6
TAHAPAN PERSIAPAN PIDATO Rangkuman Individu Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Retorika Kelas C Oleh Oki Feri Juniawan 120210402021 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2014

Tahap persiapan pidato

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Retorika

Citation preview

Page 1: Tahap persiapan pidato

TAHAPAN PERSIAPAN PIDATO

Rangkuman Individu

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Matakuliah Retorika

Kelas C

Oleh

Oki Feri Juniawan

120210402021

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jember

2014

Page 2: Tahap persiapan pidato

1. Jenis-Jenis Pidato

1.1. Berdasarkan pada persiapan

1.1.1. Impromtu

Pidato impromtu adalah pidato yang dilakukan secara tiba-

tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya. Apabila Anda

menghadiri sebuah acara pertemuan, tiba-tiba Anda dipanggil

untuk menampaikan pidato, maka pidato yang Anda lakukan

disebut impromtu.

1.1.2. Manuskrip

Pidato Manuskrip adalah pidato dengan naskah. Juru pidato

membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Di sini lebih

tepat jika kita menyebutnya "membacakan pidato" dan bukan

"menyampaikan pidato". Pidato manuskrip perlu dilakukan jika isi

yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan. Misalnya, ketika

Anda diminta untuk melaporkan keadaan keuangan DKM, berapa

pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa pengeluaran

serta untuk apa uang dikeluarkan, Anda perlu menuliskannya

dalam bentuk naskah dan baru kemudian membacakannya.

1.1.3. Memoriter

Pidato Memoriter adalah pidato yang ditulis dalam bentuk

naskah kemudian dihapalkan kata demi kata, seperti seorang siswa

madrasah menyampaikan nasihat pada acara imtihan. Pada pidato

jenis ini, yang penting Anda memiliki kemampuan menghapalkan

teks pidato dan mengingat kata-kata yang ada di dalamnya dengan

baik. Keuntungannya (jika hapal), pidato Anda akan lancar, tetapi

kerugiannya Anda akan berpidato secara datar dan monoton,

sehingga tidak akan mampu menarik perhatian hadirin.

1.1.4. Ekstempore

Pidato Ekstempore adalah pidato yang paling baik dan

paling sering digunakan oleh juru pidato yang berpengalaman dan

mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini, juru pidato hanya

menyiapkan garis-garis besar (out-line) dan pokok-pokok bahasan

penunjang (supporting points) saja. Tetapi, pembicara tidak

berusaha mengingat atau menghapalkannya kata demi kata. Out-

line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada

dalam pikiran kita. Keuntungan pidato ekstempore ialah

komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara

berbicara langsung kepada pendengar atau khalayaknya, pesan

dapat fleksibel untuk diubah sesuai dengan kebutuhan dan

Page 3: Tahap persiapan pidato

penyajiannya lebih spontan. Pidato jenis ini memerlukan latihan

yang intensif bagi pelakunya.

1.2. Berdasarkan tujuan pokok pidato yang disampaikan

1.2.1. Pidato informatif

Pidato informatif adalah pidato yang tujuan utamanya untuk

menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu tentang sesuatu.

1.2.2. Pidato persuasif

Pidato persuasif adalah pidato yang tujuan utamanya

membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau menerima

ajakan kita secara sukarela bukan sukar rela.

1.2.3. Pidato rekreatif

Pidato rekreatif adalah pidato yang tujuan utamanya adalah

menyenangkan atau menghibur orang lain.

1.3. Berdasarkan pada sifat dari isi pidato

1.3.1. Pidato Pembukaan

Adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau

MC.

1.3.2. Pidato Pengarahan

Adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.

1.3.3. Pidato Sambutan

Adalah pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau

peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang

dengan waktu yang batas secara bergantian.

1.3.4. Pidato Peresmian

Adalah pidato yang dilajui oleh orang yang berpengaruh untuk

meresmikan sesuatu.

1.3.5. Pidato Laporan

Adalah pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau

kegiatan.

1.3.6. Pidato Pertanggungjawaban

Adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggung jawaban.

2. Memilih Topik dan Tujuan

2.1. Topik Bahasan

Untuk membantu menemukan topik bahasan dalam pidato,

Profesor Wayne N. Thompson menyusun sitematika sumber topik sebagai

berikut:

Page 4: Tahap persiapan pidato

2.1.1. Pengalaman Pribadi

Misalnya perjalanan, tempat yang pernah dikunjungi,

wawancara dengan tokoh, kejadian luar biasa, peristiwa lucu,

kelakukan atau adat yang aneh.

