidak tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919) (dikenal juga sebagai MatviyHryhoriyiv) merupakan seorang pemimpin Ukraina.Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919), dikenal juga sebagai Matviy Hryhoriyiv,merupakan seorang pemimpin Ukraina.Tepat: Nikifor Grigoriev (c. 18851919) merupakan seorang pemimpin Ukraina.Dia juga dikenal sebagai Matviy Hryhoriyiv.
  32. 32. K. Tanda Kurung Siku ([...])1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksiatau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tandaitu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalamnaskah asli.Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudahbertanda kurung.Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II[lihat halaman 3538]) perlu dibentangkan di sini.
  33. 33. L. Tanda Petik ("...")1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dannaskah atau bahan tertulis lain.Contoh:"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakaidalam kalimat.Contoh:Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA"diterbitkan dalam Tempo.Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yangmempunyai arti khusus.Contoh:Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".
  34. 34. 4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikanlangsung.Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakangtanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khususpada ujung kalimat atau bagian kalimat.Contoh:Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".Bang Komar sering disebut "pahlawan"; ia sendiri tidak tahu sebabnya.
  35. 35. M. Tanda Petik Tunggal ('...')1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.Contoh:Tanya Basri, "Kau dengar bunyi 'kring-kring' tadi?""Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', danrasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atauungkapan asing.Contoh: feed-back 'balikan'
  36. 36. N. Tanda Garis Miring (/)1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamatdan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.Contoh:No. 7/PK/1973Jalan Kramat III/10tahun anggaran 1985/19862. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata tiap, per atau sebagaitanda bagi dalam pecahan dan rumus matematika.Contoh:harganya Rp125,00/lembar (harganya Rp125,00 tiap lembar)kecepatannya 20 m/s (kecepatannya 20 meter per detik)7/8 atau 78xn/n!
  37. 37. Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai untuk menuliskan tanda aritmetikadasar dalam prosa. Gunakan tanda bagi .Contoh: 10 2 = 5.Di dalam rumus matematika yang lebih rumit, tanda garis miring atau garispembagi dapat dipakai.Contoh: .3. Tanda garis miring sebaiknya tidak dipakai sebagai pengganti kata atau.
  38. 38. O. Tanda Penyingkat (Apostrof)(')Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angkatahun.Contoh:Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)Malam 'lah tiba. ('lah = telah)1 Januari '88 ('88 = 1988)Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.
  39. 39. 8. Pedoman Umum Pembentukan IstilahPembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan katadalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :a. penyesuaian Ejaan.Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosolb. penyesuaian huruf gugus konsonan.Contoh : flexible menjadi fleksibelc. penyesuaian akhiran.Contoh : etalage menjadi etalased. penyesuaian awalan.Contoh : amputation menjadi amputasi
  40. 40. 9. Gaya BahasaGaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepatuntuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu.Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastraatau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakanperbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan.Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras,rentenir atau pemakan riba)b. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatusecara berlebihan.Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.