3
PENYISIHAN KEKERUHAN PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR SUNGAI TEMBALANG DENGAN TEKNOLLOGI RAPID SAND FILTER Latar belakang Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontuinitas sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Masalah utama saat ini adakah kualitas dan kuantitas air tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan yanng terus meningkat. Terbatasnya jumlah air bersih tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang menyebabkan konsumsi air segar meningkat drastis. Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dalam penggunaan Rapid Sand Filter pada pengolahan air Sungai tembalang untuk memperoleh desain yang optimal, efektif, dan efisien. Hasil dan Pembahasan Karakteristik air sungai tembalang penelitian dilakukan pada saat pancaroba, sehingga diperoleh data kekeruhan yang fluktuatif. Yang paling tinggi bis mencapai 90 NTU. Tingkat kekeruhan inffluent yang diijinkan pada desain rapid sand filter maksimum 25 NTU. Oleh karena itu perlu adanya proses pretreatment yang dilakukan dengan penambahan koagulan. Karakteristik media filter Analisa dilakukan menggunakan sieve shaker dengan berbagai macam ikuran. Diameter effektif pada penelitian yang terukur adalah 0.53 mm. Diameter efektif yang dipakai diluar dari standar EPA (0.8 – 1 mm) namun masih memenuhi standar AWWA (0.5 – 6 mm). Uniformity coefficient yang digunakan masih dalam standar EPA (1.3 – 1.5) maupun AWWA (1.2 – 1.5).

Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan teknollogi rapid sand filter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan teknollogi rapid sand filter

PENYISIHAN KEKERUHAN PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR SUNGAI TEMBALANG DENGAN TEKNOLLOGI RAPID SAND FILTER

Latar belakangKetersediaan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontuinitas sangat penting untuk

kelangsungan hidup manusia. Masalah utama saat ini adakah kualitas dan kuantitas air tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan yanng terus meningkat. Terbatasnya jumlah air bersih tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang menyebabkan konsumsi air segar meningkat drastis.

Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dalam penggunaan Rapid Sand Filter pada pengolahan air Sungai tembalang untuk memperoleh desain yang optimal, efektif, dan efisien.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik air sungai tembalangpenelitian dilakukan pada saat pancaroba, sehingga diperoleh data kekeruhan yang

fluktuatif. Yang paling tinggi bis mencapai 90 NTU.

Tingkat kekeruhan inffluent yang diijinkan pada desain rapid sand filter maksimum 25 NTU. Oleh karena itu perlu adanya proses pretreatment yang dilakukan dengan penambahan koagulan.

Karakteristik media filterAnalisa dilakukan menggunakan sieve shaker dengan berbagai macam ikuran. Diameter

effektif pada penelitian yang terukur adalah 0.53 mm. Diameter efektif yang dipakai diluar dari standar EPA (0.8 – 1 mm) namun masih memenuhi standar AWWA (0.5 – 6 mm). Uniformity coefficient yang digunakan masih dalam standar EPA (1.3 – 1.5) maupun AWWA (1.2 – 1.5).

Efek perbedaan ketinggian media filterKetinggian media filter dibuat bervariasi. Umoan air mempunyai tingkat kekeruhan sebesar

23 NTU dngan loading rate 11.7 gpm/ft2 .

Semakin tinggi media filter maka penyisihan kekruhan akan smakin baik naum headloss yang dihasilkan akan semakin besar dan semakin cepat clogging yang terjadi. Hal ini membuat media filter harus di backwash.

Page 2: Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan teknollogi rapid sand filter

Efek penambahan loading rateEffesiensi penyisihan kekeruhan menurun dengan loading rate yang lebih tinggi karena

kecepatan yang tinggi akan mengurangi waktu perpindahan partikel dan gaya hidrodinamika yang lebih besar akan menurunkan effisiensi penempelan partikel pada media filter atau partikel lainnya.

Efek penambahan koagulan sebagai pretreatment proses filtrasiKoagulan yang dipakai pada penilitian ini adalah PAC (Poly Aluminium Chloride) 40 ppm.

Pada hasil percobaan yang tidak ditambahkan koagulan diperoleh data effesiensi penyisihan kekeruhan sebesar 80% dan tingkan kekeruhan effluent 3 NTU, sedangkan dengan penambahan koaagulan didapat effesiensi penyisihan kekeruhan sebesar 90% dan tingkat kekeruhan effluent sebesar 0.6 NTU.

PELUANG PENELITIAN LANJUTAN

penelitian lanjutan bisa dilakukan dengan membuat variasi ketinggian media filter dan loading rate yang lebih tinggi agar penggunaan koagulan lebih sedikit atau sampai tidak perlu adanya penambahan koagulan.

Dilakukan analisis terhadap air yang sudah diproses. Hal ini dilakukan karena dengan adanya penambahan koagulan yaitu berupa zat kimia bisa mencemari lingkungan. Analisis bisa dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan ditaruh mediator hidup (ikan mas) dalam air yang telah diproses. Apabila ikannya masih hidup berarti air aman untuk dialirkan ke lingkungan.