2.1.2. Hobby dan Keterampilan

Misalnya cara melakukan sesuatu, cara bekerja sesuatu,

peraturan dan tata cara.

2.1.3. Pengalaman Pekerjaan dan Profesi

Misalnya pekerjaan tambahan dan profesi keluarga.

2.1.4. Masalah Abadi

Misalnya tentang agama, pendidikan, masalah

kemasyarakatan, persoalan pribadi.

2.1.5. Kejadian Khusus

Misalnya perayaan atau peringatan khusus (Misalnya,

Maulud Nabi).

2.1.6. Minat Khalayak

Misalnya pekerjaan, rumah tangga, kesehatan atau

penampilan, tambahan ilmu.

2.2. Kriteria Topik yang Baik

2.2.1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan kita

2.2.2. Topik harus menarik minat pembicara maupun pendengar

2.2.3. Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar

2.2.4. Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya

2.2.5. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi

2.2.6. Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain

2.3. Menentukan Tujuan Pidato

Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan

khusus. Tujuan umum pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal:

memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif), dan menghibur

(rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan

umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan sebaiknya dapat diukur

tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan segera.

Hubungan antara topik judul, tujuan umum, dan tujuan khusus

dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini:

1. Topik : Faedah memiliki sifat pemaaf

2. Judul : Pemaaf Sumber Kebahagiaan

3. Tujuan Umum : Informatif (memberi tahu)

4. Tujuan Khusus: Pendengar mengetahui bahwa: (a) Sifat

dendam menimbulkan gangguan jasmani dan rohani, dan (b)

Sifat pemaaf menimbulkan ketentraman jiwa dan kesehatan

Page 5: Tahap persiapan pidato

3. Mengembangkan Bahasan

Bila topik yang baik sudah ditemukan, kita memerlukan keterangan untuk

menunjang topik tersebut. Keterangan penunjang (supporting points)

dipergunakan untuk memperjelas uraian, memperkuat kesan, menambah daya

tarik, dan mempermudah pengertian. Ada enam macam teknik pengembangan

bahasan dalam berpidato:

3.1. Penjelasan

Penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau

kata-kata yang disampaikan. Memberikan penjelasan dapat dilakukan

dengan cara memberikan pengertian atau definisi. Misalnya, istilah

Iman kepada Allah Anda jelaskan dengan kalimat: “Iman adalah rasa

percaya dan yakin akan kebenaran adanya Allah di dalam hati dan

dibuktikan dengan perbuatan melaksanakan segala perintah-Nya dan

menjauhi segala larangan-Nya.”

3.2. Contoh

Contoh adalah upaya untuk mengkongkretkan gagasan,

sehingga lebih mudah untuk dipahami. Contoh dalam pidato dapat

berupa cerita yang rinci yang disebut ilustrasi. Untuk memberikan

contoh tetantang kesabaran, misalnya Anda menggunakan cerita tentang

kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi cobaan Allah melalui

penyakit kulit yang dideritanya.

3.3. Analogi

Analogi adalah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk

menunjukkan persamaan atau perbedaannya.

3.4. Testimoni

Testimoni ialah pernyataan ahli yang kita kutip untuk

menunjang pembicaraan kita. Pendapat ahli itu dapat kita ambil dari

pidato seorang ahli, tulisan di surat kabar, acara televisi, dan lain-lain,

termasuk kutipan dari kitab suci, hadits, dan sejenisnya. Misalnya,

untuk memperkuat perkataan Anda tentang betapa mulianya akhlak

Nabi Muhammad SAW, Anda mengutip sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh Abu Hurairah atau Bukhori-Muslim.

3.5. Statistik

Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk

menunjukkan perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil

untuk menimbulkan kesan yang kuat, memperjelas, dan meyakinkan.

Misalnya, untuk melukiskan betapa bokbroknya akhlak generasi muda

di Indonesia, Anda menggunakan kalimat, “Wahai saudara-saudara,

menurut hasil penelitian, saat ini lebih dari 65 persen remaja di

Indonesia telah melakukan hubungan seks sebelum nikah…”

Page 6: Tahap persiapan pidato

3.6. Perulangan

Perulangan adalah menyebutkan kembali gagasan yang sama

dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi untuk

menegaskan dan mengingatkan kembali.

DAFTAR PUSTAKA:

http://giggsknowledge.blogspot.com

http://humasur.wordpress.com/2013/01/14/teknik-retorika/