Upload
oilandgas24
View
212
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Genesa Batubara
By. Prof Roy Voerbach
Batubara adalah batuan sediment (.padatan ) yang dapat terbakar, berasal
dari tumbuhan, yang pada kondisi tertentu tidak mengalami proses
pembusukan dan penghancuran yang sempurna karena aktivitas bakteri
anaerob, berwarna coklat sampai hitam yang sejak pengendapannya terkena
proses fisika dan kimia, yang mana mengakibatkan pengayaan kandungan
karbon.
.
Proses pembentukan batubara dari tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :
1. Tahap pembentukan gambut (peat) dari tumbuhan yang disebut
proses peatification
Gambut adalah batuan sediment organic yang dapat terbakar yang
berasal dari tumpukan hancuran atau bagian dari tumbuhan yang
terhumifikasi dan dalam keadaan tertutup udara ( dibawah air ), tidak
padat, kandungan air lebih dari 75 %, dan kandungan mineral lebih
kecil dari 50% dalam kondisi kering.
2. Tahap pembentukan batubara dari gambut yang disebut proses
coalification
Lapisan gambut yang terbentuk kemudian ditutupi oleh suatu lapisan
sediment, maka lapisan gambut tersebut mengalami tekanan dari
lapisan sediment di atasnya. Tekanan yang meningkatakan
mengakibatkan peningkatan temperature. Disamping itu temperature
juga akan meningkat dengan bertambahnya kedalaman, disebut
gradient geotermik. Kenaikan temperature dan tekanan dapat juga
disebabkan oleh aktivitas magma, proses pembentukan gunung api
serta aktivitas tektonik lainnya.
Peningkatan tekanan dan temperature pada lapisan gambut akan
mengkonversi gambut menjadi batubara dimana terjadi proses
pengurangan kandungan air, pelepasan gas gas ( CO2, H2O, CO, CH4
), penigkatan kepadatan dan kekerasanb serta penigkatan nilai kalor.
Komposisi batubara terdiri dari unsur C, H, O, N, S, P, dan unsur unsur lain
(air, gas, abu)
Secara Horisontal maupun Vertikal endapan batubara bersifat
heterogen.Perbedaan secara horisontal disebabkan oleh:
-Perbedaan kondisi lapisan tanah penutup
-Mineral pengotor yang dibawa oleh sedimen rawa.
Perbedaann vertical terajdi karena:
Pengendapan berkali2, endapan yang paling bawah yang paling tua dengan
kualitas terbaik.
Teori berdasarkan Tempat terbentuknya
Teori Insitu :
Bahan2 pembentuk lapisan batubara terbentuk ditempat dimana tumbuh2an
asal itu berada. Dengan demikian setelah tumb mati, belum mengalami
proses transportasi segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami
proses coalification.
Ciri :
-Penyebaran luas dan merata
-Kualitas lebih baik
Cth : Muara Enim
Teori Drift:
Bahan2 pembtk lapisan batubara terjadi ditempat yang berbeda dengan
tempat tumbuhan semula hidup dan berkembang. Dengan demikian
tumbuhan yang telah mati mengalami transportasi oleh media air dan
terakumulasi disuatu tempat, tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami
coalification.
Ciri :
-Penyebaran tdk luas ttp banyak
-kualitas kurang baik (mengandung psr pengotor).
Cth : pengendapan delta di aliran sungai mahakam.
Reaksi Pembentukan BB
5(C6H10O5) à C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O +6CO2 + CO
Cellulosa Lignit gas metan
5(C6H10O5)à C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O +6CO2 + CO
Cellulosa bitumine gas metan
Bentuk Lapisan2 Batubara
Berdasarakan lapisan batubata dibagi menjadi 2:
-Plies (lapisan utuh)
-Split (terdapat 2 lapisan atau lebih)
Pada awal pembentukan gambut sebagian besar perlapisan mendatar
(tergantung dr topografi cekungan pengendapannya).
Setelah bekerja gaya geologi akan terdapat bermacam2 bentuk perlapisan
Batubara.
1. Horse Back (tjd post depositional)
2. Pinch (tjd post depositional)
3. Burriea Hill ( tjd krn adanya intrusi magma)
4. Fault (patahan)
Patahan bukan hanya tjd krn gempa namun juga bisa krn lap dibawahnya
adl psr yg dlm keadaan jenuh bisa berpindah.
5. Lipatan