13
Oleh : Ir. Ugik Kurniad i STRUKTUR BETON 1

Struktur beton 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Struktur beton 1

Oleh :Ir. Ugik Kurniadi

STRUKTUR BETON 1

Page 2: Struktur beton 1

Joseph Aspdin (1824) Penemu Portland Cement. J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar

konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama – sama memikul beban).

F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipadan kubah.

Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ” untuk mengurangi beban akibat berat sendiri.

Neuman melakukan analisis letak garis netral.Considere menemukan manfaat kait pada ujung

tulangan.E. Freyssinet memperkenalkan dasar – dasar beton

pratekan.

Sejarah Penemuan Teknologi Beton

Page 3: Struktur beton 1

PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara – n.

SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton.

SNI 03 – 2847 - 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

SNI 1726 : 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

SNI 2847 : 2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk bangunan Gedung.

Sejarah Analisis Dasar Perhitungan Beton di Indonesia

Page 4: Struktur beton 1

Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan.

Beton normal dengan kualitas yang baik yaitu beton yang mampu menahan kuat desak/hancur yang diberi beban berupa tekanan dengan dipengaruhi oleh bahan-bahan pembentuk, kemudahan pengerjaan (workability), faktor air semen (F.a.s) dan zat tambahan (admixture) bila diperlukan.

Beton Bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki oleh beton.

Pengertian Beton

Page 5: Struktur beton 1

Beton memiliki kuat tekan yang tinggi.Struktur beton bertulang mempunyai

ketahanan terhadap api dan air.Struktur beton bertulang sangat kokoh.Tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang

tinggi.Dapat dibentuk atau dicetak sesuai bentuk

yang diinginkan.Lebih ekonomis karena bahan susun mudah

diperoleh di indonesia.

Kelebihan Beton Bertulang

Page 6: Struktur beton 1

Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah.

Beton memiliki berat sendiri yang relatif besar.Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik,

sehingga akan terjadi retak.Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen

konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan.

Sifat beton sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi – campuran dan pengadukannya

Kelemahan Beton Bertulang

Page 7: Struktur beton 1

Keterangan :1. PC (Semen), berfungsi sebagai pengikat2. Agregat halus (Pasir), berfungsi sebagai agregat pengisi3. Agregat kasar (Batu Kerikil / batu pecah), berfungsi

sebagai agregat kuat.Kemudian dari semua bahan tersebut disatukan dengan menggunakan air.

Agregat Campuran Beton

Page 8: Struktur beton 1

1. Agregat halusAgregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat pemecah batu. Adapun syarat-syarat dari agregat halus yang digunakan menurut PBI 1971, antara lain :• Pasir terdiri dari butir- butir tajam dan keras.

Bersifat kekal artinya tidak mudah lapuk oleh pengaruh cuaca

• Tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Lumpur adalah bagian- bagian yang bisa melewati ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur lebih dari 5%, maka harus dicuci

• Tidak mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak yang dibuktikan dengan percobaan warna

Agregat yang digunakan dalam campuran beton dibedakan menjadi 2 (dua) macam

Page 9: Struktur beton 1

2. Agregat kasarAgregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintergrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan besar butir lebih dari 5 mm. Kerikil, dalam penggunaannya harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut:• Butir-butir keras yang tidak berpori serta bersifat

kekal yang artinya tidak pecah karena pengaruh cuaca seperti sinar matahari dan hujan

• Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, apabila melebihi maka harus dicuci lebih dahulu sebelum menggunakannya

• Tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak batuan seperti  zat –zat yang reaktif terhadap alkali

• Agregat kasar yang berbutir pipih hanya dapat digunakan apabila jumlahnya tidak melebihi 20% dari berat keseluruhan

Page 10: Struktur beton 1

Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan lain yang merusak beton dan atau baja tulangan.

Apabila terdapat keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak beton dan atau baja tulangan.

Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.

Air (komponen penyatu)

Page 11: Struktur beton 1

Berdasar kuat tekan karakteristik (PBI 1971 N.I.-2 )

Kelas dan Mutu Beton

Page 12: Struktur beton 1

Berdasarkan kuat tekan(SNI 03-6468-2000, ACI 318, ACI 363R-92) dari benda uji silinder (dia. 15 cm, tinggi 30 cm)

Beton mutu rendah  (low strength concrete)          : fc’  < 20 MPa

Beton mutu sedang (medium strength concrete)  : fc’  = 21 MPa – 40 MPa

Beton mutu tinggi (high strength concrete)           :  fc’  > 41 MPa

Kelas dan Mutu Beton

Page 13: Struktur beton 1

Berdasarkan Departemen PU (Puslitbang Prasarana Transportasi,  Divisi 7 - 2005)

Kelas dan Mutu Beton